02 November 2009

Catatan PSIS; Menepuk Dada Jupe

Cyber News : Jadi juara turnamen segitiga Piala KAMPOENG SEMAWIS dengan mengalahkan PPSM Magelang dan PERSIBO Bojonegoro pantas disyukuri. Tapi tak lantas boleh menepuk dada. Apalagi dadanya Jupe. Berani? Jelas dimarahi Gaston Castano, pemain FC Kaligawe, hehe ..


Ingat, PPSM dikalahkan melalui adu penalti, setelah sempat tertinggal di babak pertama, dan PSIS menyamakan kedudukan di menit 88 waktu normal. Walaupun kita yakin penalti itu murni, bukan pemberian wasit, tapi tetaplah itu sebuah pencapaian yg tak memuaskan publik bola Semarang. Dan PERSIBO Bojonegoro dikalahkan dalam sebuah permainan yg banyak berkutat di lapangan tengah tanpa variasi serangan tajam dan menggigit. PSIS tertolong mampu mencuri 1 gol berkat kejelian CRISTIANO LOPES memanfaatkan umpan lambung GUSTAVO CHENA dlm sebuah set piece tendangan bebas.

Hal positif yang diperoleh dari laga lawan Magelang adalah kemunculan kiper CATUR ADI NUGROHO yg menggantikan GESANG ADI sebagai starter, saat Gesang membuat blunder. Penampilan catur yg tenang dan berani serta mampu mementahkan tendangan penalti, setidaknya membuat PSIS yakin telah memiliki 1 kiper yang bisa diandalkan. Selain tentu saja BASUKI SETIABUDI yg masih bisa diandalkan jika sdh pulih dari cedera.


Lini belakang sudah menerima banyak ujian dari 2x pertandingan melawan PPSM dan PERSIBO. Koordinasi trio lini belakang dlm pakem 3-5-2 kadang kurang bagus, terutama saat ada serangan balik berupa tusukan cepat dari sayap (kanan maupun kiri), nampak sekali cuma 1 stopper yg melakukan marking, tanpa dilapis oleh gelandang bertahan yg terlampat turun. Akibatnya beberapa kali bisa tembus, dan sayap lawan berhasil mengirim umpan crossing yg membahayakan gawang PSIS.

Meskipun demikian, pelatih Achmad Muhariah nampak sdh mencoba stok pemain belakang yang ada, dan formasi starter tak akan jauh dari ANDERSON LEKE, HERY SUSILO, dan ISWAN BODE. Akan tetapi jika aturan Manual Liga menetapkan hanya 2 dari 3 pemain asing saja yg boleh masuk lapangan, kemungkinan besar EKO PUJIANTO yg akan manggantikan Leke sbg starter, dimana RESTU KARTIKO dan Leke akan duduk di bangku cadangan.

Yg jelas tak diperlukan lagi adanya penambahan pemain belakang, karena stok yg ada sdh bisa diandalkan dan tinggal diasah kekompakan serta saling pengertiannya. Acungan jempol buat HERY SUSILO yg selalu tampil lugas, keras dan cepat.

Evaluasi untuk lini tengah adalah kurangnya kreativitas dan variasi yang tercipta dari para gelandang. Talenta dan skill Chena tak cukup mampu mengangkat tim, jika Chena terlalu banyak pamer skill individu menggocek bola. Chena mungkin bisa bermain lebih simpel dan mengeksplorasi visinya yg bagus dgn satu dua sentuhan, dan langsung mengumpan bola ke rekannya yg berada didepan. Artinya tim lebih memputuhkan dia sbg dirijen atau pendistribusi bola, ketimbang melihat dia bermanuver melewati pemain lawan. Apalagi Chena sering dikeroyok 2 sampai 3 pemain lawan. Jelas lebih baik dia bermain efisien. Pelatih perlu menekankan secara tegas mengenai hal ini.

Untuk peran SUWITHA PATA dan ABRAHAM TOBIAS, sudah cukup baik. Berani body charge dan siap duel. Hanya saja fisik dan stamina Suwitha perlu ditingkatkan mengingat usia dia yg hampir 35 tahun, tentulah menjalani kompetisi yang ketat membutuhkan endurance yang konstan guna menjaga performa optimal. Tobias yang dlm ujicoba dgn klub2 lokal sering mempertunjukkan tendangan geledeknya, dlm partai resmi dibawah pressing ketat lawan, dia hampir tak memiliki ruang bebas untuk itu.

Dari sisi sayap kanan, penampilan SAFRI UMRI yang kinclong dlm partai ujicoba, juga kesulitan menerobos bek kiri lawan yg berkualitas divisi utama. Mencoba berkali kali melewati lawan dgn adu sprint dan main teknik, Safri hanya mampu sesekali mengirim umpan crossing ke muka gawang. Ini perlu dibenahi, karena scr skill Safri sudah oke, hanya jam terbang dia yg mungkin kurang tinggi. Seharusnya Safri tak perlu menusuk terlalu dalam untuk mengirim umpan. Dari zona tengahpun, asal ditemukan momentum yg tepat disaat pressing lawan belum ketat, Safri bisa langsung mengirim umpan lambung ke kotak penalti.

Lini sayap kiri yg ditempati DENNY RUMBA, relatif memberikan kontribusi yang lebih baik dlm melancarkan serangan. Bahkan keberanian Rumba yang tak hanya menyisir garis tepi, tetapi kadangkala langsung menusuk ketengah membuat ada ruang kosong disisi kanan lawan yg bisa diisi oleh salah satu penyerang PSIS yg ada didepan. Titik lemah di pos sayap ini, jika Rumba cedera, maka Valentino sbg penggantinya kurang berperan maksimal. Kecepatan punya, drible punya, tapi umpan crossingnya jarang sekali ada yang bisa dimanfaatkan duet striker. Di pos ini masih dibutuhkan tambahan amunisi guna memberi banyak pilihan pelatih saat mengalami kebuntuan. Dan mungkin management akan mencoba mencari stok pemain berkualitas yg belum mendapatkan klub.

Seandainya lini tengah bisa memasok bola2 yg matang untuk striker, dipastikan duet CRISTIANO LOPES dan IMRAL USMAN bakalan mampu melesakkan gol demi gol. Terbukti Lopes sangat kuat menjaga bola, licin, dan punya keberanian tinggi menusuk pertahanan lawan. Instink golnya di kotak penalti juga bagus. Tetapi jarak antara lini tengah dan depan kadang terlalu longgar, shg kolektivitas antar blok tak berjalan dgn baik. Ada space yg diisi oleh pemain lawan, yg menutup peluang umpan2 pendek menusuk langsung dari lini tengah ke kotak penalti. Buntutnya, dipilih umpan2 lambung yg sering mubazir jika ketemu bek lawan yg tinggi jangkung.

Itulah beberapa kelemahan yg perlu dievaluasi oleh pelatih AMH. Dan sbg pelatih dgn sikap dasar plegmatis, yg sungkan menyinggung perasaan org dan jg tak mau tersinggung, pelatih AMH mesti belajar utk bisa sedikit 'keras' dlm memberikan instruksi thd anak buahnya, supaya pemain lebih respek dan termotivasi. Tugas berat menanti ... Saatnya berbenah diri.

Bravo PSIS !

source : pcsc-id.com, doc. Ari W.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, memberi saran atau masukkan tentang posting ini.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP