24 Agustus 2008

Semarang Extreme yang Miskin Kreasi




Mendengar judul di atas bagi siapapun yang merasa dirinya Snexer pasti akan merasa miris, bingung, dan bertanya-tanya. Hal tersebut dapat di maklumi karena kita pasti sudah tidak meragukan lagi loyalitas SNEX dalam mendukung PSIS kemanapun berada pasti kita selalu ada walau harus mendaki gunung tertinggi atau bahkan menyebrangi lautan sekalipun kita pasti akan lakukan demi sang Mahesa Jenar.

Dalam blog ini pun pernah ada tulisan MENUNGGU ORKESTRA DI JATIDIRI yang diyakini kekuatannya mampu menandingi gempa berkekuatan dasyat. memang kita tidak memungkiri hal tersebut tapi bagi kawan-kawan yang pernah datang ke Jatidiri pasti dapat menilai sendiri lebih atraktif mana SNEX dengan PANSER ???

Gemuruh dari Jatidiri itu hanya terjadi kalau gol saja dan berlangsung paling lama 5 menit selebihnya??? Bagaikan nonton wayang atau nonton film BF diam seribu basa!!!
Kita harusnya malu bagaimanapun suporter sekarang dinilai lewat aksi, kreasi, santun dan dapat menerima perbedaan.bukan dengan gaya arogan dan anarkis tetapi buat SNEX apa yang terjadi ?? masih banyak para Snexer yang berlaku demikian bahkan kejadian di Kediri (27/7) tercatat hanya 30 orang yang membeli tiket sisanya memaksakan diri bagaimanapun caranya agar bisa masuk kedalam stadion, tentu saja rencana tour yang digadang-gadang jauh-jauh hari pun urung terlaksana. Dan lagi-lagi Bos Edy selaku Ketua dan Pengurus lainya kerepotan melakukan lobi ke PANPEL hal tersebut pasti membuat malu SNEX dimata Persikmania apabila hal tersebut tidak dihentikan maka SNEX akan di cap BONEK kedua padahal BONEK sendiri sudah mulai berangsur-angsur meninggalkan cara tersebut menjadi lebih santun. Bagaikan gelandangan para Snexer ngrembol atau numpang truk sampai puluhan kali untuk bisa pulang ke Semarang.

dok. snex metropolis

Mereka bukannya tak punya uang untuk membeli tiket hal tersebut tercatat banyak yang bisa makan enak membeli oleh-oleh bahkan membuang duit untuk hal yang konyol seperti potong rambut lah, pijat, karaoke dsb.


Bagi para pengurus atau Snexer lainnya janganlah terlalu naïf berharap SNEX bisa menjadi besar seperti Aremania, Jakmania, Slemania, Pasoepati dsb padahal secara fasilitas, letak geografis kota Semarang sangat strategis dan menguntungkan jalur kereta yang rame 24 jam begitu pula dengan transportasi lainnya. Bandingkan dengan Malang yang stasiunnya sudah tutup pada pukul 19.00 tetapi mereka bisa lebih santun.

Kembali ke masalah di dalam stadion Jatidiri sendiri Snexer yang mau bernyanyi hanya itu-itu saja mungkin tidak lebih dari 100 orang lihat sendiri di tribun utara yang di klaim sebagai kerajaan SNEX dengan tidak kurang 4000 orang yang memakai kaos SNEX dan merasa Snexer yang berada disana. Ketika sesekali diajak bernyanyi pasti banyak teriakan linguh-lingguh (duduk-duduk) ironis sekali bukan!!! Harusnya kalian penonton sadar terlepas Snexer atau bukan ketika sudah memilih duduk di tribun utara siap menjadi pendukung PSIS memberikan semangat dengan bernyanyi dan beratraksi bukan hanya pengen nonton!!! Kalau hanya diam nonton aja di rumah toh setiap partai PSIS hampir selalu disiarkan di TV ingat PSIS butuh dukungan bernyanyi dan beratraksi sebagai bukti anda Wong Semarang dan cinta PSIS kalau hanya mau menonton pindah saja ke timur toh Cuma terpaut 5 ribu tiketnya atau tribun selatan samping Panser juga masih cukup luas.atau apabila kalian datang ke stadion dan memilih tribun utara kalau hanya diam jangan pakai kaos biru apalagi ada tulisan SNEX atau PSIS pakailah kaos merah dengan tulisan PERSIJAP atau JETMAN ngerti !!!!


dok. snex metropolis

Sebagai contoh kesadaran tersebut kita bisa mencontoh Pasoepati banyak para Pasoepati ketika ingin menonton mereka membeli tiket sebelah timur tetapi ketika hanya punya uang cukup membeli tiket selatan mereka pun bernyanyi dan beratraksi mendukug timnya all out selama 90 menit bahkan sebelum pertandingan mulai. Hal tersebut juga terjadi di hampir semua tempat dimana ada supporter besar bahkan Viking pun yang tercatat tidak pernah ngluruk pun juga jamak melakukan hal tersebut.

Kalau hal tersebut terus terjadi kapan SNEX akan besar??? Apabila disiarkan di TV tentu ANTV lebih memilih menyorot PANSER daripada SNEX. SNEX boleh lebih militan, penjualan kaos pun menurut pedagang lebih mudah menjual kaos SNEX daripada Panser, anggapan orang pun SNEX sekarang lebih menguasai Semarang tapi untuk kreasi jangankan untuk bersaing dengan Panser. Rasanya dalam hal ini SNEX seolah-olah tidak pantas mendukung PSIS menurut hemat saya SNEX lebih pantas mendukung PERSIKAS Kab Semarang dengan kelakuan seperti itu. Hal tersebut diperparah dengan ulah dari PP dan KORLAP yang bukannya ikut memberi contoh Snexer yang lain malah masuk telat dan hanya duduk-duduk saja, jadi bagi PP dan KORLAP hanya ingin nonton gratis PSIS to', motivasi anda mau menjadi PP dan KORLAP !!! Ingat !! PSIS butuh di dukung bukan sekedar di tonton paham !!!

Keadaan yang ibaratnya bagaikan kanker stadium 4 sudah lama terjadi di SNEX warisan dari Pengurus lama yang tidak selesai-selasai menjadi PR pengurus sekarang untuk membesarkan SNEX tetapi apabila kejadiannya seperti ini siapapun dia sampai berapakali pun kepengurusan SNEX berganti maka janganlah bermimpi SNEX menjadi besar seperti yang lainnya. Mungkin hanya sebatas inilah besar yang maksimal untuk SNEX hanya ingin nonton tanpa mendukung bagaikan nonton wayang. Ingat !!! ini stadion Bung... bukan gedung kesenian di seluruh penjuru dunia yang namanya stadion selalu hingar-bingar ketika team tuan rumah bertanding bukan seperti kuburan. Padahal ketika ngeluruk mereka seakan-akan malu pada team tuan rumah dan mau nyanyi dan beratraksi berapapun jumlahnya kemana malu kalian ketika ada di Jatidiri yang notabene kerajaan SNEX !!! kenapa tidak pernah bisa bernyanyi selama pertandingan?? mana KORLAP dan PP kapan anda mau menjadi contoh bagi Snexer yang lain?? apa gunanya anda? Ingin mendukung PSIS atau sekedar mencari keuntungan dari jabatan yang diemban.

Renungkanlah semua !!!

3 komentar:

Anonim,  25 Agustus, 2008 21:11  

ugh sumpah merinding bacanya.. lyalitas tanpa batas.. luar biasa, kritik yang tentu saja membangun, walaupun padas tapi akan terasa enak kalau kita cerna dengan hati bukan sikap emosi... sebuah pelajaran di kolom lekdi (sentil sana sentil sini) upaya menumbuhkan sedikit sura "sumbang" diluar pakem mungkin akan membuat semuanya jadi lebih baik, bakal di tunggu ini kolom kolomnya. walaupun notabene aku pasoepati tapi ini mungkin bagian dari kritik kita bersama karena memang kita sama sama suporter. jadi gak papa kan aku ikut menyimak kolom ini. sekali lagi salut... TOP BGT

Anonim,  15 Februari, 2010 08:55  

SNEX bukan sekedar percikan api unggun,..tapi kobaran LAHAR yg siap meluapkan larva pijar yg panas,...SNEX sudah mendarah daging di jiwa para snex'er,snex tidak mengenal RUSUH & tawuran.SNEX adalah suporter yg sudah dewasa dalam berfikir maupun bertindak,.SNEX bukan sekedar fanatik tapi juga punya KODE ETIK,...jangankan hujan air,hujan batu pun KAMI HADAPI....!!! 1 kata dari kami " BRAVO SNEX ".

LILIK SNEX CYBER

bems,  01 April, 2011 15:49  

dirigen cukup satu,terlihat lebih garang beri masukan pada Snexser,di sini kita dukung PSIS bukan nonoton bokep

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, memberi saran atau masukkan tentang posting ini.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP