29 November 2009

PSIS ditahan Persidafon

Snexcyber : Tuan rumah PSIS gagal meraih angka penuh setelah ditahan imbang tamunya Persidafon Dofonsoro 1-1 (1-0) pada pertandingan lanjutan Kompetisi Divisi Utama Grup II di Stadion Jatidiri Semarang, Sabtu (28/11).

Pertandingan antara kedua tim yang disaksikan sekitar 10 ribu penonton tersebut berlangsung dalam tempo yang cepat dan imbang, mengingat kedua tim saling melancarkan serangan ke daerah pertahanan lawan.


Pada lima menit babak pertama, tim asuhan pelatih Ahmad Muhariah terlihat mendominasi serangan ke daerah pertahanan Persidafon yang dikoordinasi oleh Bruno Kasmir. Bahkan, pemain belakang lawan dan kiper Persidafon Selsius Gebze harus kerja keras menahan gempuran dari Cristiano Lopez dan kawan-kawan. Beberapa kali pemain-pemain PSIS melalui kaki Gustavo Chena dan Lopez membuat peluang tetapi akhirnya terbuang sia-sia.

Tuan rumah berhasil mencetak gol terlebih dulu pada menit ke-22 melalui tendangan voli Imral "Korea" Usman setelah menerima umpan silang dari Gustavo Chena. Bola setinggi lutut ia sambut dengan tendangan melintir dengan kaki kanan. Bola deras langsung menusuk gawang Selsius Gebze, 1-0 untuk PSIS.

Unggul satu gol, permainan PSIS masih seperti semula. Sebaliknya tim tamu terus bangkit dan bermain terbuka. Serangan yang mereka bangun dari belakang mampu membuat kalang kabut pemain belakang tuan rumah.

Ellie Aiboy, Javier Rocha, Purwanto Suwondo terlihat membuat kiper Catur Nugroho harus jatuh-bangun menahan gempuran mereka. Serangan yang bertubi-tubi itu akhirnya membuahkan peluang ketika tendangan silang cukup keras dari Javier Rocha langsung ke depan gawang PSIS.

Purwanto yang berdiri di depan gawang terlambat menjemput bola tersebut meskipun pemain bernomor punggung 45 ini berusaha menyundul bola sambil menjatuhkan diri. Sampai pertandingan babak pertama usai kedudukan tetap 1-0 untuk keunggulan tuan rumah.

Memasuki babak kedua, kedua tim bermain menyerang. Persidafon akhirnya mencetak peluang ketika penyerangnya Patrick Wanggai tinggal berhadapan dengan kiper PSIS, Catur Nugroho. Meskipun dari belakang ada defender PSIS yang menguntit, tetapi kiper PSIS langsung maju ke depan dan menyambar bola tersebut.

Tim dari Papua ini berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui gol yang dicetak pemain asal Argentina, Javier Rocha, pada menit ke-62. Gol tersebut terjadi setelah kemelut di depan gawang PSIS. (kompas)

[+/-] Selengkapnya...

28 November 2009

Persidafon Pede Raih Point

Snexcyber : Percaya diri. Itulah yang dirasakan Persidafon Dafonsoro kala dijamu PSIS di pertandingan lanjutan Kompetisi Divisi Utama di Stadion Jatidiri sore ini.

Hal itu tak lepas dari hasil positif yang diraih anak-anak asuhan Fredy Mulli saat melawan PPSM Magelang lalu. Satu poin yang dicuri dari PPSM tersebut menjadikan motivasi dan semangat tanding Bejo Sugiantoro cs berlipat.

’’Setelah PPSM, kami ingin mengulang sukses mencuri poin di kandang PSIS. Kami ingin mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya di dua laga away ini,’’ ungkap Fredy Mulli usai memimpin anak-anak asuhannya mencoba lapangan Stadion Jatidiri, sore kemarin.


Di pertandingan ini, Fredy mengakui anak-anak asuhannya siap tanding. Mantan pelatih Persebaya itu sudah menyiapkan taktik, strategi, serta komposisi pemain terbaik untuk mengimbangi permainan tuan rumah.

Kekuatan tim bakal bertambah jika striker andalannya Carlos Sukati bisa dimainkan. Saat ini, pemain tersebut masih dalam proses pemulihan cedera otot paha.

’’Kondisi Carlos memang sudah semakin membaik. Tapi tetap akan kita pantau terus. Bila sudah dalam kondisi fit, kemungkinan besar dia akan saya turunkan,’’ harapnya.

Secara keseluruhan stamina pemain Persidafon dalam kondisi baik. Semangat dan optimisme terpancar dari wajah Ellie Aiboy dan kawan-kawan saat mencoba rumput Stadion Jatidiri, Jumat sore.

Latihan ringan yang diberikan pelatih mampu di laksanakan dengan baik. Nampaknya mereka siap merampas kemenangan dari tangan PSIS.

Disinggung soal kekuatan tim tuan rumah, Fredy mengemukakan tim besutan Ahmad Muhariah cukup tangguh. Tiga poin yang berhasil diraih Suwita Patha cs di pertandingan perdana lawan Gresik United lalu jadi bukti nyata.

Namun, hal itu tidak menjadikan timnya gentar. Justru dia tertantang untuk menaklukan PSIS di depan pendukungnya.

’’PSIS tim bagus. Tapi, permainan kami juga tak kalah bagus. Kami mempunyai pemain-pemain yang ber-skill individu tinggi. Tak kalah dari PSIS. Karena itu, kami tak takut menghadapi tuan rumah di pertandingan ini,’’ tandasnya. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

PSIS Waspadai Purwanto dan Rocha

Snexcyber : Pelatih PSIS Ahmad Muhariah akan mempertahankan The Winning Team saat menjamu Persidafon Dafonsoro di Stadion Jatidiri, sore ini.

Komposisi pemain dan cara main yang diterapkan saat berhasil mendulang tiga poin lawan Gresik United, bakal kembali dipakai.

Hanya, Suwita Patha dan kawan-kawan diharap tampil lebih fight dan semangat. Mengingat lawan yang dihadapi kali ini punya skill individu pemain yang baik, power dan kecepatan.

’’Mereka sudah melalui pertandingan perdana secara memuaskan. Saya yakin, kepercayaan diri mereka meningkat. Itu modal penting untuk menghadapi Persidafon. Mereka harus tampil lebih baik untuk meraih poin penuh,’’ tegas asisten pelatih M Dofir.


Dofir mengaku sudah punya gambaran cara main tim tamu. Saat Javier Rocha dan kawan-kawan berlaga lawan PPSM Magelang lalu, ada tim pelatih yang ditugasi mengintip permainan mereka.

Hasil pantauan tersebut telah dipaparkan ke pelatih Ahmad Muharih untuk dijadikan bahan menyusun taktik dan strategi guna mengantisipasi permainan lawan.

’’Akan ada strategi khusus untuk menghadapi tim tamu. Mereka tim tangguh. Buktinya, berhasil menahan imbang PPSM,’’ ungkap mantan pelatih PS POP Polwiltabes Kota Semarang itu.
Materi pemain tim asuhan Fredy Muli, lanjutnya, cukup mentereng.

Di skuad tersebut terdapat beberapa pemain berkualitas dan berpengalaman seperti Purwanto, Uston Nawawi, Ellie Aiboy, Javier Rocha, dan Bejo Sugianto. Mereka adalah eks pemain Persebaya Surabaya.

Namun, di antara pemain tersebut, PSIS akan mewaspadai aksi-aksi Purwanto dan Javier Rocha. Purwanto yang pernah membela Mahesa Jenar, punya insting gol tinggi.

Bahkan, saat pemain tersebut berkostum Persela, dia main dengan motivasi tinggi sehingga berhasil menjebol gawang PSIS. Aksi-aksi Purwanto tersebut akan diwaspadai tim pelatih.

Selain itu, kehadiran Javier Rocha yang menjadi jenderal di lapangan tengah lawan juga akan mendapat perhatian khusus. Mantan pemain Persija Jakarta itu punya umpan-umpan terukur dan matang untuk memanjakan striker-nya. Visi bermainnnya juga sangat luas dan kreatif.

’’Purwanto dan Rocha merupakan kunci permainan Persidafon. Aksi-aksi mereka akan kami waspadai. Pemain kami yang terdekat harus bisa mematikan aksi-aksinya agar permainan lawa tidak bisa berkembang,’’ kata Dofir.

Perjalanan PSIS dari hari ke hari menunjukkan peningkatan kualitas permainan yang semakin membaik. Dari serangkaian laga uji coba, dan pertandingan terakhir melawan Gresik United lalu, nampaknya kesebelasan kebanggaan Warga Semarang ini mengalami tren positif.

Karenanya pada laga lawan Persidafon Dofir ingin anak asuhnya mempertahankan tren positif itu untuk meraih kemenangan.

Manejer Tim Setyo Agung Nugroho mengingatkan Suwita Patha dan kawan-kawan agar lebih fight menghadapi pertandingan kandang kedua ini.

Mereka diminta menjaga kondisi agar bisa tampil konsisten 90 menit. Pasalnya, saat lawan Gresik United lalu, fisik pemain dinilainya kurang prima. Hal itu bisa dilihat pada babak kedua.

’’Untuk meningkatkan kondisi fisik dalam waktu singkat, tidak mungkin. Saat ini yang diperlukan mereka hanya jaga kondisi saja agar bisa tampil lebih baik saat lawan Persidafon,’’ tandas Agung. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

26 November 2009

Johar L.E : Target Masuk Delapan Besar Dulu

Snexcyber : Kompetisi Divisi Utama telah dimulai, kemarin. PSIS berada di Grup II bersama Persis Solo, PPSM Magelang, Persikad Kota Depok, Persikota Tangerang, Persikab Kabupaten Bantul, Gresik United, Persidafon Dafonsoro, Deltras Sidoarjo, Mitra Kukar, Pro Duta Sleman, dan Persiba Bantul.

Persiapan skuad Mahesa Jenar termasuk mepet, namun target lolos delapan besar dan promosi ke Superliga tetap dipatok manajemen. Tentu saja untuk mencapai target tersebut perlu kerja keras dari pelatih, pemain, dan manajemen. Di putaran pertama ini, tim asuhan Ahmad Muhariah diminta mendulang poin sebanyak-banyaknya, mengingat di putaran kedua nanti persaingan akan lebih ketat.

’’Putaran pertama harus dimaksimalkan untuk mendulang poin sebanyak-banyaknya, sehingga di putaran kedua kita bisa lebih tenang dan konsentrasi untuk mencuri poin di kandang lawan,’’ ungkap General Manager, Johar Lin Eng (gambar).


Di putaran pertama Mahesa Jenar memiliki enam laga kandang, yaitu lawan Gresik United, Persidafon, Persikad, Persikota, Persikad, dan Persis. Sedangkan laga tandang menghadapi Pro Duta, Persiba, PPSM, Mitra Kukar, dan Deltras.

’’Biasanya, di putaran kedua tim-tim akan saling menjatuhkan untuk bisa maju ke babak delapan besar. Persaingan akan lebih ketat,’’ tambahnya.

Johar menyatakan, jika berhasil menyapu bersih laga kandang dan mencuri beberapa poin di laga away, peluang maju ke babak delapan besar cukup terbuka. Apalagi, dilihat dari kualitas materi pemain, anak-anak Semarang tidak kalah dengan tim lainnya.

Karena itu dia yakin jika Suwita Patha dan kawan-kawan mau kerja keras dan main konsisten sepanjang kompetisi, target lolos Superliga bisa dicapai. Semua tim berpeluang maju ke babak delapan besar, tergantung siapa yang lebih siap. Namun.

’’Saya yakin anak-anak Semarang mampu menembus babak tersebut, bahkan lolos ke Superliga,’’ kata Johar yang juga Sekretaris Umum Pengda PSSI Jateng itu. ’’Perlu kerja keras, kebersamaan, dan kekompakan dari semua pihak untuk mencapai prestasi tertinggi,’’ tandasnya (SM)

[+/-] Selengkapnya...

Awal Bagus PSIS Semarang

Snexcyber : PSIS mengawali kompetisi Divisi Utama dengan hasil gemilang. Menjamu Gresik United di Stadion Jatidiri, Rabu (25/11) sore, Laskar Mahesa Jenar menang tipis 2-1. Dua gol kemenangan anak-anak Semarang disumbangkan oleh Gustavo Chena menit 45 (lihat foto lainnya join) dan Cristiano Lopes (48). Gresik memperkecil ketinggalan lewat aksi striker Angel Obus menit 57.

Gol Chena, Pertama di Pertandingan Resmi

Sekalipun meraih angka penuh pada laga perdana, permainan Suwita Patha dkk belum memperlihatkan kekompakan. Mereka juga belum solid. Penampilan PSIS kemarin tak jauh berbeda dengan saat menghadapi Persijap Jepara dalam uji coba lalu. Namun, kali ini organisasi permainannya sedikit lebih baik.

Tampil di depan sekitar 10 ribu pendukungnya, tim polesan Ahmad Muhariah itu bermain dalam tempo lambat. Mereka tampak masih canggung. Permainan satu-dua sentuhan yang mengalir dari lini ke lini tidak terlihat. Suwita Patha cs cenderung main dengan umpan-umpan panjang dari lini belakang ke depan.


Dalam pertandingan tersebut, terlihat koordinasi antarlini dan antarpemain masih kurang padu. Begitu juga dengan stamina mereka yang berangsur-angsur menurun hingga babak kedua.

Tak heran, serangan-serangan tuan rumah mudah dipatahkan pemain belakang Gresik United yang punya postur lebih tinggi, seperti Bernard Mamadou. Duo striker Mahesa Jenar, Lopes dan Imral, tak bisa bergerak bebas melakukan penetrasi di kotak penalti lantaran dijaga ketat pemain belakang lawan.

Tak Jauh Beda Namun, penampilan tim tamu tidak jauh beda dengan PSIS. Mereka terbawa ritme permainan anak-anak Semarang yang lambat. Pada babak pertama, pelatih Sasi Kirono lebih memperkuat barisan pertahanan dan mengandalkan serangan balik memanfatkan kecepatan Angel Obus.

Pada akhir babak pertama, Imral menerobos pertahanan Gresik United. Namun dia dilanggar kiper Usman Pribadi. Wasit pun menunjuk titik putih. Gustavo Chena yang dipercaya menjadi eksekutor sukses menaklukkan Pribadi, 1-0.

Suporter Mahesa Jenar yang cukup lama menanti terciptanya gol sontak bersorak-sorai, bernyanyi, dan meneriakan yel-yel. Pada babak kedua, anak-anak Semarang langsung berinisiatif menyerang. Hanya dalam tiga menit usaha itu sudah membuahkan hasil. Lopes membuat anggota suporter Panser Biru dan Snex kembali bersorak.

Dia mencetak gol memanfaatkan umpan Chena dari tendangan bebas di luar kotak penalti. Bola yang meluncur deras di depan gawang Gresik United, langsung ditanduk Lopes yang muncul dari belakang.

Sayangnya, begitu unggul 2-0, permainan anak-anak asuhan Muhariah justru menurun. Penjagaan terhadap pemain lawan tidak seketat babak pertama.

Akibatnya, perlahan-lahan anak-anak asuhan Sasi Kirono bangkit dan mengembangkan permainan. Basile Jules Onambele dkk gantian menekan pertahanan tuan rumah. Apalagi, stamina anak-anak Semarang terlihat menurun.

Kesempatan tersebut tidak disia-siakan anak-anak Gresik. Lewat serangan dari sektor kiri, bola crossing di depan gawang langsung disambar Angel yang berdiri bebas. Bola pun jatuh tepat di pojok atas gawang Catur.

Melihat stamina pemain yang kepayahan, Muhariah pun mengganti beberapa pemain. Leke diganti Idrus Gunawan, Sunarso diganti Iwan HW, dan Lopes yang cedera diganti Sampelo. Permainan PSIS kembali sedikit hidup.

Bahkan pada menit terakhir, anak-anak Semarang punya peluang emas. Bola tendangan Iwan hanya membentur mistar gawang. Hingga wasit meniup peluit panjang, kedudukan 2-1 tidak berubah. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

25 November 2009

Basile Termotivasi Hadapi PSIS

Snexcyber : Basile Onambele. Nama itu tak asing lagi bagi publik bola Semarang. Sore ini, pemain asal Kamerun ini akan kembali merumput di Stadion Jatidiri.

Namun, jangan salah. Dia bukannya berkostum PSIS, melainkan Gresik United yang bakal jadi lawan Mahesa Jenar di pertandingan perdana Kompetisi Divisi Utama.

Menghadapi mantan klubnya, motivasi Basile berlipat. Dia ingin memperlihatkan kemampuan terbaiknya di depan suporter tuan rumah agar bisa mencuri poin bagi timnya. ’’Senang bisa kembali main di Semarang. Tidak masalah hadapi mantan klub. Justru saya termotivasi,’’ ungkap Basile usai coba lapangan Stadion Jatidiri pagi kemarin.


Basile menyadari suporter PSIS bakal memusuhinya dengan meneror melalui yel-yel atau nyanyian. Namun, itu tidak membuatnya keder. Dia akan berusaha profesional dan main sportif di pertandingan tersebut. ’’Ya, profesional saja.

Saya ingin membela klub baru saya agar bisa mencuri poin di sini,’’ katanya.
Menghadapi laga perdana ini, Gresik United memang lebih percaya diri. Grafik permainan mereka menanjak. Hal itu bisa dilihat dari serangkaian uji coba atau turnamen. Pada Piala Gubernur Jatim lalu, anak-anak asuhan Sasi Kirono keluar sebagai juara tiga.

Hebatnya, mereka mampu mengalahkan dua tim ISL yakni Persik Kediri dengan skor 2-0 dan Persema Malang 2-1. Begitu juga dalam tiga latih tanding terakhir. Basile Onambele dan kawan-kawan belum pernah kalah.

Mereka menang dua kali lawan klub lokal dan bermain imbang 0-0 menghadapi Persibo Bojonegoro. Namun, hasil itu tidak membuat pelatih Sasi Kirono besar kepala.

’’Kami tak mau takabur. Hasil uji coba itu tidak bisa dijadikan ukuran. Kami tetap harus main fight dan konsentrasi sepanjang 90 menit untuk bisa mencapai hasil maksimal,’’ terangnya.

Menghadapi anak-anak asuhan Ahmad Muhariah, dia tidak akan menerapkan strategi khusus. Mengingat selama ini pihaknya buta dengan kekuatan tuan rumah. Namun, tidak dipungkiri, beberapa pemain PSIS dia tahu karakternya.

’’PSIS tim bagus. Materi pemainnya juga banyak yang berkualitas. Itu membuat kami tidak akan mewaspadai satu atau dua pemain saja,’’ ujar pelatih yang pernah berkostum PSIS tersebut.

’’Kami akan main normal sambil melihat perkembangan di lapangan. Jika memungkinkan menyerang, ya akan kami lakukan. Peluang untuk mencuri poin di sini ya fifty-fifty,’’ tandas Sasi. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

23 November 2009

Analisa Ari Wibowo : PSIS kontra Gresik United (25/11)

SEBERAPA KUATKAH GRESIK UNITED YANG AKAN MENJADI LAWAN PERDANA PSIS ??

PSIS mengawali laga perdana di kompetisi divisi utama 2009/2010 dengan menjamu Gresik United (GU) alias Laskar Joko Samudro. Tim yang dilatih Sasi Kirono ini bertandang ke Semarang dengan membawa catatan dalam 3x ujicoba terakhir berupa 2x menang melawan klub lokal dan draw 0-0 dgn Persibo di Bojonegoro. Mencetak 7 gol dan tidak pernah kemasukan gol.

GU mengandalkan pakem tradisional 3-5-2, yang lebih mengandalkan serangan pada tusukan tusukan langsung dari barisan gelandangnya, dengan mengandalkan manuver maut ONAMBALE BASILE, yang musim lalu menjadi kapten PSIS. Dialah otak kekuatan GU, dengan support penuh dari kapten HERI PURNOMO, dan breaker bernafas kuda LAN BASTIAN. GU tidak terlalu mengandalkan serangan dari wingbacknya, yang dalam laga tandang seperti ini lebih ditekankan utk memperkuat posisi bertahan saat diserang. Otak serangan PSIS, yaitu Gustavo Chena dipastikan akan berada dalam pengawalan ketat Lan Bastian.

Lini belakang GU bertumpu pada ketangguhan kiper USMAN PRIBADI yg pernah menjadi cadangan Markus Horison di PSMS Medan. Dan kekokohan libero BERNARD MAMADOU yg jago duel bola atas dan rapat di bola bawah. Dalam skim 3-5-2 yang dianut GU, peran Mamadou sangat sentral.


Dan biang petaka di lini pertahanan PSIS mungkin akan muncul dari sosok penyerang asal Nigeria, ANGEL EBUS. Ingat, dalam turnamen Liga Jatim penyerang ini mampu menggelontor gawang Persela Lamongan yg sekarang nangkring di ranking teratas ISL dengan 2 gol cantiknya. Kualitas Angel tak perlu diragukan. Dia akan ditandemkan dengan ALI USMAN atau BASUKI. Biasanya mereka bermain sejajar, tapi tandemnya bermain melebar, sementara Angel mengincar kotak penalti lawan.

Lalu, apakah yang akan dilakukan oleh coach ACHMAD MUHARIAH demi mengemban tugas penting menyikat GU sebagai korban pertamanya di Jatidiri?

Sebagaimana sudah kita lihat dalam laga laga ujicoba PSIS, coach AMH juga mengandalkan skim 3-5-2. Meski bisa juga jika dia percaya diri untuk mengambil 3 poin dan memanfaatkan status sbg tuan rumah, dia bisa memakai skim 3-4-3 supaya lebih ofensif.

KIPER
Sepertinya CATUR ADI NUGROHO akan menjadi starter di laga perdana ini. Ketangguhannya sdh teruji meski menelan 9 gol dalam 3 ujicoba terakhir. Cadangannya adalah BASUKI SETIABUDI. Pemain ini tak kalah kelas dalam skill dan jam terbang dibanding Catur. Tapi trauma cederanya menghalangi dia tampil dlm performa terbaik.

LIBERO
Jika 3 pemain asing bisa dimainkan sbg starter, maka ANDERSON LEKE (di akun FB bernama Leke Santos) akan menjadi pilihan utama sebagai libero. Cadangannya adalah EKO PUJIANTO. Setelah dicoretnya Restu Kartiko, maka Eko adalah satu satunya cadangan di posisi libero.

STOPPER
Di posisi ini, yang sudah pasti mendapat tempat sbg starter adalah HERY SUSILO. Sementara satu tempat lainnya akan diperebutkan oleh IDRUS GUNAWAN dan ISWAN BODE. Biarlah AMH yang akan menentukan siapa yang akan menjadi starter. Yg jelas, striker secepat dan selicin Angel Ebus mesti dikawal oleh stopper yg punya marking ketat dan tackle bersih supaya tidak terjadi blunder di kotak penalti.

GELANDANG
Di posisi gelandang, yang sdh pasti mendapat tempat adalah SUWITHA PATA dan gelandang elegan asal Argentina, GUSTAVO CHENA. Meski bisa saja dalam formasi 3-4-3 peran Chena akan didorong kedepan utk berada dibelakang duet striker. Chena yg akan dikawal khusus oleh Lan Bastian mesti bermain efisien dan efektif membagi bola. Skill individu dia boleh dipertontonkan pada momentum yg tepat. Satu tempat lagi di posisi gelandang dlm skim 3-5-2 akan diperebutkan oleh 3 pemain; IWAN HARI WAHYUDI, SUNARSO, dan ABRAHAM TOBIAS. Tergantung kebutuhan tim dan racikan strategi AMH. Jika menginginkan karakter gelandang petarung dan sigap merebut bola, atau ditugaskan khusus mengawal Basile, maka Iwan HW atau Tobias yg jadi pilihan. Tapi jika ingin gelandang yg punya karakter kuat membantu serangan, maka Sunarso lebih dikedepankan. Peluang Iwan HW dan Sunarso lebih besar ketimbang Tobias.

WINGBACK
Untuk posisi wingback, andalan PSIS adalah DENNY RUMBA di kiri dan SAFRI UMRI di kanan. Semoga kedua pemain ini mampu on fire dan membantu serangan dengan menyisir tepi lapangan dan mengirim umpan lambung ke kotak penalti. Apalagi kedua wingback GU sepertinya akan lebih fokus bertahan. Cadangan di posisi ini cuma ada 1 pemain, yaitu VALENTINO TELAUBUN, yg hanya bisa bermain sbg wingback kiri saja. Jika Safri yg keluar, biasanya Rumba akan bergeser ke kanan.

STRIKER
Duet andalan di lini ini tetaplah CRISTIANO LOPES dan IMRAL USMAN. Kehandalan mereka sudah teruji di tim mereka sebelumnya. Tinggal dibuktikan di tim mereka saat ini, PSIS. Menurut feeling saya, salah satu dari mereka akan menggila di laga awal ini, dan mencetak lebih dari 1 gol. Untuk posisi cadangan, tak ada pilihan lain selain SAMPELO, karena dia satu satunya striker cadangan yg dimiliki PSIS. Repotnya dia hanya punya kesempatan yg singkat saja buat menyatu dgn tim. Jadi belum tentu AMH berani memainkannya.

Itulah gambaran singkat partai PSIS x GU yg digelar 25 Nop 09 nanti. Jika anda mengaku pendukung sejati PSIS, jangan lewatkan laga ini. Hadirlah di Jatidiri dan menjadi bagian dari saksi kemenangan PSIS di laga pembukanya ..

Yakinkan diri anda, bahwa PSIS adalah kandidat terkuat jawara grup tengah. Bravo PSIS.

Penulis Ari Wibowo,
Seorang Pengamat Bola dan Suporter Semarang


[+/-] Selengkapnya...

21 November 2009

Mau Dapat Duit $100 Dari PayPal?

Cukup bergabung dengan Aplikasi Facebook bernama PayPal Wishlist Anda bisa langsung mendapatkan duit $1. Kemudian jika Anda ingin mendapatkan $1 berikutnya ada harus bisa mereferensikan program ini ke pengguna lainnya.

Untuk bisa menerima Earning, total keseluruhan yang dicapai harus maksimal $100, setelah itu layanan PayPal Wishlist akan langsung mengirimkan duit ke rekening PayPal Anda. Sesuai dengan ketentuan pihak Wishlist, maka penghasilan Anda baru dapat diterima pada tanggal 28 Februari 2010. Tenang masih lama kok..


Cara mendaftar :


  • Login dengan account Facebook Anda
  • Kemudian masuk ke halaman promosi Paypal Wishlist
  • Masukkan alamat email Paypal yang sudah terverifikasi, kalo belum punya PayPal daftar aja dulu program PayPal Wishlist, urusan verifikasi email PayPal belakangan aja..
  • Langkah terakhir tinggal membuat Wishlist Anda. Lalu share aja langsung ke teman-teman Anda di Facebook.


Apa program PayPal Wishlist is Scam? Jangan pedulikan itu dulu yang penting gabung aja sekarang. Urusan Scam itu urusan belakangan, toh gak keluar duit juga khan..

[+/-] Selengkapnya...

Sepakbola Nyaris Ala PSSI

Snexcyber : Kualifikasi Piala Asia U-19 usai sudah. Tim nasional Indonesia yang sepenuhnya diisi para pemain yang berlatih di Uruguay selama dua tahun hanya bisa menempati peringkat ketiga dan gagal lolos ke putaran final. Tak lama sesudah itu, tim nasional senior gagal menaklukkan Kuwait di kandang sendiri. Ini kegagalan bernilai ganda: selain peluang lolos ke Piala Asia nyaris tertutup, kegagalan ini juga diimbuhi permainan buruk dan sarat tackling-tackling kasar yang kadang memalukan.

Reaksi terhadap dua kegagalan tim nasional itu beragam. Untuk tim nasional senior, umumnya publik merasa itu sebagai sesuatu yang wajar. Permainan yang minim kreativitas, stamina yang tak ajeg, dan emosi yang tak terkendali menjadi faktor minus yang banyak membuat sebal. Berkali-kali pemain Indonesia melakukan tackling yang bukan hanya kasar, tapi juga tak penting. Menggemaskan, memang, menyaksikan pemain sekelas Ismed Sofyan atau Ponaryo Astaman melakukan tackling kasar di areal yang justru tak berbahaya.

Puncaknya adalah saat Ismed menerima kartu kuning kedua di menit-menit awal babak kedua. Sungguh tackling tidak penting. Tapi publik yang cukup sering mengikuti tim nasional pasti tak merasa aneh dengan ulah "urakan" Ismed. Pada 12 Oktober 2004, saat menghadapi Arab Saudi di laga Pra Piala Dunia 2006, Ismed juga diganjar kartu merah, yang membuat Indonesia kalah 1-3. Pada laga Piala Asia 2007, juga saat melawan Arab Saudi, Ismed lagi-lagi melakukan pelanggaran tak penting hanya beberapa saat setelah ia masuk sebagai pemain pengganti. Hasilnya: Indonesia harus kebobolan gara-gara tendangan bebas itu.


Simaklah bagaimana Ismed, salah satu pemain paling senior di tim nasional, merefleksikan pelanggaran yang dibuatnya pada Piala Asia itu. Pada 28 November 2008, menjelang Piala AFF, kepada sebuah situs berita Ismed mengucapkan kalimat ini: "Yang saya lakukan di Piala Asia sebenarnya tidak terlalu fatal."

Lihatlah bagaimana seorang Ismed bahkan tak tahu betapa fatalnya pelanggaran yang pernah dia lakukan. Jika pelanggaran seperti itu pun dengan mudahnya dianggap enteng, tak perlu diherankan juga jika Ismed (lagi-lagi) melakukan kesalahan fatal yang merugikan tim.

Ismed, bagi saya, adalah cermin paling sempurna dari ketidakmampuan manajemen sepakbola Indonesia belajar dari masa lalu dan dari kesalahan-kesalahan yang pernah dibikin. Di situ, Ismed adalah simbol paling kontemporer betapa sepakbola Indonesia memang mengidap rabun dekat dan rabun jauh sekaligus: kesalahan terbaru dan kesalahan yang sudah jauh sama-sama tak pernah diingat dan digunakan sebagai bahan introspeksi.

Di level itu pulalah, barangkali, penyikapan terhadap tim nasional U-19, yang juga gagal lolos ke Piala Asia U-19, sebaiknya diposisikan.

Berbeda dengan penyikapan terhadap kegagalan tim nasional senior saat menghadapi Kuwait, Syamsir Alam, dkk., dianggap oleh banyak kalangan sudah memberi penampilan yang tidak mengecewakan.

Kekalahan telak oleh Jepang dan kekalahan tipis oleh Singapura tampaknya agak "dilupakan" berkat kemenangan atas Taiwan dan Hong Kong serta hasil seri saat berhadapan dengan tim kuat Australia. Penampilan elegan Syamsir Alam, kelincahan Alan Martha, kecepatan Abdul Rahman Lestaluhu, atau dribling Yericho Kristiantoko dianggap cukup menjanjikan.

Saya bisa memahami komentar-komentar positif macam itu, terlebih melihat permainan tim abal-abal tim nasional senior, atau performa tim nasional U-23 yang dipersiapkan menghadapi SEA Games di Laos pekan lalu juga kalah dari Malaysia dalam laga uji coba yang keras dan ricuh.

Tiga penampilan terakhir Syamsir Alam, dkk., dirasa sebagai sehembus angin segar di tengah berita-berita tak enak mengenai penampilan tim nasional senior. Harapan, tentu saja, amat penting. Tapi, saya khawatir, kita terlalu permisif dan longar dalam menyikapi perkembangan sepakbola Indonesia.

Dari masa ke masa, kita terlalu mudah berharap, terlalu gampang berbangga hati. Masih saja beredar "kebanggaan kecil" bisa menahan Uni Soviet 0-0 di laga pertama Olimpiade 1956, padahal di laga berikutnya Indonesia keok 0-4. Juga pretasi menahan seri Korea Selatan pada final grup II Asia di Senayan pada Pra-Olimpade 1976 kendati kemudian kalah di adu penalti.

Masih jelas juga ingatan bagaimana kita dengan mudah berbesar hati saat tim nasional U-19 yang berlatih di Italia (PSSI Primavera) "hanya" kalah 1-2 dan 0-1 oleh Korea Selatan pada ajang pra-Olimpiade 1996. Mengalahkan Bahrain dan hanya kalah tipis dari Korea Selatan dan Arab Saudi pada Piala Asia 2007 silam pun sudah membanggakan, padahal Indonesia gagal lolos ke putaran berikutnya dengan status sebagai tuan rumah.

Memang betul, Korea Selatan, Jepang atau Australia levelnya masih ada di atas Indonesia. Tak salah juga menyebut Syamsir Alam, dkk., masih punya masa depan, seperti halnya publik juga dulu pernah berkata demikian pada pemain tim nasional "Primavera" macam Kurniawan, Bima Sakti, Aples Tecuari sampai Kurnia Sandi.

Media massa juga kadang ikut-ikutan latah. Kurniawan "cuma" bermain di Lucerne B saja sudah diliput besar-besaran. Kurnia Sandi "hanya" berlatih di Sampdoria pun ditulis banyak, sampai-sampai pernah sebuah tabloid olahraga terbesar di Indonesia merasa perlu meliput momen di mana Kurnia Sandi kemungkinan --baru kemungkinan-- masuk ke daftar pemain cadangan Sampdoria gara-gara kiper kedua dan ketiga Sampdoria didera cedera.

Yang terbaru, komentator televisi saat laga terakhir Syamsir Alam, dkk., berkali-kali mengutip ucapan pelatih tim nasional U-19 dari Uruguay, Cesar Paylovich, yang mengabarkan beberapa klub Uruguay tertarik dengan bakat Yericho yang katanya mirip Roberto Carlos. Dimirip-miripkan ini juga kelatahan yang dulu amat sering diucapkan presenter siaran langsung Liga Indonesia atau Tim Nasional. Firmansyah disebut sebagai "Rio Ferdinand-nya Indonesia" atau Elli Aiboy pernah saya dengar dari komentator televisi sebagai "Thiery Henry-nya Indonesia".

Saya tidak sedang mengabaikan apa yang disebut sebagai "proses" dan serta merta menuntut hasil gemilang secara instan. Justru karena mementingkan proses itulah maka berharap datangnya prestasi secara instan dengan mengirimkan anak-anak muda berbakat untuk berlaga di kompetisi yunior di luar negeri harus terus menerus dikritisi.

Sejak era kepemimpinan Ali Sadikin, Kardono, Azwar Anas hingga sekarang dipimpin "bos besar" Nurdin Halid, PSSI tak pernah bosan mengirimkan tim nasional untuk berlatih di luar negeri. Dari mulai PSSI Garuda, Pratama, Binatama, Primavera, Baretti sampai yang terakhir PSSI SAD di Uruguay. Semua proyek itu hasilnya sama: serba nyaris.

Terus berbesar dan berbangga hati karena deretan prestasi yang hanya serba "nyaris": nyaris lolos ke Olimpiade, nyaris menang atas Australia atau Korea Selatan dll membuat PSSI kehilangan momentum untuk menyadari kesalahan dan kegagalan.

Saya sangat menghormati perjuangan Syamsir Alam atau Alan Martha, seperti juga saya menghormati kerja keras Bima Sakti, Aples Tecuari atau Kurniawan Dwi Julianto yang bisa mengimbangi dan (hanya) kalah tipis dari Korea Selatan pada 1994. Justru karena kita menghormati jerih payah merekalah kita selayaknya tidak terlalu berharap, berbesar hati atau berbangga hati.

Carut marut dan beban sejarah sepakbola Indonesia terlampau berat untuk dipikul oleh remaja-remaja berbakat seperti mereka. Kadang, saya merasa, "kita" terlalu memberi beban yang tak semestinya pada tulang mereka yang masih ringkih itu.

Oya, kata "kita" di atas sebaiknya diganti dengan kata PSSI. Boleh kok diucapkan dengan keras-keras. Itu malah dianjurkan, kendati saya tak yakin teriakan keras dengan toa sekali pun masih bisa didengar "bos besar" Nurdin Halid, yang pada 17 November kemarin merayakan ulang tahunnya yang ke-51.

Penampilan tim nasional senior menghadapi Kuwait adalah kado yang mau tak mau harus diterima oleh Nurdin. Entahlah apa itu kado yang manis atau pahit. Mungkin Nurdin juga tak bisa membedakan, toh ia juga tak tahu bedanya kegagalan dan keberhasilan. (beritabola)


Oleh: Zen Rachmat Sugito Penulis adalah penggemar sepakbola, editor di Indonesia Boekoe Jakarta.

[+/-] Selengkapnya...

18 November 2009

Langgengkan Perseteruan Semarang - Jepara

Catatan : Rian Bayu Sanjaya


Snexcyber : Meski sekedar uji coba, rencana laga Persjijap vs PSIS (18/11) nanti telah menaikkan suhu udara di kedua kota tersebut. Kita tahu, bahwa secara kultural, kedua kota ini memiliki “dendam” yang hingga saat ini sulit untuk dicairkan.

Entah sebagai pemicu atau justru puncak dari perselisihan suporter PSIS-Persijap, namun kenangan di Stadion Kamal Junaidi 12 Maret 2006 akan sangat sulit dihilangkan. Aksi massa yang didukung oleh kondisi stadion yang kurang layak menajadikan hari itu terasa mencekam bagi kedua belah kubu suporter.

Hingga kini, permusuhan tersebut masih terasa kental. Saling ejek di dunia nyata, terseret pula ke dunia maya. Beragam forum yang menjadi pendukung salah satu klub, hampir pasti menjadi sasaran tembak bagi pendukung klub lawan. Segala sampah dan tulisan-tulisan buruk bernada menyerang, sudah jamak ditemui.

Melihat kondisi suporter Semarang-Jepara yang demikian panas, sudah barang tentu bentrokan besar jilid II cepat atau lambat pasti terjadi. Apalagi tipe masyarakat pesisir yang terkenal tempramen sangat mendominasi di kedua kota tersebut.

Bukan tidak ada pihak yang mencoba merukunkan kedua kubu suporter ini. Beragam cara sudah dicoba. Bahkan yang terakhir muncul wacana dari salah seorang pemimpin Semarang untuk memerger PSIS dan Persijap. Hal tersebut selain untuk mendamaikan suporter juga agar biaya operasional kedua klub menjadi lebih ringan. Namun hal seperti itu jelas-jelas ditolak oleh suporter yang telah nyata berseberangan secara prinsip.


Saya sendiri beranggapan, adalah lebih baik Semarang-Jepara tetap pada kondisi seperti ini. Saling menyimpan bara dendam. Saling menyerang di berbgai forum. Serta saling ejek saat bertemu. Saya beranggapan dengan begitulah atmosfer sepakbola di Jawa Tengah akan semakin menarik.

Dari permusuhan Semarang-Jepara itulah sebenarnya bisa muncul sesuatu yang bisa dipetik. Di belahan dunia lain pertandingan panas menjadi alat jualan utama dari sebuah liga sepakbola. Semua itu nanti kemabli pada kemampuan otoritas yang berwenang untuk mengelolanya. Partai PSIS-Persijap bisa memiliki nilai jual yang tinggi apabila para stakeholdernya mampu bersikap profesional. Aparat keamanan, kedua pemerintah daerah sampai dedengkot suporter harus mampu bertindak bijaksana agar kemungkinan buruk tidak terjadi.

Nah jika memang kedua kubu suporter tidak bisa disatukan, mengapa harus disatukan ? Yang mungkin kita maksimalkan mungkin adalah sistem dari keamanan laga tersebut. Bukankah sepakbola justru lebih menarik saat drama-drama di luar lapangan kemudian muncul ?

Salam.

Penulis juga mahasiswa UNDIP Jurusan Public Relations, dan
PP SNEX Divisi Even Organizer, Marketing dan Publikasi


[+/-] Selengkapnya...

17 November 2009

PSIS : Uji Mental dan Strategi di Jepara Besok

Snexcyber : Uji coba melawan PSIS (Semarang), Rabu (18/11) besok di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK), akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Persijap (Jepara). Pelatih Djunaidi, akan memanfaatkannya untuk menjajal formasi bermain baru bagi para pemainnya. Pada uji coba tersebut, Djunaidi mengaku akan menggunakan skema bermain 4-4-1-1.

Selain itu, dia menyatakan akan mencoba dua pemain untuk posisi sayap. Formasi 4-4-1-1 yang akan digelar, menurut Djunaidi, sebenarnya hanya merupakan dasar. Namun dalam permainan, semua pemain bisa saja akan melakukan improvisasi secukupnya. Phaytoon Thiabma dalam hal ini akan menjadi pemain yang akan beralih posisi.

Jika semula ia bermain sebagai gelandang, maka dengan formasi ini ia akan bermain sebagai pemain bertahan. Phay akan bermain disisi kanan daerah pertahanannya sendiri. Sementara di sebelahnya akan berdiri, Evaldo Silva. Ferly La’ala dan Ahmad Mahruz Bahtiar.


’’Sedangkan untuk gelandang, saya akan tetap akan memainkan Dony Siregar dan Sergio Junior. Sementara di kanan dan kiri akan saya coba untuk memainkan Danan Puspito dan Yogi Alfian terlebih dahulu,’’ ujar Djunaidi, usai memimpin latihan di Stadion GBK Jepara, Senin (16/11).

Jika pada akhirnya formasi tersebut tidak berjalan seperti yang diharapkan, maka pihaknya akan langsung akan mengembalikan formasi bermain timnya menjadi semula, yakni 3-5-2. Dua striker yang akan dimainkan tidak akan lepas dari Pablo Frances dan Noorhadi. Persijap sendiri tidak memiliki pilihan untuk striker, menyusul cedera bahu yang dialami Iswanto saat sparing dengan Persijap U-21, Sabtu (14/11) lalu.

PSIS sendiri menurut Djunaidi merupakan lawan yang pantas bagi Persijap dalam uji coba. Dari sisi materi pemain, Djunaidi menilai mereka memiliki pemain-pemain berkualitas. Suwitha Pata, Idrus Gunawan, Gustavo Chena dan Christiano Lopez merupakan pemain-pemain bagus. Karena itu, pihaknya mengaku beruntung kalau akhirnya bisa menggelar uji coba menghadapi tim PSIS Semarang.

’’Saya tidak tahu pasti bagaimana kualitas permainan PSIS saat ini. Namun dari materi pemainnya, saya kira mereka merupakan tim yang bagus. Kami beruntung dan merasa bangga bisa melakukan uji coba melawan mereka,’’ ujar Djunaidi.

Sementara itu, dari Panpel Pertandingan Persijap menyebutkan, rombongan PSIS Semarang, Selasa (17/11) sore ini sudah akan berada di Jepara. Mereka sudah ada di Jepara untuk bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik. Persiapan pertandingan tersebut sudah dilakukan dengan baik. Diharapkan pada saatnya tidak ada masalah (wawasan)

[+/-] Selengkapnya...

Gustavo Chena Absen Lawan Persijap

Snexcyber : Keinginan pelatih PSIS Ahmad Muhariah untuk menurunkan komposisi pemain terbaiknya dalam setiap uji coba, ternyata selalu kandas. Setelah Cristiano Lopes dan Anderson Leke absen dalam tur ke Yogyakarta lalu, giliran Gustavo Chena yang tidak bisa main saat Mahesa Jenar menjalani latih tanding melawan Persijap Jepara, Rabu besok.

Pemain asal Argentina itu, mulai hari ini ke Singapura untuk mengurus kartu izin tinggal sementara (Kitas). Muhariah menyiapkan pemain pengganti, di antaranya Abraham Tobias, Sunarso, dan Iwan HP.

”Chena tidak bisa main. Itu menjadikan kami tidak bisa mencoba komposisi terbaik. Padahal, dalam uji coba lawan Persijap ini kami ingin mematangkan tim,” kata Muhariah usai latihan di Stadion Jatidiri, sore kemarin.


Beruntung, Cristiano Lopes dan Anderson Leke bisa tampil dalam uji coba tersebut. Namun, duo Brasil itu hingga kemarin belum bergabung dengan Suwita Patha dan kawan-kawan dalam latihan di Stadion Jatidiri.

Rencananya, sore ini mereka baru tiba di Kota Atlas. Mereka akan langsung menyusul pemain lain yang telah berangkat ke Kota Ukir pagi harinya. Kehadiran Lopes dan Leke akan menambah kekuatan tim.

”Kami tahu Lopes dan Leke tidak fit lantaran seminggu tidak latihan. Tapi, kondisi tim membutuhkan mereka untuk menghadapi Persijap. Kami akan memberi kesempatan mereka main,” ungkapnya.

Pada latih tanding lawan Laskar Kalinyamat, rencananya gelandang PSIS era 1980-an itu akan menurunkan Catur sebagai kiper. Tiga pemain belakang diisi oleh Heri Susilo, Eko Pujianto, dan Anderson Leke.

Pemain tengahnya Suwita Patha, Sunarso, Iwan HP, Denny Rumba, dan Safri Umri. Duet striker dipercayakan kepada Cristiano Lopes dan Imral Usman. Para pemain yang diturunkan menghadapi anak-anak asuhan Junaidi tersebut merupakan kerangka tim. Muhariah ingin mengukur kemampuan pemain, komunikasi, organisasi menyerang dan bertahan.

”Target utamanya untuk melihat organisasi menyerang dan bertahan. Pemain harus benar-benar disiplin dalam menjaga lawan dan daerah pertahanannya,” kata Muhariah.

Dalam latihan kemarin, penasehat teknik Firmandoyo belum terjun langsung membantu Muhariah menangani tim. Sedangkan tiga pemain magang yang baru, Miko Ardiyanto, Saeful, dan Rengga, sudah mengikuti latihan bersama pemain lain.Rencananya, PSIS akan berangkat pagi ini ke Jepara dengan membawa 21 pemain. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

16 November 2009

Persijap Hati-hati Lawan PSIS

snexcyber : Pemain Persijap memilih lebih berhati-hati dalam menjalani dua laga uji coba, yakni menghadapi PSIS Semarang, Rabu (18/11) lusa dan Persibo Bojonegoro, Sabtu (21/11) mendatang. Mereka akan tampil rileks untuk menghindari cedera.

’’Saat seperti ini menjadi masa paling penting untuk persiapan laga resmi. Kami hanya membutuhkan organisasi permainan yang berjalan bagus, tidak lebih dari itu,’’ kata pemain sayap Persijap Isdiantono merespons laga uji coba terdekat menghadapi PSIS.

Hal yang paling dikhawatirkan adalah cedera. ’’Kami libur lama, dan berlatih sepekan. Kondisi ini rawan terjadi cedera jika tampil terlalu memaksakan diri,’’ lanjut pemain yang mencetak gol tunggal kemenangan timnya di laga perdana musim ini saat menjamu Pelita Jaya itu.


Menurut dia, Persijap akan fokus memperbaiki kerja tim dan PSIS akan menjadi rekan latih tanding yang tepat. ’’Kami lihat materi pemain PSIS bagus musim ini. Mereka membutuhkan uji coba, dan kami pun sama. Jadi ini sangat menguntungka bagi kedua tim,’’ lanjutnya.

Isdiantono menjadi pemain sayap kiri andalan Persijap selain Danan Puspito. Ia tampil berutnun di lima laga awal musim ini. Sementara itu Asisten Pelatih Anjar Jambore Widodo mengatakan setelah timnya libur latihan kemarin, pagi ini kembali akan berlatih. Menu latihan tetap fokus pada kerjasama pemain di semua lini. Pola permainan cepat dan cara mengatur tempo permainan menjadi salah satu fokus.

Soal laga uji coba menghadapi PSIS, tim pelatih kata dia kemungkinan besar akan memberi kesempatan para pemain pelapis untuk tampil. Mereka dibutuhkan kesiapannya di kompetisi karena setelah pertemuan dengan Sriwijaya FC, jadwal relatif padat. ’’Semua pemain harus dalam kondisi siap. Karena itu uji coba ini mereka yang selama ini menjadi pemain cadangan kemungkinan besar akan dimainkan,’’ lanjutnya.

Ketua Panpel Persijap Soetedjo memastikan laga uji coba dengan PSIS dan Persibo digelar sesuai waktu yang direncanakan. Pihaknya akan menyiapkan tiket penonton utuk dua laga uji coba itu. Untuk tribun terbuka disediakan ribuan tiket Rp 10.000/lembar, sedangkan tribun tertutup Rp 30.000/lembar. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

14 November 2009

PSIS Gagal Lagi Raih Kemenangan....

Snexcyber : PSIS (Semarang) kembali mendapatkan pelajaran berharga dalam tur uji cobanya ke Yogyakarta. Jumat kemarin malam, anak asuhan Ahmad Muhariah itu dipaksa mengakui keunggulan tuan rumah PSIM (Yogyakarta) dengan skor 0-2 di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.

Gol PSIM dicetak oleh gelandang lincahnya, Basri pada menit ke-30, skor menjad 1-0 (lihat gambar). Gol ini lahir dari sebuah kemelut di depan gawang Catur Adi Nugroho. Dan Basri mampu memanfaatkannya untuk jadi gol. Sedangkan gol kedua lahir pada menit ke-82, ketika PSIS mampu bermain baik. Sebuah umpan dari Wawan mampu diselesaikan dengan baik oleh Santoso.

Dalam pertandingan ini sendiri sebenarnya PSIS tampil lebih baik dibandingkan saat dikalahkan PSS (Sleman) sehari sebelumnya. Namun, apa yang ditampilkan Suwita Patha dkk masih jauh dari harapan. Bahkan bentuk sebuah tim yang solid dengan permainan tim yang tertata rapi belum kelihatan. Ini sangat ironis mengingat kompetisi tinggal hitungan hari. ’’Saya kira permainan kami kali ini ada progres dibandingkan daripada pertandingan sebelumnya. Koordinasi, komunikasi sudah mulai meningkat. Ini cukup solid saya kira,’’ kata Pelatih PSIS, Ahmad Muhariah, usai pertandingan.


Dalam pertandingan semalam sendiri PSIS bahkan bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-38 setelah dikeluarkannya Idrus Gunawan menyusul pelanggaran yang dilakukannya terhadap Basri.

Insiden ini sempat nyaris memicu kericuhan penonton. Sebagian penonton di tribun barat melempari Idrus dengan gelas air mineral. Bahkan beberapa penonton nyaris mengejar Idrus dari tribun.

Pelanggaran ini sendiri membuat pemain kunci PSIM, Basri, itu terpaksa ditandu ke luar lapangan. Namun keluarnya pemain mungil ini mengurangi tekanan PSIM terhadap pertahanan PSIS. Akibatnya, pelan-pelan PSIS mampu mulai menata permainan, meski hanya dengan 10 pemain. Namun mereka akhirnya kebobolan untuk kedua kalinya, lewat serangan balik.

Pertandingan ini sendiri akhirnya ’dihentikan’ karena salah seorang pemain PSIS Awang Priambodo dilempar batu oleh penonton di tribun timur. Awang terpaksa dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan 21 jahitan.

Satu hal yang perlu menjadi catatan dalam pertandian semalam adalah, buruknya cara menyerang PSIS. Sampai uji coba kemarin, belum terlihat darimana PSIS mau menyerang. Baik cara menyerang dari sayap, maupun dari tengah, semuanya belum terlihat. Semua serba tanggung. Sama sekali belum terlihat pola dan karakter permainan Suwita Patha dkk.

’’Kalau bicara penyerangan, saya kira kami terbentur pada striker kami yang hanya satu,’’ elak Muhariah, dia mengaku sebenarnya ia tidak ingin bermain dari satu sisi saja. Ia sangat ingin penyerangan anak asuhnya dari semua sektor. Tapi, ia mengakui, sampai sekarang belum maksimal. Menurutnya, sisa waktu ini akan dimaksimalkan untuk, membenahi semua hal yang ada.

Didesak apa yang urgen akan dibenahi? Muhariah mengaku, akan fokus membenahi, soal finishing touch. Sisa waktu yang tinggal 15 hari akan digunakannya untuk membenahi penyelesaian akhir.

’’Problem kami memang kurangnya striker. Tetapi, sisa waktu ini, materi yang ada akan saya maksimalkan,’’ ujarnya. Secara khusus Muhariah juga menyoroti tentang masih belum matangnya kiper utamanya, Catur Adi Nugroho. Menurut dia, di beberapa pertandingan kurang matangnya kiper mudanya tersebut membuat bola ya sebenarnya mudah jadi gampang masuk.

’’Tapi untuk malam ini Catur main luar biasa dalam menyelamatkan gawanya. Namun dua gol PSIM, terutama gol terakhir, bukti masih terlihatnya kelemahan dia,’’ katanya. (wawasan)

[+/-] Selengkapnya...

12 November 2009

Gawang PSIS dibrondong 4 gol

Cybernews : PSIS Semarang harus mengakui ketangguhan tuan rumah PSS Sleman, setelah pada pertandingan ujicoba Kamis (12/11) sore, dilibas PSS Sleman 1-4 (0-2) di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman. Empat gol tuan rumah diciptakan M Eksan menit ke-5, Syahid menit ke-15 dan menit ke-58 dan Anwaruddin pada menit ke-82. Sedangkan PSIS memperkecil melalui kaki Sunarso menit ke-53.

(dok . Ali Marjuli)

Kekalahan telak ini, membuat puluhan suporter PSIS Semarang yang sengaja datang untuk menyaksikan jalannya pertandingan kecewa. Karena kesebelasan kebanggaannya yang digadang-gadang tampil bagus, ternyata yang terjadi sebaliknya tampil buruk dan terkesan individual.


Pada pertandingan yang dipimpin wasit Sutrisno itu, komunikasi antar pemain PSIS Semarang nyaris tidak ada, mereka cenderung bermain kurang kompak. PSIS tampil buruk dan sama sekali tidak ada kerjasama antar lini. Kondisi demikian ini, dimanfaatkan M Eksan dan kawan-kawan untuk tampil lebih menyerang.

Hasil yang cukup menyakitkan ini, bisa dijadikan cambuk bagi Ahmad Muhariah selaku pelatih Laskar Mahesa Jenar sebelum berlaga pada kompetisi yang sebenarnya. Pasalnya, pada kompetisi nanti lawan-lawan yang mereka hadapi cukup tangguh. Sementara PSIS hingga pertandingan ujicoba ini, sama sekali belum menemukan format permainan yang baik. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

Pelatih Persijap Minta Uji Coba dgn PSIS Diundur

Snexcyber : Pelatih Persijap Junaedi meminta kepada manajemen untuk mengundurkan jadwal uji coba. Ini mengacu hasil pembicaraan manajemen Persijap dan PSIS yang telah menyepakati laga uji coba kedua tim akan digelar pada 17 November mendatang. Menurut Junaedi, pada 17 November itu, dia masih berkonsentrasi pada pemulihan kondisi fisik pemain setelah libur sepekan.

"Agenda program kami, dua pekan setelah libur akan dikonsentrasikan pada pemulihan fisik. Sehingga, jadwal uji coba baru dapat dilaksanakan pada pekan ketiga November," kata Junaedi.

Melihat situasi ini, dia akan segera membicarakannya dengan pihak manajemen. Dia memahami jika uji coba ini selain untuk menjaga kualitas para pemain juga guna menambah pemasukan dana bagi tim. Namun, dari sisi teknis Junaedi menyarankan agar tidak tergesa-gesa melakukan uji coba.


"Saya belum bisa mengambil keputusan mengenai hal itu. Kami harus membicarakan dengan manajemen untuk mencari penyelesaian terbaik. Secara teknis, kami sudah memiliki program latihan," ujarnya.

Terpisah, Sekretaris Tim Nurjamil tetap berharap uji coba kontra PSIS dapat terlaksana sesuai jadwal. Jika diundur, dikhawatirkan Persijap akan menemui kesulitan mencari lawan tanding. Mengingat, pada pekan ketiga November sudah sangat mepet dengan pelaksanaan kompetisi Divisi Utama.

"Kompetisi (Divisi Utama) akan digelar pada 25 November. Makanya PSIS setuju dilaksanakan pada 17 November karena tidak terlalu berdekatan dengan kompetisi. Berbagai pertimbangan tetap akan kami bahas dan diharapkan bisa muncul jalan keluar. Selain sebagai bagian dari persiapan teknis tim, kami melihat uji coba ini sangat berpotensi menarik penonton ke stadion," terang Nurjamil. (okezone)

[+/-] Selengkapnya...

09 November 2009

Jadwal Pertandingan PSIS Semarang Putaran I Divisi Utama 09/10

25 November 2009 (Rabu)
PSIS VS GRESIK UNITED -- kandang

28 November 2009 (Sabtu)
PSIS VS PERSIDAFON -- kandang

04 Desember 2009 (Jumat)
PRO DUTA VS PSIS -- tandang

07 Desember 2009 (Senin)
PERSIBA VS PSIS -- tandang

11 Desember 2009 (Jumat)
PSIS VS PERSIKAD -- kandang

14 Desember 2009 (Senin)
PSIS vs PERSIKOTA -- kandang

18 Desember 2009 (Jumat)
PPSM VS PSIS -- tandang

31 Desember 2009 (Kamis)
DELTRAS VS PSIS -- tandang

04 Januari 2010 (Senin)
MITRA KUKAR VS PSIS -- tandang

08 Januari 2010 (Jumat)
PSIS VS PERSIKAB -- kandang

11 Januari 2010 (Senin)
PSIS VS PERSIS -- kandang


Jadwal Lengkap Seluruh Tim Divisi Utama 2009/2010
Donwload : disini (PDF)

[+/-] Selengkapnya...

Persijap Jajaki Ujicoba PSIS dan Persibo

Snexcyber : Dua klub Divisi Utama PSIS Semarang dan Persibo Bojonegoro kini tengah dijajaki Persijap untuk diajak sparing partner selama jeda pertandingan di putaran pertama Djarum Indonesia Super League (DISL) 2009-2010.


Dua tim ini dinilai layak dan cocok menjadi lawan uji coba Laskar Kalinyamat. 'Pihak panpel sendiri sedang melakukan komunikasi dengan dua tim itu. Saya belum tahu hasilnya,' ungkap Wakil Sekretaris Tim Persijap, Nur Jamil.

Jamil setuju dengan rencana uji coba melawan kedua tim tersebut. Dari sisi kualitas, tim asal Bojonegoro dan Semarang itu dinilai memiliki kemampuan yang tidak jauh dari Persijap. 'Itu jelas membantu persiapan tim menghadapi kompetisi lanjutan ISL dalam waktu jeda ini,' ungkapnya.



Selain membantu dalam menyiapkan performa tim, uji coba dengan dua tim tersebut tentu saja dalam kerangka pengumpulan dana. 'Paling tidak, dua tim ini bisa memberikan daya tarik kepada penonton untuk datang ke stadion. Dengan demikian bisa juga menambah pemasukan bagi tim,' jelasnya.

Menurutnya, sangat disayangkan jika masa rehat ini tidak digunakan untuk memaksimalkan berbagai peluang, termasuk dalam menambah pendapatan untuk tim. Pasalnya, tim Kota Ukir membutuhkan dana yang tidak sedikit menghadapi kerasnya kompetisi. Apalagi dengan hanya mengandalkan dana APBD yang minim tentu bakal menjadi petaka.

'Karena itu, kami berharap Bang Jun bisa memahami keinginan manajemen agar Persijap bisa beruji coba di Jepara. Kami akan berbicara lebih lanjut dengan Bang Jun terkait rencana ini,' ungkap Jamil.

Terpisah, Bang Jun-sapaan akrab pelatih Junaidi-kepada Radar Kudus pernah menyampaikan harapannya untuk beruji coba keluar. Hal itu digunakan sebagai simulasi saat Persijap usai liburan langsung bertandang ke markas Sriwijaya FC Palembang dan Persib Bandung.

Namun, manajemen tampaknya keberatan dengan rencana Junaidi tersebut. Menurut Jamil, kondisi keuangan jelas tidak memihak untuk tim beruji coba keluar. 'Kami inginnya sih tim uji coba di dalam. Selain efisien, juga bisa mendatangkan pemasukan bagi tim,' jelasnya.

Sementara itu, ketua panpel Sutejo menerangkan bahwa Persibo Bojonegoro sudah menyatakan berminat untuk beruji coba dengan Persijap. 'Mereka sudah oke, tinggal kami menentukan waktunya. Untuk Semarang belum mendapatkan konfirmasi mengenai kesediaan uji coba itu,' jelasnya. (bolaindo)

[+/-] Selengkapnya...

05 November 2009

Hasil Revisi Grouping Divisi Utama 2009/2010

Grup 1
1. Persiraja Banda Aceh
2. PSD Deli Serdang
3. PSAP Sigli
4. PSSB Bireun
5. PSMS Medan
6. Semen Padang
7. Persires Rengat
8. Persih Tembilahan
9. Persita Tangerang
10. Persikabo Kab. Bogor
11. Persipasi Kota Bekasi
12. PS. Banyuasin (Mundur)


Grup 2
1. Persikad Kota Depok
2. Persikota Tangerang
3. Persikab Kab. Bandung
4. Persis Solo
5. Gresik United
6. Persidafon Dafonsoro
7. PSIS Semarang
8. PPSM Sakti Magelang
9. PS. Deltras Sidoarjo
10. PS. Mitra Kukar
11. PS. Pro Duta (Base di Sleman)
12. Persiba Bantul


Grup 3
1. PSIR Rembang
2. Persiku Kudus
3. PSIM Yogyakarta
4. PSS Sleman
5. Persigo Gorontalo
6. PS. Mojokerto Putra
7. Persibo Bojonegoro
8. Persiram Raja Ampat
9. Perseman Manokwari
10. PSBI Blitar
11. Persipro Probolinggo
12. Persibom Bolmong (mundur)

[+/-] Selengkapnya...

Maksimalkan Anderson Leke

Snexcyber : Pelatih PSIS Ahmad Muhariah mencoba mencari komposisi alternatif untuk mengantisipasi jika Gustavo Chena atau Cristiano Lopes absen.

Salah satunya dengan memanfaatkan kemampuan Anderson Leke yang bisa bermain sebagai gelandang dan striker. Komposisi demikian sudah dicoba dalam latihan.

”Jika situasinya sangat mendesak, Leke kami proyeksikan menggantikan Chena atau Lopes,” tutur Muhariah.

Keputusan itu didasarkan pengalaman musim lalu. Saat berlaga di Superliga dan diarsiteki Bambang Nurdiansyah, Leke tidak hanya diplot sebagai palang pintu pertahanan. Mantan personel PSSB Biereuen itu kadang juga dimainkan sebagai gelandang serang bersama Basile Jules Onambele atau ditempatkan di lini depan.


”Musim lalu permainan Leke di lini belakang, tengah, maupun lini depan sama baiknya. Insting golnya bagus, mengingat sebelum menjadi pemain belakang dia biasa bermain sebagai striker,” ungkapnya.

Dalam latihan, Leke mulai beradaptasi dengan para pemain tengah seperti Suwita Patha, Denny Rumba, Abraham Tobias, dan Safri Umri. Sedangkan di lini depan dia diduetkan dengan Imral Usman.

Jika Leke ditempatkan menjadi gelandang atau striker, lini belakang akan diisi Heri Susilo, Eko Pujianto, Iswan Bode, dan Restu Kartiko. (SM)

[+/-] Selengkapnya...

03 November 2009

Pembagian Grupping Divisi Utama 2009/2010





[+/-] Selengkapnya...

02 November 2009

Susunan Kepengurusan Hasil Reorganisasi SNEX Periode 2009-2011

Snexcyber : Proses reorganisasi dirasa perlu dalam tubuh suporter semarang extreme ini disebabkan karena ketua umum SNEX terpilih Edi Purwanto dalam Kongres II setahun silam, mendapat amanah yang besar yaitu menjadi anggota dewan DPRD Kota semarang.

Untuk itulah tugas2 yang di emban beliau tidak penuh seperti dulu lagi. Untuk itulah perlu adanya seorang ketua harian untuk membantu tugas sehari-hari agar roda organisasi tidak pincang, apalagi ada beberapa pos2 yang kurang maksimal dalam tugasnya, maka sangat tepat untuk melakukan reorganisasi kepengurusan saat itu.

SUSUNAN KEPENGURUSAN HASIL REORGANISASI, SBB :


Maka atas keinginan pengurus pusat dan korwil sampai korkel snex dibentuklah tim 7 yang intinya untuk merevisi menyusun kembali struktur organisasi. Tim inipun sempat mandek (deadlock) karena sangat sulit untuk menempatkan putra-putri snexer terbaik di posisi yang pas, belum lagi usulan2 dari korwil sehingga menambah panjang tugas dari tim 7 ini. Tim 7 itu adalah gabungan Pengurus Pusat dan Anggota SNEX itu sendiri (Dwi Utomo, Susi, Adit, Arief, Bang Jun, Edy LP).

Akhirnya pada pada bulan pertengahan Oktober terbentuk sudah draf struktur organisasi terbaru, dan segera disahkan oleh Ketua Umum. Maka pada tanggal 29 Oktober 2009, bertempat di jalan Bima Raya Semarang akhirnya diputuskan/diumumkan secara langsung oleh Ketua umum. (snexcyber news)


klik untuk memperbesar (+)


[+/-] Selengkapnya...

Catatan PSIS; Menepuk Dada Jupe

Cyber News : Jadi juara turnamen segitiga Piala KAMPOENG SEMAWIS dengan mengalahkan PPSM Magelang dan PERSIBO Bojonegoro pantas disyukuri. Tapi tak lantas boleh menepuk dada. Apalagi dadanya Jupe. Berani? Jelas dimarahi Gaston Castano, pemain FC Kaligawe, hehe ..


Ingat, PPSM dikalahkan melalui adu penalti, setelah sempat tertinggal di babak pertama, dan PSIS menyamakan kedudukan di menit 88 waktu normal. Walaupun kita yakin penalti itu murni, bukan pemberian wasit, tapi tetaplah itu sebuah pencapaian yg tak memuaskan publik bola Semarang. Dan PERSIBO Bojonegoro dikalahkan dalam sebuah permainan yg banyak berkutat di lapangan tengah tanpa variasi serangan tajam dan menggigit. PSIS tertolong mampu mencuri 1 gol berkat kejelian CRISTIANO LOPES memanfaatkan umpan lambung GUSTAVO CHENA dlm sebuah set piece tendangan bebas.

Hal positif yang diperoleh dari laga lawan Magelang adalah kemunculan kiper CATUR ADI NUGROHO yg menggantikan GESANG ADI sebagai starter, saat Gesang membuat blunder. Penampilan catur yg tenang dan berani serta mampu mementahkan tendangan penalti, setidaknya membuat PSIS yakin telah memiliki 1 kiper yang bisa diandalkan. Selain tentu saja BASUKI SETIABUDI yg masih bisa diandalkan jika sdh pulih dari cedera.


Lini belakang sudah menerima banyak ujian dari 2x pertandingan melawan PPSM dan PERSIBO. Koordinasi trio lini belakang dlm pakem 3-5-2 kadang kurang bagus, terutama saat ada serangan balik berupa tusukan cepat dari sayap (kanan maupun kiri), nampak sekali cuma 1 stopper yg melakukan marking, tanpa dilapis oleh gelandang bertahan yg terlampat turun. Akibatnya beberapa kali bisa tembus, dan sayap lawan berhasil mengirim umpan crossing yg membahayakan gawang PSIS.

Meskipun demikian, pelatih Achmad Muhariah nampak sdh mencoba stok pemain belakang yang ada, dan formasi starter tak akan jauh dari ANDERSON LEKE, HERY SUSILO, dan ISWAN BODE. Akan tetapi jika aturan Manual Liga menetapkan hanya 2 dari 3 pemain asing saja yg boleh masuk lapangan, kemungkinan besar EKO PUJIANTO yg akan manggantikan Leke sbg starter, dimana RESTU KARTIKO dan Leke akan duduk di bangku cadangan.

Yg jelas tak diperlukan lagi adanya penambahan pemain belakang, karena stok yg ada sdh bisa diandalkan dan tinggal diasah kekompakan serta saling pengertiannya. Acungan jempol buat HERY SUSILO yg selalu tampil lugas, keras dan cepat.

Evaluasi untuk lini tengah adalah kurangnya kreativitas dan variasi yang tercipta dari para gelandang. Talenta dan skill Chena tak cukup mampu mengangkat tim, jika Chena terlalu banyak pamer skill individu menggocek bola. Chena mungkin bisa bermain lebih simpel dan mengeksplorasi visinya yg bagus dgn satu dua sentuhan, dan langsung mengumpan bola ke rekannya yg berada didepan. Artinya tim lebih memputuhkan dia sbg dirijen atau pendistribusi bola, ketimbang melihat dia bermanuver melewati pemain lawan. Apalagi Chena sering dikeroyok 2 sampai 3 pemain lawan. Jelas lebih baik dia bermain efisien. Pelatih perlu menekankan secara tegas mengenai hal ini.

Untuk peran SUWITHA PATA dan ABRAHAM TOBIAS, sudah cukup baik. Berani body charge dan siap duel. Hanya saja fisik dan stamina Suwitha perlu ditingkatkan mengingat usia dia yg hampir 35 tahun, tentulah menjalani kompetisi yang ketat membutuhkan endurance yang konstan guna menjaga performa optimal. Tobias yang dlm ujicoba dgn klub2 lokal sering mempertunjukkan tendangan geledeknya, dlm partai resmi dibawah pressing ketat lawan, dia hampir tak memiliki ruang bebas untuk itu.

Dari sisi sayap kanan, penampilan SAFRI UMRI yang kinclong dlm partai ujicoba, juga kesulitan menerobos bek kiri lawan yg berkualitas divisi utama. Mencoba berkali kali melewati lawan dgn adu sprint dan main teknik, Safri hanya mampu sesekali mengirim umpan crossing ke muka gawang. Ini perlu dibenahi, karena scr skill Safri sudah oke, hanya jam terbang dia yg mungkin kurang tinggi. Seharusnya Safri tak perlu menusuk terlalu dalam untuk mengirim umpan. Dari zona tengahpun, asal ditemukan momentum yg tepat disaat pressing lawan belum ketat, Safri bisa langsung mengirim umpan lambung ke kotak penalti.

Lini sayap kiri yg ditempati DENNY RUMBA, relatif memberikan kontribusi yang lebih baik dlm melancarkan serangan. Bahkan keberanian Rumba yang tak hanya menyisir garis tepi, tetapi kadangkala langsung menusuk ketengah membuat ada ruang kosong disisi kanan lawan yg bisa diisi oleh salah satu penyerang PSIS yg ada didepan. Titik lemah di pos sayap ini, jika Rumba cedera, maka Valentino sbg penggantinya kurang berperan maksimal. Kecepatan punya, drible punya, tapi umpan crossingnya jarang sekali ada yang bisa dimanfaatkan duet striker. Di pos ini masih dibutuhkan tambahan amunisi guna memberi banyak pilihan pelatih saat mengalami kebuntuan. Dan mungkin management akan mencoba mencari stok pemain berkualitas yg belum mendapatkan klub.

Seandainya lini tengah bisa memasok bola2 yg matang untuk striker, dipastikan duet CRISTIANO LOPES dan IMRAL USMAN bakalan mampu melesakkan gol demi gol. Terbukti Lopes sangat kuat menjaga bola, licin, dan punya keberanian tinggi menusuk pertahanan lawan. Instink golnya di kotak penalti juga bagus. Tetapi jarak antara lini tengah dan depan kadang terlalu longgar, shg kolektivitas antar blok tak berjalan dgn baik. Ada space yg diisi oleh pemain lawan, yg menutup peluang umpan2 pendek menusuk langsung dari lini tengah ke kotak penalti. Buntutnya, dipilih umpan2 lambung yg sering mubazir jika ketemu bek lawan yg tinggi jangkung.

Itulah beberapa kelemahan yg perlu dievaluasi oleh pelatih AMH. Dan sbg pelatih dgn sikap dasar plegmatis, yg sungkan menyinggung perasaan org dan jg tak mau tersinggung, pelatih AMH mesti belajar utk bisa sedikit 'keras' dlm memberikan instruksi thd anak buahnya, supaya pemain lebih respek dan termotivasi. Tugas berat menanti ... Saatnya berbenah diri.

Bravo PSIS !

source : pcsc-id.com, doc. Ari W.

[+/-] Selengkapnya...

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP