03 April 2009

LOYALITAS SUPORTER HANYA UNTUK SEPAKBOLA

Written By : Mr_Smile94

Cyber News : Loyalitas suporter terhadap suatu tim yang didukungnya merupakan hal yang penting. Sifat loyalias itu menunjukkan bahwa supporter tersebut memang benar-benar setia memberikan motivasi buat tim maupun pemain. Berbagai cara bagaimana suporter itu menunjukkan jatidirinya sebagai pendukung fanatik. Fanatisme seorang suporter terhadap suatu tim adalah hal yang sangat wajar dalam gelanggang sepakbola tanah air. Mereka rela melakukan segala macam cara untuk menunjukkan fanatisme dan loyalitas yang nyata terhadap tim dan pemain idolanya.

Ketua Umum SNEX Edi Purwanto (Caleg)

Sepakbola tanah air, khususnya Semarang melahirkan puluhan ribu militan suporter sepakbola. Tongkat estafet fanatisme PSIS Semarang terus berlanjut sampai sekarang. Untuk menampung ribuan fans yang yang memiliki satu kesamaan minat dan tujuan maka didirikan suatu paguyubuan/komunitas/perkumpulan/organisasi yang menampung segala aspirasi fans PSIS Semarang. Salah satu organisasi suporter yang eksis di Semarang yaitu SNEX atau "Suporter Semarang Extreme".

Dimasa-masa Pilkada, Pilgub, Pileg, Pilpres, dan pil-pil lainnya, suporter merupakan magnet yang terlalu indah untuk dilalui. Bayangkan saja, di tiap pertandingan hampir 10 ribu-20 ribu maniak bola hadir di stadion. Andaikata semua suporter tersebut kompak mencontreng si caleg A misalnya, kursi di Gedung Berlian menanti. Nah, masa-masa inilah suporter (baca : pengurus) untuk memanfaatkannya sebagai salah satu lahan proyek 5 tahunan.

Dengan memiliki massa ribuan para elit partai politik dan politisi untuk berlomba-lomba menarik simpati suporter dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan sepakbola. Masih ingat JSM (Jateng Suporter Mania), atau POSJATENG pada waktu Pilgub Jawa Tengah tahun lalu, ini merupakan trik manis dalam menjaring suara suporter yang ada di Jawa Tengah. Berhasilkah ??? Ternyata TIDAK.


Mengapa demikian...seperti judul diatas "Loyalitas Suporter Hanya Untuk Sepakbola", memang BENAR. Ketika seorang suporter kembali komunitas asal (masyarakat), maka dia akan kembali pula mejadi merah, biru, kuning, biru, hijau bahkan putih alias golput. Organisasi suporter sepakbola tidak punya kekuatan untuk menggiring seorang suporter untuk memilih sesuai dengan keinginan pengurus. Mutlak di perlukan netralitas organisasi suporter seperti SNEX untuk menyikapi fenomena pemilihan langsung saat ini. Andaikata ada salah satu anggota atau pengurus SNEX yang terlibat dalam parpol, penggalangan massa, atau pencalegkan untuk sebaiknya (seharusnya) meninggalkan atribut dan logo SNEX.

Salah satu contoh di Solo dengan Pasoepatinya, kehadiran Maryadi yang lama menghilang, tiba-tiba muncul kembali di Stadion Sriwedari menimbulkan banyak cemoohan, hujatan, untuk si gondrong itu, namun ada juga yang memuji dan menantikan aksi-aksi. Alasan publik solo karena maryadi gondrong keluar dari sarangnya ketika pemilu telah tiba. berita lengkapnya disini.

Fenomena ramainya pengurus manajemen PSIS dan ketua-ketua umum suporter yang ada di Semarang untuk menjadi caleg dalam satu bendera patut dicermati. Lagi-lagi suporter yang menjadi sasaran utama sebagai kantong suara di daerah masing-masing. Kecuali Yoyok Sukawi yang mempunyai banyak jaringan di luar suporter yakni dengan menggunakan link-link yang telah di bangun Bapaknya pada waktu Pilwakot dan Pilgub, yang lainnya hanyalah sebagai Vote Getter. Kita lihat saja apakah metode dengan merangkul suporter efektif untuk memperoleh hasilyang signifikan. Kita tunggu tanggal 9 bulan 4 besok. (03/04)

Selamat Mencontreng, Jadilah Suporter yang bijak. Jangan Golput.
Mari kita sepakat bahwa Pemilihan Calon Anggota Legilatif 2009 haruslah orang yang berkualitas dan mumpuni untuk membenahi kota kita kota Semarang tercinta.


0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, memberi saran atau masukkan tentang posting ini.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP