Sepakbola dan Bahaya Cidera
Kalau ada kata yang paling ditakuti pesepakbola manapun di kolong langit ini maka ia adalah "cidera".
Cyber News : Cidera adalah hantu bagi pesepakbola di tingkatan apapun, profesional maupun amatir. Pesepakbola barangkali masih bisa menoleransi jumlah gaji, terlibat hal indisipliner dan menanggung konsekuensinya, atau malah terlibat skandal tertentu, tapi boleh coba ditanya pemain sepakbola mana yang mau menanggung cidera? Rasa-rasanya tak ada!
Sepakbola sejatinya bukan olahraga yang teramat keras, dalam arti tak meniscayakan bahwa seseorang akan mendapatkan cidera bila memainkannya.Hal itu dikarenakan dalam permainan sepakbola terdapat banyak aturan di mana sedikit sekali dimungkinkan seseorang mengalami cidera, sejauh peraturan itu ditaati.
Berbeda dengan tinju, misalnya, meski tak boleh memukul dari bagian pinggang ke bawah tetap saja akan mengakibatkan cidera, setidaknya di bagian muka. Begitupun bila membandingkan dengan sepakbola ala Amerika Serikat, atau yang dikenal sebagai football (orang Amerika menyebut sepakbola dengan kata "soccer").
Football ala Amerika sepanjang diketahui membolehkan benturan dan terjangan antar pemain. Meski difasilitasi pelindung, cidera menjadi suatu hal yang niscaya. Tak heran bila bola sepak bagi orang Amerika konon kurang disukai, karena dianggap kurang "lelaki" bila dibandingkan dengan football yang mereka punyai.
Dengan demikian, sejauh peraturan sepakbola ditaati oleh para pemain, dan begitu juga wasit cepat dengan tegas menegur sang pemain bila mulai menjurus kasar, dipastikan cidera dalam sebuah pertandingan sepakbola bisa dihindari.
Namun laiknya cabang olahraga lain, cidera dalam sepakbola bukan hal tabu. Suatu hal wajar mengingat olahraga apapun selagi mengandalkan kekuatan fisik tak bisa menghindar dari hal itu.
Cidera dalam sepakbola bahkan kadang lebih mengerikan dari apa yang dialami oleh petinju. Tak sampai beresiko kematian memang, tapi jika karir jadi taruhannya banyak data yang menyebutkannya. Tak heran bila sepakbola mencatat beberapa horor cidera sangat mengerikan yang pernah menimpa pesepakbola.
Penggila bola tentu ingat terjangan kasar Aldo Duscher terhadap David Beckham pada sebuah laga di Liga Champions pada medio Maret 2002. Kala itu Beckham menderita cidera tulang kaki metatarsal amat serius dan terancam tak ikut serta di Piala Dunia 2002 di Jepang-Korea Selatan.
Tak hanya Beckham pernah merasakan cidera tulang metatarsal (tulang yang berada di atas ruas tulang jempol kaki). Michael Owen, Roy Keane, Steven Gerrad, dan Wayne Rooney adalah beberapa pemain yang pernbah merasakan cidera serupa.
Cidera Parah : Eduardo dan Cisse
Cidera tulang metatarsal mungkin tak seberapa horor bila dibandingkan dengan cidera lutut. Sekadar menyebut nama, Ruud van Nistelrooij, Robert Pires, dan Alan Shearer pernah mengalami cidera ini.
Cidera itu muncul manakala lutut bergeser atau terlepas dari sendi pengikatnya. Cidera lutut banyak macamnya, namun bagi pesepakbola cidera lutut macam apapun hantu yang sangat mengerikan, mengingat proses penyembuhannya yang lama dan lagi masih bisa kambuh di kemudian hari.
Cidera yang boleh dikata lebih ringan dari cidera metatarsal adalah cidera hamstring, yakni cidera atot belakang kaki pada betis maupun paha. Dalam kadar ringan, cidera ini cukup singkat untuk pulih, yakni 1-2 minggu. Namun yang terparah, cidera ini baru bisa pulih dalam waktu 5 bulan (20 minggu), meskipun memang tak selama proses pemulihan cidera lutut berat.
Selain tiga macam cidera itu, cidera patah kaki adalah jenis cidera yang paling menakutkan dalam sepakbola. Ada yang bilang jika pesepakbola mengalami patah kaki maka tamatlah karirnya.
Kejadian tragis patah tulang terakhir yang pernah terjadi adalah yang dialami pemain Arsenal Eduardo da Silva saat ditekel keras oleh Martin Taylor, pemain Birmingham City. Eduardo sendiri kemudian melewatkan Piala Eropa 2008 di mana Kroasia yang kemudian lolos ke babak perempatfinal kehilangan dirinya.
Cidera patah tulang baru bisa pulih dalam waktu lama, namun berbeda-beda waktunya pada setiap pemain. Di bawah ini adalah gambar Djibril Cisse, yang mengalami cidera sangat berat.
Djibril Cisse ini pernah dua kali mengalami patah kaki antara 2004 dan 2006 bisa bermain bola lagi setelah mengalami pemulihan selama 6 bulan. Bahkan ada juga yang pulih kurang dari 3 bulan. Intinya, beda fisik beda pula proses pemulihannya. (Roll)
3 komentar:
Eduardo itu yang kena tackle parah banget.. ckck...
ngeri ah..
makanya hati2 kalo maen bola wakakakakak...
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, memberi saran atau masukkan tentang posting ini.