08 Juli 2009

Penyertaan Modal PSIS Bukan Prioritas

Cyber News : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang menilai pengajuan penyertaan modal terhadap PT Mahesa Jenar oleh Pemerintah Kota Semarang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2009 bukan program prioritas. Hal ini karena masih banyak program yang lebih memiliki manfaat lebih luas bagi kepentingan publik.

"Masih banyak program lain yang lebih prioritas dan bermanfaat bagi masyarakat, kenapa harus mengajukan penyertaan modal?" ujar anggota Komisi C DPRD Kota Semarang AY Sujianto (PPP), di Semarang, Rabu (8/7).

Hal tersebut mengingat Pemkot Semarang telah memasukkan penyertaan modal senilai Rp 20 miliar terhadap PT Mahesa Jenar, selaku badan usaha pengelola PSIS Semarang dalam pengajuan APBD Perubahan 2009.

Sukawi Blunder


Sujianto mencontohkan, program yang diajukan dapat berupa pembangunan lingkungan masyarakat, perbaikan jalan, dan penanganan banjir.

"Apalagi di daerah pinggiran Semarang, seperti di Cepoko, Kecamatan Gunungpati kan masih banyak yang tidak tersentuh pembangunan . Hal itu justru lebih berorientasi kepada kepentingan publik," ucap Sujianto.

Anggota Komisi A DPRD Kota Semarang Fris Dwi Yulianto (PKS) juga mengatakan, penyertaan modal PT Mahesa Jenar jelas bukan prioritas karena tidak termasuk dalam urusan wajib. "Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, urusan wajib adalah yang berkenaan dengan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Seharusnya pemerintah mendahulukan urusan wajib dulu baru kepentingan bisnis seperti penyertaan modal tersebut," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang Sukawi Sutarip menilai pembelian saham PSIS melalui penyertaan modal tersebut lebih penting dibandingkan pos infrastruktur, pendidikan, ataupun kesehatan. Menurutnya, masyarakat yang menggunakan jalan lebih sedikit dibandingkan orang yang menonton bola.

Menanggapi hal tersebut, Sujianto mengakui, pandangan itu tidaklah bijak dikatakan seorang wali kota. Seharusnya pos anggaran yang memihak kepada masyarakat itu ditinjau dari asas kemanfaatannya secara luas bukan hanya dari satu sisi saja.

"Dengan jalan diperbaiki, 'kan dapat membuka akses transportasi, distribusi, dan dapat menghidupkan denyut perekonomian setempat, bukan hanya sekadar dilihat dari sisi pengguna jalan saja," kata Sujianto.

Peneliti transportasi dari Universitas Katolik Soegijapranata Djoko Setijowarno menyayangkan pernyataan Sukawi Sutarip dalam memandang skala prioritas pemenuhan kebutuhan anggaran. Ini karena program yang berorientasi pada kepentingan publik diukur dari jangkauan dampaknya kepada masyarakat.

"Bagaimana bisa orang yang menonton bola bisa lebih banyak daripada pengguna jalan. Warga yang menonton bola saja harus melalui jalan untuk menuju stadion," kata Djoko. (kompas)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, memberi saran atau masukkan tentang posting ini.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP