18 Oktober 2008

Balas Dendam itu masih Berlanjut ...!!

Niat kedatangan suporter Jepara, disambut dingin oleh Ketua Umum SNEX, Edy "bosse" Purwanto, H-1 suporter dari Jetmen dan Banaspati menginformasikan untuk datang ke Semarang dengan damai. Hal itu ditanggapi oleh bosse untuk sementara suporter Jepara untuk jangan dulu masuk ke Semarang, karena masih banyak orang Semarang yang trauma akan kejadian lalu, dan diindikasikan akan melakukan balas dendam.

Keinginan itu ternyata, ditampik oleh para pengurus suporter Jepara karena Panpel Medan mempersilahkan untuk datang ke Stadion Jatidiri Semarang. Itu karena berkaitan dengan tiket dan pemasukan. Dengan janji akan mendapatkan perlindungan dan pengawalan Polisi maka datanglah suporter dan penonton Jepara.

Jauh-jauh hari sebenarnya perang antar suporter sudah memanas, melalui dunia cyber dengan berbagai coment dan balasan posting yang menakutkan...


Laporan Saksi Mata Tentang Rusuh antara Semarang dan Jepara...


pertempuran sebenarnya sudah dari awal masuknya suporter persinjep arah semarang..
blokade akhirnya putus karena ribuan orang Jepara dan ratusan motor dan mobil plat K__C masuk dengan cepat.. ini saya dapatkan info dari teman2 dari kaligawe dan sekitar pengapon.
karena tidak berhasil menghalau keluar semarang, anak2 langsung menuju ke jatidiri untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

pukul 15.30 saya masuk ke area jatidiri.. dari jauh sudah terdengar riuh rendah suara suporter medan dan persinjep, saya mempercepat laju motor saya.. dan bergabung dengan temen-teman disana. ternyata para suporter semarang banyak juga. sweeping kta persinjep tidak berhasil, kemudian beralih ke sweeping motor dan mobil plat K__C. Saya mendapat info banyak mobil dan motor di parkir di area kolam renang dan sekitarnya. ada juga motor plat K__C yang di parkir di timur dan utara. akhirnya motor2 tersebut "dikerjai" dengan penggebosan ban dan menyobek ban dengan pisau, bensin dan helm disikat tak bersisa... lebih miris lagi ada motor yang ban depannya + pelek sudah tidak ada.. :D

kemudian saya masuk ke pintu barat-utara, disana base campnya kampak medan (kira 30 orang), disana saya ketemu dengan miss Herna Pardede, bajunya itu lho cek..cek.nonton bola kok pamer wudel... sing geli denger orang2 batak ini ngomentari bola : kalo tendangan pojok mereka ngomong : "a sing sing so", kalo ada pemain yang terkapar mereka bilang : "buang mayatnya", dll . back to topic..

suporter jepara sungguh diluar dugaan saya .. sangat banyak mungkin sekitar 2000 orang.. dengan syal dan baju2 merah... setelah babak ke-II selesai suporter jepara yang ada di tribun timur tidak berani keluar.. karena telah di blok anak2 snex. akhirnya mereka turun ke sintelban dan keluar melalui pintu selatan di kawal polisi. sementara suporter yang ada di luar di pukul mundur oleh polisi dengan kuda, anjing dan monyet :D

konsentrasi masa jepara di sekitar pintu selatan, barat, dan area parkir kolam renang... melihat suporter semarang yang sudah tidak terlihat akhirnya mereka pulang dengan santai melalui jalan karangrejo raya, ternyata yang para infantri juga banyak.. rata-rata umur mereka sudah dewasa dan jarang terlihat wajah2 percil dan bayi.

menjelang magrib, tragedi itu terjadi.. suporter yang terpukul di jatidiri telah mengambil posisi aman di gang sempit di sekitar jalan karangrejo raya.. dan tersebar di sekitar don bosco, kaliwiru, perintis dan depan pln.. waktu itu penjagaan polisi masih minim.. akhirnya jalan karangrejo raya menjadi ladang pembantaian mobil dan motor jepara :D :D
batu dan kayu, menghantam dasbord, kaca dan body mobil, sungguh pemandangan yang mengerikan sekaligus menyenangkan wkakakak... beberapa wartawan mengabadikan moment langka tersebut...

mungkin karena mendapatkan laporan, polisi akhirnya datang di TKP.. dengan pentungnya.. suporter yang memiliki kendaraan langsung lari masuk kampung.. sedangkan suporter yang gak punya motor berusaha lari sejauh jauhnya. namun ada yang ketangkap dan menjadi bulan-bulanan "oknum polisi". akhirnya suporter jepara bebas dari kehancuran yang lebih parah lagi :D..

pukul 18.30 blokade polisi di depan pln diperketat.. dan sepanjang jalan menuju kaliwiru.. pastinya di daerah semarang lain juga ada yang melakukan aksi tersebut. tak pikir-pikir kejadian itu belum seberapa kalo di bandingkan dengan kebrutalan ketika rusuh di jepara tempo dulu..

sekian....
ada yang senang ada yang tidak puas.. wajar adanya..

2 komentar:

arista budiyono 20 Oktober, 2008 00:39  

entah siapa yang harus bertanggung jawab soal home base yang berpindah seperti PSMS yang berhome base di semarang, persita dan persitara di lebak bulus. tapi yang pasti lagi lagi BLI kurang antisipasi terhadap kultur wilayah yang akan mempengaruhi "kelangsungan" sepakbola indonesia. baru baru ini membaca kalau ada sebuah "kerusuhan" antara fans jepara (jetman & banaspati) dengan salah satu pendukung PSIS semarang. tidak perlu mencari kambing hitam untuk masalah ini, kesalahan terbesar adalah di BLI karena tidak bisa merespon keadaan.

dari dulu kalau BLI cermat semarang dan jepara punya rasa permusuhan tersendiri, ini seperti solo dengan jogja dan jakarta dengan bandung ada juga malang (arema) dengan surabaya. memang PSMS dari dulu memutuskan untuk berhome base di jatidiri, tapi setidaknya partai melawan Persijap BLI bisa peka dan memindahkan pertandingan ke tempat yang lebih "save" ini adalah blunder BLI untuk yang kesekian kalinya, sebelumnya kita ingat ketika awal partai persitara yang ketika itu berhome base di jalak harupat melawan persija, padahal notabene bandung dan jakarta adalah seteru.
Kenapa BLI tidak Peka??? apakah memang kerusuhan demi kerusuhan akan tetap dipelihara agar bisa mengalir duit sanksi ke KOMDIS.

Selama NH masih menjabat menjadi ketua PSSI prestasi sepakbola hanyalah mimpi....... REVOLUSI PSSI

arista budiyono 20 Oktober, 2008 00:39  
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, memberi saran atau masukkan tentang posting ini.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP