08 Desember 2009

Ibarat HP, PSIS Cuman Bagus Cashingnya..

Snexcyber : Tim Pelatih PSIS (Semarang) siap menerima evaluasi dari manajemen, menyusul hasil buruk di empat laga awal Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia. Terakhir PSIS dibekuk Persiba (Bantul) 1-4 dalam pertandingan di Stadion Sultan Agung, Bantul, Senin (7/12).

'’Saya kira wajar jika manajemen melakukan evaluasi terhadap kami, karena sejauh ini saya melihat tim ini tidak ada progres. Tetapi yang perlu kami tegaskan, kami sudah bekerja maksimal,’’ kata asisten pelatih M Dhofir usai pertandingan. Menurut dia, secara teknik ia sangat kecewa dengan penampilan timnya, karena tidak mencerminkan sebuah tim Divisi Utama yang sedang mengikuti kompetisi. Mereka, katanya, tampil tanpa motivasi, dan banyak membuat kesalahan-kesalahan mendasar yang tidak perlu, sehingga gol-gol begitu mudah terjadi, dan lawan mudah berkembang untuk menekan timnya.

’’Saya terus terang kecewa dengan tim ini. 90 menit anak-anak hanya melakukan kesalahan mendasar yang sebenarnya tidak perlu dilakukan oleh tim sekelas PSIS yang tampil di Divisi Utama,’’ kata mantan pelatih Porprov Kota Semarang ini.


Lebih lanjut ia mengaku, kehilangan Cristiano Lopes sangat terasa dalam tur ke Yogyakarta itu. Lini depannya jadi tumpul dan sangat tidak menggigit. Sampelo yang diharapkan mampu menjadi tandem, masih jauh dari harapan. Akibatnya Imral Usman seperti bekerja sendirian.

Kondisi itu diperparah dengan absennya Eko Pujianto akibat sakit. Akibatnya lini belakang keropos dan sangat mudah ditembus oleh lawan.

Yang tak kalah berang adalah Manajer tim Setyo Agung Nugroho. Agung yang dikenal tak pernah mengomentari penampilan timnya dengan keras, kali ini marah besar. Dia dengan terang-terangan mengaku kecewa dengan kinerja tim.

’’Saya kecewa pada kalian. Saya tidak melihat tim ini main seperti tim yang ingin lolos ke Superliga (ISL). Tim ini tampil sangat tidak layak untuk promosi,’’ katanya.

Menurut Agung, semua sudah diberikan oleh tim. Semua, kata dia, kembali kepada para pemainnya di lapangan mau atau tidak mereka lolos ke ISL. ’’Kalau mau lolos ya kerja keras dan main penuh motivasi,’’ katanya.

Ia juga menyoroti ketidakjelian Ahmad Muhariah dalam meracik tim ini. Ia contohkan Iwan HW yang kurang berkembang di posisi gelandang dipaksakan tetap bermain di situ, sehingga sia-sia.

Ia menyebut, ibarat handphone tim ini cashing-nya sangat bagus, dengan materi yang cukup merata. Namun, ternyata tim ini keropos, tidak sebagus cashing-nya.

Ke depan, kata Agung, pihaknya tengah menyiapkan evaluasi yang akan dilaporkan ke General Manager PSIS Johar LIn Eng untuk ditindaklanjuti dengan evaluasi menyeluruh.

’’Ekstrimnya kalau sampai merambah ke hal yang paling keras sekalipun, kami akan siapkan laporannya,’’ kata Agung tanpa mau membeberkan apa hal ekstrim yang akan dilakukan manajemen tim. (wawasan)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, memberi saran atau masukkan tentang posting ini.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP