27 Februari 2009

Klub dan Penonton Senang

Cyber News : Menilai langkah polisi sebagai berkah atau musibah bagi sepak bola Indonesia amatlah sulit. Tapi, apa yang dikatakan oleh Donny Danardono mungkin bisa direnungkan. Donny berkata, ”Berkah bisa jadi musibah, musibah pun bisa membawa berkah. Tergantung siapa yang menerimanya.’’

Meski ditolak oleh Komisi Disiplin, langkah tegas Kapolda ternyata mendapat dukungan yang jauh lebih luas. PSIS Semarang dan Persijap Jepara serta pendukung mereka misalnya, justru merasa senang dengan shock theraphy ala Alex Bambang Riatmodjo itu.

Efek Negatif


Banyaknya dukungan atas tindakan polisi bukan cuma karena pertandingan menjadi lebih aman. Ada faktor lain, yakni menumpuknya kejengkelan terhadap sikap plin-plan PSSI dalam menerapkan sanksi dan hukuman.

Christian Gonzales yang sempat kena hukuman setahun, bebas lantaran hek prerogatif Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. Hukum ala PSSI yang ”esuk dele sore tempe” inilah yang membuat publik jengah, kecewa, sekaligus rindu akan munculnya sebuah ketegasan.

Repotnya, ketegasan itu ternyata muncul dari pihak luar; polisi. ”Untuk shock theraphy, saya kira, langkah semacam itu perlu. Persoalannya, bisakah polisi kemudian menjaga terus sikap independennya sehingga tidak dimanfaatkan tuan rumah pertandingan untuk menangkap pemain lawan agar nggak bisa main?” kata Ketua PSSI Kota Semarang, Yoyok Mardijo.

Tapi, ibarat mata uang, langkah tegas polisi itu bisa menimbulkan efek negatif. Secara psikologis, pemain menjadi tegang, takut, sehingga tak bisa mengeksploitasi seluruh kemampuannya.

Mereka yang biasa main keras menjadi risau; jangan-jangan nanti memicu keributan lalu ditangkap polisi. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

26 Februari 2009

PSIS bakal main ofensif lawan PSM

Cyber News : PSIS (Semarang) tetap akan bermain ofensif saat melawan tuan rumah PSM (Makassar) pada lanjutan putaran kedua Indonesia Super League (ISL), di Stadion Andi Mattalata, Makassar, Minggu (1/3) mendatang.

Pelatih PSIS Bambang Nurdiansyah mengatakan, meskipun bermain di luar kandang, anak asuhnya diinstruksikan tidak bermain bertahan. Tetap bermain terbuka untuk dapat mencuri gol pada pertandingan tersebut.

’’Kami tetap bermain terbuka. Tapi itu bukan berarti kami meninggalkan lini pertahanan. Kami akan menunggu tim lawan melakukan serangan. Jika ada kesempatan dan anak-anak berhasil merebut langsung melakukan serangan balik ke daerah pertahanannya,’’ kata Bambang, Rabu (25/2) usai memantau latih tanding PSIS melawan tim Porprov Kota Semarang, di Stadion Jatidiri Semarang.

Pelatih berinisial BN ini menambahkan, walaupun bermain terbuka, pihaknya akan merubah sedikit pola. Dia mencontohkan timnya tetap sabar menunggu serangan dari lawan sebelum pihaknya gantian melakukan counter attack.

BN menambahkan pula, melawan tim yang bermain terbuka sangat menguntungkan bagi skuadnya. Tim besutannya bisa mencari kesempatan membuka pertahanan lawan. ’’Kami akui sangat senang dengan tim yang bermain terbuka dibandingkan dengan tim yang bermain negatif,’’ tandas BN.

’’Kami bisa mencetak gol jika melawan tim yang bermain dengan pola menyerang. Contohnya seperti melawan Sriwijaya FC dan PSMS (Medan), dua gol dapat diciptakan. Pemain-pemain justru lebih berani menyerang karena ada kesempatan dan celah-celah di pertahanan mereka,’’ urai mantan pelatih Arema ini.

Bagus


Sedangkan mengenai hasil latih tanding dengan tim Porprov Kota Semarang, BN mengakui tim lokal ini sangat bagus dan sesuai dengan keinginannya. Meskipun secara hasil hanya berakhir seri 1-1, BN tidak mempermasalahkan tim besutannya. Justru pihaknya mendapatkan keuntungan dari hasil tersebut.

Seperti diketahui tim Porprov Kota Semarang menerapkan pola defensif dan sesekali melakukan counter attack ke daerah pertahanan PSIS. Onambele cs sendiri sangat kesulitan membuka pertahanan tim asuhan M Dhofir ini. Apalagi begitu mendapatkan tekanan oleh lini depan Mahesa Jenar, pertahanan dengan solid dan bergerombol langsung diterapkan.

’’Kami akui tim Porprov sangat bagus. Mereka langsung bergerombol jika mendapatkan tekanan. Ini yang membuat anak-anak sulit mencetak gol. Perlu kreativitas dan akan menjadi bahan evaluasi untuk kami menghadapi tim-tim dengan pola seperti ini,’’ tegas BN. (Wawasan)

[+/-] Selengkapnya...

25 Februari 2009

Kapolda Jateng : Kampanye Tidak Ada Pertandingan dan Tolak Jadwal Ulang PSIS V Persijap

Cyber News : Jadwal pertandingan tim-tim Jawa Tengah baik di superliga maupun divisi utama dipastikan akan berubah. Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmojo memberi sinyal akan meminta pertandingan-pertandingan sepak bola ditunda pada saat Pemilu memasuki masa kampanye.

“Kita tidak bisa memberikan ijin kalau pertandingan berbenturan jadwalnya dengan masa kampanye. Kalau tahapan lain di Pemilu mungkin akan kita pertimbangkan. Tapi kalau kampanye karena di situ ada pengerahan massa maka tdiak bisa dilakukan saat ada pertandingan sepak bola,” ujar Kapolda, tadi malam. Karena Pemilu adalah kepentingan nasional maka akan didahulukan dan pihak kepolisian akan minta agar laga-laga sepakbola di Jateng yakni PSIS, Persijap, Persiku, Persis, PSIR, dan Persibat ditunda bila jadwalnya bentrok dengan masa kampanye.

Kapolda juga berencana akan menyurati PSSI agar kepentingan Pemilu di Jawa Tengah bisa didahulukan. “Tapi pertandingan mana saja masih akan kita lihat setelah jadwal dari KPU turun,” tandas Kapolda.

Kapolda Tak Beri Ijin Laga Ulang PSIS vs Persijap

Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmojo belum berhenti menujukkan ketegasannya soal pengamanan pertandingan sepak bola. Tadi malam, Kapolda mengeluarkan pernyataan bahwa pihak kepolisian tidak akan mengeluarkan ijin keamanan untuk pertandingan ulang antara PSIS melawan Persijap.

Seperti diketahui, laga antara PSIS melawan Persijap di stadion Jatidiri Semarang yang berakhir seri 0-0, Minggu (15/2) lalu diputuskan tidak sah oleh Komdis PSSI. Penyebabnya, Komdis menganggap ada intervensi dari pihak lain dalam hal ini Kapolda Jateng. Wejangan Kapolda pada penonton dan seluruh elemen pertandingan 5 menit sebelum kick off oleh Komdis dianggap sebagai bentuk intervensi yang mempengaruhi hasil pertandingan.

Atas putusan Komdis PSSI ini Kapolda memberikan reaksi keras. Jenderal polisi berbintang dua ini menganggap bahwa Komdis memang tidak ingin bahwa pertandingan tersebut aman. “Tidak benar saya intervensi apalagi intimidasi. Saya bicara baik-baik, agar pertandingan tersebut aman dan enak ditonton dan semua yang ada di stadion nyaman. Saya punya catatan peratndingan ini potensial rusuh dan itu besar kemungkinan terjadi kalau PSIS kalah saat itu. Kans PSIS kalah sangat besar karena saat itu PSIS baru kalah 1-4 dari Persitara dan Persijap baru menang atas Deltras di Sidoarjo. Saya juga ngerti bola,” kata Kapolda.

Ditambahkannya, pertandingan juga akan bersih karena Kapolda juga akan memeriksa wasit bila terbukti melakukan tindakan yang dianggap tidak fair dan menimbulkan potensi rusuh. “Bagaimana saya dikatakan intervensi sementara saya melakukan tindakan antisipatif dengan memberikan himbauan? Berarti Komdis ingin pertandingan tersebut rusuh,” tandas Kapolda tadi malam, setelah acara dialog di sebuah stasiun televisi swasta lokal di Semarang.

Lebih jauh Kapolda mengatakan, selain ingin wilayahnya aman, dirinya secara pribadi juga ingin memajukan sepak bola nasional melalui sisi keamanan. “Saya minta semua mawas diri. Komdis bukan segalanya yang harus dipatuhi apapun putusannya. Regulasi sepak bola tak mandiri sepenuhnya dan tidak bisa menganulir aturan pidana. Tidak ada tempat yang steril di Indonesia ini dari hukum negara,” tegasnya.

Karena itu, bila memang Komdis memutuskan pertandingan derby Jateng tersebut diulang, maka dirinya memerintahkan Kapolwiltabes Semarang untuk tidak memberikan ijin keamanan bila pertandingan digelar di Semarang atau Jawa Tengah.

Sementara Manajer PSIS Yoyok Sukawi mengatakan, pihaknya sebenarnya tidak menginginkan pertandingan ulang tersebut. Karena itu dirinya akan berupaya untuk melakukan banding, apalagi saat ini Kapolda Jateng secara tegas tidak akan memberikan ijin bila ada pertandingan ulang. “Hasil seri itu sudah bagus, sebab secara peringkat dan materi pemain Persijap jauh di atas kita. Kalau diulang belum tentu kita menang,” kata Yoyok. (JAWAPOS)

[+/-] Selengkapnya...

23 Februari 2009

SELAYANG PANDANG JELANG 4 TAHUN SNEX

Cyber News : Jelang usia empat tahun bagi suatu organisasi boleh dibilang masih sangatlah muda, masih banyak tantangan yang harus ditaklukan. Demikian juga dengan Suporter Semarang Extreme (SNEX) yang pada 20 Maret 2009 nanti genap berusia 4 tahun, memang masih terbilang belia tapi dalam perjalanan empat tahun tersebut SNEX berhasil menorehkan prestasi yang boleh dibilang mengkilap untuk ukuran organisasi persuporteran yang masih sangat muda ini, yaitu antara lain Nominator Suporter Terbaik versi ANTV tahun 2005, Peringkat Kedua Suporter Terbaik Se-Indonesia dalam Perang Bintang Liga Indonesia 2006, Peringkat Kedua Lomba Seni Kreasi Suporter se-Jawa Tengah dalam gelaran Launching JSM (Jateng Suporter Mania) tahun 2007 dihalaman kantor Gubernur Jawa Tengah, dll.

Wujud dukungan kepada PSIS Semarang pun makin kreatif, atraktif dan militan yang menjadi ciri khas SNEX selama ini. Dedikasi dan loyalitas SNEX untuk mendukung kesebelasan kebanggaan Semarang, Tim Mahesa Jenar, sudah tidak diragukan lagi. Dari database kami terhitung sekitar 4.000 anggota resmi ber-KTA, sedangkan simpatisan yang belum ber-KTA mencapai 15.000 orang. Hal tersebut merupakan bukti nyata perkembangan organisasi yang tak terbantahkan, bahkan anggota SNEX tersebar dilebih dari 13 kota antara lain yaitu Kendal, Demak, Ungaran, Ambarawa, Magelang, Temanggung, Pekalongan, Pemalang, Purwodadi, Cepu, Blora, Pati, Kudus serta Jakarta. Di kancah nasional pun SNEX sudah dikenal sebagai suporter PSIS yang militan dengan aksinya yang simpatik dan damai, hal tersebut dapat dilihat ketika SNEX melakukan tour luar kandang mendukung PSIS, kelompok suporter tuan rumah yang ada di daerah lain selalu menyambut dengan penuh kehangatan dan keakraban.

Perjalanan Snexer :
Tangisan, Senyuman, Kesedihan, dan Kebahagiaan


SEMARANG EXTREME CYBER COMMUNITY memandang momen peringatan empat tahun SNEX ini sebagai momen yang strategis untuk kembali menengok kebelakang pada semangat kebersamaan, transparansi dan militansi SNEX serta menatap kedepan agar SNEX makin dewasa, mempunyai kinerja lebih bagus, mampu membina hubungan yang baik dengan pihak lain serta menjadi contoh dan teladan bagi dunia persuporteran di Indonesia.

[+/-] Selengkapnya...

22 Februari 2009

SAVE PSIS SEMARANG


Cyber News : Kondisi terbaru dari PSIS Semarang adalah krisis keuangan. Krisis keuangan merupakan momok yang sangat menakutkan bagi klub ini yang berjalan tanpa kucuran dana dari APBD. Disatu sisi klub-klub lainnya bergelimang harta dan boros pembelanjaan budget kebutuhan tim, di pihak Semarang uang merupakan dewa penyelamat untuk terus bertahan sampai kompetisi ISL berakhir. Wacana penggantian striker beberapa hari yang lalu Nnengue Bienveno dengan Samdee Garmojay akhirnya batal dikarenakan alokasi dana yang ada diprioritaskan untuk membayar gaji pemain yang telat bulan Januari 2009.

Inilah problema terbesar PSIS Semarang saat ini. Mungkin dalam sejarah persepakbolaan kita, inilah fase terparah faktual. Kita akan menjadi saksi dari sejarah perjalanan PSIS Semarang. Mungkinkah nama besar PSIS akan tinggal nama ?, setelah deraan krisis keuangan kian hebat.. apakah PSIS harus keluar dari Semarang dan menjadi milik daerah/pengusaha kaya ?? Sanggupkah kita sebagai fans fanatik dengan rela melepasnya ??

Sekedar gambaran, gaji bulanan (Januari) untuk pemain dan official tim sampai sekarang belum dibayarkan. Rencananya akan dibayar pada tanggal 25 Februari besok dan atau sebelum berangkat away ke Makasar, (PSM, 1/3) dan (DELTRAS 7/1).Managemen sekarang sedang menyiapkan dana away ke Makasar dan Sidoharjo yg ditaksir kisaran 100 - 150 jutaan. Belum lagi lawatan ke tanah Papua melawan Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena, pasukan Bambang Nurdiansyah itu membutuhkan dana Rp 400 juta. Padahal dana operasional bulanan bisa mencapai Rp. 235 juta. Dana itu untuk biaya gaji pemain dan ofisial tim yang berjumlah Rp 185 juta ditambah biaya operasional rutin seperti konsumsi, obat-obatan, sewa mobil, dan fasilitas pemain yang berjumlah Rp 50 juta. Dana tersebut belum termasuk dana away dan bonus yang seperti disebutkan diatas.


Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, selain itu kasus Alex Daniel (mantan pemain Asing PSIS pada putaran pertama), sedang ditangani PSSI. Ini karena Alex menuntut ke FIFA dan PSSI, sehingga keluarlah keputusan ini. Rinciannya, gaji Alex 20 juta x 7 bulan = 140 juta, dan denda 50 juta. Sekedar info, dulu saat dipecat Alex hanya disangoni 1 bulan, Meski sebenarnya ada klausul sakti yang menyebutkan kalau pemain tampil NON PERFORMANCE bisa dipecat hanya dengan 1 kali gaji sebagai pesangon. Andaikata kasus ini tidak dibayar, PSSI akan menindak PSIS dengan sanksi pengurangan 3 point.

Jalan satu-satunya menyelamatkan asset terpenting Kota Semarang dan Jawa Tengah adalah dengan berharap agar DPRD Kota Semarang menyetujui penyertaan modal yang diajukan PT Mahesa Jenar sebesar Rp 20 miliar untuk kelanjutan tim ini pada masa mendatang. Dengan sistem penyertaan modal tersebut uang sebesar Rp 20 miliar tidak akan hilang. Namun akan dikembangkan lagi melalui usaha untuk membiayai PSIS. Usaha penyelamatan ini akan menemui padas keras dari DPRD Kota Semarang yang masih 'aras-arasan' untuk membantu tim tercinta kita ini. (snexcyber)

SAVE PSIS SEMARANG !!!

[+/-] Selengkapnya...

21 Februari 2009

Kenapa Sepakbola banyak penggemarnya ??


Sejak saya kecil saya selalu punya pertanyaan :
Kenapa sepakbola menjadi olahraga yang paling banyak penggemarnya? Atau, kenapa lebih banyak orang yang menyukai sepakbola ketimbang olahraga lain?

Sejujurnya, saya, dan juga banyak penggemar sepakbola yg lain, tidak tahu jawaban pasti dari pertanyaan itu.

Karena seru? Banyak olahraga yang juga tidak kalah serunya. Atau ada yg menjawab karena sepakbola adalah olahraga yang macho, keras dan full body contact? Banyak juga olahraga yang bahkan lebih keras dari sepakbola.

Lantas apa?
Sangat sulit. Tapi setelah bertahun-tahun, saya mulai merasa sedikit bisa mengetahui jawabannya. Salah satunya adalah Filosofi yg ada di dalam sepakbola yg bisa diterapkan dalam kehidupan nyata. Bahkan dalam kehidupan bernegarapun, filosofi sepakbola juga ada.

Pernahkah anda berpikir kalau :
Presiden bisa diibaratkan sebagai manajer tim yg memberikan instruksi, arahan dan program pada timnya. Sebagai manajer, dia harus cerdas dan kreatif juga tegas. Program2 nya harus jelas dan terstruktur agar tim yang dipimpinnya mencapai sasaran yang diinginkan.

Menteri bisa diibaratkan sebagai gelandang yg menjadi pengatur permainan. Menteri2 lah yg mengatur kebijakan atas dasar instruksi dan arahan presiden. Jika arahan bisa diterjemahkan dengan baik maka pembangunan juga akan berjalan dengan baik, seperti para gelandang yang mengalirkan serangan dengan baik.

Striker dalam pembangunan adalah para profesional dan praktisi yg terlibat secara langsung dalam pembangunan. Ditangan merekalah pembangunan ini bertumpu. Jika mereka melempem, jangan harap pembangunan berjalan dengan baik, sama halnya jika para striker mandul, maka gol yang diinginkan juga akan seret.

Sedangkan Defender dan kiper dalam bernegara adalah Para penegak hukum. Mereka adalah benteng terakhir agar gawang tidak kebobolan. Defender dan kiper yg handal akan membawa rasa aman. Penegak hukum yang profesional dan tegaspun akan membawa ketenangan dalam kehidupan. Sebaliknya, aparat yang lembek, korup dan pilih bulu akan membawa krisis kepercayaan yang berujung pada tidak beresnya program pembangunan.

Dan yg paling penting adalah goal atau tujuan. Dalam sepakbola, gol yang tercipta akan membawa kemenangan, sedangkan dalam bernegara, golnya adalah tercapainya cita2 yang diinginkan dalam mendirikan negara.

[+/-] Selengkapnya...

20 Februari 2009

Polling tentang Prestasi PSIS di tutup

Cyber News : Akhirnya polling yang dilakukan di blog ini, mengenai prestasi PSIS Semarang di kompetisi terbesar sepakbola kita yakni Indonesia Super Liga 2008/2009 resmi ditutup hari ini, dengan TOTAL 380 peng-ngevot. Polling ini di mulai pada awal-awal PSIS melakukan pembentukan kerangka tim, yang dilatih oleh Edi Paryono, pelatih PSIS saat itu. Harapan besar waktu itu yakni PSIS bisa meraih prestasi tertinggi untuk ISL pertama. Voter untuk PERINGKAT ATAS/TENGAH sangat tinggi pra dan awal-awal kompetisi.

Grafik akhirnya menurun seiring dengan prestasi PSIS yang merosot pada pertengahan dan akhir putaran pertama silam. Banyak yang frustasi akhirnya memilih PAPAN BAWAH/DEGRADASI yang hampir 50-55% dari total votes. Salah satu alasan mengapa para voter adalah ketidakpercayaan dengan pemain-pemain muda yang menurut mereka sangat minim pengalaman.

Harapan kembali bersinar, ketika pelatih carateker Bambang Nurdiansyah melakukan perombakan besar-besar di tubuh PSIS di semua lini. Para voter yang awalnya di jurang keputus-asaan akhirnya bergairah kembali dengan memilih PSIS Semarang untuk bertengger di PAPAN TENGAH atau setidaknya-tidaknya dapat melepaskan diri dari degradasi musim ini.

Hasilnya sbb :
Peringkat Atas : 15,57 %
Papan Tengah : 48,18 %
Nomor Buncit: 16,62 %
Degradasi : 19,63 %
Total Votes : 381

Grafik Batang :











Kalo dilihat dengan grafik Bar, seperti ini :












Polling ini memang bukan sebagai acuan prestasi PSIS, ini hanyalah harapan para PSIS Mania dimanapun untuk memilih yang terbaik menurut versi mereka sendiri. Prestasi PSIS hanya bisa dibuktikan di lapangan dan kerjakeras semua pihak, tidak terkecuali SUPORTER. Sudah kewajiban seorang fans mania (baca : suporter), untuk mendukung total tanpa ampun, dimanapun, dan kapanpun.

[+/-] Selengkapnya...

18 Februari 2009

Antara Iwan Fals, Bambang Nurdiansyah dan Bondan Winarno

Cyber News : Halo, rekan-rekan Snexers, masih tetap semangat ??. Hasil seri kemarin emang buat kita prihatin. Gak cuman suporter aja kok, manajemen garuk-garuk kepala, plus gedek-gedek lihat kinerja pemainnya. Padahal Mas Bambang si pelatih PSIS (wajahnya mirip Bang Iwan Fals.. hehehe) udah digelontor 12 pemain anyar gress+kempling, tapi ada daya.. tim lainpun jauh lebih siap. Gosipnya karena kontribusi yang jauh di bawah harapan, striker PSIS yang baru dibeli beberapa bulan lalu, Nnengue Bienveno asal Kamerun, mau di tendang... maksude di pensiun-kan, kalo ini terjadi berarti umur Nnengue cuman seumur jagung. Menurut Kang Ari Wibowo, PSIS siap mengundang striker baru lagi (ssttt.. striker itu kemarin pernah test di Semarang), dan harus segera bergabung cos transfer window akan ditutup akhir bulan ini, 28 Februari.

Ngomong-ngomong soal Mas Bambang Nurdiansyah (BN), pernah kebayang gak sih, Mas BN itu mirip siapa ?? Menurutku sih, mas BN itu mirip Bang Iwan Fals (sing OI ojo nesu ya.., iki cuman just fun aja) kayaknya di paksakan yoo.. tapi suer, dari face lekuk hidung ama bibir punya kemiripan, juga garis pipi sampai dagu sama persis ditambah plus gaya hidup yang low profile. Buat penggemar Bang Iwan, kalo susah-susah cari tanda tangan, carilah BN. atao sebaliknya... hehehe..




Kalo gambar di bawah ini, gimana ?? ada kemiripan gak sih.. soalnya aku juga penggemar berat Pak Bondan Winarno (BW), si master of kuliner ini yang konon sehari bisa 'nguntal' enak 5-6 kali,.. makyusss. Mungkin kriteria mirip antara BN dan BW ini, agak susah di cari. Tapi menurutku ada satu yang persis.. yakni 'bathuk'nya.


[+/-] Selengkapnya...

17 Februari 2009

Kapolri : Tindak Semua Pemain Bola yang Melanggar Hukum di Wilayah R.I

Cyber News : Kapolri Jenderal Pol Drs Bambang Hendarso Danuri, menegaskan penindakkan pemain bola yang melakukan pelanggaran hukum dengan bertindak kriminal, tidak hanya berlaku di wilayah Polda Jateng. Namun, tindakan juga dapat diberlakukan di daerah lain. ”Kita lihat ini kan kasuistis, jika di wilayah memang ada hal yang sama, yang penting itu pelanggaran hukum kita juga atensi,” katanya.

Penegasan tersebut disampaikan Kapolri, usai melakukan pertemuan secara tertutup dengan jajaran teras di lingkungan Kepolisian Polda Jateng, di Mapolda, Jalan Pahlawan Semarang, semalam. Pemberlakukaan tindakan tegas, tambah Kapolri, diberikan bagi siapapun termasuk pemain, jika dalam kasus yang terjadi ditemukan adanya pelanggaran hukum yang dapat dibuktikan.

”Kalau memang itu merupakan pelanggaran hukum, ada tindak kriminal yang bisa dibuktikan, kita harus tindak tidak ada toleransi yang seperti itu. Pokoknya, jika itu pelanggaran hukum akan kita tindak tegas,” tambah Kapolri.


Sementara itu, upaya penangguhan penahanan terhadap pemain Persis Solo, Nova Zaenal dan pemain Gresik United, Bernard Mamadaou kembali gagal. Penasihat hukum kedua pemain, Heru Buwono yang mendatangi Mapoltabes Solo belum berhasil mendapat keputusan penangguhan tersebut.

Heru akhirnya bertemu dengan Kasatreskrim Kompol Suharyanto. Namun, dalam pertemuan tersebut belum ada keputusan apakah penangguhan tersebut dikabulkan atau tidak karena hingga Senin siang, Kapoltabes Solo Kombes Pol Muhammad Nur masih berada di Semarang.

"Kami memang berupaya agar kedua pemain agar bisa main, karena klien kami memang butuh waktu untuk menjalani pertandingan. Namun, sampai Senin siang belum ada keputusan karena Kapoltabes masih berada di Semarang," kata Heru.

Di sisi lain, penyidik Poltabes Solo melimpahkan berkas kasus dugaan pemukulan antarpemain sepakbola, dengan tersangka Nova Zaenal (Persis) dan Bernard Mamadou (Gresik United) ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Solo, Senin (16/2).

Sumber di Mapoltabes Solo menyebutkan, berkas dua tersangka tersebut berdiri sendirisendiri, dan dalam berkas tersebut mereka dijerat dengan Pasal 351 ayat (1) KUHP jo Pasal 352 KUHP tentang penganiayaan.

Di dalam berkas tersebut terdapat 11 orang yang menjadi saksi dalam kasus, di antaranya wasit pertandingan I Made Mudita, pelatih Persis Eduard Tjong hingga pengawas pertandingan Budi Riyadi.

Jika kasus itu dinyatakan P- 21 oleh kejaksaan, maka surat penangguhan penahanan yang dilayangkan oleh manajemen Persis harus ke kejaksaan. Tidak lagi ke Mapolresta.

Kapoltabes Solo Kombes Pol Muhammad Nur melalui Kasatreskrim Kompol Suharyanto membenarkan adanya pelimpahan berkas tersebut. "Sudah kami limpahkan. Kami tinggal menunggu dari kejaksaan, " jelas Suharyanto.

Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejari Solo Tatang Agus V SH mengatakan, dirinya belum mendapatkan laporan adanya pelimpahan berkas tersebut. "Saya belum dapat laporan. Kemungkinan sudah ada tapi masih di staf," kata Tatang melalui telepon. (Wawasan)

[+/-] Selengkapnya...

Email dari Mas Ari Wibowo

Akhirnya Komdis memutuskan partai PSIS vs Persijap diulang akibat adanya intimidasi Kapolda di partai tsb sebelumnya. Belum diputuskan jadwal ulangnya. Yg jelas, management berharap tetap digelar di Jatidiri SMG dgn dihadiri penonton (kecuali Kapolda, hehe ..). Yang jelas, kami menyikapi ini sbg ANUGERAH gitu lho .. Ada kesempatan kedua mencari 3 point, meski bisa juga justru 1 point malah melayang.

Wacana mendepak Nnengue Bienvenu dan mendatangkan striker baru sudah dibuang jauh jauh, krn secara regulasi tidak memungkinkan. Hanya cedera permanen dari pemain yg ada, yg memungkinkan PSIS memasukkan nama baru.

Gaji bulan Januari utk pemain dan offical sampai sekarang belum dibayarkan. Rencananya dibayar tgl 25 Jan sebelum berangkat away ke Makasar. Management sdg menyiapkan dana away ke Makasar dan Sidoharjo yg ditaksir kisaran 100 - 150 jutaan.
PSIS juga dapat musibah kena denda 180 juta akibat kasus pemecatan Alex Daniel di awal kompetisi yg lalu. Kalau tak dibayar, kena sanksi pengurangan 3 point.

DPRD Kota SMG sepertinya menolak membeli saham PT. Mahesa Jenar, jadi kemungkinan besar PSIS tidak bisa berlaga musim depan. Kecuali dijual ke daerah lain dan pindah homebase ke daerah lain. Menyedihkan. Management hanya punya komitmen menyelesaikan kompetisi musim ini dgn target lolos degradasi .. PSIS milik masyarakat Semarang. Biarlah semua membantu memikirkan jalan keluar. Bukan cuma mengkritik dan gak tahu kesulitan kami. Bravo PSIS !

Ari Wibowo
Manajer Operasional PSIS Semarang

[+/-] Selengkapnya...

16 Februari 2009

Bapak Kapolda, Jangan Galak-galak dunk ..!

Cyber News : Sebelum pertandingan antara PSIS Semarang dan Persijap Jepara tadi malam (15/2), Bapak Kapolda Jateng yang baru (sertijab tanggal 12/12) yakni Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo mengingatkan kepada pemain, ofisial tim, dan penonton sepak bola supaya jangan melakukan tindakan kekerasan di lapangan.

Kapolda Jateng baru, Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo (kiri),
berjabat tangan dengan Kapolda lama Jateng Irjen Pol FX Sunarno (kanan),
di Mapolda Jateng, di Semarang, Jumat (12 Desember 2008)


Sikap tegas, jajaran Polda Jateng berimbas pada sebelum, sampai sesudah pertandingan tadi malam. Motor-motor suporter yang akan masuk ke stadion Jatidiri yang tidak dilengkapi alat kelengkapan bermotor, langsung ditindak di tempat. Tercatat beberapa motor SNEXER pun tak luput dari sempritan pak polisi. Beberapa motor "protolan" yang mengetahui adanya sweeping ini langsung balik arus.

Sikap ini juga, dilakukan di dalam stadion Jatidiri. Di tribun utara, markas SNEX tak luput dari incaran polisi. Tercatat 2 orang ketangkap basah membawa kembang api "mercon tanpa door" ini. Beberapa suporter yang tidak terlibatpun di gelandang, untuk menjadi saksi temannya yang membawa kembang api semalam. Yah, begitulah kira-kira suasana malam itu. Sudah panas luar dalam, sampai ke jalannya pertandingan mempertemukan derby super panas antar 2 peserta Indonesia superlig.

Hasil semalampun kita juga tahu, PSIS gagal lagi melakukan revans atas tamunya Jepara. Dari 6 kali pertemuan PSIS menderita 3 kali kalah, 2 kali seri, dan 1 kali menang. Walaupun secara peringkat PSIS naik, namun kuntitan peserta di bawahnya sangat tipis, dan masih menyisakan beberapa pertandingan. Hal ini harus di waspadai, karena jurang degradasi selalu terbuka buat tim Mahesa Jenar.


Kembali ke awal menurut Pak Irjen semalam "Kalau ada yang terbukti melakukan tindakan kekerasan tentunya akan kita proses sesuai hukum yang berlaku baik untuk penonton, pemain, dan ofisial tim," katanya sebelum pertandingan PSIS melawan Persijap Jepara di Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (15/2) malam. Selanjutnya Ia menambahkan, untuk penonton diimbau untuk bersikap tertib dan damai selama pertandingan berlangsung. "Kalau ada yang melakukan tindak kekerasan, akan saya tangkap untuk diproses sesuai hukum yang berlaku," katanya.

Kemudian, kata jenderal bintang dua tersebut, juga diingatkan agar jangan melakukan tindakan kekerasan selama bola mati. "Kami juga akan menangkap pemain jika melakukan kekerasan saat bola mati, di sini juga ada pemain asing dan tentunya juga harus bermain dengan baik. "Jangan sampai peristiwa di Solo menimpa kalian. Bermainlah dengan baik dan jaga sportivitas," katanya lebih lanjut.

Pada kesempatan itu, Kapolda juga mengingatkan wasit untuk memimpin pertandingan ini dengan adil supaya pertandingan sepak bola ini bisa ditonton dan menjadi hiburan bagi masyarakat.

"Jika kami mencurigai wasit bertindak tidak adil tentunya akan kita periksa dan kalau memang terbukti juga akan ditindak sesuai dengan hukum," katanya. Sebelum pertandingan PSIS melawan Persijap Jepara, Kapolda Jateng didampingi Kapolwiltabes Semarang, Kombes Pol. Masjhudi keliling lapangan untuk melihat situasi penonton yang memadati stadion ini.

[+/-] Selengkapnya...

15 Februari 2009

Kerja Sama Tim Kunci Memenangkan Pertandingan lawan Persijap nanti sore

Cyber News : PSIS akan mengandalkan kolektifitas saat menjamu tamunya, Persijap Jepara pada pertandingan lanjutan Djarum ISL putaran kedua di Stadion Jatidiri Semarang , nanti malam. Pelatih PSIS, Bambang Nurdiansyah mengakui, dari sisi kualitas individu pemain masih kalah dibandingkan dengan tim asuhan pelatih Djunaidi tersebut.


“Tapi dalam sepak bola sudah sering terjadi, tim yang unggul kualitas materi pemain bisa dikalahkan dengan tim yang lebih mengandalkan kerja sama tim atau kolektifitas,” kata Bambang, saat memimpin latihan PSIS Sabtu (14/2) pagi kemarin di stadion Jatidiri. "Buktinya kita bisa menahan imbang Sriwijaya FC Palembang yang memiliki materi pemain jauh lebih berkualitas. Kalau kita bisa seri lawan Sriwijaya FC, kenapa kita tidak bisa lakukan hal yang sama terhadap Persijap besok dan justru kita harus bisa menang karena pertandingan ini dimainkan di kandang sendiri," katanya.

Untuk bisa meraih angka penuh pada pertandingan melawan tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut, kata dia, dirinya tetap akan bermain offensif atau menyerang karena timnya bertindak sebagai tuan rumah. Tetapi tentunya tidak akan melupakan pertahanan untuk mengantisipasi serangan balik dari Persijap yang dikenal punya kecepatan dan akurasi tendangan yang istimewa.


Pelatih yang sukses mengantarkan PSIS juara ketiga Liga Indonesia 2005 itu mengatakan, lini depan Persijap bagus dan tajam. “Pemain-pemain asing mereka rata-rata bagus dan bisa mengangkat timnya. Itu harus kita waspadai,” sambungnya.

Menyinggung soal absennya kapten tim Onambele Jules Basile, dia mengatakan, memang diakui akan mempengaruhi kekuatan tim tetapi dirinya tidak ingin bahwa PSIS hanya tergantung pada satu-dua pemain karena sepak bola adalah permainan tim. "Kami sudah menyiapkan pengganti Basile, seperti Hendro Siswanto, Abdel Aziz Dnibi, Sapto Widiantoro, atau Berta Yuwana. Pemain yang akan kami turunkan untuk menggantikan Basile adalah mereka yang bisa menjalankan strategi dan bisa menterjemahkan keinginan saya," kata mantan striker nasional era tahun 1980-an ini.

Soal penyelesaian akhir lini depan yang masih kurang, mantan pemain Arema Malang tersebut, mengatakan, memang masih lemah terutama saat menghadapi tim-tim yang menerapkan permainan bertahan dan selama ini dirinya sudah menerapkan latihan untuk itu, diharapkan saat lawan Persijap bisa lebih baik lagi. "Kita harus akui, saat menghadapi tim-tim yang menerapkan permainan terbuka, kita lebih bisa mencetak gol tetapi saat melawan tim yang bertahan, kita kesulitan untuk mencetak gol," katanya.

Pada pertandingan putaran pertama Liga Super di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara beberapa waktu lalu, PSIS harus mengakui keunggulan Phaytoon Tiabma dan kawan-kawan dengan angka, 0-1.

Sampai dengan pertandingan ke-20 Liga Super ini, PSIS berada pada peringkat ke-15 klasemen sementara dengan nilai 16, yaitu dari 20 kali main, tiga kali menang, tujuh kali seri, dan 10 kali kalah. Sebaliknya Persijap Jepara kini berada pada urutan kelima dengan nilai 36, yaitu dari 20 kali main, 11 kali menang, tiga kali seri, dan enam kali kalah. (JPNN)

Susunan pemain:

PSIS
Formasi 4-4-2
Pelatih: Bambang Nurdiansyah

Basuki S
Heri Susilo Idrus Gunawan Anderson Leke Deny Rumba
Feri Ariawan Hendro Siswanto Abdelaziz Dnibi Valentino
Nnengue Bienvenu Antonio Teles
-----------------------------------------------------------
Pablo Frances Ilham Hasan
Isdiantono Enjang R. Amarildo S. Phaitoon T.
Sofyan Morhan Evaldo Silva Aji Nurpijal Anam Syahrul
Danang W

Persijap
Formasi: 4-4-2
Pelatih: Djunaidi

[+/-] Selengkapnya...

14 Februari 2009

Ngintip Strategi Persijap Besok

Cyber News : Striker Persijap Arnaldo "Aldo" Villalba (gambar samping kanan) masuk dalam daftar 20 pemain yang dibawa ke Semarang, kemarin. Namun berdasar skema awal yang dipersiapkan, Arnaldo kemungkinan mengawali pertandingan dengan duduk di bangku cadangan.

’’Karena yang bersangkutan menyatakan siap, maka kami bawa,’’ kata Pelatih Junaidi, menjelang keberangkatan tim, siang kemarin. Pada dua laga terdahulu Arnaldo absen lantaran cedera, yaitu saat menahan imbang tanpa gol PSM Makassar dan mengalahkan tuan rumah Deltras Sidoarjo 1-0.

Belum tampilnya pemain jangkung itu pada dua pertandingan tersebut menjadi pertimbangan tersendiri bagi Junaidi untuk melihat perkembangan terakhir dalam latihan di Semarang hari ini. Menurut rencana, Evaldo cs akan mencoba lapangan Stadion Jatidiri, Sabtu ini.

Tiga pemain yang dipastikan absen adalah Nurul Huda dan Noorhadi yang masih dibekap cedera, serta Donny Siregar yang terkena akumulasi kartu. Junaidi menyatakan telah menyiapkan strategi khusus menghadapi pasukan ’’Mahesa Jenar’’. Strategi tersebut belum diterapkan sepanjang musim ini. Skema baru itu adalah 4-1-4-1.

’’Karena beberapa pemain pilar absen, maka kami melakukan persiapan-persiapan yang berbeda dari sebelumnya. Apalagi kami harus melakukan rotasi karena khawatir dengan kondisi fisik para pemain,’’ jelasnya.

Empat Bek


Formasi baru itu menempatkan empat bek, yaitu Evaldo Aji Nurpijal, Sofyan Morhan dan Anam Syahrul dalam satu baris gerendel pertahanan. Dalam laga sebelumnya, melawan Deltras, Aji Nurpijal absen lantaran cedera paha.
Persis di atas empat pemain itu, Junaidi akan menempatkan Phaitoon Thiabma sebagai libero.

Personel asal Thailand tersebut diberi mandat mengawal pertahanan di ’’portal’’ pertama. Jika itu diperankan, akan menjadi posisi baru bagi Phaitoon selama empat musim bersama ’’Laskar Kalinyamat’’.

Penguatan lini bertahan itu dilakukan untuk mengantisipasi eksplosivitas tuan rumah yang diprediksi bermain menyerang untuk memperbanyak peluang mencetak gol.

Sedangkan empat gelandang yang disiapkan adalah Amarildo Souza, Enjang Rohiman, M Irfan dan Yogi Alfian. Junaidi pada awal pertandingan kemungkinan besar hanya akan menempatkan Pablo Frances di depan. Kendati begitu, ia telah menyiapkan dua penggedor lain, yaitu Ilham Hasan dan Johan Juansyah.

Pemunculan dua striker ini bisa saja mengubah strategi pelatih. Faktor Phaitoon yang multifungsi, akan membantu Junaidi untuk merevisi strategi di tengah pertandingan.

’’Yang kami hadapi adalah tim dengan sejarah besar dan kini memiliki motivasi khusus. Kami ingin kolektivitas tim terjaga,’’ katanya. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

12 Februari 2009

Suporter Persijap Diimbau Tak Datang

Cyber News : Suporter Persijap diimbau tidak datang ke Stadion Jatidiri untuk mendukung Evaldo Silva dkk menghadapi PSIS pada Minggu mendatang (15/2). Hal itu ditegaskan Panitia Pelaksana (panpel) pertandingan setelah berkoordinasi dengan pihak keamanan.

”Pihak keamanan tidak mengizinkan suporter Jepara datang. Namun, kalau mereka datang tanpa atribut, tidak masalah,” terang Ketua Panpel Wahyu Winarto.

Pria yang akrab disapa Liluk ini mengaku, pada Selasa (10/2) lalu pihaknya diundang oleh satuan intel Polwiltabes Kota Semarang untuk dimintai keterangan terkait persiapan yang dilakukan. Setelah menjelaskan sejarah pertemuan kedua tim selama ini, pihak keamanan memutuskan melarang suporter tamu ke Semarang. ”Langkah tersebut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Karenanya, kami diminta melarang kedatangan suporter Persijap,” tambahnya.

Hari ini pihaknya akan mengirim surat resmi kepada manajemen Persijap. Dia berharap surat yang berisi imbauan tersebut dapat diteruskan kepada kelompok suporter mereka yang tergabung dalam Jetman dan Banaspati.

Upaya antispasi lain yang dilakukan adalah menambah jumlah aparat keamanan. Dari hasil pertemuan dengan bagian operasional Polwiltabes, disepakati ada penambahan personel. Penambahan juga dilakukan dengan menempatkan petugas selain aparat kepolisian. ”Kami belum memastikan berapa jumlahnya, tapi diperkirakan dua kali lipat dari sebelumnya,” kata Liluk.

Lembaran Baru


Pada laga sebelumnya saat menjamu Persita, Minggu (25/1) lalu, pihaknya menyiagakan 100 personel keamanan. Mereka terdiri dari 60 aparat kepolisian sementara sisanya dari pihak internal.

Ketua Umum Snex Edy Purwanto menyatakan pihaknya tidak memendam dendam kepada suporter Persijap. Bahkan, secara organisasi menerima kedatangan mereka. Namun, karena aparat keamanan melarang kedatangan suporter tamu, Snex tidak bisa berbuat apa-apa.

”Snex tidak masalah suporter Persijap datang. Pengurus sudah mengimbau kepada anggota agar melupakan masa lalu dan membuka lembaran baru hubungan dengan mereka. Tapi, pihak keamanan melarang. Kami harus bagaimana lagi?”

Pada pertandingan nanti, Edy meminta anggotanya tidak mengucapkan yel-yel ejekan kepada tim tamu. Pengalaman mengejek Julio Lopez saat bertanding di Stadion Jatidiri yang berbuah sanksi, harus dijadikan pelajaran berharga.
”Kalau kembali dijatuhi sanksi, yang rugi tidak hanya suporter. Tapi juga PSIS. Kami tidak mengingankan hal itu terulang lagi. Karenanya, suporter harus lebih dewasa,” tandasnya.

Setelah libur sehari usai memainkan tiga laga tandang. Kemarin Onambele dkk memulai latihan. Pagi hari mereka melakukan relaksasi di kolam renang Kampoeng Semawis sedangkan sorenya berlatih di Stadion Jatidiri. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

09 Februari 2009

Sepakbola, Stadion, dan Televisi

Cyber News : Seorang teman pernah menulis sebuah ulasan tentang Sajian sepakbola di televisi dan metode penyajiannya. Dia menyorot tentang narasi yang tersaji dari tayangan sepakbola di televisi tersebut. Dalam tayangan sepakbola, kita memang mendapat banyak fitur yang membuat penikmat siaran tersebut seperti mendapat “waktu tambahan” diluar waktu pertandingan selama 90 menit tersebut.


Meskipun durasi pertandingan tidak berubah tapi cutting shot dari berbagai sudut pertandingan yang mencover close-up ekspresi pemain, ekspresi pelatih, suasana Bench, dan close-up penonton di stadion memang membuat siaran sepakbola di televisi seperti memberikan waktu tambahan. Teman saya menyebut dengan istilah “Extended Time”.
Tentang “extended time”, seperti ulasan teman saya disini adalah salah satu feature yang sangat menarik dari sebuah tayangan sepak bola. Tapi dari pengamatan saya, tidak selamanya feature itu selalu memperkaya tontonan sepakbola, apalagi dianggap membuat tontonan live di TV menjadi lebih menarik daripada di lapangan. Ada beberapa tinjauan yang menurut saya harus dilihat :

1. Feature Stadion (khususnya di Eropa)

Pertandingan sepakbola terutama di stadion-stadion Eropa, sudah bisa dipastikan feature "extended time" bisa dirasakan penonton di stadion, karena hampir semua stadion di eropa di lengkapi dengan "Giant Screen". Kita sering melihat supporter sepakbola yang terkagum-kagum dan berteriak lebih histeris karena dia bisa tahu sedang masuk ke TV.

2.Extended time pada medium paralel tidak selamanya menguntungkan
Saya mencoba melihat “extended time” dari sisi yang berbeda Sebuah pertandingan sepakbola yang disiarkan langsung oleh televisi yang memiliki feature “extended time” tentu menjadikan beberapa kejadian ‘pertandingan sepakbola’ sendiri tidak terekam secara utuh. Editor harus memilih kamera mana yang akan dimunculkan yang berarti meninggalkan sebentar pertandingan di kamera utama. Itulah mengapa semua Talent Scout dan pelatih-pelatih selalu memilih menonton di stadion daripada di Televisi ketika dia harus membuat penilaian individu terhadap pemain, atau mencoba menganalisa strategi sebuah team.

Di stadion eropa, penonton bisa memilih sendiri tontonan yang akan diperhatikan, apakah alur bola (kejadian di lapangan), atau cover shot yang ditampilkan layar raksasa stadion yang sama dengan view siaran langsung. Ini sebenarnya uneg-uneg saya terhadap tayangan sepakbola dalam negeri. Sejak dahulu sampai sekarang komentar saya setiap melihat tayangan sepakbola Indonesia, baik level PSSI, atau liga adalah: “Indonesia belum mampu memproduksi siaran Sepakbola !!” Saya selalu mengeluhkan ini justru karena “extended time” yang menjadi feature “unggulan” itu.

Siaran Sepakbola Indonesia malah terasa terlalu memanfaatkan feature ini. Saya mencoba membandingkan dengan tayangan liga Inggris, karena menurut saya produksi siaran sepakbola liga inggris saat ini yang terbaik. “Extended time” dari uraian teman saya adalah sebuah alternative screen atau cover shot yang memperlihatkan sisuasi lain di lapangan, seperti medium shot dari ekspresi pemain, suasana “bench”, replay kejadian di lapangan dan suasana stadion beserta supporternya. Intinya adalah camera alternative disamping kamera utama yang selalu mengikuti bola dari sudut wide angle.

Di liga Inggris, saya hampir bisa memastikan pemunculan feature “extended time” hanya terjadi pada saat bola “mati”, sehingga continuity dari alur bola dapat terjaga dengan baik. Kejadian paling menarikpun akan di replay saat bola sudah mati. Misalnya kejadian kiper yang berhasil menghalau bola keluar dari sebuah tendangan volley Wayne Rooney, begitu bola “out” maka replay dan jika memungkinkan reverse angle dan ekspresi pelatih yang gregetan muncul. Kamera kembali ke lapangan saat bola melayang di udara yang kita masih tahu bahwa itu adalah “ball kick” dari keeper setelah bola out tadi.


Di Indonesia, setiap kali ada shot on goal, hampir selalu langsung memperlihatkan replay (lebih dari sekali), reverse angle, dan ekspresi di bangku cadangan. Padahal, saat itu bola masih hidup. Halauan kiper berhasil di manfaatkan menjadi serangan balik.

Saya pernah mencak-mencak saat siaran partai PSIS lawan Persebaya di TVRI. Saat PSIS diserang dan terjadi dua kali tembakan ke gawang oleh striker persebaya yang berhasil di halau kiper, Kamera utama langsung di CUT untuk menampilkan reply, reverse angle, dan ekspresi yang menarik sekali memang. Tapi kejadian di lapangan (di kamera utama) adalah bola halauan kiper berhasil dimanfaatkan oleh Tugiyo untuk menjadi serangan balik dan GOAL!!. Momen tersebut hilang karena feature “extended time”. Memang ada reply goal itu, tapi sudah terasa hambar saat kita menyaksikannya.

Contoh kasus ini mungkin terlalu dramatis, tapi benar buat saya mengganggu sekali jika pemunculan feature “extended time” itu mengambil alih porsi sepakbola itu sendiri. Siaran sepakbola di eropa sangat memperhatikan ini dan mencoba mengakomodir semampunya.

3. Penempatan alternative kamera yang tepat dan terdukung oleh arsitektur stadion / lapangan.
Dalam sebuah produksi sepakbola, menurut saya porsi pertandingan itu sendiri harus menjadi menu utama. Yang saya maksud dengan menu pertandingan ini adalah alur serangan, penempatan posisi pemain, passing bola dan penerapan strategi. Tentu ini hal yang sangat susah untuk di cover oleh camera televisi secara utuh. Maka sangat diperlukan kamera dalam jumlah yang banyak. Editor tentu harus sangat mengerti tentang sepakbola untuk dapat membuat sajian yang enak terhadap penikmatnya dalam siarang langsung.

Penempatan kamera juga harus sangat mendukung untuk memudahkan sang editor memilih shot dalam kurun waktu yang singkat ini. Di Eropa, hampir seluruh stadion arsitekturnya sudah menunjang untuk penempatan kamera secara strategis. Mungkin hanya beberapa stadion kecil di Italy yang masih kurang mendukung.

Feature “Extende time” yang paling menarik dan sangat bermanfaat bagi penonton dan juga buat pengamat pertandingan adalah kamera wide di antara garis tengah lapangan dan kotak penalty. Kamera ini sangat mutlak diperlukan demi suguhan yang menarik. Fungsinya adalah menembak garis lintang lapangan untuk mendeteksi offside accident. Kamera ini sangat membutuhkan arsitektur lapangan yang di desain berpola garis-garis melintang. Garis-garis lapangan yang melebar yang membuat rumput seperti kue lapis hijau ini adalah sebuah konsep dukungan terhadap tayangan sepakbola dan untuk mempermudah hakim garis dalam menentukan offside accident. Jadi kalau ada lapangan yang garis-nya memanjang (ini pernah terjadi di senayan Jakarta) berarti belum bisa memanfaatkan fungsi dari garis-garis tersebut. Ini salah satu bentuk dukungan arsitektur lapangan dan kamera televisi.

Kejadian “extended time” yang memutus continuity alur bola juga saya rasakan di pertandingan-pertandingan awal partai Worldcup 2006 ini. Mungkin karena pertandingan pertama dari masing-masing Negara jadi pengarah acara masih ingin memperlihatkan suasana stadion, ekspresi pelatih dan ekspresi pemain cadangan. Tapi di pertandingan putaran kedua dan seterusnya, “gangguan” ini semakin sedikit dan alur bola bisa dinikmati dengan lebih nyaman. "Extended Time" yang menjadi feature unggulan tayangan sepakbola di TV sebaiknya juga harus memperhatikan timing pemunculannya, karena bagi sebagian orang, memperhatikan pertandingan secara utuh (terjaga continuity-nya) sangatlah berharga. Semoga ada orang TV yang membaca ini. (By : Peculiarsituation)

[+/-] Selengkapnya...

PSIS Tolak Tawaran Ulang BLI

Cyber News : Manajemen PSIS tidak terlalu mau ambil pusing dengan memanasnya situasi antara PSSI dan aparat keamanan, dalam hal ini Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmojo. Soal putusan Komdis PSSI yang memutuskan untuk tidak mengesahkan hasil laga derby Jateng PSIS melawan Persijap (15/2) di stadion Jatidiri Semarang, manajemen justru menganggapnya sebagai keuntungan.

"Kalau dari PSIS, ini keuntungan. Karena dalam pertandingan tersebut kita hanya mampu meraih satu poin saja yang berarti kerugian lantaran kita bermain di kandang. Kalau diulang, kita punya kans untuk menang meski tentu saja tidak gampang. Tapi setidaknya kita punya kans menang," ujar Ari Wibowo, Manajer Operasional PSIS, kemarin.

Soal penyelenggaraan pertandingan, manajemen juga diuntungkan. Sebab kesempatan untuk meraih pendapatan dengan penjualan tiket kembali akan diraih. Apalagi laga dua tim Jateng ini sangat menarik animo masyarakat Semarang dan sekitarnya untuk menonton langsung di stadion Jatidiri. Dalam pertandingan PSIS versus Persijap (15/2) lalu, tak kurang 15 ribu penonton memenuhi stadion Jatidiri.

Namun Ari Wibowo mengatakan, manajemen PSIS berharap pihak keamanan tetap memberikan ijin pertandingan pada Panpel. Karena saat pertandingan terbukti aman dan tidak terjadi insiden apapun, kecuali hanya penyulutan kembang api, itupun polisi langsung mengamankan pelakunya. "Kita tentu berharap pertandingan ulangan bisa tetap dilaksanakan di stadion Jatidiri," tambah Ari.

Lebih lanjut Ari mengatakan, untuk memperkuat dukungan pada PSIS, manajemen berencana kembali akan menurunkan harga tiket masuk. Ari juga mengatakan, apa yang dilakukan Kapolda, manajemen tidak bisa lebih jauh memberikan komentar. Menurutnya, Kapolda punya hak untuk mengamankan pertandingan sesuai prosedur yang ditetapkannya. Sementara PSSI juga berhak menilai bahwa apa yang dilakukan kepolisian terlalu jauh intervensi.

Terpisah, Badan Liga Indonesia (BLI) kemarin memberikan penawaran jadwal tanding ulang dengan Persijap yakni antara 9 atau 10 Maret. Jadwal ini bukan keputusan, namun masih ditawarkan baik ekpada PSIS maupun Persijap. Menanggapi hal itu, Manajer Teknik PSIS, H Setyo Agung Nugroho merasaTer keberatan. Sebab, sebelumnya PSIS harus melakukan pertandingan tandang melawan Deltras di Sidoarjo 7 Maret 2009. Setelah itu PSIS kembali akan bertanding melawan Persitara di stadion Jatidiri Semarang 14 Maret. "Jadi terlalu mepet waktu recovery para pemain kalau kita harus bertanding 9 atau 10 Maret. Lagipula di bulan Maret jadwal pertandingan PSIS terlalu padat," ujar Agung.

Paling tepat untuk PSIS, adalah setelah bertanding melawan Persiwa Wamena 1 April. Sebab setelah itu peratndingan selanjutnya PSIS adalah 26 April melawan Persela Lamongan di Semarang. "Jadi paling tepat ya kira-kira pertengahan April. Tapi kita belum mendapat surat penjadwalan ulang dari BLI tersebut. Kalau sudah dapat kita akan beri jawaban," kata Agung (JPPN)

[+/-] Selengkapnya...

List Koran Online

Buat yang pengen tahu perkembangan terbaru daerahmu, kini kamu gak perlu repot en fusing tujuh keliling, cari koran di tepi jalan ataw toko-toko terdekat, sekarang tinggal cari koran favorit dibawah ini dan cukup klik saja.. maka berita terupdate dan terpanas didaerahmu ada di depan mata. Dengan internet terbuka selebar-lebarnya bagi anda yang haus segala informasi. (snexcbyer)

Nasional


Jakarta :

Jawa Barat :

Jawa Tengah :

Jogjakarta :

Jawa Timur :

Bali, Lombok, NTT :

Sumatera :

Kalimantan :

Sulawesi dan Maluku :

Papua :

Situs Warga Digital :

[+/-] Selengkapnya...

08 Februari 2009

Akhirnya berhenti sampai disini ..

Langkah PSIS di Copa Dji Sam Soe akhirnya terhenti ditangan Persitara. Kalah 1-4. Telak. Ketinggalan 0-1 di menit ke 4. Terus mengurung musuh. Tapi saat seharusnya mendapat penalti, wasit kelihatan berat sebelah. Pemain frustasi. Ketinggalan 0-2, 0-3. Sempat membalas 1-3, akhirnya ditutup dgn skor 1-4. Apapun juga, secara sportif mesti harus mengakui lawan lebih baik. Meski dibalik itu, keberpihakan wasit sangat kasat mata. Inilah sepakbola, cuma ada satu team yg jadi pemenang. Usah disesali, ayo konsentrasi menatap pertandingan berikutnya tgl 15 Pebruari 2009 melawan Persijap Jepara. Bravo PSIS. I love PSIS.


News Update (Jalannya Pertandingan)

Pada leg kedua yang digelar di Stadion Tugu, Jakarta Utara Sabtu (7/2/2009), Laskar si Pitung tampil agresif dan memasang empat striker sekaligus. Mereka adalah Prince Kabir Bello, Rahmat Rivai, Yahya Sosomar, dan Banaken Bossoken.

Agresivitas persitara ini sangat efektif, karena Bello sudah mencetak gol pada menit ke-4. Pemain yang dijuluki Pangeran Besar ini melepaskan tendangan voli setelah menerima umpan silang Yahya Sosomar dari rusuk kanan pertahanan PSIS.

Tiga gol Persitara lainnya lahir pada babak kedua, Rachmat Rivai menyumbang dua gol cantik menit ke-59 dan 78. Sedangkan satu gol lainnya lahir melalui tendangan spekulasi John Tharkpor dari luar kotak penalti menit ke-62. Satu-satunya gol balasan PSIS tercipta melalui tendangan Johan Yoga menit ke-68.

PSIS sebenarnya memberi perlawanan sengit. Mereka beberapa kali menciptakan peluang mencetak gol, namun mentok dibarisan pertahanan Persitara yang digalang Anak Agung Ngurah Nanak dan Taufik Kasrun. Akibatnya, Skor 4-1 tak berubah hingga Wasit Jajat Sudrajat meniup peluat akhir pertandingan.

Persitara sendiri akan langsung masuk undian babak 16 besar yang digelar di Hotel Four Season, Jakarta, selasa (10/2/2009). Babak perdelapan final ini diikuti 10 tim Super Liga dan enam tim Divisi Utama.

[+/-] Selengkapnya...

PSIS : Masih Trauma Pembatalan

Cyber News : Dua poin hasil away ke markas PSMS Medan dan Sriwijaya FC Palembang diajang Liga Super menjadi modal penting bagi PSIS Semarang saat menantang tuan rumah Persitara Jakarta Utara sore ini.



Namun, PSIS masih dibayangi trauma pembatalan pertandingan. Manajer Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho mengaku masih memendam kekhawatiran yang sama. Namun, kali ini bukan kebakaran yang menjadi penyebabnya. ”Bagaimana kami tidak khawatir. Dari pagi sampai sekarang, di sini (Jakarta) hujan terus. Kami khawatir pertandingan besok (hari ini) juga akan tertunda lagi karena kondisi lapangan banjir.


Sebab, kami tidak tahu kondisi lapangan Stadion Tugu seperti apa kalau pas diguyur hujan lebat seperti sekarang ini,”ujarnya. Bahkan,akibat hujan yang terus mengguyur Kota Jakarta, rencana Jules Basile Onambele dkk menjajal rumput Stadion Tugu pun menjadi terbengkalai.

Beruntung, anak asuh Bambang ’BN’ Nurdiansyah ini sudah pernah merasakan“ kerasnya” lapangan Stadion Tugu. Di sisi teknis, tim Kota Atlas sudah pasti harus melakukan perombakan komposisi pemain. Maklum,tiga pilar (Firman Basuki, Antonio Teles, dan Idrus Gunawan) dipastikan absen dengan kasus yang sama, yaitu akumulasi kartu. Untungnya, sejumlah amunisi baru telah disahkan BLI.

“Posisi striker masih ada Nnengue (Bienvenu), Johan (Yoga Utama), dan Bertha (Yuwana). Kalau untuk belakang, kami masih punya Restu Kartiko atau Gunawan yang bisa juga sedikit ditarik ke belakang,”lanjut Agung. Bagi PSIS, hasil imbang sudah cukup untuk membawa mereka menjadi tim terakhir yang lolos ke babak 16 besar.

Karena pada leg pertama lalu di Stadion Jatidiri Semarang, tuan rumah unggul dengan skor tipis 1-0 berkat gol semata wayang Firman Basuki. “Kami akan bermain normal. Cuma butuh hasil seri bukan berarti kami akan bertahan total,”pungkas Agung.

[+/-] Selengkapnya...

06 Februari 2009

Talk Less Do More....

Snexer Kembali ke Palembang - 2009

Cyber News : Perjalanan pasukan semilitan-militannya PSIS, Semarang Exteme waktu di pulau Andalas meninggalkan kesan yang mendalam. Sambutan hangat dari Singa Mania, suporternya SFC, di perbatasan kota Palembang, membuat badan letih bergairah kembali. Perjalanan yang memakan waktu 1 hari lebih, yang dimulai dari Stasiun Poncol Semarang - malam (2/2) menuju Stasiun Senen Jakarta pagi hari pk. 05.00 WIB. Istirahat sejenak, kemudian bergegas menuju Pelabuhan Merak menggunakan jalur bus ke Pelabuhan Bakauheni, istirahat di Bandar Jaya kemudian melanjutkan ke Jakabaring. Diperkirakan perjalanan darat Jakarta - Palembang memakan waktu 14-16 jam. Wuih lama juga.. membutuhkan energi dan stamina extra untuk menempuh perjalanan sejauh itu.

Naik di atas Pickup, Keliling kota Palembang, Kapan Lagi

Perjuangan panjang ke Palembang ternyata sudah terasa sebelum keberangkatan, lo kok bisa? Ceritanya gini, sore hari tanggal 2 Februari 2009, Mas Riyip dedengkot Snex Pasar Kobong didampingi Agam dari PP SNEX dibawah hujan rintik-rintik datang ke Markas Snex Cyber untuk pinjam kamera buat dokumentasi di Palembang. Berhubung kamera yang ada juga pinjaman (he..he.) dan sudah dikembalikan maka kami cuman bisa kasih bekal Memory Card, untuk kameranya mungkin pake kamera lama inventaris pengurus pusat. Hebatnya, malam itu juga mereka langsung bergabung dengan snexer lain yang menunggu di stasiun Poncol untuk berangkat ke Bumi Sriwijaya, memenuhi panggilan jiwa, mendharma bhaktikan dan menegakkan panji-panji PSIS di sana..
Sebelum Pertandingan Pasang Spanduk Dulu

Sekali lagi terbukti militansi dan eksistensi Snex dalam dukungannya pada PSIS tak pernah padam "We All Follow PSIS Over Land and Sea" (artinya : gunung kan kudaki lautpun kan ku sebrangi). Dukungan kami ke Palembang tak sia-sia dan berbuah manis, pemain merasa tak berjuang sendirian karena ada kami disini. Sedikit bicara banyak kerja (talk less do more) itu bagian dari style kami. Thanks to Singa Mania Palembang...Salam Rewo-Rewo....

Lihat Foto-foto Lainnya di sini

[+/-] Selengkapnya...

Bonus.. Bonus.. Bonus..

Cyber News : Para pemain PSIS menikmati bonus yang cukup lumayan dari manajemen setelah tampil bagus dan sukses mencuri poin di dua laga tandang terakhir di Djarum ISL 2008/2009. Manajemen menjanjikan bonus akan terus bertambah, kalau Deni Rumba dkk mampu mengatasi Persitara Minggu (8/2) dan lolos ke babak 16 besar Copa Dji Sam Soe.


Manajer Operasional PSIS Ari Wibowo mengatakan bonus tersebut diadakan untuk merangsang semangat tempur skuadnya. Meski diakui tak banyak yang diberikan, namun setidaknya ada komitmen dari manajemen untuk memberi perghargaan atas kerja keras para pemain di lapangan.
“Semoga episode positif ini berlanjut. Jangan puas hanya seri, tapi raih poin penuh. Saya melihat tim sekarang ini punya potensi untuk menang meski bermain di luar kandang,” tegas Ari.

Untuk bonus, Ari sudah menggelontor Rp 30 juta lebih. Untuk hasil seri 2-2 melawan PSMS Medan di Bandung 31 Januari lalu, tim mendapat bonus Rp 12,5 juta. Sedangkan setelah menahan imbang 2-2 Sriwijaya FC, bonus yang dikeluarkan manajemen sebesar Rp 18,75 juta.


“Lawan Persitara, bonus untuk lolos ke babak 16 Besar Copa manajemen menyiapkan minimal Rp 18,75 juta. Meski kalah asal lolos bonus tetap diberikan,” janji Bos perumahan Kampoeng Semawis ini.

Seperti diketahui, PSIS tinggal bermain seri melawan Persitara untuk lolos ke babak 16 besar Copa Dji Sam Soe. Kalah, asal selisih tak lebih dari 1 gol PSIS masih bisa lolos. Di leg pertama PSIS berhasil menang 1-0. Persitara bisa menyisihkan PSIS bila di leg kedua ini menang 2-0 atau lebih, atau menang selisih dua gol bila PSIS mampu memasukkan gol di leg kedua ini. (misalnya 3-1, Persitara yang lolos. Tapi bila hanya 2-1 yang berhak lolos adalah PSIS).

Sementara, soal kualitas permainan, Ari Wibowo menandaskan terus terjadi peningkatan sejak di pertandingan pertama putaran kedua. Menurut Ari, lini yang paling terlihat tangguh adalah lini belakang. “Secara umum semua lini bekerja baik, tapi lihat lini belakang dapat penilaian paling bagus,” paparnya.

Pos pertahanan yang pada saat melawan Sriwijaya FC diisi Anderson Leke dan Idrus sebagai bek tengah dan bek kanan Heri Susilo serta Deni Rumba di bek sayap kiri, menurut Ari bermain taktis dan lugas.

“Leke tangguh di bola atas dan bawah, Heri punya speed yang luar biasa. Mereka juga punya koordinasi yang beik dengan bek sayap. Ketangguhan lini bertahan ditambah dengan performa Basile yang mampu menjadi jenderal lapangan, serta Hendro Siswanto yang gigih bertarung,” tandas Ari.

Sementara, tim PSIS kemarin dari Palembang tiba di Jakarta pukul 17.00 WIB. Selama di Jakarta, Leke dkk tinggal di Wisma Pengkot Semarang didaerah Cibubur Jakarta Selatan.
Menurut Manajer Teknik Setyo Agung Nugroho, dari 20 pemain yang dibawa dari Semarang dalam lawatan tiga pertandingan ini semua dalam kondisi baik, tidak ada satupun yang mengelami cedera. Hanya saja, melawan Persitara besok, sebanyak tiga pemain sudah dipastikan absen. Ketiga orang itu adalah Antonio Teles karena mendapat kartu merah saat menjamu Persitara di Semarang, serta Idrus Gunawan dan Firman Basuki yang sedang mengantongi dua kartu kuning. (JPNN)

[+/-] Selengkapnya...

2 Jempol Buat PSIS

Ruarrr biasa. bermain melawan tim besar sekelas Sriwijaya FC di kandang mereka stadion Jakabaring yg dijejali 30 ribu penonton, ternyata PSIS berani meladeni dalam permainan terbuka nan menawan. Sempat leading 1-0, tetapi berikutnya wasit memberi 2 gol yg kontroversial utk tuan rumah, yaitu 1 gol penalti dan 1 gol berbau offside. Untunglah PSIS tidak patah arang, justru membalas 2-2 melalui solo run sang kapten Basile. Salut! 2 jempol buat perjuangan mendapat 1 point g ruarr biasa.


Sumber : Facebook

[+/-] Selengkapnya...

05 Februari 2009

PSIS Semarang Tahan Imbang Sriwijaya FC (2-2)

Cyber News : PSIS Semarang mampu menahan tim Sriwijaya FC di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang tadi malam. Hasil imbang 2-2, patut disyukuri karena lawan yang dihadapi merupakan tim kuat, dan kandidat juara ISL 2008/2009. Hanya semangatlah dan nyali yang bisa menahan tim ini, dan PSIS membuktikannya ! Kalah materi bukan kalah segala-galanya, dengan kecerdikan dan pantang menyerah sampai akhir kunci sukses tim kebanggaan Jawa Tengah, tim mantan juara Perserikatan dan Ligina, PSIS Semarang.

PSIS unggul terlebih dahulu melalui melalui heading cantik dari pemain asal Kamerun Nnengue Bienveno, pada menit ke-15 pertandingan babak pertama berlangsung.

Secara statistik tim Sriwijaya FC lebih mampu menguasai jalannya pertandingan, dengan lebih banyak shooting ke pertahanan PSIS, namun peluang yang ada itu tidak bisa dimanfaatkan maksimal oleh Budi Sudarsono dan kawan-kawan.

Dalam pertandingan yang disaksikan ribuan penonton tersebut, nampak kedua kesebelasan sama-sama ngotot menyerang. Namun hingga turun minum kedudukan 1-0 untuk keunggulan PSIS tak berubah.

Pada babak kedua, Sriwijaya FC mengambil inisiatif menyerang dan mengatur strategi dengan meningkatkan tempo permainan, sehingga baru tujuh menit pertandingan berlangsung, tepatnya menit ke 52 SFC mampu menyamakan kedudukan, setelah Zah Rahan melesakkan bola ke gawang PSIS. Kedudukan menjadi sama kuat 1-1. Gol ini sebenarnya berbau offside, namun wasit tetap mensahkannya.

Sriwijaya mampu membalikkan keadaan


Sriwijaya FC mampu membalikkan keadaan pada menit ke-60, lagi-lagi wasit beraksi dengan memberikan tendangan pinalti buat SFC, algojo Obiora sukses mengeksekusi tendangan penalti tersebut, yang akhirnya SFC berbalik unggul 2-1. Namun Laskar Wong Kito gagal mempertahankan keunggulannya setelah 3 menit kemudian PSIS mampu kembali menjebol gawang SFC lewat gol yang dicetak oleh Kapten Basile Onambele dan merubah kedudukan akhir menjadi sama kuat 2-2.

[+/-] Selengkapnya...

04 Februari 2009

PSIS : Tidak Ada Kata Mustahil, Untuk Meraih Angka

Cyber News : Nanti malam di Stadion Gelora Sriwijaya, Jaka Baring,PSIS akan menghadpi ujian berat kala bertandang ke Palembang, dengan materi pemain yang secara kualitas kalah kelas dengan Sriwijaya FC. Tekad PSIS untuk merebut point dgn cara meminimalkan terjadinya kesala- han di lapangan terutama di lini belakang, mampu memanfaat- kan peluang, tenang dan bikin gol.

Yah, di pihak SFC sendiripun, memiliki motivasi khusus yakni memperpanjang daftar tidak terkalahkan di enam laga terakhir.Namun diingat keunggulan utama SFC adalah perbedaan materi pemain. Hanya, secara head to head dari tujuh kali pertemuan kedua tim, prestasi SFC masih kalah.Dari tujuh pertemuan, SFC baru sekali mengecap kemenangan,sedangkan PSIS sudah dua kali menang dan sisanya berakhir imbang, selain itu hasrat untuk menghindari zone degradasi sangat tinggi.

Menurut Pelatih PSIS Bambang Nurdiansyah berjanji akan mempersulit permainan SFC,apalagi sampai mereka dikalahkan tuan rumah. ’’PSIS sekarang bukanlah PSIS seperti yang dulu. Secara materi memang kami kalah jauh, tapi sekali lagi ini permainan tim, kami coba mempersulit atau membikin sulit SFC hari ini” ucap Bambang.

Itulah salah satu motivasi skuad PSIS untuk menghadapi SFC, "Bintang hanya ada dilangit, yang ada dilapangan hanya semangat dan nyali", ungkap Karto salah satu Fans berat PSIS. Laga nanti malampun PSIS tidak berjuang sendiri, belasan suporter Semarang Extreme, langsung datang dari Semarang untuk mensupport total setiap perjuangan PSIS dari menit ke menit sampai peluit akhir.

Tour De Sriwijaya, 2 tahun yang lalu

Kemanapun bola itu lari, disitu mata kita memandang, kemanapun PSIS itu pergi disitulah kami datang.

[+/-] Selengkapnya...

03 Februari 2009

Cuma Sriwijaya FC, bukan BARCELONA FC

Kalau lawan Barcelona dengan Lionel Messi nya, pasti PSIS kalah. Tapi kalau cuma lawan Sriwijaya dengan Ngon A Djam atau Budi Sudarsono, gak perlu ciut nyali coy. Kita selevel. Jadi meraih 1 poin atau 3 poin bukanlah mimpi. Meski kemungkinan kalah juga ada. So, keep spirit! Bravo PSIS. Partai PSIS vs Sriwijaya digelar Rabu malam jam 19.00, tgl 4 Pebruari 2009 Gak ada siaran langsung di TV.


Sumber : Facebook

[+/-] Selengkapnya...

02 Februari 2009

Tak perlu silau dari Sriwijaya

Soccer Extreme : PSIS (Semarang) diharapkan tidak perlu silau dengan nama besar tuan rumah Sriwijaya FC (Palembang) ketika bertemu pada lanjutan putaran kedua ISL di Stadion Utama Jakabaring, Palembang, Rabu (4/2) besok.

Secara materi tuan rumah Sriwijaya FC memang di atas segalanya dengan armada Mahesa Jenar. Materi pemain tim berjuluk ‘Laskar Wong Kito’ lebih berkelas dengan taburan pemain-pemain bintang. Nama-nama pemain handal yang masih dipertahankan seperti Keith Jerome Gumbs, Zah Rahan dan Ngom Ajam tidak perlu lagi ditanyakan performanya.

Sriwijaya FC

’’Kami berharap anak-anak tidak usah silau dengan Sriwijaya FC. Terpenting anak-anak bermain sebaik mungkin dan maksimal,’’ kata Manajer Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho, Minggu (1/2).

Memang, katanya, melawan tim peraih double winner ini memang tidak seimbang bagi armada Mahesa Jenar. Namun demikian, kata Agung, hal itu tidak perlu dipikirkan. Seri ataupun kalah baginya urusan belakang, sebab sepakbola banyak menyimpan misteri.

’’Terpenting anak-anak main lepas saja dan dinikmati. Dengan bermain baik sejak awal, Insya Allah hasilnya akan lain. Kalah atau seri tidak perlu dipikirkan, itu urusan nanti,’’ tambah Agung.

Ada peningkatan

Sementara itu mengenai hasil seri ketika PSIS dijamu PSMS (Medan) Sabtu kemarin, Agung mengatakan sejauh ini ada peningkatan permainan yang dihasilkan armada Mahesa Jenar. Meski masih ada kekurangan di beberapa sektor, namun dia yakin akan dapat diperbaiki saat melawan Sriwijaya nanti.

’’Sisi permainan anak-anak ada peningkatan daripada lawan Persita (Tangerang) beberapa waktu lalu. Masalah yang masih ada di tim tetap yaitu problem penyelesaian akhir. Ini berkali-kali yang terjadi,’’ urai pengusaha muda ini.

Seperti diketahui ketika melawan tuan rumah PSMS yang berkesudahan 2-2, peluang yang didapatkan Onambele cs sebenarnya cukup lumayan. Namun lemahnya penyelesaian akhir membuat tim tanpa APBD itu tidak dapat memaksimalkan peluang menjadi gol.

Tidak hanya sektor depan yang disorot oleh Agung, dia menilai, lini belakang PSIS juga masih perlu lebih solid lagi. Apalagi dua gol yang terjadi berasal dari bola-bola cross. ’’Lini belakang perlu ditingkatkan lagi. Anak-anak masih kurang solid. Terbukti dua gol kemarin berasal dari bola-bola cross,’’ tambahnya.

Sementara mengenai kondisi Heri Susilo yang sempat dibawa ke rumah sakit terkait cedera yang dialami, Agung mengatakan, tidak ada masalah untuk pemain berpos belakang ini. Bek andalan PSIS itu dipastikan akan dapat turun lagi ketika bertemu dengan Sriwijaya FC.

’’Heri tidak ada masalah. Kondisinya membaik dan siap diturunkan untuk pertandingan besok,’’ jelas Agung.

Armada Mahesa Jenar akan bertolak Palembang melalui Jakarta, Senin (2/2). Usai laga melawan PSMS, semua ofisial dan 20 pemain beristirahat di Cibubur, Minggu. (Wawasan)

[+/-] Selengkapnya...

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP