30 Maret 2009

Kalah Segalanya

Cyber News : Tekad PSIS untuk bisa mencuri poin saat melawan Persipura di Stadion Mandala Jayapura kemarin pukul 15.30 WIT (13.30 WIB) tidak berhasil. Setelah menahan gempuran Boaz Salossa dkk sepanjang 30 menit pertama pada awal babak pertama, akhirnya PSIS harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 4-0 (2-0). Keempat gol tim Mutiara Hitam dicetak oleh Alberto Goancalves dan dan Boaz Salossa, masing-masing dua gol.

Dengan kemenangan ini, semakin memantapkan posisi Persipura di puncak klasemen sementara di ajang ISL 2008/2009. Disisi lain, hasil ini malah membuat tim Mehasa Jenar harus berjuang lebih keras lagi untuk bisa keluar dari zona degradasi.

Asisten pelatih PSIS Ahmad Muariah saat dihubungi dari Semarang mengatakan, keinginan PSIS untuk membalikkan prediksi banyak orang dengan bisa mencuri poin dari tuan rumah tidak berhasil.


"Sebetulnya, kita sempat bisa membuat tuan rumah nerveus tuan rumah. Namun hal itu hanya berlangsung 30 menit. Setelah gol pertama Persipura pada menit ke 32 oleh Alberto Goancalves, mental anak-anak seakan langsung rontok," terang Ahmad Muhariah.
Kegagalan Bassile dkk meredam permainan Persipura, menurut Ahmad juga tidak lepas dari kelebihan teknik yang dimilik para pemain tuan rumah. Apalagi, dengan mendapat dukungan penuh ribuan suporternya, membuat permainan Persipura lebih bersemangat. Serangan Boaz kk sangat agresiv dan bervariatif. Wal hasil, serangan yang bertubi-tubi membuat pertahanan PSIS bobol juga.

"Melihat kualitas lawan, kita sudah sengaja main bertahan dengan menunggu lawan dibelakang garis tengah. Namun ternyata lawan masih bisa membobol juga," katanya.
Absennya Idrus Gunawan karena cedera memang menjadikan komposisi lini belakang berubah. Kemarin, BN menempatkan Anderson Leke dan Hery Susilo sebagai bek tengah, dengan didampingi Aulia Tri di kanan dan Deny Rumba di kiri. Kemudian, untuk lini tengah tempati Bassile, Hendro Suswanto, Aziz dan Fery. Dan untuk lini depan, dipercayakan kepada Telles dan Johan. Karena memang lebih fokus memperkuat pertahanan, maka PSIS hanya bisa mengandalkan serangan balik untuk bisa mencetak gol. Namun karena rapat serta disiplinnya lini pertahanan tuan rumah, Bassile dkk hanya bisa melakukan tendangan ke gawang dari jarak jauh. Sulit untuk bisa masuk sampai ke kotak penalti.

"Penampilan anak-anak sudah bagus dan all out. Khusus kiper Agus Murod, penampilannya cemerlang. Berkali-kali dia berhasil mematahkan peluang emas tuan rumah," katanya.
Dalam pertandingan ini, tiga pemain PSIS menerima tiga kartu kuning,
yaitu Leke, Hery dan Aziz. (JPNN)

[+/-] Selengkapnya...

27 Maret 2009

PSIS Incar Poin Di Tur Papua

Cyber News : Meski mengakui tur ke Papua yang akan dilakoni anak asuhnya pada akhir pekan ini cukup berat, pelatih PSIS Semarang Bambang Nurdiansyah (foto) menyatakan tekadnya untuk bisa membawa pulang poin.

Menurutnya, target meraih poin itu mesti dicanangkan mengingat posisi timnya di klasemen sementara Superliga 2008/09 saat ini cukup rawan, karena masih berkutat di zona degradasi.

Itu karena, tim berjuluk Mahesa Jenar baru mengemas 20 poin dari 24 laga. Hasil dari empat kali menang, delapan kali seri, dan 12 kali kalah sehingga untuk sementara menempati peringkat ke-15.

"Berat memang. Karena dua tim yang akan kami hadapi cukup tangguh jika tampil di kandangnya. Tapi kami harus berusaha tampil maksimal untuk memenuhi target," kata Bambang dihubungi wartawan, Kamis (26/3).


Sesuai jadwal, usai menghadapi tuan rumah Persipura Jayapura, Minggu (29/3), PSIS akan menunju ke Stadion Pendidikan di Wamena, guna menghadapi Persiwa, Rabu

[+/-] Selengkapnya...

22 Maret 2009

Siapa takut tur Papua ???


Cyber News : Setelah ada wacana pemberangkatan tim minimalis dgn pemain cadangan saja yg diberangkatkan, maka Sabtu pagi ini setelah ada pertemuan antara management yg diwakili oleh Ari Wibowo dan Setyo Agung Nugroho dgn pelatih Bambang Nurdiansyah, disepakati point2 sbb;

Jumlah rombongan disepakati 20 orang, dgn rincian 15 pemain dan 5 offical. Pemain terdiri atas 2 kiper dan 13 pemain. Dan yg paling penting, yg diberangkatkan bukan pemain cadangan dengan asumsi melepas tur away Papua yg biayanya diatas 200 jt tsb, tetapi adalah PEMAIN INTI minus Hery Susilo dan Hendro Siswanto yg harus mengikuti TC Sea Games.

Keputusan ini didasari atas pertimbangan bahwa mengalah sebelum bertanding adalah mengingkari hakikat olahraga dan sportivitas itu sendiri. Jadi sekecil apapun peluang PSIS di Jayapura dan Wamena, tak ada kata menyerahkan diri utk dibantai lawan, apalagi menyodorkan pemain pemain cadangan. No way. Pemain inti tetap diturunkan. Karena bola itu bundar. Di dunia ini tak ada yg absolut kecuali kekuasaan Allah SWT.


Jadi mencuri poin di kandang Persipura dan Persiwa bukanlah mimpi di siang bolong. Gak peduli teror penonton ataupun dikerjai wasit krn tak ada siaran langsung. Team PSIS akan berangkat ke Papua dgn misi BERTEMPUR DENGAN SEMANGAT PENUH .. Soal ada pemain yg nanti cedera atau kena kartu, itu hal lumrah dalam sepakbola. Jadi, tak ada kata melepas partai. Disaat 1 point begitu bernilai buat lolos dari degradasi, apa pantas membuang biaya away ratusan juta rupiah buat setor nyawa di kandang lawan. Wahai pendukung pendukung PSIS, dukung dan doakan kami ya ... Bravo PSIS ! Partai lawan Persipura tgl 29 Maret dan lawan Persiwa tgl 1 April (sdg diusahakan mundur tgl 2 April)

source : Facebook

[+/-] Selengkapnya...

21 Maret 2009

Lahir dan Kembali di Tugu Muda


Cyber News : Dadakan, dan tanpa koordinasi pada malam peringatan HUT Suporter Semarang Extreme yang dilaksanakan di Tugu Muda, paru-parunya Kota Semarang. Puluhan SNEXER bergabung di malam itu, untuk melakukan refreksi diri dan organisasi yang telah berusia 4 tahun, usia yang sangat muda dalam persuporteran di Indonesia. Namun militansi dalam mendukung total PSIS SEMARANG tidak diragukan lagi, dan terdengar sampai di luar pulau JAWA.

Malam itu pula, bertemulah kembali 2 duo snexer yang cukup lama terpisah, yakni Edi Purwanto (Boss Edy) dan Agus Junianto (Ban Jun) yang pernah bahu-membahu mendirikan dan membesarkan SNEX sampai yang kita rasakan saat ini. Terpisahkan dua pendiri ini, dikarenakan adalah perbedaan pendapat, persepsi yang mendasar yang akhirnya memisahkan mereka berdua pada kongres SNEX II pada tahun 2008 silam.

Empat tahun sudah SNEX memberi warna di kancah persuporteran di Indonesia khususnya di Kota Semarang. Di Tugu Muda menjadi saksinya kembalinya snexer-snexer tangguh lainnya yang lelah berjuang dengan segala aktifitas kehidupan yang dilalui sehari-hari. Tugu Muda ibarat rumah yang indah dan nyaman, SNEX terlahir disitu, tempat dimana dipanjatkan ikrar dan janji untuk setia sampai mati mendukung sepenuh hati, sepenuh jiwa menegakkan panji kebesaran PSIS SEMARANG.

Malam itu berbeda dengan malam-malam Ulang Tahun SNEX yang lalu. Suasana keprihatinan sangat terasa, seiring dengan badai yang menggempur PSIS dari berbagai posisi. Minim prestasi dan keuangan yang kembang-kempis, menjadi luka di tubuh Suporter Semarang Extreme yang sangat mencintai klub kebanggaan kota Semarang. Duka juga dengan ditundanya partai kandang, disebabkan dengan larangan Kapolda untuk menyelenggarakan even sepakbola pada masa kampanye.

Acara HUT yang biasanya hingar-bingar hura-hura, kali ini momen 4 tahun menjadi ajang refleksi diri. Beberapa Snexer yang hadir bahkan menyampaikan uneg-uneg langsung di hadapan Boss Edy dan Sekum Pak Dwi, yang hadir pada malam itu. Sorotan yang sering dikeluhkan para anggotanya adalah belum adanya kantor sekretariat, pembuatan KTA nisasi, pembenahan seni kreasi dan korlap.

Selain itu ungkapan boss Edy yang menyatakan bahwa perbedaan di tubuh SNEX harus disikapi dengan bijak, hal ini ditimpali oleh Bang Jun dengan arif pula. Pesan Bang Jun untuk Boss Edy sang ketua Umum untuk mengedepankan organisasi dari pada kepentingan pribadi. Perlu diketahui bahwa boss Edy maju menjadi Calon Legislatif 2009. Inilah yang disorot Bang Jun dan teman-teman Snexer yang mengingingkan SNEX harus berdiri netral pada pemilihan caleg, dan capres.


Selain itu, perlu ada gerakan untuk menyelamatkan PSIS. Bukan SNEX kalau tidak menelorkan ide-ide EXTREME. Melalui program "ngemis" di DPRD Kota Semarang, kemudian program ngamen di jalanan, pemasangan spanduk dukungan untuk PSIS Semarang. Bukan hasil materi yang dicari, berapapun uang yang didapat pasti tidak akan bisa menutupi segala kebutuhan PSIS yang mencapai ratusan juta tiap bulannya. Namun yang dicari adalah kepedulian sebagai seorang suporter. Hanya dengan inilah suporter bisa menunjukkan kecintaan yang sesungguhnya buat tim kebanggaan kota Semarang.

selanjutnya, adalah aksi solidaritas untuk Oky, yang ditahan berkaitan dengan membawa kembang api di stadion (PSIS kontra Persijap). Menurut sumber, Oky tidak mau menandatangani BAP yang mengubah kata kembang api menjadi "Mercon". Upaya pemberian bantuan hukum telah lakukan bahkan meminta bantuan sampai Mabes Polri. Adapun bantuan dari Manajemen PSIS rupanya berhenti di tengah jalan, menurut kabar apabila Manajemen PSIS memberikan bantuan dalam kasus ini, maka insiden pemukulan Yoyok Sukawi terhadap wasit tempo lalu akan dibuka kembali. Walahu 'alam.

Selamat Ulang Tahun SNEX
KIBARKAN TERUS, BENDERA SNEX SAMPAI AKHIR.....
HARI KEMARIN UNTUK HARI ESOK YANG LEBIH BAIK.

[+/-] Selengkapnya...

19 Maret 2009

SNEX GENAP 4 TAHUN, CATATAN SEJARAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

HARI INI GENAP 4 TAHUN SUPORTER SEMARANG EXTREME
NYALAKANLAH API SEMANGATMU DI DADAMU...
HARI KEMARIN UNTUK HARI ESOK YANG LEBIH BAIK ...

Cyber News : SneX berdiri diawali oleh terbentuknya Komunitas Arus Bawah Suporter Semarang (KABSS), yang saat itu merupakan bagian dari kelompok suporter yang telah ada. Melalui pertemuan KABSS pada tanggal 7 Maret 2005 di Balai Kelurahan Sambirejo, Gayamsari, yang diwarnai penjaringan nama yang ketat, disepakati terbentuknya kelompok supporter baru di kota Semarang, yang diberi nama SneX (Suporter Semarang Extreme). Pada fase berikutnya, pada tanggal 20 Maret 2005 SneX di deklarasikan, yang selanjutnya hari tersebut disepakati sebagai Hari Kelahiran SneX.

Pada masa awal berdirinya SneX, tidak serta merta mencapai kesuksesan. Butuh perjuangan yang extra keras dari para pengurus saat itu, untuk sekedar menjalankan roda organisasi. Berbagai upaya dan terobosan senantiasa dilakukan demi berlangsungnya kehidupan SneX. Berbagai tekanan dari pihak luar juga tidak kalah deras menghujani keseharian para pengurus. Belum lagi jika terhalang oleh biaya, maka Pengurus pun harus memutar otak untuk dapat memenuhinya. Sehingga tidak heran jika terkadang harus ngutang sana sini untuk sekedar bisa memiliki alat musik. Ataupun harus patungan untuk sekedar beli makanan kecil untuk rapat. Akan tetapi semua itu dilakukan dengan penuh semangat dan keikhlasan, demi terbentuknya sebuah organisasi yang cita-citakan bersama.

Dengan berbekal kesederhanaan dan kebersamaan, SneX sedikit demi sedikit mulai dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya masyarakat ataupun simpatisan yang tidak hanya tertarik dan memiliki merchandise SneX, tetapi juga berkeinginan untuk bergabung dengan SneX sebagai anggota, baik secara pribadi maupun kelompok. Dalam tahun pertama SneX berdiri dapat terjual sekitar 3.000 merchandise resmi SneX, belum termasuk merchandise yang dijual bebas oleh para pedagang merchandise sepakbola.

Lagu SNEX yang Terlupakan

Berawal dari 150-an orang, dan SneX saat ini telah memiliki anggota dan simpatisan mencapai belasan ribu orang, dengan anggota resmi dan memiliki KTA (Kartu Tanda Anggota) berjumlah 4000 orang, belum termasuk simpatisan yang jumlahnya bisa mencapai 15.000 orang tersebar di seluruh Indonesia. Suatu perkembangan yang cukup pesat bagi sebuah organisasi supporter yang telah genap berusia empat tahun. Sebuah pencapaian yang tidak disangka sebelumnya, baik oleh pengurus, ataupun masyarakat. Suatu kondisi yang membuat Pengurus dan Manajemen bersimpati dan akhirnya mengakui keberadaan SneX sebagai elemen suporter di Semarang.


