30 November 2008

Pemain Gress PSIS : AbdulAzez Dnibi

TTL : Casablanca, 13 Jan 1975
TB/BB : 185/78

Karier Club :
2007 Geylang United, Sin (2 Gol)
04-dec.06 ?? <--- WAC Casablanca ?? 03-04 Haarlem, Hol 02-03 ?? 01-02 Solothurn, Swi 00-01 Solothurn, Swi 99-00 Baden, Swi 98-99 Baden, Swi ??-?? 97-98 Baden, Swi 96-97 Palermo, Ita 93-96 OC Khourigba, Mor 91-93 Raja Beni Mellal, Mor

Karier TimNas :

- Squad U-16 Marroco
- Squad U-18 Marroco (ikut berlaga di African Cup Junior)
- Squad U-21 Marroco (ikut berlaga dalam kualifikasi Olimpiade Atlanta 1996)








Video :

http://www.youtube.com/watch?v=C6lGpaor4gg
http://www.youtube.com/watch?v=7mddIBI612E

Pernik :

  • Selain bahasa ibu, dia juga mahir berbahasa Inggris, Jerman dan Prancis.
  • Dnibi adalah pemeluk Islam taat. Sewaktu di Palermo, dia memaksa untuk terus berpuasa walau klubnya bertanding. Merasa orang yang berpuasa terlalu lemah untuk bertanding, alih - alih duduk di bangku cadangan, Dnibi dipulangkan ke markas Palermo untuk beristirahat.
  • Di Palermo ia satu team dengan Ciro Ferara, yang kemudian menjadi legenda Juventus. Selain itu ada juga Giacomo Tedesco, dan Gaetano Vasari.
  • Masa keemasannya adalah saat memperkuat Baden, Swiss
  • Saat memperkuat Geylang, pernah menerima kartu merah langsung karena menyikut wajah seterunya. (hehe.. nakal juga nii).

Setelah melalui pembicaraan yg alot, akhirnya management telah deal secara lisan dgn Abdelaziz Dnibi. Dan mudah mudahan Senin siang (tgl 1 Des 2008) kontrak secara tertulis bisa ditanda-tangani.

Kondisi kontrak adalah sbb;



  • Gaji Rp. 10 juta/bln.
  • Uang makan Rp. 1,5 jt/bulan.
  • Fasilitas 1 kamar ber-AC berbarengan 1 rumah dgn 1 pemain asing lainnya (kamar sendiri2).
  • Fasilitas 1 mobil utk dipakai bersama sama dgn 1 pemain asing lainnya. Bensin mobil diisi penuh tiap 3 hari sekali.
  • Bonus menang home Rp. 500rb, menang away Rp. 750rb.
  • Bantuan tiket pulang ke Maroko = Rp. 7,5 jt di akhir musim.
  • Biaya admin BLI (kisaran Rp. 30 jt) ditanggung PSIS. Bea agency kisaran Rp. 15 jt juga ditanggung PSIS.
  • Voucher main time zone Rp. 1jt/bulan ditanggung PSIS.
  • Voucher berenang gratis seumur hidup diberikan oleh waterpark KAMPOENG SEMAWIS.


[+/-] Selengkapnya...

Situs Sepakbola Pilihan

Cyber News : Anyway, jika anda termasuk para pecinta sepakbola, berikut adalah situs-situs rujukan yang bisa dimanfaatkan untuk mencari berbagai informasi mengenai dunia persepakbolaan.

Situs-situs rujukan

Dari bocoran yang diberikan oleh salah satu jurnalis senior, saya mendapatkan beberapa situs rujukan ‘rahasia’ yang biasa digunakan oleh para wartawan dan maniak bola untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia persepakbolaan. Katanya, dengan mengakses situs ini, anda boleh berhenti berlangganan segala macam tabloid dan surat kabar sepak bola karena semua berita mereka pasti berasal dari sini.

Siap untuk menjadi lebih maniak? Silakan kunjungi:

1. Football 365

Tampilan halaman muka situs ini terlihat agak ‘penuh’ dan tidak seperti dikelola oleh para profesional. Bahkan ada link yang menuju ke situs-situs gambling dan casino (salah satu cara paling mudah untuk mendapatkan pemasukan di internet) – hal yang tidak akan kita temukan di situs-situs ‘kelas atas’ yang memiliki dukungan dana dan sponsor yang kuat.

Tetapi setelah membiasakan diri dengan tampilan yang seadanya itu, kita akan terkagum-kagum dengan banyaknya informasi seputar dunia persepakbolaan yang bisa didapat.

2. For The Game

Dari segi isi, situs ini bisa saling melengkapi dengan situs Football 365 diatas. Situs ini juga dipenuhi oleh berbagai banner iklan yang agak sulit dibedakan dengan banner berita sepak bola itu sendiri. Kotak pencarian agak tersembunyi di bagian tengah halaman diantara kotak-kotak lain yang berserakan disitu sehinga agak menyulitkan para pengunjung baru.

Tetapi secara keseluruhan, situs ini sangat informatif dan terlihat memiliki desain yang ‘lebih dipikirkan’ daripada situs sebelumnya.

3. SoccerNet

Ini adalah situs sepakbola milik salah satu jaringan televisi olahraga terbesar di dunia – ESPN. Juga terlihat ‘ramai’ seperti dua situs sebelumnya, tetapi jauh lebih enak dilihat.

Dengan dukungan nama besar seperti ESPN, anda bisa yakin dengan kualitas dari berbagai berita yang ditampilkan disini.

4. Goal.com


Keistimewaan dari situs ini adalah tersedianya berbagai bahasa yang bisa digunakan untuk membaca berita-berita yang ada disitu, situs tersebut juga akan memilihkan bahasa untuk para pengunjungnya secara otomatis berdasarkan IP komputer yang kita gunakan - jadi kadang-kadang bisa salah, dan berita-berita yang ditampilkan disesuaikan dengan lokasi geografis dari pengguna bahasa tersebut. Hebatnya, ada pilihan bahasa Indonesia dan berita-berita seputar dunia persepakbolaan kita.

Wikipedia dan Google serta Mesin Pencari lainnya

Tempat lain yang juga bisa dikunjungi untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai sepak bola adalah Wikipedia – baik yang berbahasa Inggris maupun yang berbahasa Indonesia. Sebentar, Wikipedia? Mungkin ada pembaca yang bingung.

Memang ini bukanlah situs yang khusus membahas mengenai sepak bola, tetapi situs yang membahas mengenai segala hal. Termasuk sepak bola. Isi dari Wikipedia dikelola oleh penggunanya sendiri. Setiap orang boleh menambahkan tulisan dan/atau mengedit artikel apapun yang ada disitu. Karena sepak bola merupakan salah satu cabang olah raga yang paling populer di dunia, bisa dipastikan bahwa akan ada banyak sekali pengguna Wikipedia yang juga penggemar sepak bola dan memiliki waktu lebih untuk menuliskan berbagai informasi mengenai topik tersebut.

Dan jangan pernah lupa Google. Jika mau mencari situs-situs referensi lain mengenai bola, kita tidak bisa melepaskan diri dari sang raja mesin pencari. Klik link Google ini untuk mengetahui metode pencarian yang lebih efektif.

Jika itu dirasa kurang, boleh juga mencari berbagai berita dan blog yang membahas mengenai sepak bola di Google NewsSearch dan BlogSearch. Boleh juga mencoba mesin pencari lain seperti Yahoo dan MSN.



[+/-] Selengkapnya...

28 November 2008

Nonton Sepakbola di Atas Awan

Stadion-stadion Sepakbola di Semarang
Ketika dilihat dari Satelit















[+/-] Selengkapnya...

27 November 2008

Sepakbola Setara dengan Pertanian : Gagal Sebagai Budaya Unggulan

Cyber News : Sungguh belum ada jenis olah raga di Indonesia yang sanggup menandingi sepak bola dalam menarik keterlibatan massa. Karenanya, sepak boleh adalah sebuah instrumen raksasa untuk menyehatkan publik. Maka kepada rakyat Indonesia yang cinta bola ini, butuh dibangunkan lapangan-lapangan yang memadai. Satu kecamatan, idealnya ada satu lapangan bola. Bahkan jika perlu, Indonesia ini terlalu kaya jika cuma harus menyediakan satu kelurahan satu lapangan bola.

Tetapi kenapa ini tidak terjadi? Karena meskipun begitu luas alam Indonesia ini ada kemiskinan di dalam proses berpikir kita. Pikiran yang entah oleh sebab apa tiba-tiba begini mudah tertinggal oleh kemajuan negeri-negeri tetangga. Pikiran yang entah oleh sebab apa, membuat kita alpa menengok kekuatannya nilai-nilai terbaik kita sendiri.

Ada begitu banyak penduduk, ada begitu luas wilayah, ada begitu banyak pecinta bola, tetapi cuma menyediakan lapangan bola di tiap kelurahannya saja kita gagal. Jadi jelas, kegagalan itu terletak lebih pada pikiran kita. Apa jadinya jika negeri ini menempatkan sepak bola sebagai bagian dari tradisi mereka? Rasanya tidak akan seperti ini wajah sepak bola kita; bahwa kegaduhannya jauh lebih menonjol katimbang prestasinya. Sepak bola lalu tidak betumbuh menjadi kekuatan bangsa ini, sebagai ajang kegembiraan publik, sebagai sublimasi yang sehat, melainkan sekadar menjadi bentuk menyalurkan kemarahan-kemarahan terpendam. Masyarakat yang tengah penat oleh berbagai macam tekanan sosial ini, menjadikan sepak bola sebagai pintu terbaik untuk menyalurkan hasrat amuk dan kemarahan.

Salah Urus


Sepak bola Indonesia akan menjadi olah raga paling horor jika bayarannya adalah kekacauan saja. Sebuah aksi yang hanya setara dengan kekacuan negara dalam keadaan perang. Dan di dalam budaya yang sedang sakit, kekuatan-kekuatan terbaik kita, justru akan menjadi keburukan yang begitu besar destruksinya. Sepak bola akan setara dengan pertanian kita: sam-sama salah urus dan gagal dikembangkan sebagai budaya unggulan tempat bangsa ini menemukan prestasi terbaiknya. Di dalam pertanian, para petani hanya akan bertemu dengan status sosial yang rendah dan kemiskinan. Di dalam sepak bola kita hanya bertemu dengan krisis fairplay dan kegarangan tawurannya.

[+/-] Selengkapnya...

25 November 2008

Model Tukang Kritik Ala Sepakbola


Cyber News : Anda pernah dikritik? Suka Mengkritik? Saya yakin kedua-duanya pernah. Nah, berikut ini penggambaran mengenai model-model tukang kritik ala sepakbola. 4 model di bawah ini punya kesamaan, yaitu mengkritik.
  1. Penonton dan Supporter: Teriakannya paling keras, bahasanya cenderung bebas tanpa tedeng aling-aling, provokatif, gampang mencaci dan kalau perlu siap adu jotos. Paling pintar kalau soal mengomentari dan mengkritik para pemain/tim. Kalau timnya kalah, yang disalahkan: wasit (tidak adil), pemain (jelek), pelatih (gak jitu strateginya), tim (gak kompak), tim lawan (pake pake dukun kali). Tapi kalau ia sendiri diminta bermain di lapangan, jangankan main bola secara profesional, lari setengah lapangan saja bisa keburu pingsan duluan.

  2. Komentator: Merasa paling banyak tahu, merasa ahli dalam soal prediksi, merasa paling tahu soal taktik, pokoknya merasa paling tahu soal sepakbola. Kalau mengkritik tajam sekali. Kalau memprediksi hasil pertandingan yakin sekali, kalau ditanya soal sepakbola fasih sekali. Kalau diminta main bola? Sama seperti nomor satu, gak bisa. Kalaupun bisa, ya pas-pasan lah. Itu juga kalau komentatornya mantan pemain bola. Kalau prediksinya meleset, biasanya berujar, “bola itu bundar…”.

  3. Pemain Cadangan: Biasanya hanya duduk, sekali-sekali ikut teriak, ngedumel, ngomentarin temannya sendiri di lapangan. Kalau diminta main? Siap! Sekalipun belum tentu mainnya lebih bagus dari teman-temannya.

  4. Pelatih: Ahli strategi, bisa membangun tim, hafal sekali soal sepakbola, punya kekuasaan untuk mengambil keputusan. Kalau diminta main? Ok, siap! Asal jangan 2×45 menit saja!

Silahkan tafsirkan sendiri arti dari 4 model tukang kritik ala sepakbola di atas. Kemudian tanyakan kepada diri sendiri, kira-kira kita masuk kategori yang mana ya?




[+/-] Selengkapnya...

24 November 2008

Undangan Panitia Jakmania Fair

Cyber News : Suporter Semarang Extreme (SNEX), kemarin mendapat email dari Panitia Jakmania Fair, untuk mengikuti acara Seminar & Diskusi pada tanggal 28 November 2008. Selain SNEX, diundang juga perwakilan suporter dari Aremania, Pasoepati, Slemania, dan Kampak Medan.

Selengkapnya bisa disimak brosur yang dikirim panitia :




Emai ini dikirim oleh Adita, Rico dan Richard Achmad (No telp ada di Admin)

[+/-] Selengkapnya...

23 November 2008

Jangan Asal Pilih Pemain Asing ...

Cyber News : Hari ini senin (24/11) adalah seleksi 7 (tujuh) pemain asing yang sudah akan memastikan kehadirannya di stadion Jatidiri, untuk dilihat kemampuannya. Ketujuh pemain asing itu adalah Hugo Cortez (Portugal), Josephus K Jallah (Liberia), Etoke Utim David (Nigeria) dan Roberto Acosta (Paraguay), kesemuanya berposisi sebagai striker, selanjutnya Kouyate (Mali) sebagai stopper serta Abdel Aziz Ndibi (Maroko) dan Felix (Nigeria) untuk posisi gelandang.

Yang pasti, dalam perekrutan kali ini, manajemen harus ekstra hati-hati, mengingat expatriat yang ada belum tentu lebih baik dari pemain lokal. Contohnya Alex Daniel Cabrera yang didepak dini oleh manajemen PSIS karena kontribusi yang sangat-sangat mengecewakan.

Kebutuhan pemain asing, sebenarnya sangat dibutuhkan di dalam kerangka tim PSIS saat ini, dengan adanya pemain asing diatas rata-rata diharapkan bisa mengangkat prestasi musim ini. Menurut perkiraan, pemain yang diambil yakni posisi striker, dan stoper. Gaston Castano yang selama ini sering di plot oleh Bambang Nurdiansyah sebagai striker tunggal, maka pada putaran kedua akan memperoleh pasangannya. Rumornya Hugo Cortez akan segera direkrut setelah seleksi formalitasnya hari ini.

Sehingga, perebutan yang sebenarnya adalah posisi stopper dan gelandang. Kemungkinan pilihan pertama yakni stopper,setelah di coretnya Alex Daniel pada akhir putaran pertama. Posisi stopper sangat perlu, karena pertahanan PSIS sangat rapuh, dengan rekor kebobolan 28 gol.


So, marilah kita tunggu hasil seleksi kali ini, mudah-mudahan pada putaran kedua PSIS bisa lebih bertaji, mengingat tim-tim lawanpun sudah mempesiapkan dengan baik pula. Target tidak degradasi adalah realistis.

[+/-] Selengkapnya...

22 November 2008

Snex Holigan Ngesrep Gandeng Snex Cyber


Cyber News : Korkel Ngesrep Banyumanik, yang merupakan komunitas "SNEX HOOLIGAN NGESREP", menggandeng SNEX CYBER dalam mengikuti Ajang Adu Kreasi Suporter Bola Semarang. Tema dan konsep telah dimatangkan dan siap beradu kreasi dengan Korwil, Korcab, dan Korkel SNEX lainnya yang tersebar area penilaian lomba. Salah satu konsepnya yakni memasang 3 (tiga) laptop di markas yang berukuran 4x3 meter tersebut, yang nantinya masyarakat bisa mengakses secara gratis berita terbaru PSIS seperti program ayo beli pemain bintang, buktikan darah birumu serta ujicoba melawan PSIS Semarang. Dukungan adanya Blog Snex dibuktikan dengan terus naiknya peringkat blog terbaik (menurut situs topseratus.com) di peringkat 14 dari 100 blog terbaik se Indonesia.



Akhirnya, pengelola Snexcommunity.blogspot.com, mengucapkan terima kasih kapada siapapun yang mengakses blog ini, semoga informasi yang ada dapat bermanfaat dan berguna.

[+/-] Selengkapnya...

Bambang Bakal Coret Pemain

Cyber News : PSIS bakal kembali melakukan pencoretan pemain. Jumlahnya tergantung evaluasi pelatih Bambang Nurdiansyah selama putaran pertama. Diharapkan paling lambat akhir November ini evaluasi tersebut sudah diserahkan kepada manajemen tim.

Manajer Tim Setyo Agung Nugroho menyatakan, semakin cepat evaluasi dilakukan akan semakin baik. Pemain yang dicoret punya waktu untuk mencari klub lain. Kalau pemain kesulitan, manajemen siap membantu mencarikan klub.

’’Kami jamin pencoretan tidak berdasarkan like and dislike. Saya percaya pelatih punya pertimbangan profesional,’’ terang Agung.

Pemain yang dicoret, kata Agung, bukan berarti punya kemampuan jelek. Bisa jadi itu disebabkan karakter permainan mereka tidak sesuai dengan yang diinginkan pelatih. Karenanya mereka tidak boleh berkecil hati.

Sebaliknya, pemain yang dipertahankan juga tidak boleh besar kepala dan merasa aman di skuad Mahesa Jenar. Pasalnya, pelatih dan manajemen tetap melakukan evaluasi terhadap mereka pada putaran kedua.

’’Jika pada awal putaran kedua ada pemain yang tidak berkembang, mereka bisa juga dicoret. Jadi, evaluasi ini diharapkan memotivasi pemain untuk meningkatkan kemampuan,’’ ujarnya.

Seleksi Pemain


Mantan manajer tim PSIS Yunior itu menyatakan, selain mencoret pemain, pelatih juga mengadakan seleksi pemain. Seleksi tersebut digelar mulai 24 November hingga sepekan ke depan.

Namun, kali ini yang diprioritaskan adalah legiun asing. Sejauh ini manajemen telah mengantongi beberapa nama yang menyatakan kesediaannya untuk mengikuti seleksi.

Selain pemain asal Portugal Hugo Cortez (striker) yang santer disebut-sebut, ada lima pemain asing lain. Mereka adalah Josephus Jalah (Liberia/ striker), Etokebe Udim David (Nigeria/striker), Kouyate (Mali/stoper), Abdelaziz Dnibi (Maroko/playmaker), Roberto Acosta (Paraguay/striker).

Manajemen juga memutuskan untuk memanggil kembali satu pemain yang terjaring pada seleksi pertama, yakni Felix Ndokwe (Nigeria/gelandang).
’’Kemampuan mereka akan dilihat dalam dua kali uji coba. Kalau lolos, mereka masih harus menjalani tes fisik dan kesehatan sebelum dikontrak,’’ ujarnya.

’’Awal Desember diharapkan tim PSIS putaran kedua sudah terbentuk sehingga tidak ada lagi seleksi pemain. Yang ada hanya pematangan tim,’’ tambah Agung. [SM]

[+/-] Selengkapnya...

21 November 2008

Hugo Cortez Baru 50 Persen



Cyber News : Bergabungnya Hugo Cortez ke PSIS tak otomatis, meski manajemen PSIS sudah deal dalam negoisasi harga kontrak. Striker asal Portugal ini masih akan dilihat kemampuannya, Senin (24/11) nanti. Nasib mantan striker Benfica Junior ini berada di tangan pelatih Bambang Nurdiansyah.

"Cortez masih 50 persen di PSIS. Kalau memang kemampuannya kita pandang tak sesuai dengan harga yang sudah disepakati, tentu saja dia tidak akan dipakai", ujar manajer teknik, Agung Setyo Nugroho, kemarin.

Melihat curriculum vitae-nya, Cortez tampaknya cukup diandalkan. Posturnya terlihat kokoh, dengan tinggi 191 cm dan berat 81 kg. Postur ini cukup diandalkan untuk bertarung bola-bola atas. Meski baru berumur 22 tahun, Cortez dalam surat lamarannya menuliskan seabrek pengalaman, diantaranya pernah berlaga di liga Singapura, Polandia, Rumania dan Portugal sendiri dari tahun 2003-2008 ini. Kontribusinya juga cukup bagus, diantaranya mencetak 16 gol dan 7 assist pada tahun 2003/2004 dan 18 gol 7 assist pada tahun 2004/2005.


Seleksi, menurut Agung akan berlangsung selama seminggu. Pelatih dan manajemen memprioritaskan striker dan stopper asing. Dua posisi ini memang cukup mendesak karena pemain yang sudah ada tidak mencukupi. Setidaknya ada 5 pemain pelamar yang berposisi sebagai striker dan stopperyang akan mencoba keberuntungannya di PSIS, selain Hugo Cortez.

[+/-] Selengkapnya...

19 November 2008

Wahai Suporter PSIS Semarang, Dengarlah Apa Kata Bang Rhoma





Mencari teman memang mudah, apabila itu teman suka. Mencari teman memang mudah, apabila itu teman senang .. Ya, itu penggalan lagu dangdut milik bang Rhoma. Mencari teman di meja makan, di ruang pesta, sangatlah mudah. Karena kita sedang makmur, sedang berlimpah. Semua mendekat, semua mau jadi kawan. Mereka boleh mengambil semua makanan yang disajikan, dimakan sampai perut kenyang dan hati senang. Everybody happy. Tanpa harus memberi, tanpa harus membayar apapun.

Tapi mencari teman disaat susah, tidaklah mudah. Disaat kita tak bisa lagi menggelar pesta. Disaat kita tak bisa lagi menyediakan makanan yang enak. Disaat kita tak lagi menyiapkan sesuatu yang bisa ’diambil’. Semua menjauh dan menjaga jarak. Saat dompet menipis dan tak ada uang untuk membayar tagihan listrik dan air, tak ada yang datang membantu meskipun sebelumnya mereka ikut berpesta. Saat tagihan laundry datang, tak ada yang mau membantu meski saat itu merekalah yang mengotori taplak meja dengan tumpahan makanan dan minuman saat berpesta. Itulah yang sering terjadi. Tak mudah mencari teman disaat susah.

Lagu diatas tentulah dikarang syairnya oleh bang Rhoma bukan sekedar mencomot kata. Pastilah itu merupakan sebuah pengalaman empiris dari realita ditengah kehidupan manusia.

Ilustrasi diatas sengaja kami jadikan bahan perenungan untuk mengetuk hati para suporter setia PSIS. Yang selama ini selalu meneriakkan yel yel penyemangat untuk tim kesayangannya. Merasa ’memberi’ dukungan, ’memberi’ perhatian. Merekalah yang selama ini menjadi bagian integral dari tim PSIS. Karena suporter adalah roh dari sepakbola. Atmosfir stadion tak bakalan menggetarkan hati tanpa kehadiran mereka. Merekalah yang selama ini juga ikut berpesta dengan PSIS. Pesta kemenangan. Juga meratap sedih saat PSIS menelan kekalahan. Ikut menikmati cipratan fasilitas kemudahan saat PSIS masih digelontor APBD.

Wahai suporter setia PSIS, tetaplah bersama kami mengarungi perjalanan terjal yang membentang didepan kita. PSIS sekarang (dan seterusnya) akan berjuang tanpa APBD. Mengarungi roda kompetisi yang membutuhkan dana milyaran rupiah semusim tanpa APBD adalah tugas berat yang memerlukan banyak pengorbanan. Sepakbola nasional yang selama ini dimanjakan oleh APBD dan dikelola ala organisasi sosial, sekarang ini menapaki tahapan krusial. Siapa tak bisa survive, maka lewatlah dia. Karena itu mindset kita harus berubah. Ini saatnya PSIS dikelola secara profesional, bukan ala sosial.

Manajemen akan memeras otak dengan segala kreativitas yang memungkinkan untuk mempertahankan posisi PSIS agar bisa bertahan di Liga Super. Tidak terkena degradasi. Dan itu semua memerlukan kontribusi militan dari semua suporter. Ayo penuhi bangku bangku stadion, dengan masuk stadion membeli tiket. Selembar tiket yang anda beli dengan harga normal akan memberi kontribusi yang sangat berharga untuk kelangsungan hidup PSIS. Buktikan bahwa suporterpun bisa menjadi teman disaat susah.


Ini saatnya ’memberi’, bukan mengambil. Berbanggalah bila suporter masuk stadion dengan membeli tiket. Bukan berbangga jika bisa melompati pagar stadion yang tak seberapa tinggi. Berbanggalah jika bisa menyaksikan pertandingan dengan tertib dan santun, supaya tidak ada properti stadion yang rusak karena tindakan anarkis, karena itu semua membebani keuangan PSIS yang harus menanggungnya. Berjiwa besarlah menerima apapun hasil pertandingan, karena itu bukanlah pekerjaan yang sia-sia.

Harga tiket yang anda beli sudah dibayar lunas oleh cucuran keringat para pemain yang berjuang penuh semangat di tengah lapangan. Hiburan dan drama penuh emosi yang telah dinikmati selama 2x45 menit sudahlah cukup untuk membayar lunas sekian Rupiah yang anda keluarkan. Jangan menuntut lebih, dan mencari kompensasi jika hasil akhir pertandingan tak sesuai dengan kemauan kita.

Saat pertandingan away, tim sangat bersukacita jika ada organisasi suporter yang mengirimkan anggotanya untuk memberikan dukungan sampai diluar kota. Itu bentuk kecintaan yang besar terhadap PSIS. Tetapi kami pihak manajemen sangatlah berharap bahwa itu hanya dilakukan jika rombongan tersebut memang mampu membiayai misi dukungan tersebut secara mandiri. Jangan pernah mengharapkan ada fasilitasi oleh manajemen berupa bantuan tiket gratis, transportasi, apalagi bantuan logistik (air minum atau nasi bungkus), karena itu akan membebani keuangan PSIS. Berangkatlah mendukung jika memang mampu. Doa dari kota Semarangpun sudah lebih dari cukup daripada berangkat mendukung tapi membebani manajemen.

Akhir kata, atas nama manajemen PSIS yang baru, dengan visi menjadi klub sepakbola profesional yang MANDIRI dan BERPRESTASI, kami berharap rekan-rekan suporter mau menghayati apa kata bang Rhoma, untuk bersedia jadi teman PSIS disaat susah. Jangan tinggalkan kami, coy ..... Salam PSIS !

Ditulis oleh;
Ir. ARI WIBOWO
Manager Operasional PSIS Semarang

[+/-] Selengkapnya...

18 November 2008

Atasi Pro Duta, PSIS ke 32 Besar

PSIS Semarang memastikan diri lolos kebabak 32 besar Piala Indonesia 2008/2009. PSIS unggul agregat gol 6-2 atas Pro Duta Bandung 6-2.

Pada leg kedua babak 48 besar yang digelar di Stadion Purnawarman Purwakarta, Selasa (18/11/2008), PSIS sukses mengecundangi tuan rumah dengan skor 2-3 (2-3). Sedangkan pada leg pertama lalu, mereka unggul 3-0.

Pada menit ke-2, bomber Mahesa Jenar yang diimpor dari Argentina Gaston Castano membuka kemenangan bagi timnya melalui titik penalti. Dua gol lagi diborong gelandang asal Kamerun Jules Basile Onambele masing-masing pada menit ke-20 dan ke-29. Sedangkan dua gol tuan rumah dicetak Gungun pada menit ke-37 dan Eka Santika menit ke-43.

"Dibanding saat leg pertama, penampilan anak-anak kali ini sebenarnya jauh lebih bagus. Sayangnya, kepercayaan diri yang berlebihan justru membuat para pemain Pro Duta dengan mudah menekan kami. Akibatnya, mereka bisa menyarangkan dua gol ke gawang kami. Padahal, jika bisa lebih disiplin, dua gol itu tidak perlu terjadi," tukas Manajer PSIS Setyo Agung Nugroho usai pertandingan.


Di babak 32 besar, Idrus Gunawan dkk masih menunggu pemenang antara Persikota Tangerang versus Persitara Jakarta Utara yang baru akan dimainkan 10 dan 13 Desember mendatang.

[+/-] Selengkapnya...

PSIS: Awas,Over Confident!


Cyber News : Kemenangan 3-0 atas Pro Duta Bandung pada leg pertama babak 48 besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008/2009 membuat jalan PSIS Semarang menuju babak selanjutnya menjadi lebih lapang.

Namun, bukan berarti Idrus Gunawan dkk bisa bermain seenaknya pada leg kedua yang akan dilangsungkan, Selasa (18/11) petang, di Stadion Purnawarman Purwakarta yang merupakan markas Pro Duta. Dari segi kasta, Mahesa Jenar -julukan PSIS- boleh unggul. Tapi tidak dari segi permainan.

Terbukti, pada leg pertama lalu, Ruhiyat dkk sempat membuat repot tim besutan Bambang "BN" Nurdiansyah. Beruntung PSIS diperkuat dua pemain asing, Gaston Castano dan Jules Basile Onambele. Sebab jika tidak, belum tentu Idrus dkk mampu meraih kemenangan besar.

"Pada leg pertama, kami memang berhasil menang besar. Tapi itu belum bisa dijadikan jaminan bahwa kami akan lolos kebabak berikutnya. Bagaimanapun juga, Pro Duta tetap harus diwaspadai. Meski berstatus sebagai tim promosi Divisi Utama. Namun mereka punya kerja sama dan soliditas tim yang cukup bagus," terang Setyo Agung Nugroho.


Wajar jika kemudian pria yang menjabat sebagai Manajer PSIS itu meminta anak-anak Kota Atlas untuk tidak mengganggap enteng tim yang kini ditangani Nana Supriyatna.

"Kuncinya, anak-anak jangan sampai over confident. Karena, itu justru bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri. Karena itu anak-anak tetap harus fokus sepanjang pertandingan demi menjaga keunggulan yang sudah diraih," tegasnya.

[+/-] Selengkapnya...

17 November 2008

(5) PROFIL : Ajang Adu Kreasi Suporter Bola Semarang



KORCAB : KABUPATEN KENDAL


Cyber News : Meski bukan wong Semarang, Snex X-Wungu tak boleh dipandang sebelah mata, soal totalitasnya mendukung PSIS. Sebanyak 200 anggota Snex X-Wungu menyatakan siap untuk adu kreasi dengan anggota suporter Snex yang lain. Kekompakan para anggotanya akan ditunjukan melalui kreasi dan ide yang akan dituangkan pada materi yang akan dilombakan.

Menurut Ketua Korcab Kendal (Snex X-Wungu termasuk didalamnya), Ainul Rofiq, beberapa persiapan sudah dirancang sangat matang. Karena bukan menjadi rahasia dari suporter Snex lainnya jika Snex X-Wungu selalu siap dalam segala kegiatan PSIS. “Sejak berdiri, kami selalu siap dengan segala bentuk kegiatan PSIS, salah satunya ajang Lomba Kreasi Supoter ini,” katanya

Mengenai persiapan teknis, memang sama dengan anggota spporter Snex lainnya. Yakni dengan mengecat posko, menyiapkan spanduk, atribut dan pernak-pernik lainya. Namun, kami masih memiliki satu lagi persiapan yang pastinya berbeda dengan lainya. “Pokoknya berbeda dengan lainya, tidak usah disebutkan dulu,” ungkapnya


Snex X-Wungu memang berbeda dengan Snex lainya. Meski memiliki jumlah masa yang cukup banyak. Struktur organisasinya sejak berdiri jelas, bahkan struktur organisasinya merupakan pertama kalinya di supporter Snex “Meski kami selalu all out dalam pengerahan masa, struktur organisasi kami jelas,” katanya

Kegiatan Snex X-Wungu sendiri beragam, mulai dari bermain band hingga ikut dalam turnamen sepak bola. “Kami kalau lagi kumpul biasanya, main band bareng. Sekarang ini mala Snex X-Wungu Football Club sedang mempersiapkan diri dalam turnamen sepak bola,” tukas Ainul.

[+/-] Selengkapnya...

15 November 2008

Gawat.. PSIS Diguncang Nonteknis


Cyber News : Jelang menghadapi Pro Duta di leg kedua Selasa (18/11) mendatang, kubu PSIS malah diguncang persoalan non tehnis. Persolan itu adalah dipindahnya tempat pertandingan dari Stadion Siliwangi Bandung menuju Stadion Purnawarman Purwakarta.

Sekilas, perpindahan tersebut memang tidak ada pengaruhnya. Bahkan boleh dibilang PSIS akan diuntungkan, karena dipastikan suporter Pro Duta tidak akan datang untuk memberikan dukungan langsung, namun kenyataannya tidak seperti itu.

"Kami jelas-jelas merasa dirugikan. Sejauh ini, konsentrasi kami sudah ke Bandung. Dan kami juga sudah memesan hotel di Bandung dengan membayar panjar hingga 50 persen", ucap Agung, disela-sela menyaksikan latihan di Stadion Jatidiri sore kemarin.

Rencana awal pertandingan leg kedua akan digelar di Stadion Siliwangi Bandung dan selama menjalani kompetisi Divisi I, Pro Duta memang menggunakan Siliwangi sebagai home basenya.

Karena itu, ia buru-buru memesan kamar hotel di Bandung karena khawatir kalau tidak segera memesan akan habis. Pada saat demikian, tiba-tiba Jumat kemarin BLI mengirim surat lewat fax ke PSIS yang isinya memberitahukan bahwa pertandingan Selasa mendatang akan digelar di Kabupaten Purwakarta.

Perpindahan tempat itu juga atas permintaan Pro Duta yang merasa keberatan dengan biaya sewa stadion Siliwangi dan biaya keamanan. "Pengelola Stadion, mematok harga lebih mahal dari biasanya begitu tahu kalau pertandingan ini adalah pertandingan Copa Indonesia. Bahkan, jumlah keamanan juga harus ditambah. Merasa keberatan lalu mereka meminta BLI untuk memindahkan tempat pertandingan.


Atas kejadian itu, Agung mengaku langsung menghubungi Joko Driyono, Direktur BLI begitu menerima surat melalui fax. Kepada BLI, pihaknya mengutarakan sangat keberatan atas keputusan itu dan meminta agar pertandingan tetap digelar di Siliwangi. Selain itu PSIS sudah terlanjur memesan kamar, pemberitahuan kepindahan juga datang sangat mepet dan alasan kepindahan juga tidak kuat.

"Kalau alasan adalah partai itu dianggap usiran bagi Pro Duta kami bisa menerima. Tapi kenyataannya hanya karena dana. Selain itu aturan yang ada pemberitahuan adanya perubahan tempat stadion datang paling lambat seminggu sebelum pertandingan. Namun BLI tetap pada pendiriannya dan dengan berbesar hati kamipun menerima keputusan tersebut", tandasnya.

Hanya saja, tambah Agung, Joko Driyono menyarakankan agar PSIS menghubungi BLI untuk membicarakan kasus tersebut. Dan ia berharap, BLI bisa memahami permasalahan ini dan juga bisa mengganti kerugian PSIS.

[+/-] Selengkapnya...

13 November 2008

Sepakbola : Antara Uang dan Profesionalisme

Cyber News : Indonesia adalah surga bagi penikmat sepakbola. Warga Indonesia bisa menikmati aneka siaran langsung sepakbola dari negeri-negeri kiblat si kulit bundar itu. Gratis pula. Karena gratis, maka siaran televisi lokal yang dipancarkan melalui satelit dan bisa ditangkap dengan parabola pun dibatasi. Ini tentu mencegah peluberan siaran hingga ke negeri tetangga.

Dari sepakbola, semestinya kita bisa belajar banyak hal. Bukan sekedar menonton atau berlagak bak hooligans saja, tapi juga belajar bagaimana sebuah permainan dikelola secara profesional hingga menjadi industri yang menghasilkan dan melibatkan uang dalam jumlah mencengangkan.

Seorang pemain sepakbola bisa memiliki bayaran berkali-kali lipat dari gaji seorang direktur. Pemain bertalenta macam Christiano Ronaldo bisa membuat klub kaya berebut memilikinya. Harganya pun melambung sesuai teori ekonomi, karena banyak permintaan sementara persediaan terbatas bahkan hanya satu-satunya.

Kepemilikan klub pun meluas menjadi komoditi mahal. Ia tak lagi terkait fanatisme dan nasionalisme sempit. Siapa saja, asal punya uang, bisa membeli klub sepakbola. Bahkan seorang birokrat Thailand yang kemudian tersangka koruptor seperti Thaksin Sinawatra sempat memiliki klub Inggris Manchester City. Klub ini pun kemudian beralih kepemilikan ke tangan Sulaiman Al-Fahim, seorang muslim trilyuner dari Uni Emirat Arab.

Pengelolaan sebuah klub sepakbola professional bukanlah seperti mengelola tim sepakbola kampong atau sekolahan. Di dalamnya diperlukan manajemen yang rapi, termasuk pula dalam segi pengkaderan. Inilah yang tidak –atau kalau mau optimis, belum- tampak di Indonesia. Para birokrat PSSI tampak merasa paling ‘ngerti sendiri’. Mereka tidak mau mendengarkan pihak lain, bahkan pihak yang nota bene adalah atasannya: FIFA.

Negeri-negeri hebat dalam sepakbola mendapatkan banyak berkah dari olahraga ini. Tidak cuma dari publikasi nama negeri di mancanegara yang bisa berdampak positif pada pariwisata, tapi juga tentunya dari pendapatan pemainnya yang luar biasa itu sebagai pajak. Bahkan, secara langsung sepakbola telah membuat rakyat terbius dan melupakan kesulitan hidup sehari-hari. Brazil dan Argentina misalnya, adalah dua negeri yang secara ekonomi dan pemerintahan tidaklah sebaik negeri kita, tetapi sepakbola telah mampu membuat rakyatnya melupakan keburukan situasi negerinya.


Profesionalisme pun terlihat tak hanya dari para pemain, tapi juga semua yang terlibat di dalamnya. Bahkan untuk soal yang dianggap ‘sederhana’ tapi tak pernah beres di Indonesia, misalnya soal tiket. Ini jelas sumber pemasukan reguler bagi klub yang di Inggris, Spanyol, atau Italia jelas dikelola dengan baik. Di Indonesia, berkah malah bertaburan ke pemain asing yang digaji dengan mahal. Lihat saja daftar pencetak gol terbanyak di Liga Indonesia, mereka adalah pemain-pemain asing yang di negara asalnya cuma pemain kelas tiga atau empat. Tak heran permainan kita pun tak meningkat karena uang terbuang percuma untuk memberi makan orang asing, bukannya meningkatkan kemampuan pemain sendiri atau mengkader bibit unggul.

Budaya ‘sirik’ pun masih kerap terjadi. Seorang pemain, pelatih, atau bahkan komentator bisa tak terpakai lagi karena ada yang tak suka. Saya teringat beberapa tahun lalu ada Eddy Sofyan, komentator sepakbola di televisi yang menurut saya jauh lebih pandai daripada semua komentator yang ada saat ini. Dan jadi komentator pun perlu belajar lho, tidak mudah menghafal nama pemain berikut keahlian dan riwayatnya, masih ditambah pengertian soal taktik dan strategi tiap tim, serta detail lainnya. Tapi saya dengar ia ‘disingkirkan’ dari layar kaca karena ‘sirik’ tadi. Siapa yang ‘sirik’? Yang jelas bukan Nirmala (teringat kartun di majalah Bobo).

Padahal di negeri seberang sana, kita tahu ada Jose Mourinho yang asalnya seorang komentator dan kemudian jadi pelatih ternama. Jadi, meski uang mengalir pula bagi sepakbola negeri kita dari sponsor yang pasti tertarik pada banyaknya massa penonton yang berhimpun, tapi untuk urusan profesionalisme rasanya masih jauh. Entah kapan kita bisa belajar dari tayangan spektakuler tiap pekan itu.

By : Bhayu M.H.

[+/-] Selengkapnya...

12 November 2008

(4) PROFIL : Ajang Adu Kreasi Suporter Bola Semarang

.:: FLASHBACK 2005 ::.

SNEX_CYBER : Komunitas Pinggir Rel yang terletak di Jalan Indraprasta sebelumnya merupakan tempat diskusi panjang dan melelahkan. Didepan Bakso Petruk inilah cikal bakal adanya SNEX atau disebut Suporter Semarang Extreme lahir. Ditempat inipula intimidasi dan pengusiran paksa dari oknum tak bertanggungjawab kepada para pendiri dan peletak dasar Republik SNEX. Komunitas Arus Bawah (KAB) yang terus-menerus melakukan konsolidasi dengan sekitar 24 korwil (ex Panser Biru), semakin bersemangat membentuk suporter baru di Semarang. Hijrahnya dari Bakso Petruk ke Tugu Muda membawa angin segar, akhirnya pada tanggal 20 Maret 2005 di Gedung Pertemuan Kelurahan Sambirejo, Gayamsari, mereka membentuk organisasi suporter SNEX (Suporter Semarang Extrime). Nama SNEX merupakan salah satu dari 15 nama yang diusulkan oleh teman-teman. Namun, setelah dilakukan pemilihan secara demokratis, akhirnya setuju dengan nama tersebut. Spirit Tugu Muda sangat kental sekali pada awal terbentuknya suporter militan ini, sehingga istilah sekretariat jalanan melekat pada perjalanan 1 tahun awal berdirinya SNEX, serta menjadi salah satu elemen/simbol penting di dalam logo SNEX.


(4) PROFIL : Ajang Adu Kreasi Suporter Bola Semarang

KORKEL : PINDRIKAN LOR
Sekitar 300 anggota Snex Pinggir Rel Kelurahan Pindrikan Lor Kecamatan Semarang Tengah siap menyambut gelaran ajang lomba kreatif suporter bola Semarang yang di gelar oleh Dji Sam Soe dan Jawa Pos Group. Berbagai persiapan telah dilakukan di markas besar Snex Pinggir Rel yang juga cikal bakal munculnya Snex di Kota Semarang.


Menurut Bambang Eko Komunitas Pinggir Rel yang masuk dalam Korkel Pindrikan Lor mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan berbagai macam konsep yang pastinya akan berbeda dengan korwil dan korkel Snex yang lainnya.

Tema yang diambil untuk konsep itu adalah seputar sepakbola dan pastinya yang berhubungan dengan PSIS. "Pokoknya kami sudah mempersiapkan konsep yang berhubungan dengan sepakbola, tunggu saja", ujarnya.

Markas besar Snex Pinggir Rel yang terletak di jalan Indraprasta, sejarahnya adalah tempat lahirnya Snex, dimana para sesepuh berkumpul bersama membicarakan lahirnya Snex, sehingga untuk persiapan dalam ajang lomba kreatifitas ini markas tersebut akan dipermak habis, tentunya tanpa meninggalkan sebuah sejarah dari Snex. Tempat ini bisa dibilang sejarah, karen Snex lahir dari sini, nantinya markas akan kami rubah dengan tampilan khusus," kata Bambang.

[+/-] Selengkapnya...

11 November 2008

PSIS Terlalu Kuat bagi Pro Duta

Cyber News : PSIS Semarang masih terlalu kuat bagi klub Divisi I, Pro Duta Bandung. Berjumpa di 48 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008, 'Mahesa Jenar' mengemas kemenangan telak 3-0.

Memasang target tinggi di CDSSI 2008, PSIS menurunkan susunan pemain terkuatnya dalam partai yang digelar di Stadion Jatidiri, Selasa (11/11/2008) ini.

Pertandingan baru berjalan empat menit, Gaston Castano nyaris membawa PSIS di depan. Tapi tendangan kaki kiri pemain asing asal Argentina itu masih bisa ditepis oleh kiper Pro Duta, Chandra Gunawan.

Sebuah peluang Basile Onambele di menit 19 juga digagalkan Chandra. Sepakan Onambele dari luar kotak penalti di-tip Chandra sehingga tidak jadi menembus jala gawangnya.

Idrus Gunawan menyia-nyiakan sebuah peluang di menit 28. Dari sebuah sepakan penjuru, Chandra mengejar bola tapi ia menerjang angin. Bola disundul Idrus yang bebas tapi tandukannya melayang di atas mistar.

PSIS akhirnya memetik gol juga di menit terakhir babak pertama. Gol pembuka ini dicetak Denny Rumba. Bermula dari tendangan sudut, bola ditendang Onambele dan diteruskan Denny. Bola sempat dibuang bek Pro Duta tapi ternyata si kulit bundar sudah melewati garis gawang.


Tujuh menit memasuki babak kedua, PSIS menggandakan keunggulannya melalui Gaston. Tendangan bebas kaki kiri Gaston tak mampu dihadang Chandra karena mengarah ke sudut kanan atas gawang Pro Duta. 2-0 untuk PSIS.

PSIS memastikan kemenangan ada di tangannya setelah Gaston mencetak gol keduanya di menit 75. Sebuah bola panjang mengarah ke Gaston dan disambut dengan tendangan. Bola masih bisa ditahan Chandra tapi tanpa ampun Gaston menyambar bola mental dan kedudukan pun jadi 3-0 bagi tuan rumah.

Kemenangan ini membuat peluang PSIS melaju ke babak berikutnya terbuka sangat lebar. Di leg kedua yang akan digelar di Bandung, 18 November, PSIS hanya butuh hasil seri atau kalah tak lebih dari 0-2.

[+/-] Selengkapnya...

UJI AMUNISI BARU

SIARAN LANGSUNG :
TVONE PK15.30 WIB
TGL : 11/11/08
JATIDIRI SEMARANG


Cyber News : PSIS memasang target menang saat menjamu Pro Duta Bandung pada leg pertama Copa Dji Sam Soe 2008. Hanya kemenangan yang bisa membangkitkan rasa percaya diri para pemain, manajemen hingga suporter. Copa ini juga merupakan ajang alternatif PSIS untuk mengangkat namna besar bond Semarang setelah PSIS terseok-seok di ISL 2008/2009.

Di atas kertas PSIS memang seharusnya menang. Kasta Pro Duta dua tingkat di bawah PSIS. Tim polesan Bambang Nurdiansyah sendiri tengah dalam konfidensi tinggi setelah masuknya empat amunisi baru, yakni Aulia Tri Hartanto, Firman Basuki, Jimmy Mark dan Hendro Siswanto. Laga ini tak ubahnya sebagai ujian bagi empat pemain tersebut. Bargabungnya mereka tak ubahnya sebagai ujian awal bagi pemain baru ini. Setelah bergabung diharapkan mampu menutup kelemahan PSIS selama ini, terutama di sisi sayap kanan dan kiri. "Kita sangat serius menatap Copa, karena itu tidak ada pilihan lain kecuali menang, bahkan kita harus menang dengan selisih gol yang banyak agar saat leg kedua nanti beban PSIS tidak berat", papar Agung.

Terpisah pelatih PSIS Bambang Nurdiansyah meminta skuadnya tetap konsentrasi pada yang menjadi materi latihan dalam beberapa hari ini. Diakui, di atas kertas PSIS harusnya menang, tapi menurutnya kemungkinan apapun bisa terjadi. "Ini sepakbola, apapun bisa terjadi, saya minta anak-anak konsentrasi saja pada hasil latihan dan jangan sekali-kali meremehkannya. Pro Duta berhasil masuk Divisi Utama, berarti tim ini bukan sembarangan, tak akan memainkan pemain lapis dua", jelas Bambang. Apalagi manajemen sudah menentapkan target prestasi di ajang berhadiah Rp. 2 Milyar ini. Bambang belum mau mengungkapkan tapi yang jelas pemain utama sudah siap. Pengganti Solomon, Bambang menyiapkan Sumaryanto. Sedangkan pengganti Edson masih cukup banyak pemain lokal di posisi belakang yang kualitasnya di atas Edson seperti Idrus Gunawan, Heri Susilo atau Gunawan Dwi Cahyo.


Prakiraan Line Up nanti Sore :
PSIS : Basuki (K), Deni Rumba, Idrus, Heri, Firman (B), Aulia, Hendro Siswanto, Onambele, Jimmy Mark (T), Sumaryanto, Gaston (D)
Pro Duta : Udin (K), Yayan, Yosef, Tatang (B), Hendra Komara, Nyang<>D)

[+/-] Selengkapnya...

Lagi,.... Dua Program Baru PSIS


Cyber News : Setelah membuat program Ayo Beli Pemain Bintang , PSIS Semarang meluncurkan dua program baru lagi untuk menggalang dana. Nama program itu adalah Buktikan Darah Birumu dan Ujicoba Melawan PSIS.

Manajer Operasional PSIS, Ari Wibowo, mengatakan, tujuan dari kedua program tersebut adalah pengumpulan dana yang akan digunakan pada putaran II liga Djarum Super Indonesia pada pertengahan Januari 2009. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli pemain bintang dan biaya operasional pertandingan.

Dalam program Buktikan Darah Birumu, manajemen membuat sebuah kompetisi berdasar pembelian tiket terusan secara kolektif. Tiket dijual dari Rp 100.000 hingga Rp 750.000 untuk delapan partai kandang. Setiap besaran tarif memiliki poin dan semakin mahal tarif, semakin tinggi pula poinnya.

Pemenang kompetisi adalah yang berhasil memperoleh poin terbanyak. Hadiah yang disediakan manajemen berupa replika kostum PSIS dan kunjungan pemain PSIS yang diidolakan. Program ini berlaku hingga 10 Desember 2008 sedangkan pengumuman hadiah berlangsung pada 20 Desember 2008.

Sedangkan Ujicoba Melawan PSIS merupakan program yang memberikan kesempatan bagi suporter untuk melawan tim kesayangannya. Untuk mengikutinya, tim yang mendaftar harus mempunyai poin tertentu dalam pembelian tiket terusan.


Pertandingan melawan PSIS itu berlangsung dalam waktu 2 x 15 menit. PSIS sengaja turun dengan sembilan orang, termasuk satu kiper non pemain. Program ini berlangsung hingga 30 November 2008, sedangkan ujicoba berlangsung pada 1-10 Desember 2008 bergantung pada jadwal latihan tim.

"Ujicoba melawan PSIS ini lebih berorientasi pada fun. Lebih menekankan kebersamaan antara tim dan pendukungnya," kata Ari. Tim yang melawan PSIS juga berkesempatan dipublikasikan dalam surat kabar.

[+/-] Selengkapnya...

10 November 2008

Ikuti Lomba Adu Kreatifitas Antar SNEX .. yuk!!

KORWIL, KORKEL, KORCAB SNEX diberi kesempatan untuk mengikuti Lomba Kreatifitas Suporter Bola, seluasnya untuk menata, menghias, mempercantik kawasan (misalnya base camp, tempat nongkrong, dll) dengan atribut SNEX dan PSIS seperti baliho, spanduk, bendera, umbul-umbul, grafiti, tulisan atau apa saja yang mengesankan kawasan tersebut adalah kompleks pecinta PSIS. Sertakan pula tulisan/logo sponsor (Dji Sam Soe, Radar Semarang, Meteor dan Lintas Grup) dalam setiap bentuk kreatifitas.

Pelaksanaannya sampai 30 November 2008, dengan penjurian mulai tanggal 24-30 November 2008. Serta area lomba meliputi : Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Demak, Kendal dan Salatiga.
Pengumuman Juara Tgl 3 Desember 2008.

Total hadiah yakni Rp. 9 juta dengan perincian sbb :
Juara I : Rp. 3,5 juta
Juara II : Rp. 2,5 juta.
Juara III : Rp. 1,5 juta.
Juara favorit I-III @ Rp. 500 ribu

Kriteria Penilaian :
1. Kekompakan (point 20)
2. Kepedulian Sosial (Point 10)
3. Manajemen/administrasi (point 30)
4. Kreasi atribut, harus ada koran dinding kegiatan (point 40)


Mari kita me-rewo-rewokan base camp ato tempat nongkrong kita.. gak usah mikir sing macem-macem.. kalo kita cinta PSIS dan SNEX mari kita buktikan... jangan kalah dengan yang lain.. di tunggu partisipasinya.

[+/-] Selengkapnya...

Target PSIS Juara Copa

Cyber News : PSIS makin percaya diri pasca bergabungnya empat pemain lokal baru yakni Aulia Tri Hartanto, Firman Basuki, Jimmy Mark dan Hendro Siswanto. Buktinya manajemen PSIS mengubah target dalam keikutsertaannya pada Copa Dji Sam Soe 2008. Bila sebelumnya hanya ingin berpastisipasi setelah masuknya 4 darah segar ini manajemen berharap PSIS jadi juara di Copa tersebut.

"Sasaran prioritas PSIS tahun ini tetap di ISL dengan target tidak terdegradasi. Tapi dengan hasil buruk selama putaran pertama dan jadwal berat di putaran kedua tampaknya PSIS bisa masuk papan tengah saja diklasmen akhir nanti sudah bagus. Artinya PSIS tidak bisa berharap prestasi di ISL ini, karena itu kita tetapkan Copa Dji Sam Soe ini sebagai target prestasi tahun ini, menurut kami tidak kalah bergengsi", ujar Agung Setyo Nugroho manajer teknik PSIS.

Target ini bukan asal ngomong, Agung mengatakan, penambahan amunisi di bursa transfer jelang putaran kedua ini membuat Mahesa Jenar makin solid. Pemain lama, juga semakin bersemangat dan percaya diri.

"Aulia, Firman dan Jimmy punya jam terbang yang cukup tinggi. Hendro adalah mantan pemain timnas U-21. Mereka semua bisa kita harapkan kontribusinya", tegas Agung.

Empat pemain saat ini sudah didaftarkan ke BLI dan diharapkan pengesahannya sudah bisa turun sebelum PSIS menjamu Pro Duta Bandung di leg pertama Copa pada selasa 11 November 2008 di stadion Jatidiri. Kalaupun di leg pertama pengesahan belum turun, Agung yakin di leg kedua 18 November 2008 keempatnya sudah bisa dimainkan.


Agung optimis PSIS bisa mengatasi Pro Duta, tanpa bermaksud meremehkan tim ini. Sebenarnya Pro Duta sudah dibubarkan setelah tim yang awalnya di latih Robby Darwis ini memastikan lolos ke Divisi Utama, dua bulan lalu. Beberapa pemain andalannya juga sudah hengkang, seperti Bambang Harsoyo yang kini merapat ke Persiku. Jadi diatas kertas seharusnya PSIS bisa melewatinya. Di leg pertama, PSIS sebisa mungkin unggul banyak gol agar di leg kedua bebannya tidak begitu berat", papar Agung.

[+/-] Selengkapnya...

07 November 2008

(3) PROFIL : Ajang Adu Kreasi Suporter Bola Semarang

KORKEL :
SUKOLILO


Cyber News : Snexer Bangsat Mania (Barisan Anggota Suporter Anak Tengah) menyambut gembira ajang Adu Kreasi Suporter Bola Semarang yang digelar Dji Sam Soe, Jawa Pos Grup, dan Lintas Grup. Kelompok suporter yang bermarkas di Kampung Sukolilo, Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Semarang Tengah ini menyiapkan rencana spektakuler untuk bersaing di kategori SneX.

“Kita sebenarnya sudah lama ingin menghias kampung kita dengan atribut-atribut SneX dan PSIS, tapi belum sempat. Kebetulan orang sekampung termasuk Pak RT dan Pak RW adalah penggemar PSIS. Karena itu lomba ini membuat kita kembali bersemangat,” ujar Dony Kurniawan, Ketua Bangsat Mania.

Lahan yang disiapkan untuk digarap, di antaranya adalah lahan kecil di tengah kampung. Lahan berbentuk segitiga itu biasa dijadikan markas Bangsat Mania bila sedang ada kegiatan. Bangsat Mania juga menyiapkan tembok sepanjang kurang lebih 200 meter untuk dihias dan digrafiti. “Gapura di depan juga akan kita garap. Pokoknya kita siap habis-habisan di lomba ini,” kata Doni.

Untuk biaya, masih akan dibahas. Jumat (31/10) malam besok, semua anggota Bangsat Mania yang berjumlah 385 orang akan dikumpulkan untuk berembuk. Menurut Dony, uang kas Bangsat Mania memang sedang kosong karena bulan puasa lalu kegiatannya sangat padat. Tiap malam selama 30 hari, mereka selalu kolethekan dan sahur bersama. “Di akhir bulan puasa dana kas kita zakatkan, dan setelah Lebaran kita masih mengadakan halal bihalal, jadi kas kita sekarang habis,” papar Dony.



Dony mengatakan, di Kp. Sukolilo penggemar PSIS yang tergabung dalam Bangsat Mania SneX mulai dari anak-anak seusia SMP sampai orangtua. Kegiatan Bangsat Mania selama bergabung dalam SneX juga sangat padat. “Kita selalu mendukung PSIS di manapun bertanding. Kita bahkan sampai pernah ngeluruk ke Palembang untuk mendukung PSIS,” papar Dony.

Kampung Sukolilo, juga selama ini menjadi jujukan para suporter tim-tim Liga Indonesia lainnya bila bermain di Semarang. Kelompok suporter seperti Aremania, The Jak, NJ Mania, Singa Mania, Viola Ekstrim, LA Mania hingga Bonex selalu menginap di Kampung Sukolilo bila mendukung timnya saat bertanding melawan PSIS. “Kita selalu menyambut mereka dengan suka cita. Kampung kita memang pencinta berat PSIS dan sepakbola. Bahkan almarhum Yoko yang meninggal saat pulang mendukung PSIS di Piala Emas Bang Yos 2005 lalu berasal dari sini,” tambahnya. “Kita siap berkreasi dan menunjukkan bahwa Bangsat Mania juga bisa kreatif,” pungkasnya.

[+/-] Selengkapnya...

Cortez : Calon Idola Baru Terganjal Dana

baju putih : Hugo Cortez


Cyber News : Niat manajemen PSIS untuk mendatangkan pemain bintang ke Semarang terancam gagal karena terganjal persoalan dana. PSIS tak punya dana yang cukup untuk mengontrak pemain yang diharapkan mampu menjadi menjadi mesin gol PSIS di putaran kedua tersebut.

"Manajemen sangat ingin mendatangkan pemain hebat, utamanya untuk posisi striker. Manajer Operasional Ari Wibowo bahkan sudah melakukan nego dengan Hugo Cortez, striker asal Portugal berusia 22 tahun yang diincar itu kemarin di Jakarta. Tapi harga yang ditawarkannya sangat tinggi. Terus terang, posisi finalsial kita terbatas," keluh Anis Nugroho, Genaral Manager PSIS.

Secara terbuka, Anis mengatakan bahwa untuk menyelesaikan Djarum Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 ini, manajemen membutuhkan dana antara Rp. 4-5 miliar. Dana itu selain operasional tim juga untuk menambah pemain. Itupun dalam ukuran pemain bukan bintang, melainkan hasil seleksi. "Padahal saat itu manajemen baru punya uang Rp. 1,1 miliar, namun itupun akan digunakan untuk kepentingan operasional tim yang cukup mendesak, "beber Anis.

Persoalan finansial PSIS memang cukup rumit. Hingga saat ini, PSIS sudah menghabiskan dana tak kurang dari Rp. 4 miliar. Harapan Anis dkk, masyarakat bisa membantu pendanaan PSIS dengan membeli tiket terusan.

"Karena itu kita menyiapkan program khusus yakni Ayo Beli Pemain Bintang. Masyarakat pecinta PSIS kita tawari untuk membeli tiket terusan yang harganya mura. Nama-nama pembeli akan kita up date setiap hari di Radar Semarang. Program berlangsung selama sebulan, dan hasil penjualan tiket terusan ini akan kita gunakan untuk membeli pemain bintang," tukas Anis.


Harga tiket terusan PSIS ini ditawarkan cukup murah, yaitu Rp. 100 ribu (tribun selatan-utara) dan termahal Rp. 750 ribu (pintu A). Tiket terusan ini bisa digunakan untuk menonton pertandingan PSIS di stadion Jatidiri selama putaran kedua Djarum ISL 2008/2009 (ada 8 pertandingan). Tiket terusan ini juga bisa dipakai untuk berenang gratis di water park perumaan Kampoeng Semawis, Semarang.

PSIS ini tetap milik wong Semarang. Kalau memang cinta PSIS, ayo beri kontribusi untuk PSIS dengan membeli tiket terusan ini. Dana yang terkumpul akan kita belikan pemain bintang, bisa Hugo Cortez atau bahkan Emanuel de Porras. Jangan bangga bisa masuk stadion gratis karena punya KTA atau punya kenalan panpel," tegas Anis.

[+/-] Selengkapnya...

06 November 2008

Calon Idola Baru PSIS : Hugo Cortez

Cyber News : Harapan PSIS untuk segera mendapatkan striker tangguh untuk putaran kedua Djarum Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 tampaknya akan segera terwujud, apabila manajemen sukses meminang Hugo Cortez Domingues. Siapa Hugo Cortez ?

Sesungguhnya Cortez adalah pemain pelamar yang dibawa oleh salah satu agen pemain asing. Dari curicullum vitae-nya, Cortez yang berasal dari Portugal ini disebut sebagai striker haus gol. Usianya masih sangat muda, 22 tahun, dan posturnya sangat ideal untuk seorang striker yakni 191 cm. Hugo Cortez menapaki karir profesional di klub Rio de Mouro Portugal sejak 2001. Musim kompetisi 2006, Cortez bergabung di klub Lech Poznan, Polandia.


Saat ini, manajemen PSIS melalui manajer operasional Ari Wibowo tengah melakukan nego dengan agennya di Jakarta. "Doakan deal, kalau kita berhasil membawanya ke Semarang, maka penggemar PSIS akan mempunyai idola baru," ujar Ari. Apabila proses nego mulus, maka Cortez bisa mulai berlatih 24 November nanti, di mana PSIS akan mulai mempersiapkan diri untuk putaran kedua Djarum ISL 2008/2009 setelah menyelesaikan pertandingan leg I dan II Copa Dji Sam Soe dan libur sepekan. :L

[+/-] Selengkapnya...

05 November 2008

(2) PROFIL : Ajang Adu Kreasi Suporter Bola Semarang

KORWIL :
SEMARANG TENGAH


Siang kemarin, belasan anak muda berkumpul di sebuah rumah di Jalan Wonodri Krajan, Semarang. Mereka kerja-sama menggarap sebuah tulisan dari stereofoam yang isinya kata-kata penyemangat PSIS. Tulisan itu, adalah salah satu bentuk kreatifitas untuk lomba Adu Kreatifitas Suporter Bola Semarang yang digelar Dji Sam Soe, Jawa Pos Grup dan Lintas Grup.

Tampak di antara mereka Andilo yang dikenal sebagai ikon SneX dan Dwi Utomo (Sekretaris Umum SneX). Ya, warga Wonodri yakni Wonodri Krajan, Wonodri Bondalem, Wonodri Grajen dan Wonodri Baru, menurut Dwi sangat getol dengan PSIS. Karena itu sejak 2005 mereka sepakat bergabung menjadi salah satu korwil SneX. Mereka membentuk Komunitas yang disebut SneX Ga-pero (Gabungan Pemuda Rewo-rewo). Saat ini, Gapero dipimpin oleh Bambang Hermawan dan punya seabrek kegiatan, mulai sekadar kumpul-kumpul sampai kegiatan sosial.


Untuk lomba Adu Kreatifitas Suporter Bola Semarang ini, Gapero menyiapkan lahan berupa lapangan parkir yang diberi nama lapangan Gapero untuk dihias di sekelilingnya. Dua hari yang lalu, lokasi ini sudah dicat dengan warna kebesaran SneX yakni biru dan hitam.

”Kita juga sudah urunan untuk membeli seragam khusus. Kostum ini akan dipakai semua anggota Gapero saat penjurian nanti,” tandas Dwi. (RASE)

[+/-] Selengkapnya...

03 November 2008

MILITAN DIATAS MILITAN (CHAPTER 1)

Snex News : Tak bisa dipungkiri, salah satu kekuatan suporter adalah jiwa militansi itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kita dapat menemukan definisi militan. Di situ disebutkan bahwa militan adalah bersemangat tinggi, penuh gairah, dan berhaluan keras. Nah, Berawal dari kecintaan terhadap PSIS Semarang maka salah satu cita-citanya pendiri SNEX (Suporter Semarang Extreme ) adalah bagaimana menanamkan jiwa militan itu di setiap anggotanya. Berawal dimulai dari diri sendiri *baca pengurus pusat*, untuk memberikan contoh kepada anggota dan simpatisan untuk lebih total dalam mendukung dan mengawal PSIS sampai perjalanan akhir kompetisi. Isilah "you never walk'in alone"nya liverpool diejawantahkan dalam menndukung tim kesayangannya. Istilah SNEX yang populer di kalangan luas yaitu : "REWO-REWO", "SNEX SAK MODARE", "DUKUNG PSIS SAMPAI KIAMAT", "DUKUNG PSIS SAMPAI LIVERPOOL", "SNEX PO ORA", "FRONT SEMARANGISME", "JANGANKAN HUJAN AIR, HUJAN BATU SUDAH BIASA", dll. Inilah artian militan yang sudah dialihbahasakan melalui kata-kata yang sederhana.

SNEX = MILITAN PSIS ?? YA.. masyarakatlah yang menilai. Di saat PSIS membutuhkan suntikan semangat, disitulah peran SNEX sang REWO-REWO hadir. Penjelajahan antar kota, propinsi, pulau, sudah menjadi panggilan jiwa para snexers. Ada haru dan bangga ketika mengantarkan rekan-rekan yang berjuang sebagai duta wong semarang.. baik di terminal atau di stasiun kereta api. Riuh-rendah, lambaian tangan, syal, dan bendera tak putus-putus di kibarkan sampai bis/kereta pergi.

Ada sebuah cerita ketika rekan snexer di Malang. Waktu itu salah satu rekan meminta air mineral kepada IKP, sesudah pertandingan. begini kira-kita dialognya :


SNEXER : mas, jaluk aku Aqua dong ...


IKP : lha, aku ngombe opo ??
SNEXER : ngelak ki mas.. aku seko semarang
IKP : ra urus...
SNEXER : lho kok ngono to mas...
IKP : * air mineral gak di minum, tapi dibasuh dimukanya yang kotor *
SNEXER : ???


Inilah, kadang perlakuan kepada suporter tidak manusiawi, diibaratkan anjing yang menggonggong dan mengais makanan di tong sampah. Tapi perlakukan seperti itu, bagi jiwa militan SNEX tidak gentar dan melunturkan semangat untuk mendukung dan mengawal PSIS sampai akhir. Teringat kisah teman-teman Snex yang tour di daerah minim transportasi, stadion yang jauh dari kota, dan pulang ke Semarang 2-3 hari. Seperti Jalak Harupat, pernah ada temen SMS yang mengatakan "iki ono bayi-bayi Snex di Stadion Jalak Harupat", terus terang dihati kecil ini berontak dan marah. Tapi tidak apalah.. persepsi orang berbeda-beda, mungkin dia tidak tahu apa itu suporter militan.


MILITAN DIATAS MILITAN (CHAPTER 2)
PROFIL KORWIL SNEX :
ES CONGYANG 3 RASA, SEMARANG BERGOYANG PASTI JUARA
(Suporter Militan diatas Militan SNEX tahun 2007)


Bersambung .......

[+/-] Selengkapnya...

01 November 2008

Khusnul Pulanglah..!!

Snex News : Laga penutup akhir putaran ke-dua kompetisi liga super PSIS, mengembalikan ex-pemain PSIS M. Ridwan dan Khusnul Yakin untuk merumput kembali di Jatidiri, yang notabene merupakan asli binaan PSIS yang sukses. M. Ridwan dulunya pernah main di PERSEGI GIANYAR, dan sekarang ke PELITA JAYA.. apakah akan kembali lagi ke PSIS ?? Ibarat mutiara kini M. Ridwan banyak di cari klub-klub di Indonesia, otomatis nilai jualnya pun semakin tinggi. Selain itu dulu waktu membela PSIS dia mendapat julukan ""supersubs" spesialis babak ke-2, atau "the behind man", karena kecepatannya menyelinap di belakang striker dan menjadi penentu kemenangan. Bagaimana dengan Khusnul Yakin ?? pemain jebolan PS Undip jarang dimainkan oleh Fandi Ahmad. Bukan karena gagal bersaing dengan striker Pelita ! tapi karena kurangnya kepercayaan Fandi untuk menempatkan line up utama kepada Khusnul, yang akhirnya permainan Khusnul tidak berkembang. Di antara ke dua pemain ex-ini peluang Khusnul kembali ke pangkuan Mahesa Jenar terbuka .. andaikata Pelita melakukan cuci gudang atau minimal pendekatan manajemen PSIS kepada Pelita untuk mengembalikan anak yang hilang ini. Sifat ngotot Khusnul dan run speed yang di cari Bambang Nurdiansyah. Semoga laga nanti malam melahirkan deal penting antara manajemen PSIS-KHUSNUL-PELITA.

Berita Lainnya : PSIS NGOTOT MENANG


Pelatih PSIS mengaku menyiapkan secara khusus timnya untuk menghadapi Pelita Jaya, Jawa Barat, Sabtu (1/11) malam nanti (siaran langsung Antv pukul 19.00 WIB) di stadion Jatidiri. BN bertekad timnya mampu membukukan poin penuh pada laga terakhir PSIS di putaran pertama Djarum Indonesia Super League (ISL) 2008/2009.
Persiapan khusus BN, di antaranya adalah dengan lebih memperkaya variasi serangan. Diakui BN yang mantan striker nasional era 80-an ini, minimnya gol yang dicetak PSIS selain karena kurang garangnya striker yang dimilikinya, juga karena miskinnya variasi serangan. Serangan yang monoton gampang terbaca, dengan mudah dipatahkan pemain belakang lawan.

”Ada dua poin yang saya siapkan untuk memenangkan pertandingan lawan Pelita Jaya. Pertama, adalah mengasah lagi finishing touch dan kedua adalah variasi serangan,” bebernya. Menurut BN yang dimaksud variasi serangan, adalah tidak monoton, berani bermanuver serta sering membuat gerakan-gerakan yang menjebak. ”Itu yang saya tekankan pada latihan-latihan terakhir menghadapi Pelita Jaya,” ungkapnya.
Menurut BN, penekanan latihan ini merupakan tindak lanjut dari evaluasi pertandingan sebelumnya. Saat melawan Persita dalam laga sebelumnya, PSIS kalah karena gagal memanfaatkan peluang dan miskin variasi serangan, meski para pemain sebenarnya sudah bermain sesuai skema yang diterapkan BN.

Soal formasi pemain, PSIS hanya kehilangan Edson Leonardo yang kena akumulasi kartu kuning. Pemain ini juga sudah dua hari ini tidak ikut latihan tanpa pamit ke manajemen maupun pelatih. ”Tidak masalah, kita sudah terbiasa bermain tanpa Edson Leonardo. Kekuatan lini belakang kita tidak akan berkurang,” ujarnya.

BN menilai calon lawan yang akan dihadapi yakni Pelita Jaya merupakan tim bagus, tpi tidak istimewa. Kelebihan yang dimiliki tim polesan Fandi Ahmad ini, adalah kedisiplinan para pemain di semua posisi. ”Setelah menyerang, mereka cepat kembali ke posisinya bila mendapat serangan balik. Organisasi pertahanan mereka juga cukup rapi,” tegasnya. BN juga meminta para pemainnya untuk sangat mewaspadai kualitas individu pemain-pemain Pelita Jaya yang berada di atas rata-rata kualitas pemain PSIS. BN menyebut pemain sayap Pelita yakni Erol FX Iba dan Supardi yang layak diwaspadai, pemain depan Rudi Widodo dan Christiano Lopez, serta pemain tengah M Ridwan serta Ardan Araz.

Terpisah, General Manager PSIS Anis Nugroho didampingi Manajer Teknik Setyo Agung Nugroho juga sangat berharap timnya akan memetik poin penuh kali ini. Bila gagal, maka beban skuadnya akan semakin berat saat menghadapi putaran kedua nanti. ”Kemenangan lawan Pelita Jaya ini akan jadi modal berharga PSIS untuk menapak putaran kedua. Yang penting main tenang dan jangan silau dengan nama besar Pelita. Buktinya Persipura dan PSM juga bisa kita kalahkan,” ujarnya. (RASE)

[+/-] Selengkapnya...

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP