Angkat Motivasi, Lunasi 2 Bulan Gaji
Cyber News : Gaji para pemain PSIS untuk bulan Februari dibayar manajemen, kemarin. Manajemen juga memutuskan membayar gaji Maret lebih awal dari biasanya. Keputusan tersebut diambil untuk meningkatkan motivasi para pemain dalam mempersiapkan diri menghadapi laga selanjutnya.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Mahesa Jenar Yoyok Sukawi yang menyempatkan diri menengok latihan Idrus Gunawan dkk serta memberi keterangan pers di Stadion Jatidiri, kemarin. ”Kami luruskan, gaji yang terlambat dibayarkan adalah gaji bulan Februari. Intinya, manajemen hanya menunggak satu bulan,” katanya.
Selain itu manajemen telah membayarkan gaji pemain, pelatih dan ofisial PSIS bulan Maret yang seharusnya dibayarkan 10 Maret lalu. Diserahkan pula gaji April untuk mereka. "Sengaja kita bayar dua bulan langsung. Bahkan gaji April yang seharusnya baru akan dibayar tanggal 10 nanti saya lunasi sekalian. Ini semua untuk memotivasi pemain agar bersemangat menyongsong sisa pertandingan PSIS," ujar Yoyok pada para wartawan.
Setiap bulannya, PSIS menganggarkan dana sebesar Rp 183 juta untuk gaji pemain, ofisial dan pelatih. Gaji tersebut biasanya dibayar tiap tanggal 10. Untuk gaji tertinggi saat ini diterima pemain belakang Anderson Leke dan stiker Antonio Telles, masing-masing Rp 15 juta per bulan.
Lebih lanjut Yoyok mengatakan, manajemen terpaksa menunda membayar gaji pemain pada bulan Februari. Hal itu tidak lepas dari kondisi keuangan tim yang menipis. Unit-unit usaha yang dikelola pemegang saham PT Mahesa Jenar, yaitu Anis Nugroho Widharto, Ari Wibowo, Setyo Agung Nugroho, dan dirinya, sedang mengalami kelesuan. Antara pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang.
Apalagi biaya tur ke Papua sangat tinggi. Kondisi tersebut memaksa manajemen memutuskan memprioritaskan biaya ke Papua terlebih dulu dibanding membayar gaji. ”Setelah tim pulang dari Papua, gaji baru kami penuhi. Gaji bulan Maret juga akan kami berikan. Hal itu untuk menambah semangat dan motivasi, baik saat latihan maupun dalam pertandingan dalam sentralisasi kompetisi nanti,” tuturnya.
Disinggung mengenai hasil laga di Papua, Yoyok mengaku pihaknya tidak terlalu kecewa. Manajemen telah memperkirakan sulitnya meraih poin saat menghadapi Persipura dan Persiwa. Daripada memaksakan diri meraih poin dengan kekuatan penuh, pihaknya memilih untuk memaksimalkan laga kandang.
”Kami bisa saja tampil full team saat bertandang ke Papua, namun setelah dihitung-hitung biaya yang dibutuhkan sangat tinggi,” imbuhnya. Saat memutuskan untuk memberangkatkan tim secara ”minimalis”, manajemen harus menyediakan dana sekitar Rp 300 juta. Jumlah itu akan bertambah menjadi Rp 450 juta jika memberangkatkan tim secara penuh. Sebagai klub yang mandiri secara finansial, jumlah tersebut dinilai besar.
Menutup pembicaraan Yoyok menegaskan kembali bahwa dirinya dan manajemen berjanji dan berkomitmen akan menyelesaikan kompetisi Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009 yang tinggal dua bulan lagi ini. "Meski keuangan terbatas, kita tidak akan mengingkari komitmen. PSIS harus menyelesaikan kompetisi, apapun yang terjadi,". (SM, JPNN, Cybernews).
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, memberi saran atau masukkan tentang posting ini.