LAGU AWAL SNEX.... YANG TERLUPAKAN.....

Judul : none
Pencipta : NN

Semarang PSIS Pasti Menang..
PSIS Pastilah Juara.. 2x
SNEX MANIA, SNEX MANIA
PSIS Pastilah Juara...
SEMARANG EXTREME, SEMARANG EXTREME
PSIS Pastilah Juara...

[+/-] Selengkapnya...

18 Maret 2009

PSIS : Kembali Lagi Menggunakan Dana APBD

Cyber News : PSIS Semarang agaknya bisa kembali bernapas lega, setelah Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menolak dana investasi kepada PT Mahesa Jenar beberapa hari yang lalu. Berdasar informasi dari Tim Telisik Snexcyber serta berbagai sumber bahwa Gubernur memberikan alternatif pembiayaan PSIS Semarang melalui APBD lewat lembaga semi pemerintah.

Dana tersebut nantinya akan dikelola dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan persepakbolaan Kota Semarang, PSIS. Dengan adanya kucuran dana APBD lagi diharapkan prestasi dan animo masyarakat pencinta PSIS kembali bergairah, termasuk semua elemen suporter, pendukung dan pencinta Sang Mahesa Jenar di seluruh pelosok negeri.

Bagaimana prosesnya serta kesepakatan antara anggota dewan, pemerintah serta lembaga yang ditunjuk kita tunggu saja berita selanjutnya. Yang jelas dana yang diperoleh dari rakyat nantinya dapat dipertanggungjawabkan oleh penerimanya, serta dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan prestasi PSIS dan tidak tergantung lagi kepada APBD.

Pertanyaan, siapakah yang menerima uang tersebut PT Mahesa Jenar (PT MJ), atau pihak lain ?? Tim Telisik Snexcyber masih berusaha mencari informasi di kalangan dewan, dan gubernuran.

Sejak PSIS masih kandas di dasar kompetisi, beberapa rekan Snexer yang peduli atas PSIS dan pro dan kontra PT MJ, melakukan beberapa rapat yang sangat melelahkan sampai tengah malam. Beberapa hasil rapat tersebut yakni keinginan dari suporter untuk melakukan audiensi dengan pihak PT MJ, anggota Dewan atau tokoh bola Semarang yang peduli dengan PSIS.

Yang masih membingungkan dan menjadi pertanyaan adalah proses akuisisi PSIS Semarang yang notabene adalah milik dari klub-klub Kota Semarang ke PT MJ. Padahal perjuangan klub-klub untuk memperjuangan PSIS menjadi tim yang di segani di Indonesia tidak mudah. Menurut sejarah PSIS memiliki perjalanan yang panjang sejak tahun 1911, 1926, 1928, 1930 dan berdirinya PSIS tahun 1932 [baca disini], dari sejarah yang panjang ini, PSIS pernah mengalami mencicipi manisnya Juara Perserikatan dan Liga Indonesia.


Dengan bergulirnya, Indonesia Super Liga, menurut ketentuan yang dikeluarkan oleh BLI setiap klub yang berkompetisi di Liga Super harus profesional dengan membentuk badan hukum. Maka berdirilah PT. Mahesa Jenar (PT. MJ), dengan porsi 75 % milik swasta, dan 25 % milik pendiri klub-klub PSIS. Rentang sejarah panjang sejak tahun 1911-2009, klub-klub tersebut hanya dihargai dengan 750 juta. Pemberian saham sebesar 25% merupakan goodwill alias pemberian cuman-cuman dari swasta. Padahal klub-klub tersebut memiliki andil besar yang menjadikan PSIS nama besar di kancah sepakbola nasional. Seharusnya goodwill yang diberikan minimal 51%, sehingga PSIS tetap berada di Semarang dan wacara untuk menjual PSIS ke pihak luar tidak perlu terjadi. Seharusnya masyarakat juga dilibatkan dalam pembelian saham, tapi entahlah...

Bravo sepakbola Semarang...Bravo PSIS...Salam rewormasi...

[+/-] Selengkapnya...

17 Maret 2009

"Tur Maut", Konsentrasi atau Lepas.....

Salah Satu Pengais Rejeki di Jatidiri Semarang "Pasrah",
Masa Kampanye Kapolda Jateng Tidak Memberikan izin.
Semua Pertandingan Kandang dipindahkan ke Jawa Timur


Cyber News : Meski ada larangan pertandingan sepakbola dari Polda Jateng, selama masa kampanye dan pemilu. Skuad Mahesa Jenar tetap bertanding. Namun tempat pertandingannya bukan di Jateng melainkan di Papua, dalam partai tandang menghadapi Persipura (28/3) dan Persiwa (1/4).

"Kini, konsentrasi kami untuk melawan Persipura dan Persiwa. Dipastikan, dua pertandingan tersebut bisa digelar sesuai jadwal semula. Polisi setempat sudah mengizinkan dan bahkan sudah dikantongi panpel," terang Manajer Operasional Ari Wibowo, yang mewakili PSIS mengikuti pertemuan dengan Ketua Umum PSSI dan BLI di Surabaya kemarin.

Pada partai konsentrasi, setidaknya PSIS akan menjalani tiga pertandingan lain. Yaitu melawan Persib Bandung, Persela Lamongan dan partai ulangan dengan Persijap Jepara. "BLI menerapkan sistem ini agar kompetisi bisa selesai sesuai jadwal ulang. Ada tim yang meminta kompetisi diberhentikan, namun ditolak oleh Ketua Umum Nurdin Halid," terangnya.

Selanjutnya, tambah Ari, semua pertandingan itu akan dikonsentrasikan di Jawa Timur. Yaitu di Lamongan, Sidoarjo, Malang dan Kediri antara 14 April hingga 5 Mei mendatang.

Untuk biaya panpel, kata Ari, akan ditanggung sepenuhnya oleh BLI dan pemasukan dari tiket juga menjadi hak penuh BLI. Namun tim yang notabene sebagai tuan rumah akan mendapatan fee sebanyak Rp 75 juta tiap pertandingan. Jika partai tersebut disiarkan langsung oleh ANTV, maka PSIS berhak atas uang hak siar sebanyak Rp 15 juta setiap pertandingan sore dan Rp 30 juta untuk pertandingan malam. "Hanya saja, sudah pasti PSIS harus mengeluarkan biaya trasnportasi dan akomodasi selama di Jawa Timur," bebernya

Sementara itu, manajer teknik Setyo Agung Nugroho mengatakan, terkait dengan adanya perubahan jadwal, pihaknya berencana akan merubah program latihan. Sebetulnya usai melawan Persitara Sabtu (14/3) lalu, anak-anak PSIS akan diliburkan latihan selama seminggu.


Demi Keamanan

Polda Jawa Tengah memastikan tidak akan mengeluarkan izin pertandingan sepakbola di wilayahnya. Terhitung selama masa kampanye hingga pemilu 9 April mendatang.
"Kembali kami tegaskan, Polda Jawa Tengah tidak mengeluarkan izin untuk pertandingan sepak bola selama kampanye dan pemilu. Sekali lagi ini untuk kepentingan negera. Ingat, demi kedaulatan negara, pemilu jauh lebih penting dari ada sepakbola," tegas Kapolda Jawa Tengah Irjend Pol Alex Bambang Roatmojo usai menyerahkan mobil barang bukti kepada para pemiliknya di Mapolda kemarin.

Alasannya, tambah Alex, adalah demi keamanan dan kelancaran pemilu. "Kami khawatir akan adanya kerusuhan di lapangan. Selain itu, kami juga khawatir akan dijadikan ajang kampanye oleh seseorang caleg di lapangan," tandasnya.

Simpan Pemain Inti

Dalam menghadapi tim papan atas, yaitu Persipura dan Persiwa. Perhitungan di atas kertas, sangat berat untuk bisa mendapatkan poin di dua pertandingan itu. Manajer Operasional PSIS Ari Wibowo mengatakan, sangat berat untuk bisa mendapatkan poin di laga tersebut. Selain karena faktor teknis, pengaruh faktor nonteknis di dua pertandingan itu juga cukup besar.

Karena itu, untuk menghadapi dua pertandingan tersebut, ia akan mengusulkan agar pelatih untuk rotasi pemain. Bahkan kalau perlu, rotasi tidak hanya satu dua pemain, namun sebagian besar pemain. Selain untuk menyimpan pemain inti, kata Ari, juga sekaligus untuk memberikan kesempatan turun lapangan bagi pemain yang selama ini hanya dibangku cadangan. "Tur ke Papau adalah tur berat. Saya kira tidak ada salahnya kalau pelatih mencoba pemain cadangan. Ya biar pemain inti istirahat dan memberikan jam terbang pemain cadangan," ucapnya.

Ari mengatakan, ada kemungkinan pemain yang selama ini turun di kompetisi ISL tidak semua dibawa dalam tur ‘’maut’’ ke Papua. Palinmg hanya kiper serta pemain belakang Leke. Lainnya adalah pemain para pemain cadangan yang selama ini jarang turun. Seperti Jimyy Max, Restu Kartika, Aulia Tri, Bangun Permana, Gunawan, Prananda, Johan dll. "Meski turun dengan pemain tidak inti, bukan berarti PSIS akan
menyerah begitu saja. Namun sekali lagi, keputusan akhir ada di tangan pelatih," terangnya. Pemilik perumahan Kampung Soemawis itu tidak hanya punya pemikiran untuk menyimpan pemain inti. Namun juga akan mengusukan ke pelatih agar membawa pemain minimalis, artinya tidak sebanyak seperti biasanya.

Kalau dalam tur atau main tandang sebelumnya PSIS selalu membawa 18 hingga 20 pemain. Kalai ini ke Papua cukup membawa 12 atau 13 pemain saja. Dengan rincian, 1 kiper 12 pemain tengah atau dua kiper 11 pemain tengah. Dengan jumlah itu sudah ada dua pemain cadangan. Toh di setiap pertandingan, jumlah pergantian pemain maksimal tiga orang saja. Dan offisial yang dibawa juga tidak sebanyak seperti biasanya.
"Ini demi efisiensi dana. Karena memang dibutuhkan biaya yang banyak untuk bisa sampai ke Papua. Yang penting, PSIS tidakdidiskualifikasi," ucapnya.

Namun hal itu, menurut Ari hanyalah sekedar wacana yang akan diusulkan ke manajemen dan pelatih. Perhitungan di atas kertas, biaya transportasi ke Papua adalah yang paling menghabiskan biaya dari pada tur ke daerah lain. Belum lagi, dari Papua ke Wawena juga menghabiskan dana tidak sedikit.

Apalagi melihat kondisi keuangan PSIS yang ada. Maka sangatlah wajar, jika Ari mengusulkan hal itu. Toh, sangat berat untuk bisa mencuri poin di bumi Papua. Selain pertimbangan faktor teknis, juga faktor non teknis. Karena dari sejumlah tim papan atas yang bertanding di Papua, hanya beberapa saja yang berhasil mencuri mencuri poin. Itupuh tidak banyak, hanya satu poin. (JPNN)

[+/-] Selengkapnya...

14 Maret 2009

KEMENANGAN BERHARGA

Cyber News : Tuan rumah PSIS akhirnya berhasil memetik angka penuh setelah mengalahkan tamunya Persitara Jakarta Utara, 1-0 pada laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) putaran kedua di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu (14/3) petang.

Kemenangan ini merupakan pertama kali dalam tujuh pertandingan yang dimainkan tim asuhan pelatih Bambang Nurdiansyah pada putaran kedua, karena empat di antaranya berakhir dengan hasil imbang dan dua kali kalah.

Pertandingan PSIS melawan Persitara yang disaksikan sekitar 10 ribu penonton tersebut berlangsung monoton apalagi kondisi lapangan basah akibat hujan yang turun sebelum pertandingan.


Pada awal babak pertama, tuan rumah mendominasi jalannya pertandingan dengan serangan yang bervariasi dari sisi kanan, kiri, dan tengah.

Tim asuhan pelatih Bambang Nurdiansyah ini terus menggempur pertahanan tim berjuluk Laskar si Pitung yang dikoordinasikan oleh Ebendje Rudolf tetapi serangan yang dibangun selalu mental di pemain belakang Persitara. PSIS mencetak satu gol pada babak ini melalui tendangan kaki kiri Antonio Teles menit keenam, setelah pemain Persitara melakukan pelanggaran di sisi kanan pertahanan tim tamu.

Tendangan kaki kiri pemain asal Brasil tersebut sempat menyentuh kepala beberapa pemain Persitara, tetapi bola yang licin akibat kondisi lapangan yang basah karena sebelum pertandingan Kota Semarang diguyur hujan. Bola itu meluncur dengan deras ke sisi kanan kiper Persitara Jakarta Utara, Roni Tri Prasnanto, sehingga kedudukan 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.

Sampai pertandingan usai kedudukan tetap 1-0 untuk kemenangan PSIS. Wasit Najamuddin Aspira mengeluarkan kartu kuning untuk Johan Yoga Pratama, Firman Basuki (PSIS), Deden Hermawan, dan Ebendje Rudolf (Persitara). (Ant)



[+/-] Selengkapnya...

13 Maret 2009

Maksimalkan Pertandingan Kandang

Snex Siap Memberi Dukungan Langsung di Jatidiri

Cyber News : Menurut Manajer Tim PSIS Setyo Agung Nugroho, laga melawan Persitara memiliki arti penting bagi timnya. Anak-anak Semarang harus mampu memanfaatkan enam laga kandang tersisa untuk meraih kemenangan. Jika tidak, tim berjuluk Mahesa Jenar ini akan sulit lolos dari jeratan degradasi. ”Meski partai ini sangat krusial, kami meminta para pemain tak terbebani dan tampil lepas,” kata Agung.

Meski dalam laga besok tiga pilarnya tidak tampil, Agung tetap optimistis pasukannya mampu meraih hasil maksimal. Dalam laga tersebut, PSIS bakal berlaga tanpa Basile Jules Onambele, Heri Susilo dan Ferry Ariawan. Ketiganya absen lantaran terkena akumulasi kartu kuning.

Sementara di kubu Persitara, kondisi kurang kondusif menyelimuti laskar Si Pitung. Hal ini disebabkan karena Rahmat rivai dkk kembang-kempis karena belum mengantongi gaji bulan Februari. Menurut Asisten Pelatih Persitara Dadang Iskandar, Manajemen Persitara memang sudah kehabisan uang dan masih berupaya mencari talangan untuk menutupi kekurangan gaji tersebut.


Tekad mencuri minimal satu point di kubu Persitara, harus di waspadai. Karena kesempatan memperbaiki peringkat dengan menyapu bersih di enam partai laga sisa 'home' semakin berat. Tergelincir sekali-dua kali di kandang, lampu merah buat PSIS. Satu-satunya jalan adalah meraih hasil sempurna di semua pertandingan di Jatidiri Semarang.

Hingga laga ke-22 musim ini, tim asuhan Bambang Nurdiansyah ini berada di dasar klasemen sementara dengan nilai 16, hasil dari tiga kali menang, tujuh kali seri, dan 12 kali kalah dan Persitara saat ini berada di peringkat 13 klasemen dengan poin 22 hasil dari lima kali menang, tujuh kali seri dan 11 kali kalah.

[+/-] Selengkapnya...

12 Maret 2009

Gubernur Jawa Tengah : UANG BUKAN UNTUK BAL-BALAN

Cyber News : Isyarat Gubernur Bibit Waluyo menolak penyertaan modal bagi PSIS melalui PT Mahesa Jenar (MJ) ternyata terbukti. Ia terang-terangan meminta kepada Pemkot Semarang agar dana Rp 20 miliar bisa dialihkan untuk kepentingan rakyat.

Penegasan tersebut dilontarkannya menjawab desas-desus kalau orang nomor satu di Jateng itu memahami kebijakan Pemkot dengan dikuatkan keputusan DPRD Kota Semarang.

’’Siapa yang setuju soal itu. Saya tegaskan menolak. Jelas tho! Itu uang rakyat bukan untuk klub bal-balan,’’ kata dia, Rabu (11/3), usai mengikuti kegiatan Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu 2009 (Tahap Inti) di Jl Pahlawan.

Menurut dia, kalau memang PSIS membutuhkan dana sebaiknya mencari sumber sendiri dengan tidak menggunakan dana APBD. Karena pengalokasian APBD sudah ada aturan yang jelas. ’’Tidak ada urusan antara PT (Mahesa Jenar-Red) dengan Pemda. Saya sendiri bingung, kenapa Pemkot bisa mengalokasikan anggarannya ke PT itu,’’ lanjutnya.

Penolakan itu tentunya akan melalui mekanisme evaluasi RAPBD 2009. Setiap gubernur memiliki hak penuh untuk mengevaluasi RAPBD yang diajukan oleh kabupaten/kota. Oleh karena itu, nomenklatur penyertaan modal dalam rancangan anggaran tersebut sudah barang tentu akan dicoret.

Semarang Lambat

Bibit sendiri dalam sebuah kesempatan berbeda menyatakan, bahwa Kota Semarang membutuhkan perhatian penuh. Ia melihat sebagai ibukota provinsi perkembangannya lambat.

Dicontohkannya seperti penanganan banjir, meski sudah ada upaya tetapi masih dirasa belum optimal. ’’Makanya alokasi APBD benar-benar untuk rakyat. Daerahnya saja sering kena banjir, la kok ada alokasi yang bukan-bukan,’’ sindirnya.

Akan Dikawal


Sekretaris KP2KKN Jateng, Eko Haryanto menyambut gembira atas keputusan itu. ’’Ini yang kita harapkan dari sosok kepala daerah,’’ katanya.
Bagi dia, keputusan ini akan dikawalnya besarta pegiat anti-korupsi lainnya sampai DPRD dan Pemkot Semarang menarik atau mencabut keputusannya soal penyertaan modal.

Sesuai mekanisme, gubernur selanjutnya akan memberikan hasil evaluasinya kepada DPRD dan Pemkot Semarang. ’’Tentu saja tujuh hari setelah evaluasi diterima, pemkot maupun dewan akan bersikap. Kalau masih bandel, mengabaikan evaluasi gubernur akibatnya bisa fatal. RAPBD 2009 tidak bisa digunakan. Kalau seperti itu, kasihan masyarakat,’’ ungkapnya.

Sementara Wali Kota Sukawi Sutarip siap mengikuti imbauan Gubernur. Bila penolakan penyertaan modal itu benar terealisasi, maka Pemkot akan mencari strategi lain untuk menghidupkan PSIS. Bisa saja pengurus PSIS nanti membiayai PSIS dengan patungan.

Menurutnya PSIS merupakan klub yang dicintai masyarakat, namun di sisi lain membutuhkan banyak dana. ’’Kami hanya menaati dan tunduk pada arahan Gubernur. Meski demikian kami tetap akan cari jalan lain agar PSIS tetap berdiri. ’’ (SM)

[+/-] Selengkapnya...

11 Maret 2009

Carut Marut Sepakbola Kita

Cyber News : Inilah memang cermin wajah liga Sepakbola Indonesia. Banyak faktor yang yang menghambat laju prestasi dan profesionalisme persepakbolaan di Indonesia, salah satunya adalah tidak menentunya kompetisi bola di negeri ini. Dengan suhu perpolitikan di Indonesia yang naik turun berdampak besar berlangsungnya kompetisi sepakbola dari amatir sampai profesional (ISL).

Yah.... dengan kondisi yang tidak menentu inilah menjadi sebab prestasi yang seperti di sebutkan diatas. Selain sering berubahnya jadwal kompetisi juga beberapa sanksi yang memberatkan dari Komdis, perbuatan suporter yang bertindak anarkis, kerusuhan menjadi momok yang menakutkan bagi klub-klub yang ikut serta dalam liga sepakbola dari level atas sampai bawah.

PSIS adalah salah satu korbannya, sehingga manajemen PSIS berharap sisa laga kandangnya di Djarum ISL 2008/2009 bisa dilalui di stadion Jatidiri Semarang, dengan jadwal yang tidak berubah. Namun PSIS tetap akan menghormati keputusan Badan Liga Indonesia (BLI) maupun pihak pemberi izin keamanan, terkait menggelar pertandingan di masa kampanye pemilu.

''Kami akan hormati dan mengikuti dari BLI. Kami juga siap menuruti apapun keputusan Kapolda. Tapi bagaimanapun kita berharap tempat dan jadwal tidak berubah,'' kata Manajer Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho, Selasa (10/3). Sebab, lanjut Agung, bila jadwal mundur, apalagi pertandingan digelar di luar Jawa Tengah, akan berdampak pada membengkaknya pengeluaran PSIS.

Seperti diketahui BLI berusaha melakukan pendekatan dengan sejumlah Polda di tanah air. Hasilnya badan pelaksana regulasi kompetisi non-amatir di tanah air ini mengklaim telah mengantongi izin dari Polda Jawa Timur. Sedangkan di Jateng, ada sinyal tidak boleh ada pertandingan saat maasa kampanye, meski belum ada putusan resmi dari Kapolda Jateng.

PSIS sendiri mempunyai beberapa pertandingan saat kampanye yang digelar home. Pertengahan bulan Maret tepatnya 21 Maret PSIS akan menjamu Persib (Bandung) dan 4 April akan melawan Persija (Jakarta).

PSSI Upayakan Kompetisi Terus

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mengupayakan kompetisi sepak bola di Indonesia tetap berjalan sesuai agenda.

”Kompetisi tidak berhenti,” katanya usai bertemu dengan Ketua Kehormatan PSSI Agum Gumelar di kantor PSSI di Jakarta, semalam.

Pihaknya sudah mengirim surat kepada semua pengurus daerah untuk mencari solusi soal keamanan, berkaitan dengan Pemilu. ”Semuanya, baik klub maupun pemain saya minta agar disiplin. Jangan sampai menganggu jalannya proses Pemilu,” katanya.

Jika kompetisi dihentikan, disebutnya akan berdampak pada citra profesionalisme sepak bola Indonesia di mata sponsor dan penonton. Sebelumnya, Badan Liga Indonesia (BLI) menetapkan Surabaya akan menjadi lokasi pertemuan pengelola klub-klub Superliga. Acara yang digelar Jumat (13/3) lusa itu akan membahas kelanjutan roda kompetisi.

Direktur Kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI) Joko Driyono menjelaskan, Surabaya dipilih karena di Jawa Timur terdapat peluang besar bagi terus dilanjutkannya kompetisi.

Dia mengatakan, ada formula yang menjadi wacana utama bagi opsi melanjutkan kompetisi, setelah muncul kendala izin di beberapa daerah selama masa kampanye pemilu legislatif.

Joko mengemukakan, pihak keamanan di Jawa Timur memberi sinyal positif untuk menggelar pertandingan lanjutan, jika beberapa daerah di Pulau Jawa enggan menerbitkan izin keamanan.

Jabar Melarang Pertandingan Bola

Polda Jabar tidak akan memberikan izin pertandingan selama pelaksanaan kampanye hingga Pemilu 2009 mendatang.

”Selama kampanye tidak ada pertandingan sepak bola di seluruh Jawa Barat, dan berlaku hingga Pemilu 2009 mendatang,” kata Kapolda Jabar Irjen Drs Timur Pradopo seusai Commanders Call di Lanud Husein Sastranegara Kota Bandung, kemarin.

Pelaksanaan kampanye terbuka akan dimulai pada 16 Maret, sedangkan Pemilu digelar pada 9 April.

Larangan pertandingan tersebut berlaku untuk semua strata kompetisi, baik Superliga, Divisi Utama, Divisi I dan II hingga kompetisi kelompok umur. ”Tak ada opsi lain. Tidak ada izin untuk semua level kompetisi, meski tanpa penonton sekalipun,” (SNEXCYBER, SM, JPNN)

[+/-] Selengkapnya...

08 Maret 2009

Deltras Menang, PSIS Menempati Dasar Klasemen Sementara

Cyber News : Deltras Sidoarjo melepaskan diri dari posiszona degradasi, setelah memetik kemenangan 2-1 atas tamunya PSIS Semarang pada pertandingan Liga Super Indonesia di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu (7/3).

Kemenangan itu merupakan kemenangan beruntun yang kedua di kandang sendiri dalam sepekan. Sebelumnya, Deltras juga menang 2-1 atas Pelita Jaya.

"Pertandingan itu sangat berat karena kami bermain tidak dengan tim yang utuh. Kami bersyukur bisa meraih kemenangan," kata pelatih Deltras, Mohammad Zein Alhadad setelah pertandingan.

Seperti laga lawan Pelita Jaya, tuan rumah Deltras tertinggal lebih dulu melalui gol Basile Onambile saat laga baru berjalan 12 menit. Deltras mampu bangkit dan membalikkan keadaan dengan mencetak dua gol pada menit ke-31 lewat tendangan jarak jauh pemain asal Brasil, Junior, dan M Khusen pada tiga menit berselang.


Hermawan sempat membobol gawang PSIS sebelum dua gol itu terjadi, namun wasit Olehadi menganulir gol tersebut.

Absennya Gustavo Chena, membuat peran Danilo Fernando menjadi cukup vital bagi lini tengah Deltras. Pemain asal Brasil itu mampu mengatur ritme permainan Deltras dalam menekan lawan.

"Faktor ada atau tidak adanya Chena, bukan menjadi alasan bagi kami, karena anak-anak juga telah membuktikan di lapangan dengan bermain bagus dan maksimal," kata Alhadad.

Selain Chena, tuan rumah juga tampil tanpa palang pintu yang juga kapten tim Christian Martinez karena akumulasi kartu kuning.

"Persaingan papan bawah terus memanas dan kami harus konsentrasi menghadapi laga berikutnya," kata Asisten Manajer Deltras, Awan Juliarto.

Pelatih PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah mengatakan, timnya tidak bermain dengan pola yang diharapkan dan gagal memanfaatkan sejumlah peluang. "Kami tahu, Deltras cukup bertahan dan mengamankan keunggulan dan itu yang tidak bisa kami atasi pada babak kedua," katanya.

Atas kemenangan ini, skuad tim besutan pelatih M Zein Alhadad untuk sementara keluar dari zona degradasi dan menggusur posisi PSMS Medan diurutan ke-15 klasemen sementara, setelah mengoleksi 19 poin dari 22 kali penampilan.

Sementara bagi PSIS, kekalahan tersebut membuat mereka menempati dasar klasemen dan menggantikan posisi Deltras karena baru mengoleksi 16 poin dari 22 pertandingan. Hasil dari tiga kali menang, tujuh kali imbang, dan 12 kali kalah.




[+/-] Selengkapnya...

05 Maret 2009

Surat Terbuka untuk Gubernur Jateng

Menyikapi polemik soal layak tidaknya penyertaan modal Pemkot Semarang ke PT. Mahesa Jenar (PT. MJ), dimana saat ini RAPBD sedang dimasukkan ke Gubernur untuk dievaluasi, maka secara terbuka saya mengirimkan surat ini untuk pak Bibit Waluyo tercinta, yang kami percayai mampu memimpin rakyat Jawa Tengah secara arif dan bijaksana.


Kronologis Pendirian PT. MJ
Didirikan untuk memenuhi ketentuan BLI, bahwa setiap klub yang berkompetisi di Liga Super harus profesional dengan membentuk badan hukum. Lahirlah PT. MJ, dimana pemegang sahamnya adalah 25% dimiliki oleh klub klub pendiri PSIS, dan sisa 75% dimiliki oleh swasta (Yoyok Sukawi, Ari Wibowo, Setyo Agung Nugroho, dam Anis Widharto Nugroho). Keempat share holder swasta tersebut adalah pribadi yang duduk sebagai management saat didirikan badan hukum PT. MJ.

Tujuan Pendirian PT. MJ
Didirikan dalam bentuk perusahaan agar lebih leluasa membentuk unit unit bisnis yang mampu mendulang laba, sehingga sebagian besar laba perusahaan bisa dipakai untuk membiayai klub PSIS Semarang mengikuti kompetisi setiap tahunnya, dan sebagian kecil
Laba disetorkan ke kas daerah sebagai PAD.

Visi Misi PT. MJ
Menjadi klub sepakbola yang Profesional, Mandiri, dan Berprestasi. Profesional artinya dikelola sebagai sebuah industri dengan orientasi laba dan misi sosial (hiburan untuk masyarakat pecinta sepakbola). Bukan dikelola ala organisasi sosial. Mandiri artinya dengan modal awal yang dimilikinya (dari setoran modal pemegang saham) mampu menghidupi diri sendiri (swadaya), tanpa harus disusui pemegang sahamnya tiap tahun. Berprestasi artinya setelah mampu mandiri secara finansial, maka akan memberikan prestasi yang mampu menjadi kebanggaan untuk masyarakat Semarang.

Kondisi Keuangan PT. MJ
Perlu diketahui, modal dasar dan modal disetor PT. MJ adalah Rp. 3 milyar. Dimana dana tersebut yang disetor melalui buku kas perusahaan secara bertahap, telah dipakai habis untuk membiayai kompetisi tahun 2008/2009. Bahkan masih ada hutang dari pemegang saham senilai kisaran Rp. 1 milyar, karena sampai dengan tgl 28 Pebr 2009, sudah dihabiskan dana kisaran Rp. 6 milyar untuk membiayai PSIS mengikuti kompetisi. Sementara pemasukan dari sponsor, penjualan tiket dll cuma kisaran Rp. 2 milyar saja.

Goodwill Klub Pendiri PSIS
Ada puluhan klub yang punya historis sangat panjang yang mengusung panji panji PSIS sejak era perserikatan sampai dengan saat ini. Dan eksistensi mereka dihargai dalam bentuk goodwill dengan saham 25% yang tanpa harus menyetor. Pemegang saham swasta menjalankan kewajiban klub klub pendiri PSIS tersebut untuk menyetor kewajiban Rp. 750 juta (25% x Rp. 3 milyar). Artinya, hak mereka sebagai pemegang 25% saham diakui, tetapi kewajiban mereka menyetor modal tidak perlu dijalankan.

Asset PT. MJ
PT. MJ tidak memiliki asset riil berbentuk fisik. Tapi asset PT. MJ adalah berupa lisensi PSIS mengikuti Liga Super. Ini adalah asset intangible, yaitu asset tidak berwujud tetapi sangat berharga. Lisensi ini jika dijual ke pihak atau daerah lain, bisa dihargai Rp. 10 milyar lebih. Asset lain PT. MJ adalah berupa puluhan ribu penggemar fanatik PSIS, yang bisa dikelola dan dijadikan captive market potensial jika PT. MJ menjalankan sebuah bisnis yang langsung bersinggungan dengan suporter berdarah biru tersebut.

Unit Bisnis PT. MJ
Secara legal, PT. MJ belum melakukan aktivitas bisnis secara langsung dengan dicatat dan dibukukan di pembukuan PT. MJ, karena para pemegang saham PT. MJ melakukan bisnis yang masih melebur dengan bisnis pribadi yang mereka jalankan. Tetapi setidaknya setoran modal 3 milyar dan talangan 1 milyar yang sudah masuk ke kas PT. MJ menjadi bukti bahwa mereka yang duduk sebagai pengurus PT. MJ saat ini memiliki kapabilitas dan kompetensi menjadi usahawan atau profesional handal yang mampu menjalankan bisnis dan mendulang laba.

Skenario Investasi PT. MJ
Dana 20 milyar milik Pemkot akan dipakai sebesar 2,25 milyar untuk membeli 75% saham milik swasta. Kemudian sisa 17,75 milyar akan dipakai untuk menambah modal perseroan menjadi 20,75 milyar.. Setelah itu, perseroan akan membayar hutang talangan 1 milyar kepada pemegang saham sebelumnya. Dan setelah menjadi pemilik mayoritas, maka kewajiban menyelesaikan kompetisi yang masih memerlukan biaya kisaran 2 milyar menjadi beban PT. MJ. Dalam hal ini berarti klub klub pendiri PSIS tetap memiliki saham 25% meski tidak menyetorkan modal apapun.

Di akhir kompetisi, di saldo kas/bank PT. MJ masih ada dana 14,75 milyar. Dengan asumsi 750 juta dipakai untuk membeli aktiva tetap (kantor dan inventaris), maka ada dana 14 milyar yang siap dialokasikan untuk unit unit bisnis yang akan dijalankan oleh PT. MJ. Jika dikelola oleh profesional dan entrepreneur tulen, modal 14 milyar akan mampu menghasilkan laba yang cukup besar untuk dipakai membiayai PSIS menjalani kompetisi, serta sebagian kecil dimasukkan sebagai PAD.

Skenario Legal PT. MJ
Setelah pemkot masuk sebagai pemegang saham mayoritas, maka akan dilakukan RUPS guna mengganti jajaran pengurus perusahaan yang ada sekarang, dengan pengurus pengurus baru yang kapabel dan kredibel duduk di posisi tersebut. Jangan lupa syarat punya darah biru (pecinta sejati PSIS) adalah syarat mutlak untuk personil yang akan mengisi jabatan tersebut. Dengan demikian, issue politis atau issue KKN yang kental dihembuskan saat dana ini digulirkan, bisa segera dinetralisir.

Semua yang dijelaskan diatas hanyalah data pendukung buat pak Gubernur sebelum mengambil keputusan. Dan berikut ini adalah pendapat serta analisa dari saya pribadi, semoga bisa menjadi sumbang saran buat pak Bibit tercinta dalam melakukan evaluasi. Mungkin bersifat subyektif, tetapi yang jelas disampaikan tanpa tendensi apapun kecuali menginginkan PSIS tetap eksis berkompetisi di sepakbola tanah air, dengan homebase di kota Semarang.

Penyertaan modal dengan cara menguasai 75% saham PT. MJ adalah sebuah bentuk edukasi bahwa setiap klub sepakbola yang mengaku profesional haruslah mandiri secara finansial, tanpa harus disusui setiap tahun. Ini bukan hibah murni yang langsung dihabiskan dalam tahun berjalan, lalu dibuatkan pertanggung jawabannya. Dengan cara ini, Pemkot Semarang atas seijin Gubernur setidaknya menunjukkan kepada daerah lain, bahwa beginilah cara yang benar memperlakukan sebuah klub sepakbola, bukan dengan menghambur hamburkan belasan milyar APBD tiap tahun, tanpa mendidik klub menjadi mandiri. Cukup 1x saja memberi kail, untuk selanjutnya PT. MJ menggunakan kail yang diberikan oleh Pemkot tersebut untuk mencari ikan yang tak habis dimakan setiap tahunnya. Bila dengan segala kebijaksanaannya pak Gubernur berkenan menyetujui inisiatif Pemkot Semarang ini, tentulah jutaan masyarakat Semarang yang menjadi pendukung PSIS Semarang akan sangat berbahagia karena PSIS tetap eksis dan tidak bakalan dijual ke daerah lain.

Pemkot Semarang justru mampu menjadi teladan untuk daerah lain dalam hal efisiensi pemakaian APBD. Karena mereka (daerah lain) masih terbelenggu mengejar prestasi instan dgn menghambur hamburkan APBD tiap tahun, sementara PSIS Semarang hanya disusui 1x untuk selanjutnya mandiri secara finansiil.

Dengan modal 14 milyar yang akan diputar dalam bentuk unit bisnisnya, maka PT. MJ bisa menjadi teladan buat daerah daerah lain, yang seringkali memperlakukan atlet atlet yang pernah mengharumkan nama daerah secara habis manis sepah dibuang. Karena nantinya atlet atlet yang punya kompetensi memadai akan ditampung sebagai karyawan dan dipekerjakan di unit unit bisnis milik PT. MJ.

Dengan modal 14 milyar yang akan diputar dalam bentuk unit bisnisnya, sudah pasti secara signifikan akan ada geliat efek ekonomi yang ikut berputar dalam bisnis riil ini. Terjadi penyerapan tenaga kerja, terjadinya jual beli material/barang produksi, bergeraknya sektor informal, dll. Cara hibah murni sudah pasti tidak mampu memberikan efek ekonomi seperti ini.

Jika dialokasikan untuk bisnis bisnis tertentu, bahkan nilai pajaknya mungkin bisa melebihi nilai investasi yang ditanamkan pemkot. Contoh; dengan modal 5 milyar saja, memungkinkan dilakukan bisnis dibidang properti dengan omset Rp. 30 milyar. Potensi penerimaan PPN (10%) = 3 milyar. PPh Final (5%) = 1,5 milyar. BPHTB (5%) = 1,5 milyar. Total potensi pajak mencapai 6 milyar. Artinya melebihi modal diputar yang cuma 5 milyar saja.

Demikian beberapa sumbang saran dari saya yang disampaikan secara terbuka untuk pak Gubernur Jawa Tengahku tercinta. Bukan bermaksud menggurui bapak, tetapi ini hanya untuk menunjukkan betapa besarnya harapan masyarakat Semarang terhadap PSIS yang sekarang dikelola oleh PT. MJ.

Kami ingin menyamakan persepsi dengan bapak, bahwa PT. MJ didirikan untuk mempertahankan PSIS Semarang. Tak ada tendensi pribadi apapun dari kami secara ekonomi maupun politis. Tombok saja kami mau dan rela mengawal PSIS, apalagi jika PT. MJ mampu membuat PSIS mandiri.

Setelah pemkot masuk, silahkan tunjuk pengurus baru, dan tendanglah kami jauh jauh. Kami tidak akan sakit hati, dan akan tetap setia datang ke tribun menyaksikan PSIS tetap bisa berlaga di Semarang berkat kemurahan hati Pemkot dan kebijaksanaan pak Gubernur.

Dengan berdebar debar kami menunggu kebijaksanaan bapak Gubernur. Semoga Allah SWT mengarunian bapak dengan kesehatan dan kebijaksanaan.

Ditulis oleh;
Ir. ARI WIBOWO
Manager Operasional PSIS Semarang
Komisaris PT. Mahesa Jenar

[+/-] Selengkapnya...

04 Maret 2009

VIDEO RICUH SEPAKBOLA






Cuplikan Ricuh di Lapangan Sepakbola
Antar wasit Yandri dengan official PSM Feisal Manaing
Waktu PSIS Semarang menjamu PSM Maksssar di Stadion Jatidiri
pada putaran pertama tempo lalu







[+/-] Selengkapnya...

02 Maret 2009

tags : soccer, live score, football, stadium, fans, supporters, referee, soccer style, soccer player, team, goal

[+/-] Selengkapnya...

01 Maret 2009

Mahesa Jenar Gagal Menjinakkan Ayam Jantan

Cyber News : Tuan rumah PSM Makassar menang tipis 1-0 atas PSIS Semarang dalam pertandingan Indonesia League Super di Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (1/3) malam. Gol tunggal tim "Ayam Jantan dari Timur" lahir dari titik putih melalui Claudio Pronetto, yang tadinya sempat diragukan bakal tampil.

Gol tersebut bermula dari serangan yang dibangun PSM dari sayap kanan. Irsyad Aras yang tengah membawa bola di jantung pertahanan PSIS dijatuhkan oleh salah satu pemain belakang lawan. Wasit Najamuddin Aspiran langsung menunjuk titik putih di depan gawang PSIS. Kendati mendapat protes dari pemain PSIS, wasit tetap pada pendiriannya. Pertandingan antara PSM-PSIS berlangsung dalam tensi tinggi. Wasit mengeluarkan beberapa kartu kuning.

Pemain PSM, Claudio Pronetto, merayakan gol yang dicetaknya
melalui titik penalti saat menghadapi Persita Tangerang
di Stadion Mattoanging Andi Mattalatta, Makassar, Sabtu (7/2) malam.
Pada pertandingan melawan PSIS, Minggu (1/3), Pronetto juga mencetak gol.


Tugas sebagai algojo bagi tim PSM, yang biasanya diemban oleh Julio Lopez, kali ini dilimpahkan pada Pronetto. Sontekan Pronetto menggetarkan gawang PSIS, yang dikawal oleh Basuki. Basuki telanjur meloncat ke kanan, sementara bola mengarah ke sisi kirinya.


Kemenangan PSM juga tak lepas dari penampilan penjaga gawang PSM Syamsidar yang cukup gemilang. Beberapa kali dia menggagalkan serangan lawan. Sebaliknya, PSIS Semarang juga tampil taktis dan menciptakan beberapa peluang. Babak pertama pun PSIS mendapat peluang emas 4-5 kali namun gagal dimanfaatkan maksimal oleh Basile cs, problem kurangnya tajam striker Nnengue kembali terulang.

Sayang, babak kedua kembali PSIS gagal memanfaatkan setiap peluang yang ada. Bahkan, beberapa kali, striker PSIS tinggal berhadapan dengan Syamsidar, namun gagal dimanfaatkan dengan baik.

kekalahan tersebut membuat ambisi PSIS untuk keluar dari zona degradasi kembali tertahan. Bahkan skuad tim besutan pelatih Bambang Nurdiansyah ini harus turun dua strip ke posisi paling buncit klasemen sementara Superliga, karena baru mengumpulkan 16 poin dari 21 laga. Fyi....

tags : soccer, live score, football, stadium, fans, supporters, referee, soccer style, soccer player, team, goal

[+/-] Selengkapnya...

Lopez mandul, PSM amburadul.


Update Beberapa Menit yang lalu dari Ponsel Ari Wibowo
Langsung dari Stadion Mattoangin (Facebook)


Saat ini kami sdh siap tempur di Makassar. Semua pemain dlm keadaan fit. Gak ada yg mabuk coto makasar, sop konro, atau es pisang ijo. Paling cuma mabuk pisang epe yg dijual di pantai Losari Makassar. Enak tenan lho ...

Kami main 4-4-2 dgn agak defense, tapi bukan berarti tidak menyerang. Tetap disiapkan counter attack yg akan dilancarkan saat PSM frustasi. Tenang saja, dgn absennya Proneto, lini depan PSM agak mandul. Yg diandalkan paling cuma Lopez, yg sepanjang sejarah dia main di Indonesia, belum pernah cetak gol ke gawang PSIS. Termasuk juga sore ini. Percayalah .. sore ini Lopez bakal mandul, dan PSM amburadul.

Tergantung PSIS, bisa memanfaatkan kondisi ini atau malah ikut amburadul.
Tanpa siaran langsung, faktor non teknis mungkin bisa aja jadi potensi ancaman. Tapi jika tim kita bisa main safe, gak mungkin dikerjain wasit.


Mari berdoa buat tim kesayangan kita. Bravo PSIS!

[+/-] Selengkapnya...

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP