21 Maret 2009

Lahir dan Kembali di Tugu Muda


Cyber News : Dadakan, dan tanpa koordinasi pada malam peringatan HUT Suporter Semarang Extreme yang dilaksanakan di Tugu Muda, paru-parunya Kota Semarang. Puluhan SNEXER bergabung di malam itu, untuk melakukan refreksi diri dan organisasi yang telah berusia 4 tahun, usia yang sangat muda dalam persuporteran di Indonesia. Namun militansi dalam mendukung total PSIS SEMARANG tidak diragukan lagi, dan terdengar sampai di luar pulau JAWA.

Malam itu pula, bertemulah kembali 2 duo snexer yang cukup lama terpisah, yakni Edi Purwanto (Boss Edy) dan Agus Junianto (Ban Jun) yang pernah bahu-membahu mendirikan dan membesarkan SNEX sampai yang kita rasakan saat ini. Terpisahkan dua pendiri ini, dikarenakan adalah perbedaan pendapat, persepsi yang mendasar yang akhirnya memisahkan mereka berdua pada kongres SNEX II pada tahun 2008 silam.

Empat tahun sudah SNEX memberi warna di kancah persuporteran di Indonesia khususnya di Kota Semarang. Di Tugu Muda menjadi saksinya kembalinya snexer-snexer tangguh lainnya yang lelah berjuang dengan segala aktifitas kehidupan yang dilalui sehari-hari. Tugu Muda ibarat rumah yang indah dan nyaman, SNEX terlahir disitu, tempat dimana dipanjatkan ikrar dan janji untuk setia sampai mati mendukung sepenuh hati, sepenuh jiwa menegakkan panji kebesaran PSIS SEMARANG.

Malam itu berbeda dengan malam-malam Ulang Tahun SNEX yang lalu. Suasana keprihatinan sangat terasa, seiring dengan badai yang menggempur PSIS dari berbagai posisi. Minim prestasi dan keuangan yang kembang-kempis, menjadi luka di tubuh Suporter Semarang Extreme yang sangat mencintai klub kebanggaan kota Semarang. Duka juga dengan ditundanya partai kandang, disebabkan dengan larangan Kapolda untuk menyelenggarakan even sepakbola pada masa kampanye.

Acara HUT yang biasanya hingar-bingar hura-hura, kali ini momen 4 tahun menjadi ajang refleksi diri. Beberapa Snexer yang hadir bahkan menyampaikan uneg-uneg langsung di hadapan Boss Edy dan Sekum Pak Dwi, yang hadir pada malam itu. Sorotan yang sering dikeluhkan para anggotanya adalah belum adanya kantor sekretariat, pembuatan KTA nisasi, pembenahan seni kreasi dan korlap.

Selain itu ungkapan boss Edy yang menyatakan bahwa perbedaan di tubuh SNEX harus disikapi dengan bijak, hal ini ditimpali oleh Bang Jun dengan arif pula. Pesan Bang Jun untuk Boss Edy sang ketua Umum untuk mengedepankan organisasi dari pada kepentingan pribadi. Perlu diketahui bahwa boss Edy maju menjadi Calon Legislatif 2009. Inilah yang disorot Bang Jun dan teman-teman Snexer yang mengingingkan SNEX harus berdiri netral pada pemilihan caleg, dan capres.


Selain itu, perlu ada gerakan untuk menyelamatkan PSIS. Bukan SNEX kalau tidak menelorkan ide-ide EXTREME. Melalui program "ngemis" di DPRD Kota Semarang, kemudian program ngamen di jalanan, pemasangan spanduk dukungan untuk PSIS Semarang. Bukan hasil materi yang dicari, berapapun uang yang didapat pasti tidak akan bisa menutupi segala kebutuhan PSIS yang mencapai ratusan juta tiap bulannya. Namun yang dicari adalah kepedulian sebagai seorang suporter. Hanya dengan inilah suporter bisa menunjukkan kecintaan yang sesungguhnya buat tim kebanggaan kota Semarang.

selanjutnya, adalah aksi solidaritas untuk Oky, yang ditahan berkaitan dengan membawa kembang api di stadion (PSIS kontra Persijap). Menurut sumber, Oky tidak mau menandatangani BAP yang mengubah kata kembang api menjadi "Mercon". Upaya pemberian bantuan hukum telah lakukan bahkan meminta bantuan sampai Mabes Polri. Adapun bantuan dari Manajemen PSIS rupanya berhenti di tengah jalan, menurut kabar apabila Manajemen PSIS memberikan bantuan dalam kasus ini, maka insiden pemukulan Yoyok Sukawi terhadap wasit tempo lalu akan dibuka kembali. Walahu 'alam.

Selamat Ulang Tahun SNEX
KIBARKAN TERUS, BENDERA SNEX SAMPAI AKHIR.....
HARI KEMARIN UNTUK HARI ESOK YANG LEBIH BAIK.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, memberi saran atau masukkan tentang posting ini.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP