11 Oktober 2008

Antara YS dan Suporter Semarang

Snex_News : Ucapan tidak sehati dengan perbuatan, itu yang dilakukan Manajer PSIS Alamsyah Satyanegara Sukawijaya alias Yoyok Sukawi, ketika mengharapkan suporter untuk bersikap santun dan dewasa dalam memberikan dukungan kemenangan buat PSIS.. suporter adalah pemain ke-12. Wanti-wanti ini diucapkannya ketika kasus rasis pada waktu itu (kasus suporter Arema dan Persik), hal ini di amini oleh Setyo Agung Nugroho, "the secound behind YS". Ketika SNEX bernyanyi tidak senonohpun, kawan-kawan segera mengingatkan kawan lainnya agar tidak terkena sanksi dari Komdis PSSI yang ketuanya berdarah Medan, Hinca Panjaitan.


Beberapa tahun terakhir ini Suporter Semarang terkenal santun dalam menonton, tradisi melempar botol plastik, kencing di tiang gawang, telanjang, dukun, pawang hujan di pinggir lapangan, dll sudah menghilang.. dan sudah menjadi memory lama buat penggemar gila PSIS. Terikan rasis antar sesama suporter Semarang pun sekarang sudah tidak terdengar lagi. Suporter tamu pun sekarang merasakan kenyamanan ketika mendukung tim nya di kandang Mahesa Jenar, sambutan suporter tuan rumah hangat terasa. Kedewasaan suporter mengalami grafik naik secara signifikan.

Mengapa YS melakukan tinju ke wasit ?? Tokoh Muda Sepakbola Semarang yang mempunyai kaliber nasional seharusnya dapat bersikap dewasa apapun hasil pertandingan maupun keputusan wasit. Atau jangan-jangan YS sedang beralih kiblat menekuni seni beladiri tinju. Benar kata pepatah 'rusak susu sebelangga karena nila setitik', rasanya apa yang telah dilakukan YS selama ini menjadi tidak berarti ketika dia melakukan aksi jotos wasit meski cuma kena angin saja. Lalu mengapa itu bisa terjadi YS yang santun dan menjadi panutan suporter semarang menjadi begitu garang dan hilang akal, atau memang jabatan sebagai manajer PSIS musim ini sangatlah berat hingga membuat YS 'stress' atau ada sebab lain 'coba tanya kepada rumput yang bergoyang'.

Ketidakdewasaan YS menular kepada pengurus lain yang rame-rame 'menghakimi' wasit, bahkan agus murod tertangkap kamera TV nasional ketika sedang melakukan aksinya terhadap wasit. Penonton di tribun barat dan VIP pun ikut-ikutan 'naik darah' bahkan ada yang tega melempar polisi bertameng dengan tempat sampah yang notabene rakyat semarang juga. Bahkan Pak Walikota sampe-sampe ikut menenangkan massa dan aparat yang tersulut oleh emosi. Pujian patut dilemparkan pada 2 suporter PSIS di tribun utara dan selatan yang masih tetap berada di posnya masing-masing. Bagaimana seandainya ke dua suporter tersebut turun di tengah lapangan dan melakukan tindakan anarkis ?? Tidak bisa dibayangkan kerusuhan jilid yang kesekian berkobar lagi di tanah Semarang, Untunglah banyak suporter dan penonton menyadari melakukan tindakan tersebut sama saja merugikan dirinya sendiri.


Marilah kita mengedepankan kepentingan bersama, kasalahan sedikit saja, fatal akibatnya, nota-nota denda telah di ditulis oleh PSSI, dan akan dibayar cash oleh kita, pastinya PSIS akan sulit mengarungi liga super kedepan. Apakah itu keinginan kita... tidaaakkk..!!

Penulis : Moch Noor (Snex_Cyber)

2 komentar:

Anonim,  11 Oktober, 2008 22:28  

salut buat snex yang tidak terprovokasi.....
itu adalah "kemenangan" tersendiri

Football Manager Indonesian 17 Oktober, 2008 14:30  

hajar wasit anjing, aku suka tindakan km~x(, persis kalah lagi8-}

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, memberi saran atau masukkan tentang posting ini.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP