30 April 2009

Sepakbola dan Bahaya Cidera

Kalau ada kata yang paling ditakuti pesepakbola manapun di kolong langit ini maka ia adalah "cidera".

Cyber News : Cidera adalah hantu bagi pesepakbola di tingkatan apapun, profesional maupun amatir. Pesepakbola barangkali masih bisa menoleransi jumlah gaji, terlibat hal indisipliner dan menanggung konsekuensinya, atau malah terlibat skandal tertentu, tapi boleh coba ditanya pemain sepakbola mana yang mau menanggung cidera? Rasa-rasanya tak ada!

Sepakbola sejatinya bukan olahraga yang teramat keras, dalam arti tak meniscayakan bahwa seseorang akan mendapatkan cidera bila memainkannya.Hal itu dikarenakan dalam permainan sepakbola terdapat banyak aturan di mana sedikit sekali dimungkinkan seseorang mengalami cidera, sejauh peraturan itu ditaati.

Berbeda dengan tinju, misalnya, meski tak boleh memukul dari bagian pinggang ke bawah tetap saja akan mengakibatkan cidera, setidaknya di bagian muka. Begitupun bila membandingkan dengan sepakbola ala Amerika Serikat, atau yang dikenal sebagai football (orang Amerika menyebut sepakbola dengan kata "soccer").

Football ala Amerika sepanjang diketahui membolehkan benturan dan terjangan antar pemain. Meski difasilitasi pelindung, cidera menjadi suatu hal yang niscaya. Tak heran bila bola sepak bagi orang Amerika konon kurang disukai, karena dianggap kurang "lelaki" bila dibandingkan dengan football yang mereka punyai.

Dengan demikian, sejauh peraturan sepakbola ditaati oleh para pemain, dan begitu juga wasit cepat dengan tegas menegur sang pemain bila mulai menjurus kasar, dipastikan cidera dalam sebuah pertandingan sepakbola bisa dihindari.

Namun laiknya cabang olahraga lain, cidera dalam sepakbola bukan hal tabu. Suatu hal wajar mengingat olahraga apapun selagi mengandalkan kekuatan fisik tak bisa menghindar dari hal itu.

Cidera dalam sepakbola bahkan kadang lebih mengerikan dari apa yang dialami oleh petinju. Tak sampai beresiko kematian memang, tapi jika karir jadi taruhannya banyak data yang menyebutkannya. Tak heran bila sepakbola mencatat beberapa horor cidera sangat mengerikan yang pernah menimpa pesepakbola.

Penggila bola tentu ingat terjangan kasar Aldo Duscher terhadap David Beckham pada sebuah laga di Liga Champions pada medio Maret 2002. Kala itu Beckham menderita cidera tulang kaki metatarsal amat serius dan terancam tak ikut serta di Piala Dunia 2002 di Jepang-Korea Selatan.

Tak hanya Beckham pernah merasakan cidera tulang metatarsal (tulang yang berada di atas ruas tulang jempol kaki). Michael Owen, Roy Keane, Steven Gerrad, dan Wayne Rooney adalah beberapa pemain yang pernbah merasakan cidera serupa.

Cidera Parah : Eduardo dan Cisse


Cidera tulang metatarsal mungkin tak seberapa horor bila dibandingkan dengan cidera lutut. Sekadar menyebut nama, Ruud van Nistelrooij, Robert Pires, dan Alan Shearer pernah mengalami cidera ini.

Cidera itu muncul manakala lutut bergeser atau terlepas dari sendi pengikatnya. Cidera lutut banyak macamnya, namun bagi pesepakbola cidera lutut macam apapun hantu yang sangat mengerikan, mengingat proses penyembuhannya yang lama dan lagi masih bisa kambuh di kemudian hari.

Cidera yang boleh dikata lebih ringan dari cidera metatarsal adalah cidera hamstring, yakni cidera atot belakang kaki pada betis maupun paha. Dalam kadar ringan, cidera ini cukup singkat untuk pulih, yakni 1-2 minggu. Namun yang terparah, cidera ini baru bisa pulih dalam waktu 5 bulan (20 minggu), meskipun memang tak selama proses pemulihan cidera lutut berat.

Selain tiga macam cidera itu, cidera patah kaki adalah jenis cidera yang paling menakutkan dalam sepakbola. Ada yang bilang jika pesepakbola mengalami patah kaki maka tamatlah karirnya.

~ Eduardo da Silva - Arsenal ~

Kejadian tragis patah tulang terakhir yang pernah terjadi adalah yang dialami pemain Arsenal Eduardo da Silva saat ditekel keras oleh Martin Taylor, pemain Birmingham City. Eduardo sendiri kemudian melewatkan Piala Eropa 2008 di mana Kroasia yang kemudian lolos ke babak perempatfinal kehilangan dirinya.

Cidera patah tulang baru bisa pulih dalam waktu lama, namun berbeda-beda waktunya pada setiap pemain. Di bawah ini adalah gambar Djibril Cisse, yang mengalami cidera sangat berat.

~ Cisse - Prancis ~

Djibril Cisse ini pernah dua kali mengalami patah kaki antara 2004 dan 2006 bisa bermain bola lagi setelah mengalami pemulihan selama 6 bulan. Bahkan ada juga yang pulih kurang dari 3 bulan. Intinya, beda fisik beda pula proses pemulihannya. (Roll)

[+/-] Selengkapnya...

29 April 2009

Membangun Kembali PSIS Semarang

Cyber News : PSIS tidak mampu memanfaatkan laga home sebaik-baiknya, justru PERSIB yang tampil monoton sepanjang pertandingan akhirnya menyudahi pertandingan dengan skor 0-2. Sebaliknya PSIS yang mengincar kemenangan di Stadion Jatidiri kemarin, justru tampil bagus namun penyelesaian yang buruk akhirnya gagal membuahkan harapan suporter dan penggemar PSIS dimanapun berada. Sejatinya ada dan tanpa suporterpun PSIS harus memberikan yang terbaik buat fans. Apadaya dengan materi dan pendanaan yang 'cekak' prestasi yang diharapkan jauh dari harapan kita semua. Dan harapan itu selalu ada apabila seluruh elemen masyarakat, PEMKOT, Dewan yang terhormat, Kepolisian dan TNI bekerjasama untuk membangun sepakbola khususnya di Semarang menjadi olahraga yang aman, berkualitas dan bermanfaat.


[+/-] Selengkapnya...

27 April 2009

Duel Klasik : PSIS vs PERSIB (28-04-09)

Duel dua striker bernomor 99

Cyber News : Allenatore Bambang Nurdiansyah harus memutar otak dan berpikir keras meracik strategi agar mampu menjinakkan tamunya Persib Bandung dalam lanjutan Djarum Indonesia Super League 2008/2009, besok (Selasa, 28/4) besok di Stadion Jatidiri Semarang. Beberapa kendala utama adalah PSIS kehilangan banyak pemain saat harus menghadapi tim setangguh Maung Bandung yang datang ke Semarang dengan kekuatan inti.

Point harus menang memang menjadi target utama PSIS saat ini. Dengan posisi sangat rawan degradasi PSIS harus berjuang mati-matian di Stadion Jatidiri Semarang untuk meraih hasil sempurna. Kalah.. berarti semakin sulit untuk tetap bertahan di Super League.

Manajer Operasional PSIS Setyo Agung Nugroho-pun menegaskan kembali agar para pemainnya tampil dengan penuh semangat dan memanfaatkan sebaik mungkin partai kandang meski tanpa penonton. ”Jangan lihat siapa lawan. PSIS masih berada di posisi ke dua dari bawah, harus konsentrasi penuh untuk mengamankan keuntungan kita bermain di kandang"

Sementara itu di kubu Persib Bandung ada beberapa mantan pemain PSIS yang kini bermain untuk Persib, Suwita Patha, Nova Arianto, Maman Abdurrahman, dan Hari Salisburi berikrar takkan main hati saat bertanding memperkuat Persib melawan mantan timnya itu di Semarang. Merekapun berjanji akan main secara profesional. Bahkan berjanji akan memberikan tiga poin untuk Persib Maung Bandung. (snexcyber)

Keuntungan, Kerugian, dan Prakiraan Line Up


PSIS SEMARANG
Keuntungan :

Semangat dan motivasi tinggi

Terbiasa bermain di Jatidiri

Bermain bagus bila melawan tim tangguh

Menang berarti bonus menanti

Kerugian
Tidak ada support langsung dari suporter
Banyak kehilangan pemain karena cidera
Absen (Leke, Basuki, Rumba, Johan Yoga)
Finishing Touch dan insting gol lemah

Pemain alternatif belum teruji

Prakiraan Lineup : (4-4-2)
Agus Murod (g), Restu, Idrus, Aulia, Heri, Hendro, Sapto, Onambele (c), Abdelaziz, Teles, Bertha


PERSIB BANDUNG
Keuntungan :
Materi pemain lebih baik dan merata
On fire, 2 Kemenangan beruntun

Bermain di malam hari dan tanpa penonton

Striker haus gol seperti Gonzales, Bastos, Hilton

Kelemahan :
Seringnya miss-komunikasi antarpemain
Adaptasi tandang pemain masih lemah

Fisik terkuras menempuh perjalanan jauh

Konsentrasi menurun di akhir pertandingan

Prakiraan Line Up : (3-5-2)
Tema (g), Maman, Nova, Nyek Nyobe, Cabanaz, Eka, Atep, Gilang, Haryono, Gonzalez, Hilton M

[+/-] Selengkapnya...

26 April 2009

Liga Super 2009/2010 Terancam Molor

Cyber News : Bukan hanya ending Liga Super 2008/2009 yang dipaksakan, kick off kompetisi musim depan pun terancam molor. Kompetisi 2009/2010 diproyeksikan baru dimulai pada awal November. Liga Super masih dihadapkan pada ketidakjelasan tata waktu eksekusi jadwal. Banten dan DKI Jakarta saat ini masih steril dari kompetisi.

Pertandingan bisa digelar sesudah pelantikan presiden dan wakil presiden, 20 Oktober. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira menyarankan Liga Super 2009/2010 digelar sesudah rangkaian kegiatan pemilu selesai.

”Semua dimaksudkan demi kemudahan. Kalau pertandingan sepak bola dilaksanakan setelah pemilu selesai, itu kan lebih baik. Biarkan semua kegiatan pada bulan Oktober lewat. Baru setelah pelantikan, kompetisi berjalan kembali. Kami pikir idealnya seperti itu,”ungkapnya kemarin.

Bila menunggu kondisi politik stabil, bisa saja kompetisi digelar November. Abubakar menambahkan, Mabes mempertimbangkan kembali izin pertandingan menjelang kampanye pilpres putaran pertama, 13 Juni. Hanya, keputusan tersebut tetap diserahkan kepada Polda.


”Juni nanti situasinya akan dilihat lagi. Semua kembali kepada Kapolda masing-masing. Mabes tidak memberikan kebijakan apa pun. Izin tetap tidak diberikan saat kampanye berlangsung. Tapi,lagi-lagi kembali kepada Kapolda,”ujarnya.

Badan Liga Indonesia (BLI) sebelumnya memperkirakan Liga Super digulirkan kembali mendekati akhir Oktober. Namun, kompetisi idealnya digelar paling lambat awal September. Kickoff Liga Super 2009/2010 juga berpengaruh terhadap roda kompetisi selama dua musim mendatang. Liga butuh waktu efektif delapan bulan dengan waktu persiapan dua bulan. Problem tata waktu mengkristal pada 2011.

Kompetisi musim 2010/2011 harus kelar pada Mei karena training camp (TC) timnas di Piala Asia 2011. ”BLI intinya menunggu kepastian boleh tidaknya kompetisi digelar sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden.Semuanya bermuara pada ketersediaan izin pertandingan dan kelanjutan musim berikutnya. Bisa saja kompetisi digelar September dengan asumsi mendahulukan klub-klub yang sudah memiliki izin,” ujar Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono. (Sindo)

[+/-] Selengkapnya...

24 April 2009

BN : Menyiapkan Pemain Pengganti

Cyber News : Pelatih Kepala PSIS (Semarang), Bambang Nurdiansyah menyiapkan beberapa pemain untuk menggantikan beberapa pemain utama yang cedera. Bahkan beberapa pemain pengganti itu, Kamis (23/4) sudah dicoba dalam uji coba melawan juara Copa Pengcab Kota Semarang, PS Biprada di Stadion Jatidiri, Semarang.

Dalam uji coba tersebut, Onambele Basile cs menang dengan skor 3-0. Gol dicetak oleh Antonio Teles, dan dua gol dari Abdulazis Dnibi.

’’Kami memang mengharapkan uji coba ini sebagai jendela untuk melihat kemampuan anak-anak menyerap strategi main melawan Persib,’’ kata Bambang usai pertandingan.

Menurut mantan pelatih Arema (Malang) itu, dalam hal ini, anak asuhnya cukup lumayan dalam menerapkan strategi yang dia harapkan. Memang, katanya, lawan yang yang dihadapi jauh dari kualitas anak asuhnya, tetapi dari gambaran awal, anak asuhnya cukup bagus menerapkan strategi mainnya.


Menurut dia, apa yang ditampilkan anak asuhnya kemarin baru sekitar 60-75 persen kemampuan terbaiknya, karena sejak awal memang pihaknya menginstruksikan untuk tidak terlalu fight dengan pressure, karena waktu pertandingan sudah teramat dekat.

’’Yang penting passing anak-anak tetap baik dan terjaga. Begitu pun strategi main lawan persib yang selama ini sudah kita latih dapat diaplikasikan oleh anak-anak,’’ pungkas Bambang.

Selain soal mencoba strategi melawan Persib, pihaknya juga fokus untuk mengembalikan touching anak asuhnya setelah lama tidak tampil. Memang, waktunya, sangat mepet dengan pertandingan, tetapi itu perlu untuk mengembalikan sentuhan bola anak asuhnya.

Siapkan pengganti
Bambang sendiri menyoroti beberapa pemain yang diturunkan untuk menggantikan pemain-pemain utama yang cedera. Kemarin Bambang coba menurunkan beberapa pemain seperti Aulia Tri, Restu Kartiko untuk menggantikan posisi Denny Rumba yang cedera. Begitupun nama Heri Susilo yang semula bermain di bek kanan juga dimainkan sebagai centre back menggantikan posisi Anderson Leke yang juga disergap cedera.

’’Untuk Aulia dan Restu memang saya memberikan perhatian khusus, karena kayaknya Rumba gak bisa turun untuk pertandingan melawan Persib. Tetapi, untuk Leke, saya masih berharap bisa main. Toh begitu, saya juga mencoba Heri di situ,’’ kata Bambang lagi.

Hal lain yang kini sedang dievaluasi pihaknya adalah penampilan striker Nnengue Bienvenu. Pemain asal Kamerun itu, sejak cedera engkel belum pulih lagi permainannya.

’’Secara keseluruhan saya melihat dia juga tampil belum 100 persen. Dia terlihat masih ragu-ragu dalam bermain. Ini jadi evaluasi saya. Tetapi saya berharap dia bisa segera pulih, karena harapan saya dia bisa mendapingi Teles untuk lini depan,’’ tambah Bambang.

Secara keseluruhan, Bambang menilai, pemain-pemain yang disiapkan untuk menggantikan pemain utama, tampil cukup baik. Ia berharap sisa waktu ini, bisa lebih mematangkan taktik strategi dan pemain-pemain yang bakal dimainkan menggantikan pemain utama. (Wawasan)

[+/-] Selengkapnya...

22 April 2009

PSIS vs Persib 28 April di Jatidiri, Tanpa Suporter

Cyber News : Pertandingan home PSIS (Semarang) melawan Persib (Bandung), dalam lanjutan Indonesia Super League mendatang bisa digelar di Stadion Jatidiri Semarang, Selasa (28/4) mendatang. Hanya saja izin dari Polda Jateng mengharuskan laga itu masih tanpa penonton.

Ketua Panpel PSIS, Wahyu Winarto, mengatakan kepastian diberikan izin tersebut dikatakan oleh Dir Intelkam Polda Jateng Kombes Pol Bambang Sudarisman, Selasa (21/4). ’’Untuk izin tertulis baru bisa kami dapatkan Rabu (22/4) besok,’’kata Wahyu, kemarin.

Lelaki tambun yang akrab dipanggil Liluk ini mengakui merasa lega dengan adanya izin tersebut. Kabar tersebut akan segera disampaikan kepada tim tamu Persib dan jajaran manajemen PSIS sendiri sebagai tuan rumah.

’’Kami akan memberitahu langsung kalau izin tertulis sudah di tangan. Nantinya kedua tim bisa bersiap-siap. Selama ini kedua tim masih menunggu kepastiannya,’ ’jelas Liluk.

Dia juga menjelaskan, bahwa kemungkinan pertandingan tersebut bisa ditonton oleh masyarakat secara langsung di stadion masih belum tertutup.’’Namun semua masih akan melihat situasi dan kondisi. Kalau sampai tanggal 25 April situasi keamanan kondusif, kami akan dikabari, apakah pertandingan tersebut bisa ditonton atau tidak,’’kata Liluk.

Keuntungan


Terpisah, Manajer Teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho juga sangat berharap agar laga tersebut bisa ditonton. Ada dua keuntungan bagi PSIS bila pertandingan tersebut bisa ditonton oleh masyarakat pecinta bola di Semarang dan sekitarnya. Pertama, secara finansial dan kedua adalah dukungan moral dari suporter.

’’Kalau bisa ditonton, PSIS akan mendapat pemasukan yang lumayan. Apalagi ini pertandingan big match. Pemasukan itu sangat berguna untuk operasional PSIS. Selain itu tentu saja PSIS akan diuntungkan dengan dukungan ribuan suporter,’’ kata Agung.

Hanya saja itupun harapan dari pihaknya. Kalau memang nantinya tanpa penonton, dirinya tetap menyetujui.’’ Namun itu hanya harapan kami. Kalau memang tidak boleh ditonton kita harus setuju. Diberikan izin kita sudah berterima kasih, meski tanpa penonton,’’ pungkas Agung.

Rumba dan Vava Cedera
Kondisi timnya saat ini, menurut Muhariah, siap tanding. Hanya ada beberapa pemain yang cedera. Selain Basuki dan Johan Yoga Utama, baru-baru ini Denny Rumba dan Vava Ardila juga menyusul. Dalam waktu yang hampir bersamaan kedua pemain tersebut mengalami kecelakaan, jatuh dari sepeda motornya waktu berangkat latihan.

Mereka mengalami lecet pada kedua lututnya. Kondisi tersebut membuat mereka kesakitan saat menendang bola. ’’Rumba dan Vava cedera lecet lutut. Mereka belum pasti bisa membela tim saat lawan Persib dan Persela,’’ ungkapnya. (WWS, SM, JP)

[+/-] Selengkapnya...

21 April 2009

Jadwal Superliga Kacau Berimbas Di Copa

Cyber News : Jadwal turnamen Copa Indonesia musim ini yang sudah memasuki babak delapan besar dipastikan ikut kacau, menyusul amburadulnya jadwal kompetisi Superliga yang sebagian besar tersandung izin dari aparat keamanan.

Menurut manajer kompetisi BLI Joko Driyono, pembatalan beberapa pertandingan yang terjadi di kompetisi reguler dipastikan akan memengaruhi kelanjutan Copa Indonesia. Sebab sangat sulit mencari jadwal yang tepat agar tidak berbenturan dengan kompetisi reguler.


“Pada prinsipnya, pelaksanaan Copa Indonesia musim ini sebetulnya tidak mengalami kesulitan. Hanya saja, konsekuensi kesulitan perizinan yang dialami di kompetisi reguler tentunya akan berimbas di turnamen tersebut," kata Joko.

Masih kata Joko, padatnya jadwal yang harus dilakoni di kompetisi reguler, dipastikan bakal menyulitkan tim-tim yang lolos ke babak delapan besar Copa Indonesia, untuk membagi waktu di dua ajang sekaligus.

Seseui rencana semula, babak delapan besar Copa Indonesia akan mulai digelar medio Mei mendatang. Namun, BLI belum bisa memastikan apakah jadwal turnamen bergengsi ini bisa digelar tepat waktu, mengingat adanya beberapa pembatalan laga di kompetisi reguler. (goal.com/id-ID)

[+/-] Selengkapnya...

19 April 2009

BLI Terapkan Kalah WO di Super Liga

Cyber News : Badan Liga Indonesia (BLI) memutuskan kompetisi Djarum Indonesia Super League (ISL) 2009 berakhir Juni mendatang dengan menerapkan pola jadwal parsial dan kalah WO.

Demikian hasil kesepakatan yang diputuskan Badan Liga Indonesia yang dirumuskan dalam pertemuan klub Super Liga dan Divisi Utama di sela-sela Musyawarah Nasional PSSI di Jakarta, Minggu.

Direktur Kompetisi BLI, Joko Driyono mengatakan, jadwal pertandingan hingga 5 Mei dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ada. Sedang pertandingan yang tak bisa terlaksana karena ketiadaan izin dari pihak kepolisian atau kendala lainnya, akan diatur kembali jadwalnya.

"Ini kesepakatan yang diambil dari hasil pembahasan kami dengan klub. Ini kesepakatan yang mengikat, tidak di delay (ditunda) lagi," ujar Joko Driyono yang didampingi Ketua BLI, Andi Darussalam Tabusala.


Joko menandaskan bahwa pilihan jatuh pada opsi kedua setelah pihaknya menanggapi berbagai potensi yang ada. "Kompetisi akan kita biarkan sampai 5 Mei berjalan sebagaimana mestinya. Kalau ada pertandingan yang tak terlaksana karena satu dan lain hal, akan terjadi utang pertandingan," katanya.

Opsi yang diambil adalah opsi kedua untuk jadwal pertandingan 7-13 Mei dimana tuan rumah harus memberikan kepastian izin pertandingan. Pada H-5 tuan rumah harus memberitahukan kepastian izin. Jika tidak, mereka dinyatakan kalah 0-3 (WO).

"Tetapi kondisinya kemudian akan diteliti oleh Komdis apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Dari dua opsi yang menjadi pilihan, terjadi voting untuk menetapkan opsi. Akhirnya diputuskan pertandingan tidak dilakukan sentralisasi, melainkan berjalan sesuai jadwal secara parsial," ujar Joko Driyono.

Joko mengatakan, hingga kini baru empat klub yang tak dapat melaksanakan laga di kandang mereka. Keempat tim itu adalah PSIS, Persijap, Persija dan Persitara. Pada Juni pertandingan berjalan normal sesuai jadwal.

Sementara BLI memutuskan bahwa beberapa klub di Jateng seperti Persibat Batang, PSIR Rembang, Persis Solo akan bermain di Yogyakarta. Sedang Persikota akan bermain di Depok. "Perpindahan ini karena tak ada izin pertandingan," kata Joko.

Sedang untuk jadwal Copa Indonesia, menurut Joko lebih fleksibel dalam soal jadwal pertandingan yang akan disesuaikan kemudian. (antara)

[+/-] Selengkapnya...

18 April 2009

Demi Keamanan Nasional : PSIS v PERSIJA D I B A T A L K A N

Cyber News : Pertandingan lanjutan Liga Super putaran kedua antara tuan rumah PSIS melawan Persija Jakarta Pusat yang sedianya dimainkan di Stadion Jatidiri Semarang, Senin (20/4), dibatalkan karena Polda Jateng tidak mengijinkannya.

"Pagi ini atau Sabtu pagi, saya mendapat telepon dari Dirintelkam Polda Jateng kalau pertandingan antara PSIS melawan Persija tidak mendapat izin, setelah acara `coffee morning` dengan Kapolda Jateng," kata Ketua Panpel PSIS, Wahyoe Winarto di Semarang, Sabtu.

Menurut dia, sebenarnya tidak ada izinnya pertandingan itu tidak hanya untuk PSIS melawan Persija Jakarta Pusat tetapi pertandingan di Rembang (antara PSIR Rembang melawan Persekabpas Pasuruhan pada Divisi Utama PSSI), kemudian di Kudus, dan Jepara, juga mengalami nasib yang sama.

Ia mengakui, sebenarnya pertandingan PSIS melawan Persija Jakarta Pusat sudah mendapat lampu hijau tetapi pagi tadi atau Sabtu pagi, dirinya mendapat telepon dari Dirintelkam Polda Jateng yang menjelaskan bahwa pertandingan itu tidak bisa dilaksanakan atau tidak diberi izin.

Ketika ditanya alasan tidak memberi izin pertandingan antara PSIS melawan Persija, dia mengatakan, dirinya belum menerima surat resmi dari Polda Jateng soal pembatalan izin pertandingan tersebut, tetapi berdasarkan keterangan dari Dirintelkam Polda Jateng alasannya adalah keamanan nasional.

Persija Sudah di Bandara


"Nanti kalau surat dari Polda sudah turun, tentunya baru bisa diketahui alasan tidak dikeluarkannya izin pertandingan itu. Tetapi berdasarkan keterangan lisan dari Dirintelkam Polda Jateng, katanya adalah menyangkut soal keamanan nasional," katanya.

Dengan tidak ada izin menggelar pertandingan PSIS melawan Persija Jakarta Pusat tersebut, menurut dia, dpanpel tidak bisa berbuat banyak.

Menurut dia, begitu izin pertandingan itu dicabut, dirinya langsung mengontak kubu tim Macan Kemayoran untuk menjelaskan masalah ini.

"Pada saat saya kontak tim asuhan pelatih Danurwindo ini sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta untuk berangkat ke Semarang, tetapi begitu saya jelaskan soal ini akhirnya mereka membatalkan keberangkatannya ke Semarang," katanya menegaskan.

Sebenarnya Polres Semarang Selatan (yang memiliki wilayah Stadion Jatidiri Semarang) sudah memberikan rekomendasi soal ini dan tinggal minta tanda tangan, tetapi akhirnya izin itu dicabut karena alasan keamanan.

Ia mengatakan, untuk menindaklanjuti hal ini, Minggu (19/4) akan ada pertemuan antarmanajer tim-tim peserta Liga Super di Jakarta. "Dari PSIS yang berangkat adalah Manajer Operasional, Ari Wibowo," katanya. (antara)

[+/-] Selengkapnya...

17 April 2009

Jadwal Superliga Jatim dibekukan

-- Jateng aman dan kondusif. --
Penjagaan dan Pengawasan ketat Aparat Kepolisian Semarang
sampai ke Tribun-tribun atas Stadion Jatidiri.



Cyber News : Menyusul DKI Jakarta, Jawa Timur (Jatim) pun bakal vakum dari kompetisi sampai rangkaian agenda pemilu berakhir. Kemarin, Polda Jatim membekukan status izin pertandingan Liga Super.

Kapolda Jatim Brigjen Pol Anton Bahrul Alam mengungkapkan, pertandingan sepak bola di Jatim sementara waktu dihentikan. Konsentrasi aparat kepolisian di wilayahnya saat ini tercurah pada proses pelaksanaan pemilu. Kompetisi rencananya baru bisa digulirkan kembali pada Oktober. ”Pertandingan sementara waktu tidak diizinkan. Biar situasinya kondusif dahulu. Tunggu, biar semuanya dilantik. Kami sangat berharap semua pihak bisa bersabar,” ungkap Anton kemarin.

Rangkaian pembekuan izin pertandingan sebelumnya sudah dilakukan di Jakarta dan Tangerang, Rabu (15/4). Pertandingan Persija Jakarta kontra PSMS Medan batal karena panpel gagal mengantongi izin dari Polda Metro Jaya. Kebijakan serupa berlaku di Stadion Benteng. Imbasnya, laga Persita U-21 kontra PSMS U-21 urung digelar pada hari yang sama. Alasannya sama persis, yaitu kondusivitas pemilu. Kompetisi bergulir kembali setelah pelantikan presiden dan wakil presiden yang direncanakan Oktober. ”Biar semua agenda nasional dilalui dahulu.

Kami sarankan kalau ingin menggelar kompetisi sebaiknya di luar Jawa. Di sana relatif aman. Sebisa mungkin pertandingan menghindari kota- kota besar,”tuturnya. Pembekuan izin pertandingan itu mengakibatkan beban empat klub Jatim bertambah. Sebab, seandainya agenda pemadatan jadwal mulai Jumat (17/4) sampai Selasa (5/5) bisa dilaksanakan, sedikitnya tujuh pertandingan bisa digelar. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira menyatakan, diizinkan atau tidaknya pertandingan tetap menjadi kebijakan Polda masing-masing.


Jawa Tengah Aman dan Kondusif

”Semua izin dikembalikan kepada Polda. Kalau mereka memberi rekomendasi, Mabes hanya mengikuti,” katanya. Pernyataan Mabes tersebut relatif sama dengan kebijakan sebelumnya. Sebab, kompetisi sebelumnya juga vakum saat kampanye Pemilu Legislatif. Namun, Abubakar menolak bila Mabes mengintervensi kebijakan Polda terkait pemberian izin pertandingan. ”Kami tidak memberikan arahan atau edaran apa pun kepada Polda menyangkut sepak bola. Kan sudah dijelaskan,semua kembali kepada kebijakan Polda masing-masing.

"Mereka yang lebih tahu kondisinya,” paparnya. Di lain pihak, titik terang perizinan justru dimiliki PSIS Semarang. Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo menjelaskan, aparat kepolisian pada prinsipnya tidak keberatan memberikan izin. Pelarangan izin hanya berlaku saat kampanye berlangsung. ”Silakan saja perizinan pertandingan diajukan, kami akan meresponsnya. Selama ini pertandingan yang digelar di Jateng relatif aman dan kondusif.

Ini berkat kerja sama panpel dan aparat,”ujarnya. Sementara itu, BLI mengaku belum bisa memberikan status bagi pertandingan Persija versus PSMS. Manajer Legal BLI Tigorshalom Boboy mengatakan, panpel Persija harus menyerahkan surat pembatalan pertandingan dari kepolisian terlebih dahulu.

”Kalau batal digelar, mereka harus serahkan bukti otentik dari kepolisian. BLI nanti pasti putuskan, apakah Persija di-WO atau bagaimana,” tandasnya.

[+/-] Selengkapnya...

15 April 2009

Sepakbola, Masa Depan Anak Indonesia

Oleh Agung Harsya
[http://goal.com/id-ID]

Selamatkan wonderkids Indonesia!














Terima kasih untuk kemajuan teknologi informasi. Berkat internet, manusia dapat saling terhubung dan memantau perkembangan informasi terkini meski terpisah jarak ribuan kilometer. Kini, Anda seakan-akan tidak perlu tinggal di Manchester untuk mengintai perkembangan terbaru Cristiano Ronaldo, misalnya. Cukup duduk di depan layar komputer dan semua informasi CR7 tersaji lengkap dalam jagad maya.

Begitu juga dengan aksi anak ajaib -- wonderkid -- di Eropa. Ilyas Zaidan, misalnya. Bocah berusia enam tahun yang mulai menjajaki karir di akademi PSV Eindhoven ini mampu berlagak tak ubahnya seorang Lionel Messi. Lihat saja akun milik Zaidan di YouTube dan Anda dijamin tercengang!



Madin Mohammed (Prancis)

Di Prancis, ada Madin Mohammed. Bocah berdarah Aljazair yang juga baru berusia enam tahun. Kecil-kecil, Madin sudah disebut-sebut sebagai Zinedine Zidane masa depan. Media luar negeripun sudah mengakui reputasinya.



Kini, mari kembali sejenak ke dunia nyata. Sepakbola Indonesia hanya manis dalam angan belaka. Padahal, pengalaman pribadi saya membuktikan, seberapapun fanatiknya seorang fans sepakbola, tapi soal timnas Indonesia, hatinya akan tergugah. Sayangnya, sepakbola Indonesia terlalu lama berada dalam ketidakpastian, sehingga semangat para fans berubah menjadi anarkisme dan apatisme.

Tidur panjang sepakbola Indonesia juga terjadi pada pengembangan sepakbola usia dini. Jangan pernah bosan pada pendapat yang mengatakan, tidak ada kompetisi reguler sebagai jenjang pembinaan usia dini dalam sepakbola Indonesia. Itu hal yang pertama. Kedua, dan yang terpenting, tidak ada sistem pembinaan yang pasti.

Pernahkah berangan-angan bakat seperti Ilyas Zaidan dan Madin Mohammed lahir di Indonesia? Kalau Anda percaya pada pendapat ini, Anda orang yang meyakini bakat adalah modal dasar pemain sepakbola.

Atau, mungkin saja Tuhan sudah "berbaik hati" menurunkan bakat sebesar Zaidan dan Mohammed [bahkan mungkin setara Diego Maradona atau Pele, siapa tahu?] ke Indonesia, tapi mereka tersia-siakan karena tidak ada jalur pembinaan yang pasti? Jika sepakat, Anda termasuk golongan yang meyakini bahwa sistem lah yang melahirkan pemain-pemain besar dalam sepakbola.

Dua-duanya mungkin benar. Atau juga salah. Meski sebenarnya di bidang lain Indonesia juga memiliki wonderkid. Contohnya, Aston Taminsyah, yang pernah menjadi juara dunia catur saat berusia delapan tahun, 2005 silam. Mungkin anak-anak Indonesia memang bernasib lebih beruntung di cabang olahraga lain kecuali di lapangan hijau.

Tapi, seandainya jika sepakbola usia dini Indonesia berjalan dengan tepat, bisa saja tidak akan ada lagi anak-anak di bawah umur yang lebih sering menghabiskan waktu di jalanan. Tidak ada lagi yang meminta-minta, mengamen, atau bahkan menjadi korban perdagangan manusia (human trafficking). Bukankah sebagian besar pemain hebat Brasil dibesarkan dalam lingkungan miskin? Berapa banyak pula lapangan kerja yang akan tersedia seiring terbukanya kesempatan dalam pengembangan sepakbola usia dini nasional.

Sayangnya, sejauh ini harapan tersebut belum terwujud. Mudah-mudahan PSSI mulai berpikir untuk mengembangkan pembinaan pemain muda selain proyek pengiriman pemain untuk berlatih ke luar negeri. Mudah-mudahan fans mulai mengagumi dan dapat pula tercengang pada kemampuan yang dimiliki wonderkid asli Indonesia. (goal.com/id-ID)

[+/-] Selengkapnya...

14 April 2009

Tokek : Batal.. Sentralisasi.. Batal.. Sentralisasi.. Batal.....

Cyber News : PSIS (Semarang) menyambut gembira pembatalan pertandingan sentralisasi Indonesia Super League (ISL) yang direncanakan 17 April hingga 5 Mei di Jawa Timur. ’’Kami secara resmi belum menerima surat pembatalan itu dari Badan Liga Indonesia (BLI). Baru mengetahui hal ini dari surat kabar dan internet,’’ kata Manajer Teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho, Senin (13/4) di sela-sela memantau latihan PSIS di Stadion Jatidiri Semarang.

Agung menegaskan secara prinsip pihaknya menerima apapun keputusan yang telah dikeluarkan dari BLI. Hanya untuk saat ini pihaknya tetap wait and see terkait pembatalan itu. ’’Apapun keputusan yang dikeluarkan dari BLI, kami terima dengan catatan sudah mendapatkan surat pemberitahuan pembatalan itu secara resmi,’’ tambah pengusaha muda ini.


Seperti diketahui PSSI dan BLI, akhirnya membatalkan laga sentralisasi. Alasan pembatalan tersebut setelah menerima masukan dari beberapa klub. Menurut Direktur BLI, Joko Driyono setelah BLI merilis jadwal sentralisasi Jumat (10/4) kemarin, tidak sedikit klub yang merespons dengan meminta pemusatan pertandingan dihapuskan.

Setidaknya ada 13 tim yang menolak adanya sentralisasi. Dari masukan itu kemudian PSSI dan BLI mengadakan rapat, Minggu (12/4), dan memutuskan hal itu.

Pembatalan sentralisasi ini tentu merupakan angin segar bagi armada besutan Bambang Nurdiansyah tersebut. Ditinjau dari beberapa aspek, Onambele Basile cs akan mendapatkan keuntungan ganda dan sesuai harapan yang diinginkan tim dan manajemen.

’’Paling tidak untuk pemesanan hotel di luar kota, kami pending dahulu sambil menunggu secara resmi,’’urai Agung.

Selain itu keuntungan lain yang didapatkan adalah hak pertandingan kandang (home) bagi PSIS didapatkan kembali. Dukungan langsung publik tuan rumah tentu bakal diperoleh di Stadion Jatidiri Semarang.

’’PSIS akan mendapatkan keuntungan hak sebagai tuan rumah kembali. Jelas ini sesuai harapan tim. Dengan bertanding di Stadion Jatidiri, dukungan yang banyak dari suporter secara langsung dapat mengangkat semangat dan motivasi pemain. Hal ini tidak didapatkan jika pertandingan sentralisasi,’’ beber Agung lagi.

Poin
Apalagi armada Mahesa Jenar sendiri masih membutuhkan beberapa poin untuk mengangkat posisi di klasemen sementara. Zona aman belum didapatkan PSIS saat ini. Peringkat 16 dari 18 tim kontestan jelas tidak sesuai harapan tim minus APBD ini.

’’Jika bermain di kandang sendiri peluang untuk mendapatkan poin penuh sangat terbuka daripada bertanding di tempat sentralisasi. Apalagi meraih kemenangan di pertandingan pertama, penonton akan datang berbondong-bondong pada pertandingan kedua, ketiga dan seterusnya. Dan ini akan menambah pemasukan di sektor tiket,’’ pungkas Agung

[+/-] Selengkapnya...

13 April 2009

BLI Janji Akomodasi Protes Klub

Cyber News : Badan Liga Indonesia (BLI) menyatakan perubahan jadwal sentralisasi kompetisi yang dirilis masih memungkinkan untuk berubah. Perubahan akan dilakukan jika ada klub kontestan yang menyatakan keberatan dengan alasan yang bisa diterima. Hal tersebut ditegaskan Direktur Kompetisi BLI, Joko Driyono, kemarin.

“BLI memang membuka kesempatan kepada klub untuk melayangkan keberatan atas jadwal yang kami sampaikan, sebelum akhirnya kami memutuskan jadwal ini secara permanen Senin (13/4) lusa. Setelah tanggal ini, tidak bisa lagi ada perubahan jadwal,” jelasnya.

Ditambahkannya, BLI sengaja melayangkan jadwal tersebut untuk meminta tanggapan kepada klub peserta. Hanya saja, dia memastikan jika pun ada perubahan, tidak begitu signifikan. “Paling satu atau dua pertandingan saja yang mungkin bergeser. Kemungkinan ini memang masih kami buka hingga jadwal sentralisasi ditetapkan secara resmi,” tambahnya.


Seperti diketahui, pertandingan sentralisasi Liga Super 2008/09 akan digelar di tiga stadion yang terletak di Jawa Timur, 17 April - 5 Mei mendatang. Tiga stadion itu adalah Surajaya Lamogan, Brawijaya Kediri, dan Kanjuruhan Malang.

Setidaknya ada 36 pertandingan yang akan digelar secara maraton di tiga stadion tersebut, sebagai solusi penyelesaian kompetisi yang sempat tertunda selama masa kampanye pemilu legislatif.

Pasalnya, kecuali di Papua, aparat keamanan di wilayah lain sama sekali tidak memberikan izin kepada PSSI untuk menggelar pertandingan di liga maupun copa.

[+/-] Selengkapnya...

11 April 2009

Jadwal Sentralisasi PSIS di Jawa Timur di Kerjai

Cyber News : Badan Liga Indonesia (BLI) kemarin merilis jadwal sentralisasi Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009. PSIS mendapat jatah empat kali tanding dalam sentralisasi antara 17 April – 5 Mei di tiga stadion di Jatim tersebut.

Namun ada kejanggalan dalam jadwal sentralisasi yang dirilis di situs resmi BLI tersebut. Di pertandingan pertama PSIS tercatat menghadapi Arema Malang 20 April di stadion Kanjuruhan Malang. Seharusnya pertandingan dilakukan di luar Malang yakni di stadion Brawijaya Kediri atau stadion Surajaya Lamongan. Sebab, di laga tersebut PSIS berstatus tuan rumah karena di putaran pertama lalu PSIS sudah bertandang ke Kanjuruhan.

Kejanggalan lain adalah pertandingan lain PSIS yakni melawan Persela, disebutkan pertandingan dilaksanakan di Stadion Surajaya Lamongan pada 28 April 2008. Padahal di putaran pertama PSIS juga sudah bertanding di stadion markas Persela tersebut.

Lihat Jadwal dibawah yang di keluarkan oleh WWW.BLI-ONLINE.COM, Jadwal yang dirilis tidak fair dan merugikan PSIS Semarang yang seharusnya di format sebagai tuan rumah. Apakah wajar dan masuk akal apabila PSIS menggunakan homebase di Stadion Kanjuruhan Malang dan Surajaya Lamongan dengan tim tamunya Arema dan Persela ??

klik di gambar utk memperbesar


Manajer Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho dihubungi tadi malam mengatakan, PSIS belum mendapat surat resmi dari BLI perihal jadwal tersebut. Namun bila benar seperti dalam website BLI disebutkan PSIS menjalani pertandingan melawan Arema di Malang dan versus Persela di Lamongan, jelas keputusan BLI tersebut sangat merugikan PSIS. “Saya belum menerima jadwal resminya. Tapi kalau harus bertanding melawan Arema di Malang dan melawan Persela di Lamongan, tentu kita akan protes ke BLI karena merugikan PSIS. Masak PSIS harus away 2 kali,” tegas Agung.

Jadwal lain, PSIS mejalani laga ulang melawan Persijap Jumat 24 April dan melawan PSIS melawan Persib Bandung Selasa 28 April. Dua pertandingan tersebut dilaksanakan di stadion Surajaya Lamongan. Soal empat pertandingan yang harus dilakukan PSIS dalam dua pekan, Agung tidak mempermasalahkannya. Menurunya, jadwal tersebut cukup longgar dan tidak terlalu membuat pemain lelah. (diolah berbagai sumber)

[+/-] Selengkapnya...

08 April 2009

Angkat Motivasi, Lunasi 2 Bulan Gaji

Cyber News : Gaji para pemain PSIS untuk bulan Februari dibayar manajemen, kemarin. Manajemen juga memutuskan membayar gaji Maret lebih awal dari biasanya. Keputusan tersebut diambil untuk meningkatkan motivasi para pemain dalam mempersiapkan diri menghadapi laga selanjutnya.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Mahesa Jenar Yoyok Sukawi yang menyempatkan diri menengok latihan Idrus Gunawan dkk serta memberi keterangan pers di Stadion Jatidiri, kemarin. ”Kami luruskan, gaji yang terlambat dibayarkan adalah gaji bulan Februari. Intinya, manajemen hanya menunggak satu bulan,” katanya.

Selain itu manajemen telah membayarkan gaji pemain, pelatih dan ofisial PSIS bulan Maret yang seharusnya dibayarkan 10 Maret lalu. Diserahkan pula gaji April untuk mereka. "Sengaja kita bayar dua bulan langsung. Bahkan gaji April yang seharusnya baru akan dibayar tanggal 10 nanti saya lunasi sekalian. Ini semua untuk memotivasi pemain agar bersemangat menyongsong sisa pertandingan PSIS," ujar Yoyok pada para wartawan.

Setiap bulannya, PSIS menganggarkan dana sebesar Rp 183 juta untuk gaji pemain, ofisial dan pelatih. Gaji tersebut biasanya dibayar tiap tanggal 10. Untuk gaji tertinggi saat ini diterima pemain belakang Anderson Leke dan stiker Antonio Telles, masing-masing Rp 15 juta per bulan.


Lebih lanjut Yoyok mengatakan, manajemen terpaksa menunda membayar gaji pemain pada bulan Februari. Hal itu tidak lepas dari kondisi keuangan tim yang menipis. Unit-unit usaha yang dikelola pemegang saham PT Mahesa Jenar, yaitu Anis Nugroho Widharto, Ari Wibowo, Setyo Agung Nugroho, dan dirinya, sedang mengalami kelesuan. Antara pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang.

Apalagi biaya tur ke Papua sangat tinggi. Kondisi tersebut memaksa manajemen memutuskan memprioritaskan biaya ke Papua terlebih dulu dibanding membayar gaji. ”Setelah tim pulang dari Papua, gaji baru kami penuhi. Gaji bulan Maret juga akan kami berikan. Hal itu untuk menambah semangat dan motivasi, baik saat latihan maupun dalam pertandingan dalam sentralisasi kompetisi nanti,” tuturnya.

Disinggung mengenai hasil laga di Papua, Yoyok mengaku pihaknya tidak terlalu kecewa. Manajemen telah memperkirakan sulitnya meraih poin saat menghadapi Persipura dan Persiwa. Daripada memaksakan diri meraih poin dengan kekuatan penuh, pihaknya memilih untuk memaksimalkan laga kandang.

”Kami bisa saja tampil full team saat bertandang ke Papua, namun setelah dihitung-hitung biaya yang dibutuhkan sangat tinggi,” imbuhnya. Saat memutuskan untuk memberangkatkan tim secara ”minimalis”, manajemen harus menyediakan dana sekitar Rp 300 juta. Jumlah itu akan bertambah menjadi Rp 450 juta jika memberangkatkan tim secara penuh. Sebagai klub yang mandiri secara finansial, jumlah tersebut dinilai besar.

Menutup pembicaraan Yoyok menegaskan kembali bahwa dirinya dan manajemen berjanji dan berkomitmen akan menyelesaikan kompetisi Djarum Indonesia Super League (DISL) 2008/2009 yang tinggal dua bulan lagi ini. "Meski keuangan terbatas, kita tidak akan mengingkari komitmen. PSIS harus menyelesaikan kompetisi, apapun yang terjadi,". (SM, JPNN, Cybernews).

[+/-] Selengkapnya...

07 April 2009

Gaji Pemain dibayar dari Kompensasi BLI

  • PSIS yakinkan ikut laga sentralisasi
  • Ganti rugi untuk gaji pemain

Cyber News : Meski krisis finansial masih mendera PSIS (Semarang), beberapa laga sentralisasi yang akan dilakukan di luar Semarang tetap akan dilakoni.

Seperti diketahui beberapa laga Indonesia Super League (ISL) akan dihelat di satu kota. Hal ini terkait jadwal pertandingan kontestan ISL bersamaan dengan jadwal Pemilu. Ini termasuk tiga jadwal kandang PSIS yaitu melawan Persib (Bandung), Persija (Jakarta) dan laga ulang versus Persijap (Jepara).

Manajer Operasional dan Pendanaan PSIS Ari Wibowo mengatakan, soal sentralisasi tersebut, armada Mahesa Jenar akan mendapatkan ganti rugi dari Badan Liga Indonesia (BLI) terkait laga tersebut.

’’Kalau soal sentralisasi, saya berani menggaransi kalau PSIS akan tetap ikut. Karena saat pertemuan di Surabaya beberapa waktu lalu, Nurdin Halid (Ketua Umum PSSI) menegaskan biaya ganti rugi akan dibayarkan dimuka,’’ kata Ari Wibowo, Senin (6/4).

BLI memang siap memberikan ganti rugi senilai Rp 75 juta per-pertandingan bagi tim yang berstatus sebagai tuan rumah. Itu artinya, nominal ganti rugi yang akan diterima PSIS minimal sebesar Rp 225 juta.

’’Tapi karena lawan Persijap hanya partai ulangan, jadi ganti rugi yang kami terima cuma setengah. Paling hanya Rp 37,5 juta. Mungkin total yang bisa kami terima hanya Rp 187,5 juta,’’tambahnya.

Membiayai

Menurut Ari, angka tersebut sudah lebih dari kata cukup untuk membiayai kebutuhan pasukan Bambang Nurdiansyah selama menjalani sentralisasi. Bahkan sisanya, masih bisa untuk membayar gaji pemain selama satu bulan. Hanya dia belum tahu persis kapan dana ganti rugi itu akan dibayarkan BLI.

Berdasarkan estimasinya, untuk biaya akomodasi tim menjalani sentralisasi selama kurang lebih dua pekan, hanya butuh dana sekitar Rp 80 juta.’’Sisanya yang Rp 100 juta lebih kan bisa untuk membayar gaji pemain. Belum lagi, masih ada kemungkinan kami mendapat match fee dari siaran langsung. Untuk pertandingan sore, besarnya match fee Rp 15 juta. Sedangkan untuk malam hari, match fee-nya Rp 30 juta,’’urai Ari.

Ari menambahkan, rencananya kemungkinan pihak manajemen akan membayar gaji pemain bulan Februari, Selasa (7/4) hari ini. Hanya saja, dia akan mengkonsultasikannya lebih dulu dengan Direktur Utama (Dirut) PT Mahesa Jenar Yoyok Sukawi.’’Kami akan bertemu dengan Mas Yoyok untuk membicarakan masalah tersebut. Apakah gaji bulan Maret bisa dibayarkan tepat waktu atau tidak. Saya belum bisa memastikannya,’’ pungkas Ari. (Wawasan)

[+/-] Selengkapnya...

Tongpes, Pemain Ancam Mogok....

Cyber News : Buntut dari krisis keuangan, kondisi internal PSIS mulai memburuk. Beberapa pemain bahkan mengancam akan mogok latihan bila tunggakan gajinya tak segera dilunasi.

“Saya dan beberapa teman yang lain kerepotan. Gaji kami di PSIS kecil, tapi masih sering telat kali terima pula. Terus terang, ini sangat mempengaruhi semangat kami di tim,” ujar salah seorang pemain lokal, yang minta namanya tidak disebutkan.

Ia, dan beberapa pemain lain bahkan berencana untuk mogok latihan bila manajemen tetap belum membayarkan gajinya. “Saya masih menunggu kesepakatan teman-teman. Kalau semua oke, kami akan mogok latihan saja. Sekarang ini rasanya kami aras-arasen kalau harus latihan,” tegasnya.


Seperti diketahui, manajemen mengagendakan latihan mulai sore ini. Latihan hanya dua hari untuk sekadar conditioning, setelah itu pemain kembali diliburkan untuk menyontreng Pemilu legistaltif. Libur Pemilu hanya 4 hari, setelah itu pemain diharuskan kembali berlatih Senin (13/4).

Sementara, pemain dan ofisial ternyata belum mendapatkan gajinya sejak dua bulan terakhir. Padahal, untuk pulang ke daerahnya masing-masing dalam rangka Pemilu para pemain membutuhkan dana. Pemain PSIS yang rumahnya di luar Kota Semarang, lebih dari separuh. “Kita benar-benar kehabisan uang. Untuk makan saja kita ngeban-ngebon, bagaimana mau pulang kampung,” jelasnya.

Diakui, selama ini para pemain sudah sering berhutang pada manajemen, terutama pada Manajer Operasional Ari Wibowo atau Manajer Teknik Setyo Agung Nugroho. Hutang itu langsung dipotong gaji kalau gaji sudah cair. Para pemain mengaku, sudah tak enak hati kalau harus mengutang lagi. “Malah sudah seminggu ini anak-anak tidak bisa telepon ke Mas Ari atau Mas Agung. Kalau ditelepon tak diangkat, SMS tidak dibalas,” keluhnya.

Ari Wibowo maupun Setyo Agung saat dikonfirmasi tidak mau bicara banyak. “Kami memang sedang sama-sama sulit. Kita tunggu saja perkembangannya, semoga ada jalan keluar dari Mas Yoyok Sukawi,” ujar Ari Wibowo. (JPPN)

[+/-] Selengkapnya...

03 April 2009

LOYALITAS SUPORTER HANYA UNTUK SEPAKBOLA

Written By : Mr_Smile94

Cyber News : Loyalitas suporter terhadap suatu tim yang didukungnya merupakan hal yang penting. Sifat loyalias itu menunjukkan bahwa supporter tersebut memang benar-benar setia memberikan motivasi buat tim maupun pemain. Berbagai cara bagaimana suporter itu menunjukkan jatidirinya sebagai pendukung fanatik. Fanatisme seorang suporter terhadap suatu tim adalah hal yang sangat wajar dalam gelanggang sepakbola tanah air. Mereka rela melakukan segala macam cara untuk menunjukkan fanatisme dan loyalitas yang nyata terhadap tim dan pemain idolanya.

Ketua Umum SNEX Edi Purwanto (Caleg)

Sepakbola tanah air, khususnya Semarang melahirkan puluhan ribu militan suporter sepakbola. Tongkat estafet fanatisme PSIS Semarang terus berlanjut sampai sekarang. Untuk menampung ribuan fans yang yang memiliki satu kesamaan minat dan tujuan maka didirikan suatu paguyubuan/komunitas/perkumpulan/organisasi yang menampung segala aspirasi fans PSIS Semarang. Salah satu organisasi suporter yang eksis di Semarang yaitu SNEX atau "Suporter Semarang Extreme".

Dimasa-masa Pilkada, Pilgub, Pileg, Pilpres, dan pil-pil lainnya, suporter merupakan magnet yang terlalu indah untuk dilalui. Bayangkan saja, di tiap pertandingan hampir 10 ribu-20 ribu maniak bola hadir di stadion. Andaikata semua suporter tersebut kompak mencontreng si caleg A misalnya, kursi di Gedung Berlian menanti. Nah, masa-masa inilah suporter (baca : pengurus) untuk memanfaatkannya sebagai salah satu lahan proyek 5 tahunan.

Dengan memiliki massa ribuan para elit partai politik dan politisi untuk berlomba-lomba menarik simpati suporter dengan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan sepakbola. Masih ingat JSM (Jateng Suporter Mania), atau POSJATENG pada waktu Pilgub Jawa Tengah tahun lalu, ini merupakan trik manis dalam menjaring suara suporter yang ada di Jawa Tengah. Berhasilkah ??? Ternyata TIDAK.


Mengapa demikian...seperti judul diatas "Loyalitas Suporter Hanya Untuk Sepakbola", memang BENAR. Ketika seorang suporter kembali komunitas asal (masyarakat), maka dia akan kembali pula mejadi merah, biru, kuning, biru, hijau bahkan putih alias golput. Organisasi suporter sepakbola tidak punya kekuatan untuk menggiring seorang suporter untuk memilih sesuai dengan keinginan pengurus. Mutlak di perlukan netralitas organisasi suporter seperti SNEX untuk menyikapi fenomena pemilihan langsung saat ini. Andaikata ada salah satu anggota atau pengurus SNEX yang terlibat dalam parpol, penggalangan massa, atau pencalegkan untuk sebaiknya (seharusnya) meninggalkan atribut dan logo SNEX.

Salah satu contoh di Solo dengan Pasoepatinya, kehadiran Maryadi yang lama menghilang, tiba-tiba muncul kembali di Stadion Sriwedari menimbulkan banyak cemoohan, hujatan, untuk si gondrong itu, namun ada juga yang memuji dan menantikan aksi-aksi. Alasan publik solo karena maryadi gondrong keluar dari sarangnya ketika pemilu telah tiba. berita lengkapnya disini.

Fenomena ramainya pengurus manajemen PSIS dan ketua-ketua umum suporter yang ada di Semarang untuk menjadi caleg dalam satu bendera patut dicermati. Lagi-lagi suporter yang menjadi sasaran utama sebagai kantong suara di daerah masing-masing. Kecuali Yoyok Sukawi yang mempunyai banyak jaringan di luar suporter yakni dengan menggunakan link-link yang telah di bangun Bapaknya pada waktu Pilwakot dan Pilgub, yang lainnya hanyalah sebagai Vote Getter. Kita lihat saja apakah metode dengan merangkul suporter efektif untuk memperoleh hasilyang signifikan. Kita tunggu tanggal 9 bulan 4 besok. (03/04)

Selamat Mencontreng, Jadilah Suporter yang bijak. Jangan Golput.
Mari kita sepakat bahwa Pemilihan Calon Anggota Legilatif 2009 haruslah orang yang berkualitas dan mumpuni untuk membenahi kota kita kota Semarang tercinta.


[+/-] Selengkapnya...

02 April 2009

PSIS Tak Berdaya di Wamena....

6 Persiwa v PSIS 0

Cyber News : Tekad Persiwa Wamena untuk terus menempel saudara tuanya Persipura Jayapura terwuujud, itu berkat kemenangan sensasional atas tamunya PSIS Semarang dengan skor telak 6-0 di Stadion Pendidikan Wamena kemarin.

Setengah lusin gol yang masuk ke gawang Agus Murod itu tercipta dari legiun asing Persiwa Redoanne Barkouwi menit 44' dan 66' serta quatrik gol yang diciptakan Boakai Edi Foday di menit 42', 46', 58', dan 62'.

Hasil ini tentu membuat tim besutan Suharno itu berbangga hati, karena mereka bisa membuktikan bahwa Persiwa sebagai satu-satunya tim Indonesia Super League mampu bertengger di posisi runner up atau satu tingkat dibawah Persipura.

Suharno mengatakan dirinya puas atas kerja keras yang dihasilkan anak asuhnya, namun dia sediikit mengkritik anak asuhnya yang seharusnya bisa tampil lebih maksimal. Ya, dalam pertandingan kemarin, sejak kick off dibunyikan wasit M Sueb Persiwa mengalami kesulitan di babak pertama, beberapa peluang yang tercipta tak bisa dimaksimalkan dengan baik oleh Immanuel Padwa dan kawan-kawan.

Petaka bagi tim tamu terjadi saat pertandingan memasuki menit ke 42 lewat umpan Vendry Mofu kepada Foday dan berhasil di sundul sehingga merobek gawang PSIS. Selang dua menit gol kedua Persiwa terjadi berkat tendangan sudut yang diambil oleh Tarikh Caqui yang memberikan umpan lambung yang berhasil dimanfaatkan Barkouwi dan langsung menendang ke arah ujung gawang.

Memasuki babak kedua anak-anak Persiwa terus menggempur pertahanan PSIS, melalui kerja sama yang apik anak asuhan Bambang Nurdiansyah ini banyak mengalami cedera akibat sering bertabrakan dengan pemain Persiwa, bahkan yang sangat mengherankan pemain pengganti PSIS Johan Yoga Pratama menggantikan Basuki yang adalah seorang kiper ternyata membuat kebuntuan bagi arsitek PSIS Bambang Nurdiansyah.
Melihat tim yang sudah "tak berdaya" karena sedang mengalami krisis pemain skuad Badai Pegunungan ini memanfaatkan kesempatan dengan makin meningkatkan serangan ke tim tamu.


Upaya ini berhasil, baru satu menit di pluit babak kedua dibunyikan M Sueb Boakai Edi Foday kembali menjebol gawang PSIS. Lewat umpan Tarikh dan berhasil memanfaatkannya. Merasa masih mempunyai kesempatan, Foday kembali memanfaatkan bola yang terlepas dari tangan penjaga gawang PSIS berkat sontekan keras dari Barkaui sehingga tak mampu menahan dan langsung disambut Foday pada menit 58. gol kelima bagi Persiwa pada menit 62 tercipta atas tendangan bebas Foday dari luar kotak finalti yang sempat mengggiring bola untuk mencari waktu yang tepat dan akhirnya berhasil merobek gawang PSIS.

Gol terakhir bagi Persiwa sekaligus menutup pesta golnya tercipta di menit 66 berkat Barkaui yang menendang bola keras dan kiper PSIS berhasil ditipu sehingga gol penentu kemenangan ini membuat posisi persiwa menjadi unggul 6-0 atas PSIS.

Kepada wartawan seusai pertandingan Manager PSIS Adi Saputro mengatakan Persiwa memang sudah pantas memenangkan pertandingan ini sebab melihat kondisi anak-anak PSIS yang sudah kecapean tapi paling tidak sampai menit 42 sebelum terjadi gol, pemain PSIS berhasil membuat pemain Persiwa sedikit kesulitan menembus pertahanan PSIS bahkan dirinya pun terpaksa memasukkan seorang penjaga gawang menjadi pemain.
"Sebenarnya sebelum menit 42 kami sudah berhasil membuat pemain Persiwa sedikit kebingunnan namun setelah gol pertama tercipta maka kami sudah pasrah. Dengan gol yang sudah tercipta maka kami hanya bisa bertahan saja karena memang kami tidak terbiasa dengan kondisi cuaca dan kondisi pemain yang mempnyuai cadangan satu,"ujarnya.

Atas kekalahan telak ini, PSIS makin terpuruk di zona degradasi. Sementara Persiwa membuka peluang untuk menjuarai kompetisi berkasta paling tinggi ini bersaing dengan Persiwa dan Sriwijaya FC. “Ya, dengan komposisi komplet saja kita sulit mengatasi Persiwa. Apalagi dengan kondisi compang-camping seperti ini. Anak-anak sudah berusaha keras untuk mengimbangi lawan, tapi Persiwa jauh lebih tangguh di atas kita,” timpal Ahmad Muhariah, sang asisten pelatih PSIS. (Cendrawasih Pos, JPNN)

[+/-] Selengkapnya...

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP