30 Juli 2009

Hendro Siswanto diincar Persebaya

Cyber News : PSIS (Semarang) yang turun ke Divisi Utama harus segera mengikat pemainnya jika tidak ingin kehabisan pemain. Pasalnya, sudah ada beberapa klub yang mengincar pemain mudanya. Salah satu klub yang memburu pemain PSIS adalah Persebaya (Surabaya). Tim yang belum memiliki pelatih ini kini mendekati pemain muda PSIS, Hendro Siswanto.

Persebaya sangat getol mengincar Hendro, karena selain usianya masih muda, juga punya skill yang cukup bagus. Hal ini sesuai dengan keinginan manajemen tim yang ingin mengedepankan pada pembinaan pemain muda.

[+/-] Selengkapnya...

28 Juli 2009

Agus Murod Bimbang, Hengkang atau Tetap Bertahan

Cyber News : Selama ini banyak mantan punggawa muda PSIS (Semarang) diminati tim lain pascadibukanya bursa transfer musim ini. Beberapa nama pemain muda pun dipastikan sudah hengkang dan membela tim lain di luar armada Mahesa Jenar.

Pemain PSIS yang positif akan hengkang dan bergabung bersama Persiba (Balikpapan) di kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan yaitu Johan Yoga Utama, Fery Ariawan, dan Hendro Siswanto. Meski punggawa muda banyak dilirik tim lain, pemain gaek yang telah lama membela PSIS juga tidak luput dari incaran tersebut. Salah satunya adalah kiper PSIS, Agus Murod Alfarizi.

Pemain yang telah lama memakai kaos PSIS dengan nomor punggung 22 ini mengakui ada tiga tim yang berminat meminang dan mengontraknya. ’’Saya memang dihubungi langsung oleh pengurus tim itu. Dua tim dari ISL dan satu dari Divisi Utama. Tapi saya belum memberikan kepastian. Masih pikir-pikir,’’ kata Murod.

Murod menceritakan, selain tiga tim itu, banyak agen-agen yang langsung menelpon dirinya dan menawari untuk bergabung dengan salah satu tim. Dari banyaknya tawaran beberapa klub itu, hanya tiga tim di atas yang begitu serius ingin meminangnya.

’’Saya pikir lagi tawaran dua tim ISL itu. Mungkin akan saya putuskan seminggu lagi atau bahkan lebih. Terpenting harus ’sreg’ dan untuk keluarga di Semarang tidak masalah dan tidak keberatan jika saya akhirnya memilih salah satu tim ISL itu,’’ kata Murod seraya enggan menyebutkan tiga nama tim itu.

Keinginan hengkang Murod memang cukup tinggi. Terlebih pemain berposisi kiper ini sudah cukup lama membela panji Mahesa Jenar sejak musim 2000 lampau.

Status PNS

[+/-] Selengkapnya...

25 Juli 2009

Komdis PSSI "Hasilkan" Rp 3 M

Cyber News : Komisi Disiplin (Komdis) PSSI ’’menghasilkan’’ Rp 3,075 miliar dari keputusan berupa denda selama musim kompetisi 2008-2009. Namun, dari jumlah tersebut yang baru dibayarkan oleh terhukum mencapai Rp 1,475 miliar. Sisanya yang sebesar Rp 1,6 miliar akan ditagih, dengan batas waktu pembayaran 30 September.

’’Jika sampai tanggal itu belum juga dibayar, kami akan menjatuhkan hukuman tambahan,’’ kata Ketua Komdis Hinca Panjaitan (foto) usai jumpa pers di Kantor PSSI, Kamis lalu.

Terdapat tiga kemungkinan hukuman tambahan. Pertama, berupa denda antara Rp 5 juta sampai dengan Rp 10 juta. Kedua, BLI tidak mengesahkan pemain atau ofisial tim yang terhukum, sehingga tidak bisa terlibat dalam kompetisi musim depan. Ketiga, BLI tidak menerbitkan lisensi bagi klub yang didenda.

[+/-] Selengkapnya...

22 Juli 2009

Yoyok Tunggu Manual Liga

Cyber News : Rencana pembentukan tim PSIS untuk musim 2009-2010 belum berjalan. Pembentukan tim yang lambat tersebut diakui Direktur PT Mahesa Jenar Alamsyah Satyanegara. Pihaknya baru akan menyusun tim setelah manual liga dikeluarkan BLI.

Menurut pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu, hingga saat ini BLI belum menggelar pertemuan antarmanajer tim peserta kompetisi untuk membicarakan manual liga. Biasanya, pertemuan diadakan tiga bulan sebelum kompetisi.

Dalam manual liga tersebut akan diketahui kapan kompetisi dimulai, baik Superliga, Divisi Utama, maupun Divisi I. Selain itu juga untuk mengetahui tim-tim yang masuk Superliga dan Divisi Utama. ”Tim-tim lain juga banyak yang belum persiapan. Sikap mereka seperti PSIS, menunggu manual liga dulu,” katanya.

[+/-] Selengkapnya...

17 Juli 2009

Ledakan di JW Marriot dan Ritz Carlton : Timnas Lakukan Sesuatu di Luar Kebiasaan

Cyber News : Entah apakah ini bisa dibilang mukjizat atau tidak. Tim nasional Indonesia melakukan sesuatu yang di luar kebiasaan yang secara tidak langsung membuat mereka terhindar dari ledakan di JW Marriot, tempat mereka menginap, Jumat, 17 Juli 2009.

"Tumben kita nggak sarapan di hotel. Nggak seperti biasanya," ujar Charis Yulianto, pemain Indonesia yang terpilih masuk tim untuk bertanding melawan MU pada 20 Juli mendatang, usai latihan.

Tim Indonesia pagi tadi memilih sarapan di Senayan di Hotel Sultan yang dekat dengan lapangan latihan tim nasional di Senayan.

Tim nasional Indonesia yang menginap di JW Marriot selamat dari ledakan. Pasukan Benny Dollo meninggalkan hotel untuk latihan sebelum ledakan terjadi di Marriot dan Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, sekitar pukul 07.40 WIB, Jumat, 17 Juli 2009. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika timnas sarapan di hotel.

Manajer tim Indonesia All Star Andi Darussalam Tabusala mengatakan kalau Manchestar United batal datang ke Jakarta. Rencananya Indonesia akan melawan MU 20 Juli 2009.

Chief Eksekutif MU tawarkan alternatif

[+/-] Selengkapnya...

Manchester United Menyesal Tak Jadi ke Indonesia

Cyber News : Batalnya MU datang ke Indonesia sangat disesalkan pihak Setan Merah. Dlm pernyaatan di situs resmi klub, MU jadi tdk bisa menyelesai- kan kewajibannya untuk para fans.

Keputusan pembatalan itu sendiri datang setelah mereka berdiskusi dengan beberapa pihak. Termasuk dengan Kementerian Luar Negeri Inggris dan PSSI.

"Menyangkut ledakan di Jakarta dan salah satunya adalah hotel tempat tim menginap serta setelah menerima beberapa saran, klub tidak bisa memenuhi kewajibannya untuk bertanding di Jakarta pada tur Asia 2009," demikian pernyataan resmi klub.

"Kami sangat menyesalkan tak bisa berkunjung ke Indonesia dan berterima kasih pada pengurus sepakbola Indonesia dan para fans. Kami berduka cita pada mereka yang menjadi korban ledakan."

[+/-] Selengkapnya...

Sebaiknya PSIS rangkul pengusaha

Cyber News : Mantan manajer tekhik PSIS (Semarang) Setyo Agung Nugroho mengatakan, sebaiknya PSIS tidak perlu memaksakan diri mengejar APBD. Pernyataan ini terkait komentar Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo yang tidak berkenang terkait soal bantuan APBD Kota Semarang untuk PSIS.

’’Kalau sudah ada penyataan seperti itu, sebaiknya PSIS tidak usah memaksakan diri mengejar APBD. Justru ada baiknya Gubernur memberikan statemen sekarang, karena PSIS bisa bersikap jauh-jauh hari,’’ kata Agung.

Agung menambahkan, tanpa APBD pun, PSIS tetap harus berkompetisi meski dengan kondisi tim seadanya. Memang, katanya, langkah ini terasa cukup berat. Namun, lanjutnya, bagaimanapun juga perlu dicari jalan lain agar PSIS tetap eksis.

Menurutnya, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah mengumpulkan para pengusaha yang peduli dengan nasib PSIS untuk mendanai PSIS di kasta Divisi Utama musim depan.

’’Terkait APBD, saya berpendapat sekarang ini untuk membangun infrastruktur saja. Misalnya membangun stadion. Di Surabaya dan Bandung saja sekarang sudah memiliki stadion yang istimewa, kenapa Semarang belum?’’ tambah Agung yang juga wakil Ketua Gapensi Semarang itu.

Modal awal cukup 2 M

[+/-] Selengkapnya...

BLI Tak Terpengaruh Isu

Cyber News : Badan Liga Indonesia (BLI) tak terpengaruh oleh oleh isu merger dan pengunduran diri klub akibat krisis finansial. Menurut Ketua BLI Andi Darussalam Tabusalla, wacana yang dikembangkan klub tidak akan memengaruhi pihaknya dalam menerapkan keputusan.

Terutama regulasi bagi peserta kompetisi liga profesional musim depan. “Masalah pendanaan memang mendasar dan tampaknya hampir dialami semua tim. Tapi kami belum memberikan keputusan apa pun terkait hal ini. Semuanya baru akan diketahui setelah pertemuan dengan klub digelar,” tutur Andi.

Menurut dia, BLI masih tetap akan menegakkan regulasi. Setiap tim yang mundur dari ajang Superliga dipastikan mendapat sanksi. Sanksi yang akan dijatuhkan tergantung keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Andi juga menegaskan tak ingin berspekulasi mengenai kemungkinan berkurangnya peserta Superliga musim depan.

[+/-] Selengkapnya...

14 Juli 2009

Kondisi GOR Trilomba Juang rusak

Cyber News : Kondisi Kompleks GOR Trilomba Juang Semarang mendapat sorotan dari Gubernur Jateng H Bibit Waluyo. Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang harusnya bisa memelihara dan menjaga fasilitas olahraga yang dimiliki. ’’Saya tidak tahu mengapa bisa begitu. Padahal anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana kan sudah ada. Apalagi GOR Trilomba Juang ini kan salah satu kebanggaan warga Kota Semarang,’’ kata Gubernur, usai membuka Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) SMA/sederajat di GOR Trilomba Juang Semarang, Senin (13/7).

Pernyataan keras Gubernur dilontarkan setelah ia melihat bagian luar sejumlah fasilitas olahraga di Trilomba Juang. Sebagai misal, atap gedung yang rusak parah di salah satu sisi tidak segera diperbaiki. Untuk itu menurutnya ia akan memberikan peringatan kepada Pemkot Semarang.

’’Itu kan tugas pemimpin. Bagaimana ini, perbaikan jalan tidak dilakukan secara maksimal, rob juga tidak bisa diatasi,’’ tandas Gubernur.

Ia menambahkan, bagaimana pembinaan dan prestasi olahraga bisa diraih jika sarana dan prasarana saja tidak dipelihara dengan baik. ’’Bukan hanya di Semarang. Ini juga saya harapkan dilakukan oleh daerah lain di Jateng,’’ tegasnya.

Gubernur Menyentil tentang PSIS

[+/-] Selengkapnya...

11 Juli 2009

Liga Indonesia, Musim yang Kacau Balau

Cyber News : Semua hajatan sepak bola nasional musim 2008/2009 telah berakhir dan ditutup dengan noda hitam kasus mogoknya Persipura dari final Copa Indonesia. Ini klimaks penuh kegetiran, cermin pengelolaan kompetisi sepak bola yang masih jauh dari profesional. Entah siapa yang salah dan tidak becus, mengapa selalu saja ada yang tidak beres.

Marcel Desailly, mantan bintang sepak bola Perancis, mungkin baru sekali ke Indonesia saat mengikuti tur AC Milan, tampil di Jakarta dan Surabaya tahun 1994. Namun, dalam pertemuan dengan wartawan Indonesia di Johannesburg, Juni lalu, ia sama sekali tidak sulit menjawab pertanyaan: mengapa sepak bola Indonesia seperti sulit sekali berkembang?

”Mungkin karena kompetisi di negeri Anda tidak terorganisasi dengan baik, tidak cukup banyak pertandingan level tinggi,” ujarnya. Jawaban dari ”orang luar” itu tidak meleset jika kita, insan sepak bola nasional, jujur dengan realitas kompetisi negeri ini.

Musim 2008/2009 yang baru berakhir, musim yang katanya tonggak baru kompetisi nasional dengan diluncurkannya Liga Super Indonesia (LSI), ternyata sami mawon dengan tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari kerusuhan suporter, jadwal kompetisi yang selalu berubah, kinerja wasit yang tetap buruk, pengelolaan klub yang amatiran, hingga yang menggelikan lagi, tentang tim-tim musafir peserta liga.

Mungkin karena begitu uniknya kompetisi musim lalu, beberapa hari lalu Reuters melansir berita soal Liga Indonesia. Pada berita yang kemudian dikutip berbagai media internasional itu, kantor berita yang bermarkas di London tersebut menyebut Liga Indonesia musim 2008/2009 sebagai musim yang kacau-balau (a shambolic season).

Simak berita dari Reuters...

Indonesia's soccer chiefs are to clamp down on clubs after a shambolic season during which teams played without home grounds and rules regarding coaching qualifications were flouted.

All Super League clubs for the 2009-2010 season will need to have a proper home ground, professional management, an under-21 squad and a fully licensed head coach, the Indonesian League Body (BLI) said.

"There will be no wandering clubs for next season ... we will not compromise," BLI director Joko Driyono said. "We'll start verifying clubs in August, and we hope it will be done by the end of the month," he told the Jakarta Globe. Joko said that if a club failed to meet Super League requirements, a second tier club might take its place.

The Indonesian league will also institute the Asian Football Confederation's "3 plus 2" rule for foreign players in the Super League.

Three of each club's five foreigner spots will be open to players of any nationality. If a club wishes to fill either of the other two spots, those players must come from an AFC member nation.

Player agent Eddy Syahputra said he was not enthusiastic about the new rules. "It's quite hard to find Asian players (who want to play in Indonesia) as the leagues in other countries, like Vietnam and Thailand, are better organised," Eddy said. "I prefer the old regulations as it's much easier for me to find players, but regulations are regulations."
Penyebutan itu merujuk pada kenyataan beberapa klub musafir yang tidak punya lapangan bertanding (home ground) dan diabaikannya aturan-aturan soal kualifikasi pelatih klub. Sebenarnya, awalnya hanya tiga klub musafir musim lalu, yakni Persitara Jakarta Utara, Persita Tangerang, dan PSMS Medan.

Namun, belakangan, Persija Jakarta ikut menjadi musafir terkait larangan kepolisian menggelar laga sepak bola di Jakarta demi keamanan Ibu Kota menjelang Pemilu Legislatif 2009. ”Tak akan ada lagi klub-klub musafir musim depan. Kami tidak akan kompromi,” ungkap Joko Driyono, Direktur Kompetisi Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI).

Mengapa Kacau dan Blunder Copa

[+/-] Selengkapnya...

08 Juli 2009

Penyertaan Modal PSIS Bukan Prioritas

Cyber News : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang menilai pengajuan penyertaan modal terhadap PT Mahesa Jenar oleh Pemerintah Kota Semarang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2009 bukan program prioritas. Hal ini karena masih banyak program yang lebih memiliki manfaat lebih luas bagi kepentingan publik.

"Masih banyak program lain yang lebih prioritas dan bermanfaat bagi masyarakat, kenapa harus mengajukan penyertaan modal?" ujar anggota Komisi C DPRD Kota Semarang AY Sujianto (PPP), di Semarang, Rabu (8/7).

Hal tersebut mengingat Pemkot Semarang telah memasukkan penyertaan modal senilai Rp 20 miliar terhadap PT Mahesa Jenar, selaku badan usaha pengelola PSIS Semarang dalam pengajuan APBD Perubahan 2009.

Sukawi Blunder

[+/-] Selengkapnya...

07 Juli 2009

Pemain Lama Didekati

Cyber News : Diam-diam PSIS melakukan pendekatan dalam upaya membentuk tim yang akan diterjunkan dalam kompetisi depan. Tahap awal, langkah itu dilakukan terhadap para pemain lama.

Beberapa di antaranya diharapkan bisa kembali berkostum PSIS. Hal itu diungkapkan pelatih tim 2008-2009, Ahmad Muhariah.

Ahmad Muhariah

Menurut dia, beberapa waktu lalu pengurus memintanya untuk melakukan pendekatan terhadap pemain musim lalu. Namun, dia enggan menyebutkan pemain muda potensial yang kembali dibidik.

”Saya sudah menyampaikan kepada beberapa pemain agar mau kembali membela PSIS. Itu permintaan dari pengurus,” tutur mantan kapten tim tersebut.

Namun, para pemain belum memberikan jawaban. Muhariah mengaku tidak akan memaksa mereka, mengingat pemain punya hak untuk menentukan pilihannya. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya menyangkut gaji dan kontrak. ”Hak mereka untuk menentukan pilihan. Kami tidak bisa menghalang-halangi,” katanya.

Lebih Tinggi

[+/-] Selengkapnya...

03 Juli 2009

Pemkot Semarang Usulkan lagi Anggaran Penyertaan Modal untuk PT Mahesa Jenar sebesar Rp 20 miliar

Cyber News : Rencana pengusulan kembali anggaran untuk mendanai PSIS lewat penyertaan modal PT Mahesa Jenar sebesar Rp 20 miliar pada perubahan APBD 2009 yang sebelumnya sudah ditolak gubernur, mendapat reaksi keras dari berbagai pihak.

(dok. kp2kkn jateng)

Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KP2KKN) Jateng bahkan masih konsisten dengan statement yang pernah dilontarkan saat muncul usulan penganggaran PSIS ke APBD akhir tahun lalu.

”Sikap kami masih sama, berharap agar permohonan dana ke APBD Perubahan Kota Semarang ditolak saja. Kami berharap tidak ada dana untuk bal-balan dari APBD seperti yang ditegaskan Gubernur,” tegas Sekretaris KP2KKN, Eko Haryanto, Jumat (3/7) pagi tadi.

Ditambahkan, dana sebesar Rp 20 miliar yang diminta Walikota Sukawi Sutarip tersebut lebih baik digunakan untuk kepentingan masyarakat seperti mengatasi banjir, rob dan pendidikan serta kesehatan. Jika pengelola masih ingin mengajukan anggaran, ada baiknya pengurus PSIS melakukannya dengan cara yang lebih profesional dengan menggandeng pihak swasta, bukan meminta dana APBD.

[+/-] Selengkapnya...

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP