02 Juni 2008

Tonggak Kebangkitan Semarang Extreme Community

Masih hangat di ingatan kita, bagaimana bangsa ini bergolak kembali, berteriak, menyuarakan 100 tahun Kebangkitan Nasional. Terlepas dari usulan sejumlah pakar untuk me-review ulang catatan sejarah, di mana organisasi modern seperti Serikat Dagang Islam yang juga berwawasan kebangsaan muncul sebelum peristiwa Kebangkitan Nasional tersebut layak untuk diambil hikmahnya.

Bagaimanapun, ia merupakan fenomena yang menjadi tonggak penting perjuangan rakyat Indonesia dalam menghadapi penjajahan Belanda. Keberadaannya telah menjadi momentum sejarah yang tidak terlupakan.


Kini, usia seratus tahun cukup panjang untuk sebuah penantian., momentum 100 tahun Harkitnas tersebut diharapkan akan mendorong dan menstimulasi kebangkitan supporter Indonesia dalam menghadapi berbagai krisis dan permasalahan berat yang dihadapinya. Dari PSSI yang sakit-sakitan, klub-klub kecil yang ‘mati suri’ hingga supporter yang belum juga menemukan ‘jati dirinya’.

Sebuah harapan dan optimisme yang harus terus ditumbuhkan. Bagaimanapun, sikap pesimis dan mudah putus asa merupakan cerminan perilaku kufur seseorang.

Menjadi bangsa yang bangkit merupakan harapan dan keinginan semuanya. Namun, kebangkitan tersebut tidak akan memiliki makna manakala tidak diikuti dengan berbagai upaya perbaikan secara terus-menerus. Inilah yang menjadi inti dari Momentum 100 Tahun Kebangkitan Nasional, yaitu perbaikan kondisi para bolamania ke arah yang lebih positif.

Konsep ishlah sebagai intisari dari perbaikan dan perubahan yang mencakup beberapa aspek penting dan strategis yang di dukung ishlahul ukhuwwah. Yaitu memperbaiki ukhuwah atau persaudaraan antar sesama kelompok supporter. Harus ditumbuhkan perasaan empati dan senasib senasib dan sepenanggungan antar komunitas.

Kemudian ishlahul imamah, yaitu perbaikan kepemimpinan. Sudah saatnya para pemimpin didorong untuk memiliki keberpihakan yang kuat kepada “arus bawah”.. Sesulit apa pun kondisi yang dihadapi, itu merupakan sebuah keharusan.

Demikian pula dengan perilaku amanah. Setiap pemimpin harus menyadari pentingnya berperilaku amanah karena ia memiliki korelasi kuat dengan kesejahteraan bawahan. Sebaliknya, perilaku khianat (organisasi menjadi ladang mencari penghasilan/makan) hanya akan mendatangkan kehancuran dan perpecahan.

Sebagai unsur terkecil kami dari Semarang Extreme Community memiliki peran yang sangat strategis sebagai benteng pertahanan moral yang ditopang oleh paseduluran (kebersamaan) yang kuat.

Karena itu, komunitas kami adalah variabel yang tidak boleh diabaikan dalam memerankan diri sebagai contoh dan teladan bagi saudara-saudaraku kelompok supporter lainnya. Keteladanan seperti inilah yang insya Allah diyakini mampu meningkatkan daya tahan sebuah kelompok pendukung tim di dalam menghadapi berbagai gejolak dan problematika sosial yang semakin kompleks

(masImam_gariskeras)

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, memberi saran atau masukkan tentang posting ini.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP