27 Februari 2010

Langkah PSIS Makin Berat

Snexcyber : PSIS gagal revans atas Deltras Sidoarjo. Di laga kandang sore kemarin, Mahesa Jenar hanya mampu bermain imbang tanpa gol.

Di putaran pertama lalu, tim Kota ATLAS kalah 0-2. Dua gol itu dicetak melalui titik putih. Hasil seri tersebut merupakan ketiga yang diraih Cristiano Lopes dan kawan-kawan di laga kandang pada Kompetisi Divisi Utama 2010.

Sebelumnya, tim kebanggaan Kota Semarang ini ditahan imbang oleh Persikota Kota Tangerang dan Persidafon Dafonsoro pada putaran pertama lalu.


Hasil seri tersebut membuat langkah PSIS semakin berat untuk mendapatkan tiket ke babak delapan besar. Hingga pertandingan ke-14 ini, anak-anak Semarang mengemas nilai 21 dari enam menang, tiga seri, dan lima kalah.

‘’Anak-anak kurang tenang. Padahal, kita memiliki banyak peluang. Taktik dan strategi jadi tak berjalan,’’ ungkap pelatih PSIS Hanafing
Laga lawan Deltras sore kemarin menyedot penonton sekitar 20 ribu. Semua tribune penuh sesak penonton yang ingin menyaksikan aksi-aksi pemain pujaannya. Itu merupakan jumlah penonton terbanyak selama Kompetisi Divisi Utama ini.

Suporter Panser Biru yang berada di tribun selatan pun tak henti-hentinya memberikan dukungan anak-anak asuhan Hanafing dengan yel-yel dan lagu-lagu yang membakar semangat serta motivasi.

Begitu pula dengan Snex yang ada di tribun utara. Mereka tak mau ketinggalan dengan saudara tuanya, Panser Biru, yang terus memberikan dukungan kepada anak-anak Semarang.
Dukungan penuh dari penonton membuat pemain tampil agresif pada awal babak pertama.

Serangan-serangan yang dibangun dari lini ke lini menciptakan momen-momen yang menggetarkan hati penonton. Banyak peluang yang dimiliki oleh Cristiano Lopes, Imral Usman, Miro Baldo Bento, atau Gustavo Chena. Namun, itu tak juga bisa menggetarkan jala Deltras yang dijaga Dwi Kuswanto. Penonton pun dibuat geregetan.

Deltras sendiri bermain bertahan pada babak pertama. Hampir separuh lebih pemainnya dikonsentrasikan ke daerah tersebut. Mereka cukup disiplin dalam menjaga daerah pertahanannya.
Dilempari Botol Meski tetap menguasai jalannya permainan, PSIS susah menembus tembok pertahanan Deltras. Hal itu menjadikan Lopes dan kawan-kawan mulai frustasi. Mereka kurang tenang bermain dan terburu-buru mencetak gol saat berada di kotak penalti.

Sebenarnya PSIS mendapat hadiah setidaknya dua penalti lantaran pemain lawan handsball di kotak terlarang. Namun, wasit Kusni dari Samarinda tidak menunjuk titik putih. Begitu juga ketika Lopes dijatuhkan di kotak penalti oleh pemain belakang Deltras. Lagi-lagi wasit menganggap itu tidak sebagai pelanggaran.

Keputusan-keputusan wasit yang kurang tegas itu membuat suporter tuan rumah marah. Usai pertandingan, saat masuk ruang ganti, penonton di tribun barat pun melempari wasit dengan botol-botol minuman. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

26 Februari 2010

Mengecewakan, Deltras Menahan Imbang PSIS, 0-0

Hasil Akhir PSIS vs Deltras Sidoarjo, 26 Februari 2010, berakhir 0-0


[+/-] Selengkapnya...

24 Februari 2010

Habis-habisan Ganyang Deltras !!

Snexcyber : PSIS bertekad akan menebus kekalahan dari Deltras Sidoarjo saat kedua tim bertemu pada laga lanjutan putaran kedua Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama Grup II di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (26/2).

"Saat putaran pertama, kita kalah dari mereka (0-2) dan saatnya sekarang ini bagi kita untuk membalas mengganyang mereka," kata Manajer Tim PSIS, Setyo Agung Nugroho berapi-api.

Menurut dia, untuk membalas kekalahan tersebut, dirinya menginstruksikan kepada pemain supaya tetap mengedepankan sportivitas. "Kita tetap akan bermain normal seperti pertandingan-pertandingan yang lalu," katanya.


Ia menambahkan, selama dua kali pertandingan yang dijalani tim asuhan pelatih Hanafing ini, permainan Cristiano Lopez dan kawan-kawan sudah berjalan dengan baik dan bagus, dirinya berharap pemain tampil dengan konsentrasi serta menjaga konsistensi permainan.

Di samping itu, kata dia, pemain diharapkan jangan tampil dengan emosi yang berlebihan karena bisa membawa bumerang bagi timnya. "Kita tetap tampil dengan emosi untuk menang tetapi jangan sampai berlebihan," katanya.

Ketika ditanya bahwa tim berjuluk "The Loubster" ini baru saja menderita kekalahan 0-3 dari tuan rumah PPSM Sakti Magelang, ia mengatakan, hasil tersebut tidak bisa dijadikan patokan bahwa timnya juga akan menang dengan mudah karena situasinya berbeda antara PPSM dengan PSIS.

"Kita tetap harus kerja keras untuk memenangkan pertandingan mendatang. Saya yakin, mereka pasti memiliki motivasi yang tinggi untuk tidak kehilangan angka yang kedua kalinya di kandang lawan," katanya.

Ia menambahkan, mereka memiliki materi pemain yang bagus dengan tiga pemain asing yang berada di lini depan (Roberto Kwateh), lini tengah, dan belakang.

"Tetapi saya dengar satu pemain asing, Adolphus tidak bisa main karena mendapat kartu merah," katanya.

Absennya Adolphus, kata dia, bukan berarti mereka akan mudah dikalahkan tetapi justru lini depan mereka berbahaya sehingga anak-anak tetap harus konsentrasi dan konsisten dalam permainan.

Ia menambahkan, hanya seorang pemain PSIS, yaitu Deni Rumba yang tidak bisa dimainkan karena sakit, sedangkan pemain baru asal Brasil, Bruno Jose Zandonadi, belum berani memastikan karena masih menunggu pengesahan dari Badan Liga Indonesia (BLI).

Ia menjelaskan, hari ini atau Rabu, manajemen sudah mengirim persyaratan Bruno ke BLI dan tinggal menunggu pengesahan, sedangkan untuk pengganti Deni Rumba masih ada Sunarso, Iswan Bode, dan Tommy.

Sementara itu Wakil Ketua Panpel PSIS, Dony Ryandika mengatakan, soal perizinan untuk menggelar pertandingan PSIS melawan Deltras Sidoarjo. "Panpel sudah mengantongi izin dari Polres Semarang Selatan, Polwiltabes Semarang, dan Polda Jateng.

"Kami hanya berharap pertandingan mendatang lancar dan tidak ada kejadian seperti saat PSIS menjamu Mitra Kukar (perangkat pertandingan mulai dari wasit, dua asisten wasit, dan pengawas pertandingan diperiksa polisi)," katanya. (antara)

[+/-] Selengkapnya...

23 Februari 2010

Bruno Jose Zandonadi Kandidat Striker PSIS

Snexcyber : Pilihan untuk melengkapi satu pemain asing di skuad PSIS akan segera terjawab. Setelah gagal mendapatkan mantan striker PSM Christian Carrasco, kini PSIS kedatangan Bruno Jose Zandonadi.


Mantan pemain Persiba Balikpapan 2008 itu langsung direkomendasikan pelatih Hanafing kepada manajemen agar dapat segera bergabung dengan Cristiano Lopes dan kawan-kawan.

Pemain asal Brasil yang bisa berperan dalam dua posisi yaitu striker dan playmaker, sudah ikut berlatih bersama tim Mahesa Jenar di Stadion Jatidiri sejak kemarin. Apa yang dia lakukan selama berlatih tidak luput dari pantauan pelatih dan tim manajemen yang melihatnya langsung di lapangan.


’’Dia adalah salah satu alternatif setelah PSIS gagal mendapatkan Carrasco. Kualitasnya sudah tidak diragukan. Dia (Bruno) tinggal beradaptasi dengan para pemain PSIS yang lainnya. Saya sudah pernah melatihnya ketika di Mojokerto Putra sehingga secara garis besar sudah mengetahui karakter dan kualitas permainannya,’’ terang Hanafing usai memimpin anak asuhnya berlatih, kemarin.

Setelah memperkuat Mojokerto Putra, Bruno juga pernah bergabung dengan Persita Tangerang, dan terakhir pada 2008 bermain untuk Persiba Balikpapan. Meskipun secara kualitas sudah tidak diragukan lagi, namun stamina Bruno perlu ditempa lebih keras. Fisiknya terlihat mulai menurun karena tidak bermain selama setahun belakangan ini.
Lawan Deltras Hanafing mengatakan, saat ini tim Ibu Kota Provinsi Jateng memang butuh pemain untuk meningkatkan daya dobrak di lini depan. Karena PSIS harus meraih banyak kemenangan di sisa pertandingan putaran kedua agar dapat lolos ke babak ’’8 Besar’’. Dengan adanya Bruno yang bertipikal penyerang, lini depan diharapkan semakin tajam.

’’Saat ini PSIS butuh banyak kemenangan. Lini depan harus semakin tajam agar dapat mencetak banyak gol. Bruno dapat berperan di dalamnya,’’ lanjut pelatih yang baru awal putaran kedua lalu melatih Mahesa Jenar.

Di dalam Skuad PSIS, dia dapat mengisi lini tengah bersama dengan Gustavo Chena sebagai playmaker. Akurasi umpannya dapat memudahkan striker memaksimalkan peluang-peluang. Atau menjadi striker lubang seperti Miro Baldo Bento dan Imral Usman.

Karena pertimbangan-pertimbangan tersebut, Hanafing meminta kepada manajemen untuk segera melakukan negosiasi kepada pemain asal Brasil tersebut. Setidaknya sebelum laga melawan Deltras, Jumat (26/2) dia diharapkan dapat diturunkan, minimal sebagai pemain cadangan. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

Biodata Miro Baldo Bento - PSIS

Biodata Miro
Nama : Miro Baldo Bento de Araujo
Lahir : Timor Leste, 4 Juni 1975
Timnas : Membela Timnas Timor Leste sejak 2005

Karier Klub
1992-1998 : Persija Jakarta
1999-2002 : PSM Makassar
2003 : Perseden Denpasar (Bali Persegi FC)
2004-2005 : Persijap Jepara
2006 : Persmin Minahasa
2007 : Persela Lamongan
2008-2009 : vakum
2010 : PSIS Semarang

JIKA Anda melihat Miro Baldo Bento secara sepintas saja, maka kesan yang datang adalah sangar. Tapi bila kita telah dekat dan bercengkerama, maka Miro adalah pribadi yang hangat.


Dipinang saat kompetisi telah bergulir deras, Miro langsung bersenyawa. Sejauh ini ia belum memberi kontribusi, tapi percayalah ia bakal mengerahkan segenap tenaga dan pikirannya untuk Mahesa Jenar.

Pernah melanglangbuana ke beragam klub, Miro sempat dipercaya pelatih Raja Isa untuk meracik Persidam Raja Ampat Junior, di Papua, kisaran Juni tahun lalu. Persidam membutuhkan sosok berpengalaman seperti dirinya. Kontribusi dan pengalamannya di Liga Indonesia diyakini mampu memberikan suntikan moral bagi anak asuhnya.

Tapi itu tak lama. Rumput lapangan memanggilnya kembali untuk beraksi. Nasib mengantarnya menuju Semarang, dan kini ia memakai kostum PSIS. Ia akan menjadi bagian dari sejarah Semarang andai PSIS promosi ke super liga. Selamat berkarya, Miro. (rief/harsem)

link : http://hariansemarangbanget.blogspot.com/2010/02/miro-baldo-bento-de-arujo.html

[+/-] Selengkapnya...

19 Februari 2010

Kapolda Jateng Perintahkan Tangkap Pengadil Lapangan PSIS Lawan Mitra Kukar

Snexcyber : Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Bambang Riatmodjo, memerintahkan anggotanya untuk memeriksa wasit Dedi Wahyudi yang memimpin pertandingan PSIS Semarang melawan Mitra Kukar Tenggarong di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat petang, karena dinilai tidak adil.

Pertandingan itu dimenangkan tuan rumah PSIS Semarang dengan skor 2-0.

Selain Wasit Dedi Wahyudi dari Denpasar, asisten wasit I Fajar Riyadi (Yogyakarta), Asisten Wasit II Sutopo (Denpasar), dan Pengawas Pertandingan Chairul Adil (Jakarta) juga diperiksa polisi.


"Sebelum mereka pulang, saya perintahkan anggota saya untuk memeriksa mereka karena ada gejala yang mencurigakan. Apabila dalam pemeriksaan ternyata ada indikasi pelanggaran pidana tentunya akan kita tindak lanjuti," kata Kapolda usai pertandingan kedua tim tersebut.

Menurut dia, kalau wasit bertindak tidak adil tentunya akan memancing emosi penonton. Kapolda ingin sepak bola di Jawa Tengah ini maju sehingga wasit yang memimpin pertandingan dan merugikan tim tentunya baik itu tuan rumah maupun tim tamu tentunya akan diperiksa.

Ia mengatakan, banyak kejadian yang menunjukan ketidakadilan dari kepemimpinan wasit tersebut, seperti seharusnya bola yang jatuh di daerah pertahanan tim tertentu dan ada seorang pemain yang tidak berdiri dalam posisi off side, dianggap off side.

"Saya lihat dengan jelas hal itu karena saya berdiri di atas (tribune atas) sehingga tahu garis-garisnya dengan jelas," katanya menegaskan.

Pada jeda pertandingan babak pertama, Kapolda Jateng sempat turun ke bawah di "sentle band" Stadion Jatidiri dan berbicara kepada pengawas pertandingan.

"Saya tadi memperingatkan kepada wasit untuk memimpin pertandingan ini dengan adil dan tegas," katanya.

Kapolda meminta kepada anggotanya agar saat temu teknik menjelang pertandingan ternyata wasit yang akan memimpin pertandingan itu ternyata sudah pernah memimpin pertandingan sepak bola di Jawa Tengah dan bertindak tidak adil, harus ditolak. (antara)

[+/-] Selengkapnya...

Jalannya Pertandingan : PSIS vs Mitra Kukar 2-0

Snexcyber : PSIS berhasil melakukan revans atas Mitra Kukar. Setelah di laga putaran pertama yang digelar di Stadion Rondong Demang Tenggarong lalu Mahesa Jenar kalah 0-2, di pertandingan putaran kedua Kompetisi Divisi Utama di Stadion Jatidiri Jumat (19/2) sore , Mahesa Jenar giliran unggul 2-0 (1-0).

Kedua gol kemenangan tersebut dicetak Cristiano Lopes menit 18 dan Tommy Yustus Oeripka menit 64.

Lopes Semakin Tajam (Dok. Suara Merdeka)

Usai laga tersebut, Kapolda Jateng Irjen Alex Bambang Riatmodjo memerintahkan jajarannya menangkap dan memeriksa wasit Dedi Wahyudi (Denpasar) dan asisten wasit I Fajar Wadi (DIY Yogjakarta), dan sisten wasit II Sutomo (Denpasar). Mereka dinilai kurang tegas dan tidak fair dalam memimpin pertandingan. Keduanya dibawa ke Polwiltabes Kota Semarang.

"Jika terbukti memihak salah satu tim, kami akan menindaknya. Dia tidak boleh memimpin pertandingan di Jateng," ungkap Kapolda usai pertandingan.


Laga kandang pertama di putaran kedua itu juga dijadikan momen bagi suporter PSIS, Panser Biru dan Snex, untuk rekonsiliasi. Pada saat jeda pertandingan, kedua kelompok suporter tersebut turun ke lapangan. Beberapa anggota Snex berjalan dari sisi Utara lapangan Stadion Jatidiri sambil membentangkan spanduk. Begitu juga dengan Panser Biru. Beberapa anggotanya berjalan beriringan dengan membentangkan spanduk menuju ke tengah lapangan.

Anggota kedua suporter tersebut kemudian berjabat tangan dan berpelukan, tak ketinggalan Ketua Umum Snex Edy Purnomo dan Ketua Umum Panser Biru M Rifiq Cholil. Mereka berharap rasa kekeluargaan dan persahabatan itu bisa terus dibina pada masa-masa mendatang.

Laga yang digelar dalam guyuran hujan tersebut berlangsung cukup menarik. PSIS sebagai tuan rumah mengambail inisiatif menyerang dengan mengandalkan Lopes dan Miro Baldo Bento. Aksi-aksi mereka yang didukung gelandang energik seperti Imral Usman, Yaris Riyadi, dan Gustavo Chena sering membahayakan gawang Mitra Kukar yang dijaga Agung Prasetyo.

Bisnis Rahasia yang harus Anda Baca !


Penampilan anak-anak asuhan Hanafing pada sore tadi sangat taktis. Kerja sama antarlini dan antarpemain lebih solid dan kompak. Serangan yang dibangun pun lebih tertata dan terencana. Tak heran pertahanan tim tamu yang digalang oleh Abunaw Cletus L dibuat kocar-kacir.

Tim tamu sendiri bermain ngotot. Anak-anak asuhan Mustaqim itu mengandalkan kecepatan dan kelincahan pemain depan serta kedua sayapnya. Namun, dukungan dari lini tengah yang kurang maksimal, menjadikan serangan mereka mudah dipatahkan pemain belakang PSIS.

Di babak pertama, PSIS mempunyai peluang emas dari aksi Lopes yang tendangannya melenceng tipis dari gawang, tandukan Bento yang membentur mistar gawang, dan tendangan Chena melambung.

Gol baru tercipta pada menit 18. Bola hasil umpan crossing Bento disambut dengan tandukan Lopes yang berada di depan gawang. Kiper Mitra Kukar Agung Prasetyo pun gagal mengantisipasi bola tersebut sehingga menggetarkan jalanya.

Jelang lima menit sebelum turun minum, Mitra Kukar harus bermain dengan 10 pemain. Hal itu setelah Rendi Irawan Saputra diusir oleh wasit Dedi Wahyudi setelah mendapat kartu kuning kedua. Pemain bernomor punggung 19 itu melakukan protes keras terhadap wasit.

Dengan kekuatan 10 pemain tersebut, anak-anak asuhan Mustaqim tetap bermain menyerang pada babak kedua. Tekanan yang mereka lakukan semakin meningkat. Hal itu tidak lepas dari mengendurnya penampilan Lopes dan kawan-kawan pada babak kedua.

Pada menit 64, Tommy Yustus Oeripka berhasil memanfaatkan kelengahan pemain belakang tim tamu. Imral Usman yang menusuk dari sektor kiri pertahanan lawan, memberi umpan matang kepada Tommy yang muncul dari sisi kanan. Bola dikontrol terlebih dahulu, dan dengan tenang dilesakan ke dalam gawang Agung Prasetyo.

Jelang pertandingan berakhir, striker Mitra Kukar Anderson Serges P mengancam gawang yang dijaga Basuki. Dia berhasil melewati mantan kiper Persibat Batang, dan melancarkan tendangan ke arah gawang. Namun, Heri Susilo yang berada di mulut gawang berhasil menghalau bola tersebut dengan sundulan kepala. Hingga pertandingan berakhir kedudukan tetap 2-0. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

PSIS Gebuk Mitra Kukar 2-0

Snexcyber : Hasil positif di raih PSIS Semarang saat menjamu Mitra Kukar di Stadion Jatidiri Semarang, Kemenangan 2-0 sangat berarti buat PSIS untuk terus menjaga asa menembus ISL tahun depan.

Gol dibuat oleh Cristiano Lopes dan Tommy..

[+/-] Selengkapnya...

16 Februari 2010

Konsistensi Kunci PSIS ke Superliga

Snexcyber : PSIS (Semarang) diharapkan tetap konsisten menampilkan permainan terbaiknya seperti ketika meladeni tuan rumah Persis (Solo), Minggu lalu. Apalagi skuad Mahesa Jenar akan menghadapi laga berikutnya yang masih membutuhkan kemenangan untuk menambah poin di klasemen.’’Untuk tim ada progress yang cukup baik, terutama lini belakang. Kami cukup puas,’’ kata asisten pelatih PSIS M Dhofir. .Dhofir menyebut tiga pemain yang dipasang di sektor belakang yaitu Heri Susilo, Eko Pujianto dan Kahudi Wahyu telah menjalankan tugasnya dengan baik pada laga away di kandang Persis.

Apalagi tuan rumah pada waktu itu menguasai permainan dengan terus memberikan tekanan kepada PSIS. Beberapa peluang dan strategi serangan memang dicoba oleh pasukan besutan Isman Jasulmei ini. Namun lagi-lagi kerja keras dan konsentrasi penuh mereka mampu membuat lini depan tuan rumah kesulitan.


’’Babak pertama memang milik tuan rumah. Persis menyerang terus dan kami hanya total bertahan. Untungnya mereka bertiga cukup disiplin dan saling menopang. Tidak saling menyalahkan selama mengatasi serangan pemain Persis,’ ’urai pegawai PDAM Kota Semarang tersebut.

Selain itu dia menambahkan hengkangnya Andersen Leke memang tidak mempengaruhi lini belakang sama sekali. Terbukti pada pertandingan melawan Persis, tiga pemain lokal malah terlihat lebih padu dan solid dalam menggalang pertahanan.

B i s n i s S a m p i n g a n !!


’’Saya melihat ada hikmahnya dengan keluarnya Leke. Dengan tiga pemain lokal malah lebih solid dalam berkordinasi. Kendala bahasa juga sangat mempengaruhi. Jadi mengerti apa yang diinginkan dari masing-masing pemain,’’ tambah Dhofir.

Tidak hanya lini belakang saja yang mendapatkan pujian dari tim pelatih. Sektor tengah dan depan Mahesa Jenar juga cukup baik. Sukses melakukan pertahanan yang baik selama babak pertama, akhirnya diganti dengan pola menyerang pada babak kedua. Strategi pada babak kedua tersebut berjalan sesuai harapan. Alur serangan yang dibangun dari lini tengah ke depan berbuah hasil dengan tiga gol di babak kedua.

’’Pertahanan bagus, menyerang juga bagus. Koordinasi lini tengah dan depan saling padu dan sesuai strategi. Kami berharap ini tetap konsisten dan stabil. Apalagi masih ada beberapa pertandingan yang harus dihadapi. Jika anak-anak dapat bermain seperti kemarin, kami yakin optimis nilai dan klasemen PSIS dapat sesuai target yang diharapkan semua,’’pungkas Dhofir. (wawasan)

[+/-] Selengkapnya...

13 Februari 2010

PSIS dan PERSIS Ngotot Raih Point Penuh

Snexcyber : Dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama grup 2, PSIS harus dapat mencuri 3 point penuh saat bertandang ke Manahan Solo besok Minggu. Point penting wajib di raih oleh pasukan Mahesa Jenar jika ingin tampil di ISL tahun depan. Penambahan pemain anyar dan Pelatih saat ini belum menggembirakan publik Semarang yang haus prestasi tahun ini. Pemain-pemain bintang belum mampu menunjukkan eksistensi PSIS sebagai tim tangguh.

Kesempatan yang lain, rencana kedatangan Christian Carrasco ke PSIS tertunda, ada masalah dalam paspornya. Menurut Johar Ling Eng, GM PSIS Semarang, peluang Carassco merumput bersama PSIS hampir 75%, Kedatangan Carrasco yang tertunda tersebut, kata Johar, sangat merugikan Mahesa Jenar, sebab dalam rentang waktu itu tim kebanggaan warga Semarang ini akan melakoni dua pertandingan lawan Persis Solo (14/2) dan Mitra Kukar (19/2). Dipastikan Carrasco tidak bisa tampil memperkuat PSIS. Tentu saja itu akan mengurangi kekuatan tim.


Sementara dari pihak Persis Solo tidak ingin gegabah pada laga derby Jateng melawan PSIS Semarang menurut Isman Jasulmei PSIS bertumpu atas kolektivitas, maka dia mengistruksikan kepada pemainnya agar tidak melakukan penjagaan khusus kepada satu-dua pemain PSIS.

Kendati demikian, lsman tetap mewaspadai lini depan anak-anak asuh Hanafing yang diisi duet Imral Usman-Cristiano Lopes, serta mobilitas dari gelandang asal Argentina Gustavo Chena. Dari sisi teknik pun, kata dia, klub Kota Atlas tersebut juga dinilainya lebih unggul ketimbang Nova Zaenal dkk. "Secara teknik bagus. Tapi mereka tidak terlalu cepat. Kami akan menutupnya dengan agresivitas anak-anak," tegasnya.

Dari kubu PSIS, Pelatih Hanafing akan menargetkan curi poin di kandang Persis diyakininya bisa tercapai. Namun, Lopes dan kawan-kawan wajib main fight, disiplin, dan tenang.

Kesalahan-kesalahan yang terlihat dalam pertandingan lawan Persikab Kabupaten Bandung lalu, diminta tidak terulang. Di laga tersebut, pemain belakang lemah dan kurang disiplin dalam penjagaan terhadap pemain lawan. ’’Pemain harus lebih disiplin dalam menjaga pemain lawan. Kami akan mengusung permainan menyerang di laga tersebut,’’ tandas Hanafing. (snexcyber, SM)

[+/-] Selengkapnya...

10 Februari 2010

PSSI Lempar Wacana Suporter di Jawa Tak Boleh Tandang

Snexcyber : Banyaknya kerusuhan yang dilakukan oleh pendukung atau suporter sepak bola yang kebanyakan terjadi di Jawa kini membuat PSSI kian geram.

Ketua Umum PSSI Nurdin Halid pun melemparkan wacana untuk suporter di Jawa tidak boleh melihat pertandingan tandang (di luar kandang). Ini diusulkannya saat ia memberikan sambutan usai pelantikan Pengda PSSI Jatim di Hotel Shangri-La Surabaya, Selasa malam (9/2/2010).

Menurutnya, banyak kasus kerusuhan antar suporter di Jawa yang telah terjadi. Misalnya, jika Arema datang ke Surabaya selalu terjadi bentrokan antara suporter, begitu pula sebaliknya jika Persebaya Ke Arema, pasti juga terjadi bentrokan antar suporter.


Sama halnya, seperti beberapa saat lalu Persebaya datang ke Bandung untuk bertandang ke Persib. "Sejauh ini suporter Persebaya tidak pernah bentrok dengan pendukung Persib, tapi kerusuhan malah terjadi di Solo saat suporter Persebaya naik kereta api dilempari masyarakat Solo dengan menggunakan batu. Itu kan sangat mengerikan dan tidak seharusnya terjadi," katanya.

Dengan banyaknya pelanggaran yang dilakukan suporter, kata Nurdin, tentu akan berimbas pula bagi klub kebanggaan mereka. "Ada sanksi yang didapatkan dari Komisi Disiplin (Komdis), tapi saya rasa sanksi yang diberikan pun tidak efektif. Ada apa dengan para suporter di Jawa ini? Mengapa cenderung anarkis?" ungkapnya.

Nurdin mengatakan, dalam hal ini suporter memang perlu dibina. "Jika suporter ada untuk memeriahkan dan memberikan dukungan memang perlu, karena sepak bola tanpa pendukung akan susah berkembang. Namun, jika ada banyak pendukung tapi anarki, itu yang membuat sepak bola nasional kita akan lebih sulit untuk berkembang," paparnya.

Ia pun meminta pada Pengda PSSI Jatim yang akan melakukan rapat pengda untuk membahas persoalan kasus kerusuhan suporter. "Untuk suporter tidak boleh melihat pertandingan tandang, kalau bisa juga dibahas," tuturnya.

Menurutnya, Jatim memang perlu menyelesaikan persolan ini, karena Jatim memiliki banyak klub sepak bola yang berlaga di liga nasional. "Persolan ini pada dasarnya menjadi tanggung jawab bersama, tapi untuk saat ini wacana larangan melihat pertandingan tandang bagi suporter hendaknya dibahas dulu di Jatim," kata dia.

Bagi Nurdin, Jatim merupakan provinsi yang istimewa. "Jatim adalah gudangnya prestasi bagi sepak bola nasional. Banyak pemain nasional asal Jatim, banyak klub Jatim yang memenangi liga nasional. Namun, di balik banyaknya prestasi, Jatim juga gudangnya masalah. Jika tidak segera diselesaikan, maka prestasi yang diraih pun tidak lagi menjadi istimewa lagi," tegasnya. (kompas)

[+/-] Selengkapnya...

09 Februari 2010

PSIS Keok Lagi Di Laga Tandang

Snexcyber : Bermodal spirit pemain yang baru bergabung seperti iro Baldo Bento (striker), Kahudi Wahyu (gelandang bertahan) serta Tommi Yustus Orokah yang merupakan mantan pemain Persisam Samarinda rupanya tidak berdaya melawan tuan rumah Persikab Kabupaten Bandung yang sebelum pertandingan ini berada di peringkat papan bawah klasemen sementara Divisi Utama Grup 2. Skor Akhir kemenangan buat Persedikab 1-0 berawal dari solo run pemain Persedikab Kab. Bandung pada babak pertama.



[+/-] Selengkapnya...

Laga Sore Ini Melawan Persikab, Mengukur Kemampuan Pemain Baru PSIS

Snexcyber : Menghadapi laga perdana putaran kedua melawan Persikab Kabupaten Bandung, PSIS kembali menambah striker untuk meningkatkan daya dobrak di lini depan.

Kali ini Tommi Yustus Orokah yang digandeng manajemen PSIS. Mantan pemain Persisam Samarinda tersebut melengkapi amunisi tambahan setelah Kahudi Wahyu (gelandang bertahan) dan Miro Baldo Bento (striker) di kontrak oleh PSIS.

Pelatih Hanafing yang merekomendasikan Tommi kepada manajemen. Dia melihat potensi pemain asal Wamena itu sangat besar. Teknik, skill, dan mental bertandingnya tidak diragukan lagi. Pemain berusia 20 tahun tersebut dapat bermain dalam posisi striker dan gelandang serang. Dia dapat menggantikan Cristiano Lopes, Bento, atau Imral Usman.


‘’Melawan Persikab, kami akan menurunkan tiga pemain anyar. Termasuk Tommi yang mungkin baru saya masukkan babak kedua. Harapan saya tentu saja tim menjadi lebih kuat,’’ terang Hanafing.

Pelatih asal Makassar itu menambahkan, untuk masalah administrasi manajemen sudah langsung mengurusnya ke Badan Liga Indonesia (BLI). ‘’Kalau tidak dapat diturunkan, kami sudah menyiapkan pemain-pemain pengganti yang juga siap tempur,’’ tambah Hanafing.

Jadi Jutawan Mendadak !


Tommi mulai berlatih dengan Cristiano Lopes dan kawan-kawan saat skuad Mahesa Jenar melakukan uji lapangan di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Bandung, kemarin sore. Meski baru datang, dia tampak bersemangat mengikuti instruksi latihan yang diberikan Hanafing.

Menghadapi Persikab yang diarsiteki pelatih Suharno, Hanafing akan menempatkan Lopes, Bento, dan Imral Usman atau Tommi di lini depan. Kemudian Yaris, Kahudi, Rumba, dan Iwan HW atau Safri Umri di tengah.

Untuk belakang akan ditempati Eko Pujianto, Andreson Leke, Heri Susilo/Idrus Gunawan. Sedangkan posisi penjaga gawang dipercayakan Basuki Setyabudi.  Mantan pelatih PSM Makassar tersebut menginstruksikan kepada Lopes dan kawan-kawan untuk bermain tenang dan hati-hati di lini pertahanan. Harapannya dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan di kotak terlarang yang dapat berbuah penalti untuk lawan. 

Selain itu, Hanafing juga telah menyiapkan strategi counter attack yang cepat pada pertandingan sore ini. Para pemain digemblengnya untuk melakukan tembakan jarak jauh demi mengantisipasi sulitnya menembus pertahanan lawan. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

PSIS vs PERSIKAB

Hasil Akhir PSIS Semarang melawan vs Persikab Kabupaten Bandung (1,2,3,4,5,0)


[+/-] Selengkapnya...

05 Februari 2010

Lini Depan dan Lini Tengah Masih Lemah

Snexcyber : Penampilan PSIS saat menjamu PSS Sleman dalam uji coba di Stadion Jatidiri lalu, memang kurang memuaskan. Namun, di laga yang berakhir 1-1 itu Manajer Tim Setyo Agung Nugroho melihat ada peningkatan di lini belakang. Sebelumnya, sektor itu jadi kelemahan utama skuad Mahesa Jenar pada putaran pertama lalu. "Ada peningkatan di lini belakang. Koordinasi pemain dan organisasi pertahanan lebih solid," ungkap Agung.

Para pemain lini belakang seperti Heri Susilo, Eko Pujianto, dan Anderson Leke sudah mengerti dan memahami tugas serta perannya masing-masing. Terlebih lagi, mereka cukup disiplin dalam menjaga pemain lawan dan daerah pertahanannya. Hanya, pada menit terakhir, konsentrasi pemain belakang sedikit lengah sehingga berhasil dimanfaatkan pemain lawan untuk mencetak gol. "Sekalipun ada peningkatan, tapi tetap harus terus disempurnakan agar pertahanannya semakin kuat dan tangguh," pinta ayah Bulan dan Bintang itu.


Secara keseluruhan, Agung mengakui tim asuhan Hanafing masih ada kelemahan dan kekurangan yang perlu segera dibenahi. Kalaupun cara main, pola, dan karakter permainan mantan pelatih PSM Makassar itu belum dipahami Cristiano Lopes dan kawan kawan, itu dianggap wajar. Mengingat Hanafing baru memegang tim kurang dari sepekan. Pemain butuh adaptasi untuk memahami cara main yang diinginkan pelatih kelahiran Ujung Pandang dengan pola 3-5-2 itu.

INFO ADVERTISING BUAT ANDA, CARI DISINI


"Dalam uji coba lalu, kami tidak melihat hasilnya. Tapi penekanannya untuk melihat hasil latihan dan pemahaman pemain terhadap materi yang diberikan pelatih. Ternyata, pemain tetap butuh adaptasi dengan pelatih baru ini," terang Agung. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

Lini Depan dan Lini Tengah Masih Lemah

Snexcyber : Penampilan PSIS saat menjamu PSS Sleman dalam uji coba di Stadion Jatidiri lalu, memang kurang memuaskan. Namun, di laga yang berakhir 1-1 itu Manajer Tim Setyo Agung Nugroho melihat ada peningkatan di lini belakang. Sebelumnya, sektor itu jadi kelemahan utama skuad Mahesa Jenar pada putaran pertama lalu. "Ada peningkatan di lini belakang. Koordinasi pemain dan organisasi pertahanan lebih solid," ungkap Agung.

Para pemain lini belakang seperti Heri Susilo, Eko Pujianto, dan Anderson Leke sudah mengerti dan memahami tugas serta perannya masing-masing. Terlebih lagi, mereka cukup disiplin dalam menjaga pemain lawan dan daerah pertahanannya. Hanya, pada menit terakhir, konsentrasi pemain belakang sedikit lengah sehingga berhasil dimanfaatkan pemain lawan untuk mencetak gol. "Sekalipun ada peningkatan, tapi tetap harus terus disempurnakan agar pertahanannya semakin kuat dan tangguh," pinta ayah Bulan dan Bintang itu.


Secara keseluruhan, Agung mengakui tim asuhan Hanafing masih ada kelemahan dan kekurangan yang perlu segera dibenahi. Kalaupun cara main, pola, dan karakter permainan mantan pelatih PSM Makassar itu belum dipahami Cristiano Lopes dan kawan kawan, itu dianggap wajar. Mengingat Hanafing baru memegang tim kurang dari sepekan. Pemain butuh adaptasi untuk memahami cara main yang diinginkan pelatih kelahiran Ujung Pandang dengan pola 3-5-2 itu.

"Dalam uji coba lalu, kami tidak melihat hasilnya. Tapi penekanannya untuk melihat hasil latihan dan pemahaman pemain terhadap materi yang diberikan pelatih. Ternyata, pemain tetap butuh adaptasi dengan pelatih baru ini," terang Agung. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

04 Februari 2010

Hanafing Rekomendasikan Kahudi Wahyu

Snexcyber : antan pemain Persiba Bantul, Kahudi Wahyu Widodo akhirnya mendapatkan lampu hijau dari pelatih PSIS Hanafing untuk memperkuat tim di putaran kedua. Hal tersebut tidak lepas dari peningkatan performa selama berlatih bersama Cristiano Lopes dan kawan-kawan. Kontribusinya di dalam tim juga terlihat saat PSIS melakukan laga ujicoba melawan PSS Sleman di Stadion Jatidiri, Rabu (3/2).

"Kaduhi pemain yang bagus dan memiliki pengalaman di kancah persepakbolaan Indonesia. Nantinya dia akan mengisi posisi pemain tengah, untuk melapisi Gustavo Chena atau Yaris Riyadi," tutur Hanafing usai laga ujicoba melawan PSS Sleman.


Buat Kahudi, PSIS bukanlah tim yang asing untuk dirinya, pasalnya pemain kelahiran Madiun, 22 Juli 1978 lalu ini pernah memperkuat tim kebanggan warga Kota Semarang ketika berlaga di Superliga. Sehingga ia hanya memerlukan sedikit adaptasi untuk menyatu pada tim besutan Hanafing. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

02 Februari 2010

Sentuhan Hanafing, Pemain PSIS Lebih Cerdas

Snexcyber : PSIS (Semarang) terus fokus memperbaiki skuad menjelang laga away melawan Persikab (Kabupaten Bandung) 9 Februari mendatang. Taktik dan strategi terus digenjot oleh Pelatih kepala PSIS, Hanafing dalam beberapa hari ini. Setelah fokus pada lini pertahanan dan penyerangan, giliran cara pengorganisasian tidak luput dari bidikan pelatih asal Ujung Pandang tersebut. Organisasi baik dalam bertahan dan menyerang terus dimantapkan kepada Cristiano Lopes cs. ’’Kami memberi latihan bagaimana cara transisi dari bertahan langsung menyerang. Begitu juga sebaliknya. Seperti contohnya tim luar negeri.

Ini yang kami harapkan,’’ kata Hanafing, Senin (1/2) usai memantau latihan di Stadion Jatidiri Semarang.

Hanafing menyebut, dengan memberikan pelajaran transisi kepada anak buahnya, diharapkan semua pemain dapat cepat tanggap dan mengerti dalam mengantisipasi serangan dari tim lawan. Apalagi dalam laga away melawan Persikab nanti, dipastikan tim tuan rumah akan banyak melakukan serangan ke PSIS.


’’Karena untuk konsentrasi away melawan Persikab, mungkin akan bertahan dahulu. Tapi diharapkan setelah ada kesempatan langsung bersama-sama dan kompak dalam melakukan serangan,’’ tambahnya.

Tidak hanya itu saja, Hanafing berharap selama memegang kendali tim, pemain dapat menyerap dan lebih cerdas dalam bermain bola. Terlebih dalam memberikan menu dan strategi latihan diibaratkan seperti pelajaran.

’’Kami harap anak-anak mengerti apa yang disampaikan dalam latihan. Jadi diibaratkan seperti pelajaran dan mereka semakin tahu, dan bermain bolanya menjadi lebih pintar,’’ harap mantan pelatih PSM (Makassar) ini.

Selain itu dia menyebut ada perkembangan yang signifikan dari semua pemain. Motivasi dan semangat para pemain juga semakin meningkat dalam beberapa hari latihan yang dilakukan.’’Perkembangan yang ditunjukkan sangat baik. Anak-anak ada peningkatan dan motivasi dalam beberapa hari latihan. Ini yang cukup menggembirakan,’’jelas Hanafing.

Tunggu rekomendasi
Sementara itu, mengenai wacana perburuan striker untuk melapisi lini depan PSIS, Hanafing mengatakan tetap masih mencari striker yang diharapkan. Menurutnya, striker yang diinginkan olehnya adalah jebolan dari tim Indonesia Super League, dengan karakter haus gol, cerdik, dan pandai mencari posisi.

’’Kami tetap masih mencari seorang striker. Ada tawaran mantan penyerang PSM yaitu Yudi Kenci. PSM sendiri saat ini sudah diperkuat dua striker asing. Tapi kami tetap pelan-pelan dan semuanya juga menunggu rekomendasi dari manajemen,’’ pungkas Hanafing.

Seperti diketahui kebutuhan PSIS saat ini tengah mencari seorang striker. Apalagi sejak tandem Lopes yaitu Imral Usman ditarik menjadi gelandang, beberapa striker cadangan yang dimiliki masih belum mampu mengimbangi performa Cristiano Lopes di depan. Tentunya hal ini akan berpengaruh bagi daya gedor penyerangan PSIS dalam persiapan menjelang laga putaran kedua mendatang. (wawasan)

[+/-] Selengkapnya...

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP